Di studio foto
Zahra sudah selesai di make up, ia pun mengganti gamisnya dengan gaun saree beserta perhiasan milik mamanya.
Ketika keluar dari kamar ganti, semua orang di studio terpukau dengan kecantikan Zahra. Mata bulat, hidung mancung, sama seperti artis Bollywoud terkenal.
Mama Neha keturunan Arab-India itulah sebabnya saat menikah dulu mama memakai sarre meskipun begitu, mama juga memakai kebaya tradisi Indonesia.
Reza ingin melihat Zahra mengenakan gaun pengantin India, karna wajah Zahra sama seperti mama Neha. Masih sangat kental wajah Arab India nya padahal papa Zahra sendiri suku Aceh.
"Wau...... Zahra, AMAZING........ kamu cantik seperti bidadari......," puji mas Boy terkesima.( Mas Boy teman SMA Bang Arya, ia seorang fotografer )
"Ah mas Boy bisa aja, ini juga pasti karna si embak nya yang dandani, aku jadi cantik gini." ucap Zahra tersenyum bahagia.
"Makasih ya mbak akunya jadi cantik karna embak,, " Zahra berterimakasi ke mbak penata rias.
"Embak memang cantik, cuma dipoles dikit, hasilnya manglingi (kata orang jawa)," balas mbak penata rias dengan senyuman sumringahnya.
"Beruntung banget pria yang akan menjadi suami mu ra, udah cantik sholeha pula.
Tapi ngomong - ngomong kok calmi mu itu belum datang ya ra?, padahal ini udah jam 10 lewat lo?? " mas Boy melihat jam ditangannya.
" Tunggu bentar ya mas aku telpon dulu."
Zahra mencoba menghubungi Reza tapi ponsel Reza gak aktif. Berulang kali di telpon tetapi tetap sama tidak juga aktif.Ia terlihat cemas, takut terjadi sesuatu pada Reza di jalan.
drrtt... drrtt... drrtt...
Zahra melihat layar ponsel, ia berharap Reza yang menelpon, ternyata mama.
"Assalamu'alaikum "
"Wa'alaikum Salam, ra, nanti selesai foto ambil undangan ya!, tadi mama di kabari kantor percetakan, suruh ambil sekarang. "
"Iya ma, nanti Zahra kesana."
"Terimakasih sayang Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam warahmatullah " panggilan berakhir zahra masi terlihat khawatir.
***
15 menit menunggu tanpa kabar.......
drrtt.... drrtt.... drrtt....
Ponsel Zahra kembali bergetar kali ini panggilan dari Reza. Zahra segera menjawabnya.
"Assalamu'alaikum " jawab Zahra
"Wa'alaikum salam, Zahra kamu bisa kemari kan!! ke danau Mauntara??." pinta Reza.
"Loh kok di danau?? bukannya kita udah sepakat foto di studio? "
"Kamu kesini Aja dulu, ada yang ingin abang beri tahu tapi gak di telpon. Nanti setelah itu baru kita ke studio!!"
"Tapi Zahra uda dirias dan udah ganti baju, masa ke danau pakai baju pengantin? gak mau ah, " tolak zahra
"Ayolah ra! bentar aja jemput abang habis itu kita baru ke studio sama sama."
"Baik lah." seperti biasa Zahra akhirnya mengalah.
"Mas Boy Zahra keluar dulu ya jemput calmi "
"Ok jangan lama-lama ya!!! "
Zahra mengangkat jempolnya menyetujui Mas Boy, dia pun keluar mengendarai mobilnya menuju danau Mauntara.
#######
**Di danau...........
Zahra sampai di lokasi danau, ia turun dari mobil berjalan menuju tempat yang di beri tahu Reza. Zahra tidak melihat keberadaan Reza matanya terus mencari di sekitar danau.
plok...... plok...... plok......
Terdengar suara tepuk tangan, Zahra menoleh kesamping kiri. Dia terkejut melihat Reza dan Vivi berjalan bergandengan tangan.
"Wah zahra kamu cantik sekali dengan saree itu, ya kan sayang? ucap Vivi tersenyum sinis sambil memegang dagu reza dengan mesra.
Reza tak berbicara ia hanya tersenyum melihat Zahra.
"Apa semua ini bang, bukankah kamu bilang kamu udah putus sama Vivi? tanya zahra meminta penjelasan Reza.
"Aku gak pernah putus dari Vivi." jawab Reza singkat.
"Lalu mengapa kamu melamar ku?
itupun didepan orang tuaku? katakan? kenapa kau lakukan ini pada ku ha? katakan?" kembali tanya zahra kecewa, buliran bening jatuh dari matanya, ia segera menghapus dengan kasar.
***
"Aku yang merencanakannya "
terdengar suara dari belakang zahra,
''Bang Gilang " ucap zahra tak percaya.
" Ya aku, aku yang menyuruh Reza untuk melamar mu, aku juga yang menyuruhnya agar kau kemari memakai baju itu. Ini semua rencana ku Zahra, aku ingin balas dendam kepada mu, kau tahu, mamaku sangat menyukai mu, dia ingin kau menjadi menantu nya. Dan kau ingat??, sebulan sebelum menikah, kau putuskan pertunangan kita padahal semua sudah di persiapkan.
Gara-gara kamu mamaku meninggal. Dia shok karna kecewa dan malu. Kau telah membunuh nya ra itu semua gara-gara kamu. Sekarang aku akan melakukan hal yang sama pada mu, aku akan buat mama dan papa mu malu hinga mereka juga meninggal, sama seperti mamamaku. Kau juga harus merasakan sakit yang kurasakan." ucap Gilang
"Cukup,, jangan melempar kesalahan kepadaku,, abang pikir aku dan keluarga ku tidak malu? bayangkan bang? undangan sudah disebar, WO sudah dipesan tapi apa? pernikahan harus dibatalkan karna ulah mu, Kamu akan menikahi ku tetapi kamu tidur dengan wanita lain. Aku malu jika mengingat kelakuan mu itu,kenapa aku bisa menjadi orang yang paling bodoh pernah mencintai lelaki seperti mu, tak bermoral." Zahra menitikkan air matanya.
"Itukan masa laluku seharusnya kita bisa membicarakannya baik, baik. "
"Masa lalu kamu bilang? lalu masa depan anakmu yang di dalam perut wanita itu juga masa lalu ha?, kamu yang menghianatiku bang. Ibumu meninggal karena ulahmu seharusnya kamu sadar." ucap Zahra geram, ia semakin kesal karna gilang kembali mengingatkannya pada cinta yang telah dikubur dalam- dalam.
" Zahra aku masih mencintai mu, aku tahu kamu juga sangat mencintai ku. kita lupakan semuanya kita mulai dari awal aku akan menikaimu Zahra" Gilang mendekati Zahra.
" Tutup mulut mu!! kamu kira apa kelebihamu sehingga kamu berpikir aku akan menerima barang bekas" Zahra mengangkat telapak tangan nya dihadapan Gilang, kini pipinya dipenuhi air mata yang sudah tak dapat dibendungnya lagi.
Zahra berjalan kearah Vivi yang berdiri disamping Reza.....
" Aku sadar Vi, dari kuliah kita gak pernah akur, kamu selalu saja membenciku padahal aku tak pernah mengganggu kehidupan mu. tapi aku gak mengira kalau kamu sejahat ini, tak ada wanita yang lebih rendah dari dirimu yang rela membiarkan kekasihnya dekat dengan wanita lain hanya karena sebuah rencana. Jangan jangan kamu dibayar Gilang agar membiarkan Reza dekat dengan ku."
Vivi sangat kesal dengan ucapan Zahra.
" Hei.., Dasar wanita sok alim, seharusnya kamu ngaca Reza gak mungkin mau sama wanita munafik seperti mu. kamu gak pantas " teriak Vivi
" Kamu benar Vi, aku bersyukur tidak jadi menikah dengan laki - laki seperti mereka berdua. Ayahku pernah bilang wanita baik baik hanya untuk lelaki yang baik, dan wanita yang buruk juga untuk lelaki yang buruk. kini aku baru sadar, bang Reza gak pantas menikah dengan ku karna kamu lebih pantas bersama nya." Zahra pun melihat ke arah Reza.
Reza hanya diam terpaku mendengarkan Zahra.
"Tapi aku gak habis pikir bang, hanya karna wanita ini kamu mempermainkan orang tuaku, kalau bukan karena mereka, aku tak mungkin mau menerima lamaran mu. Tapi kamu hancurkan kebahagiaan mereka,aku rasa kamu gak pernah mendapatan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu sehingga kamu tak tahu bagaimana cara menghormati dan menghargai orangtua. suatu saat kau akan menyesal dengan apa yang sudah kau perbuat, dan wanita ini, dia akan mencampakan mu suatu hari nanti." tambah zahra membuat Vivi semakin kesal mendengarnya.
Vivi ingin menampar Zahra tapi Reza langsung memeluknya dan membawanya menjauh dari Zahra.
"Ayo kita tinggalkan saja perempuan ini kita tunggu kabar kematian orang tuanya." ajak gilang menghampiri Reza dan Vivi.
Setelah kepergian mereka bertiga.
Zahra duduk di tanah ia mendekap kedua lututnya dengan erat. Tangisnya semakin pecah, kali ini dia menangis bukan karena gagal menikah lagi, tapi ia tak sanggup bila harus melihat papa dan mama nya bersedih untuk kedua kali.mereka akan jadi bahan cemoohan orang-orang. Zahra terus menangis mengingat wajah papa dan mama nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Sofhia Aina
Jodoh you blom smpai Ra....😭😭😭
2021-05-17
0
Ria Diana Santi
Salken, Thor!
Mari saling dukung!
2021-04-05
0
🌻 Dewi Ratih SR 🌻
zahra...
2020-08-13
0