Part 5

Di studio foto

Zahra sudah selesai di make up, ia pun mengganti gamisnya dengan gaun saree beserta perhiasan milik mamanya.

Ketika keluar dari kamar ganti, semua orang di studio terpukau dengan kecantikan Zahra. Mata bulat, hidung mancung, sama seperti artis Bollywoud terkenal.

Mama Neha keturunan Arab-India itulah sebabnya saat menikah dulu mama memakai sarre meskipun begitu, mama juga memakai kebaya tradisi Indonesia.

Reza ingin melihat Zahra mengenakan gaun pengantin India, karna wajah Zahra sama seperti mama Neha. Masih sangat kental wajah Arab India nya padahal papa Zahra sendiri suku Aceh.

"Wau...... Zahra, AMAZING........ kamu cantik seperti bidadari......," puji mas Boy terkesima.( Mas Boy teman SMA Bang Arya, ia seorang fotografer )

"Ah mas Boy bisa aja, ini juga pasti karna si embak nya yang dandani, aku jadi cantik gini." ucap Zahra tersenyum bahagia.

"Makasih ya mbak akunya jadi cantik karna embak,, " Zahra berterimakasi ke mbak penata rias.

"Embak memang cantik, cuma dipoles dikit, hasilnya manglingi (kata orang jawa)," balas mbak penata rias dengan senyuman sumringahnya.

"Beruntung banget pria yang akan menjadi suami mu ra, udah cantik sholeha pula.

Tapi ngomong - ngomong kok calmi mu itu belum datang ya ra?, padahal ini udah jam 10 lewat lo?? " mas Boy melihat jam ditangannya.

" Tunggu bentar ya mas aku telpon dulu."

Zahra mencoba menghubungi Reza tapi ponsel Reza gak aktif. Berulang kali di telpon tetapi tetap sama tidak juga aktif.Ia terlihat cemas, takut terjadi sesuatu pada Reza di jalan.

drrtt... drrtt... drrtt...

Zahra melihat layar ponsel, ia berharap Reza yang menelpon, ternyata mama.

"Assalamu'alaikum "

"Wa'alaikum Salam, ra, nanti selesai foto ambil undangan ya!, tadi mama di kabari kantor percetakan, suruh ambil sekarang. "

"Iya ma, nanti Zahra kesana."

"Terimakasih sayang Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warahmatullah " panggilan berakhir zahra masi terlihat khawatir.

***

15 menit menunggu tanpa kabar.......

drrtt.... drrtt.... drrtt....

Ponsel Zahra kembali bergetar kali ini panggilan dari Reza. Zahra segera menjawabnya.

"Assalamu'alaikum " jawab Zahra

"Wa'alaikum salam, Zahra kamu bisa kemari kan!! ke danau Mauntara??." pinta Reza.

"Loh kok di danau?? bukannya kita udah sepakat foto di studio? "

"Kamu kesini Aja dulu, ada yang ingin abang beri tahu tapi gak di telpon. Nanti setelah itu baru kita ke studio!!"

"Tapi Zahra uda dirias dan udah ganti baju, masa ke danau pakai baju pengantin? gak mau ah, " tolak zahra

"Ayolah ra! bentar aja jemput abang habis itu kita baru ke studio sama sama."

"Baik lah." seperti biasa Zahra akhirnya mengalah.

"Mas Boy Zahra keluar dulu ya jemput calmi "

"Ok jangan lama-lama ya!!! "

Zahra mengangkat jempolnya menyetujui Mas Boy, dia pun keluar mengendarai mobilnya menuju danau Mauntara.

#######

**Di danau...........

Zahra sampai di lokasi danau, ia turun dari mobil berjalan menuju tempat yang di beri tahu Reza. Zahra tidak melihat keberadaan Reza matanya terus mencari di sekitar danau.

plok...... plok...... plok......

Terdengar suara tepuk tangan, Zahra menoleh kesamping kiri. Dia terkejut melihat Reza dan Vivi berjalan bergandengan tangan.

"Wah zahra kamu cantik sekali dengan saree itu, ya kan sayang? ucap Vivi tersenyum sinis sambil memegang dagu reza dengan mesra.

Reza tak berbicara ia hanya tersenyum melihat Zahra.

"Apa semua ini bang, bukankah kamu bilang kamu udah putus sama Vivi? tanya zahra meminta penjelasan Reza.

"Aku gak pernah putus dari Vivi." jawab Reza singkat.

"Lalu mengapa kamu melamar ku?

itupun didepan orang tuaku? katakan? kenapa kau lakukan ini pada ku ha? katakan?" kembali tanya zahra kecewa, buliran bening jatuh dari matanya, ia segera menghapus dengan kasar.

***

"Aku yang merencanakannya "

terdengar suara dari belakang zahra,

''Bang Gilang " ucap zahra tak percaya.

" Ya aku, aku yang menyuruh Reza untuk melamar mu, aku juga yang menyuruhnya agar kau kemari memakai baju itu. Ini semua rencana ku Zahra, aku ingin balas dendam kepada mu, kau tahu, mamaku sangat menyukai mu, dia ingin kau menjadi menantu nya. Dan kau ingat??, sebulan sebelum menikah, kau putuskan pertunangan kita padahal semua sudah di persiapkan.

Gara-gara kamu mamaku meninggal. Dia shok karna kecewa dan malu. Kau telah membunuh nya ra itu semua gara-gara kamu. Sekarang aku akan melakukan hal yang sama pada mu, aku akan buat mama dan papa mu malu hinga mereka juga meninggal, sama seperti mamamaku. Kau juga harus merasakan sakit yang kurasakan." ucap Gilang

"Cukup,, jangan melempar kesalahan kepadaku,, abang pikir aku dan keluarga ku tidak malu? bayangkan bang? undangan sudah disebar, WO sudah dipesan tapi apa? pernikahan harus dibatalkan karna ulah mu, Kamu akan menikahi ku tetapi kamu tidur dengan wanita lain. Aku malu jika mengingat kelakuan mu itu,kenapa aku bisa menjadi orang yang paling bodoh pernah mencintai lelaki seperti mu, tak bermoral." Zahra menitikkan air matanya.

"Itukan masa laluku seharusnya kita bisa membicarakannya baik, baik. "

"Masa lalu kamu bilang? lalu masa depan anakmu yang di dalam perut wanita itu juga masa lalu ha?, kamu yang menghianatiku bang. Ibumu meninggal karena ulahmu seharusnya kamu sadar." ucap Zahra geram, ia semakin kesal karna gilang kembali mengingatkannya pada cinta yang telah dikubur dalam- dalam.

" Zahra aku masih mencintai mu, aku tahu kamu juga sangat mencintai ku. kita lupakan semuanya kita mulai dari awal aku akan menikaimu Zahra" Gilang mendekati Zahra.

" Tutup mulut mu!! kamu kira apa kelebihamu sehingga kamu berpikir aku akan menerima barang bekas" Zahra mengangkat telapak tangan nya dihadapan Gilang, kini pipinya dipenuhi air mata yang sudah tak dapat dibendungnya lagi.

Zahra berjalan kearah Vivi yang berdiri disamping Reza.....

" Aku sadar Vi, dari kuliah kita gak pernah akur, kamu selalu saja membenciku padahal aku tak pernah mengganggu kehidupan mu. tapi aku gak mengira kalau kamu sejahat ini, tak ada wanita yang lebih rendah dari dirimu yang rela membiarkan kekasihnya dekat dengan wanita lain hanya karena sebuah rencana. Jangan jangan kamu dibayar Gilang agar membiarkan Reza dekat dengan ku."

Vivi sangat kesal dengan ucapan Zahra.

" Hei.., Dasar wanita sok alim, seharusnya kamu ngaca Reza gak mungkin mau sama wanita munafik seperti mu. kamu gak pantas " teriak Vivi

" Kamu benar Vi, aku bersyukur tidak jadi menikah dengan laki - laki seperti mereka berdua. Ayahku pernah bilang wanita baik baik hanya untuk lelaki yang baik, dan wanita yang buruk juga untuk lelaki yang buruk. kini aku baru sadar, bang Reza gak pantas menikah dengan ku karna kamu lebih pantas bersama nya." Zahra pun melihat ke arah Reza.

Reza hanya diam terpaku mendengarkan Zahra.

"Tapi aku gak habis pikir bang, hanya karna wanita ini kamu mempermainkan orang tuaku, kalau bukan karena mereka, aku tak mungkin mau menerima lamaran mu. Tapi kamu hancurkan kebahagiaan mereka,aku rasa kamu gak pernah mendapatan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu sehingga kamu tak tahu bagaimana cara menghormati dan menghargai orangtua. suatu saat kau akan menyesal dengan apa yang sudah kau perbuat, dan wanita ini, dia akan mencampakan mu suatu hari nanti." tambah zahra membuat Vivi semakin kesal mendengarnya.

Vivi ingin menampar Zahra tapi Reza langsung memeluknya dan membawanya menjauh dari Zahra.

"Ayo kita tinggalkan saja perempuan ini kita tunggu kabar kematian orang tuanya." ajak gilang menghampiri Reza dan Vivi.

Setelah kepergian mereka bertiga.

Zahra duduk di tanah ia mendekap kedua lututnya dengan erat. Tangisnya semakin pecah, kali ini dia menangis bukan karena gagal menikah lagi, tapi ia tak sanggup bila harus melihat papa dan mama nya bersedih untuk kedua kali.mereka akan jadi bahan cemoohan orang-orang. Zahra terus menangis mengingat wajah papa dan mama nya.

Terpopuler

Comments

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Jodoh you blom smpai Ra....😭😭😭

2021-05-17

0

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Salken, Thor!
Mari saling dukung!

2021-04-05

0

🌻 Dewi Ratih SR 🌻

🌻 Dewi Ratih SR 🌻

zahra...

2020-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66. Di pantai.
67 Part 67. Villa
68 Part 68. Terkejut
69 part 69. Sarapan
70 Part 70 Bingung
71 Part 71 Perdebatan Mama 1
72 Part 72 Perdebatan Mama 2
73 Part 73 Ungkapan Hati Verry
74 Part 74 Mengantar Zahra ke Desa
75 Part 75. Panas mendengar gosip
76 Part 76. Tujuan Kedatangan Salim 1
77 Part 77. Tujuan Kedatangan Salim 2
78 Part 78. Nyesek
79 Part 79. Tidak Punya Pilihan Lain.
80 Part 80. Rey Marah
81 Part 81. Dansa Romantis.
82 Part 82. Obrolan Zahra bersama Sasa.
83 Part 83. Apartemen 1
84 Part 84. Apartemen 2
85 Part 85. POV RAYHAN
86 Part 86. Rindu
87 Part 87. Di Pesawat.
88 Part 88. Rencana Nenek.
89 Part 89. Sekamar Berdua. (1)
90 Part 90. Sekamar berdua. (2)
91 Part 91. Sports Jantung
92 Part 92. Rumah Farhan.
93 Part 93. Makan Malam.
94 Part 94. Kejutan untuk Zahra.
95 Part 95. Ungkapan Hati Rey.
96 Part 96. Kembalinya Reza.
97 Part 97. Permintaan Maaf Reza.
98 Part 98. Menenangkan Zahra.
99 Part 99. Pertengkaran Rey dan Reza.
100 Part 100. Rahasia Reza
101 Part 101. Pulang ke desa.
102 Part 102. Bertemu dengan Papa dan Mama Zahra.
103 Part 103. Pembicaraan Mama dan Papa Zahra
104 Part 104. Satu kesempatan
105 Part 105. Kedatangan keluarga Rey
106 Part Rey 106. Kisah Masa Lalu.
107 Part 107. Ujian kehidupan.
108 Part 108. Baru Tahu Rasanya Dicuekin
109 Part 109. Pertemuan Oma dan opa dengan mama Zahra.
110 Part 110. Air Mata Bahagia.
111 Part 111. Pernikahan
112 Part 112. Konflik keluarga.
113 Part 113. Perbincangan Dua Sahabat.
114 Part 114. Panggil aku Sayang.
115 Part 115. Pelukan Hangat.
Episodes

Updated 115 Episodes

1
part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66. Di pantai.
67
Part 67. Villa
68
Part 68. Terkejut
69
part 69. Sarapan
70
Part 70 Bingung
71
Part 71 Perdebatan Mama 1
72
Part 72 Perdebatan Mama 2
73
Part 73 Ungkapan Hati Verry
74
Part 74 Mengantar Zahra ke Desa
75
Part 75. Panas mendengar gosip
76
Part 76. Tujuan Kedatangan Salim 1
77
Part 77. Tujuan Kedatangan Salim 2
78
Part 78. Nyesek
79
Part 79. Tidak Punya Pilihan Lain.
80
Part 80. Rey Marah
81
Part 81. Dansa Romantis.
82
Part 82. Obrolan Zahra bersama Sasa.
83
Part 83. Apartemen 1
84
Part 84. Apartemen 2
85
Part 85. POV RAYHAN
86
Part 86. Rindu
87
Part 87. Di Pesawat.
88
Part 88. Rencana Nenek.
89
Part 89. Sekamar Berdua. (1)
90
Part 90. Sekamar berdua. (2)
91
Part 91. Sports Jantung
92
Part 92. Rumah Farhan.
93
Part 93. Makan Malam.
94
Part 94. Kejutan untuk Zahra.
95
Part 95. Ungkapan Hati Rey.
96
Part 96. Kembalinya Reza.
97
Part 97. Permintaan Maaf Reza.
98
Part 98. Menenangkan Zahra.
99
Part 99. Pertengkaran Rey dan Reza.
100
Part 100. Rahasia Reza
101
Part 101. Pulang ke desa.
102
Part 102. Bertemu dengan Papa dan Mama Zahra.
103
Part 103. Pembicaraan Mama dan Papa Zahra
104
Part 104. Satu kesempatan
105
Part 105. Kedatangan keluarga Rey
106
Part Rey 106. Kisah Masa Lalu.
107
Part 107. Ujian kehidupan.
108
Part 108. Baru Tahu Rasanya Dicuekin
109
Part 109. Pertemuan Oma dan opa dengan mama Zahra.
110
Part 110. Air Mata Bahagia.
111
Part 111. Pernikahan
112
Part 112. Konflik keluarga.
113
Part 113. Perbincangan Dua Sahabat.
114
Part 114. Panggil aku Sayang.
115
Part 115. Pelukan Hangat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!