Jodoh Terbaik Pilihan Tuhan
" Pagi ma,! pa!" seperti biasa Zahra menghampiri mama dan papa di meja makan. mereka pun sarapan bersama.
" Ra habis ini ikut mama sama papa ya?" ucap mama lembut melihat Zahra yang baru duduk di kursi ruang makan.
" Kemana ma?" jawab Zahra sambil menyendok nasi goreng buatan mama Neha.
" Kita kebutik mbak ulan, jahit baju kamu sekalian mama da rindu sama Dafa."
"Tapi Zahra kan kerja ma,"
" Kamu ini gimana sih pernikahan kamu itu tinggal sebulan lagi lo, masi asyik kerja juga, apa gak bisa resaign aja?"
" Iya betul kata mama mu, papa setuju lebih baik resaign, lagian kalau sudah menikah pasti suamimu gak ngizinkan bekerja diluar lagi."
" Iya pa nanti Zahra pikirkan lagi." jawab Zahra sambil menyunggingkan senyum manisnya.
" Jadi kapan kita ketempat embak mu?
" lusa aja ya ma?"
" Emh baiklah." mama mengangguk menyetujui permintaan Zahra.
" Zahra pergi kerja dulu ya ma!, pa! " Assalamualaikum." Zahra mencium tangan papa dan mama nya.
" Waalaikumsalam warahmatullah " jawab mama Neha dan papa Arman bersamaan.
Zarha pun keluar rumah dan berangkat kerja dengan mengendarain motor matic nya.
Zahra Asyila Sarfaraz seorang gadis cantik yang sholeha, kulitnya putih tinggi semampai ditambah lagi dengan mata bulatnya yang besar, hidung mancung, dan penampilan muslimah membuat dirinya tampil sempurna, usianya kini 21 tahun dia sangat pintar. Saat usianya 4,5 tahun dia sudah masuk sekolah Dasar, sedangkan saat di sekolah menengah umum, zahra hanya belajar selama 2 tahun. dia langsung mengikuti ujian akhir karna guru-guru mengaggap kecerdasannya diatas rata-rata. zahra juga menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 ,5 tahun dan merupakan mahasiswi terbaik di kampusnya dengan nilai IP 4. Banyak perusahaan di pusat kota yang menawarkan pekerjaan kepada Zahra tapi ia lebih memilih bekerja di kampung halamannya, desa Tanjung permai yang merupakan kawasan industri. Jarak antara desa dengan pusat kota memakan waktu 2 jam perjalanan.
Zahra putri kesayangan bapak Arman Sarfaraz dan ibu Neha. Selesai kuliah papa dan mama ingin Zahra tinggal di desa, mereka merasa kesepian bila harus tinggal berdua di rumah yang lumayan besar, mereka merindukan masa-masa kebersamaan dengan anak-anak nya,
Zahra sangat menyayangi papa dan mamanya sehingga dia tidak bisa menolak keinginan mereka, lagi pula di desa udaranya masi asri dan pemandangan nya juga sangat indah membuat Zahra lebih betah dari pada saat dia masi kuliah di kota yang padat penduduknya, macet dimana-mana dan udara nya tak sesegar didesa.
Pak Arman memiliki pondok pesantren yang langsung dikelolahnya bersama buk Neha. selain pemuka agama yang cukup terkenal beliau juga memiliki usaha toko perlengkapan kerja yang menyediakan berbagai kebutuhan kerja dikawasan industri tersebut.
Sedangkan Buk neha sendiri selain pembina pondok pesantren dia juga memiliki sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari tingkat Playgroup sampai tingkat Tk. Buk Neha juga memiliki cafe bakso terkenal, karna rasanya yang sangat enaak.
Mereka tetap hidup sederhana walaupun berkecukupan. Rendah hati dan kasih sayang itulah cerminan dari kehidupan keluarga Sarfaraz.
Zahrah memiliki dua orang abang. yaitu Muhammad Arga Sarfaraz pengusaha mebel di kota, dia menikah dengan gadis cantik Wulan Larasati Anggoro, anak bungsu keluarga Anggoro. Mbak Ulan memiliki butik yang mana langganannya banyak ibu-ibu sosialita. Selain usaha mebel dan butik mereka membuka rumah tahfiz qur'an tingkat anak- anak se bagai bekal tabungan di hari akhir.
Bang Arga dan mbak Ulan dikaruniai seorang putra yang sangat tampan bernaman Muhammad Daffa Sarfaraz, usianya kini masi 1 tahun.
Muhammad Arya Sarfaraz, abang keduanya Zahra, arya melanjutkan study di kairo, lama di kairo membuat arya kecantol gadis cantik kairo bernama Khumairoh. mereka menikah 1 tahun lalu dan kini menetap di kairo.
Pernikahan Zahra sudah ditetapkan
bulan depan, papa mama seluruh keluarga disibukkan dengan urusan persiapan pernikahan tapi berbeda dengan Zahra, dia masi sibuk bekerja seolah-olah bukan dia yang menikah. Tak seperti wanita lain pasti akan sibuk mempersiapkan segala sesuatunya agar sempurna pada saat acara saklar dimana dua pasangan sejoli akan disatukan dalam suatu ikatan halal yaitu pernikahan. Zahra malah merasa tidak yakin untuk menikah dengan Reza tapi apalah dayanya untuk kebahagiaan kedua orang tuanya zahra menerima lamaran Reza Padahal hati kecilnya menolak pertunangan itu apalagi sampai menikah.
######
Sesampainya di kantor
" Assalamualaikum pak! " sapaan Zahra dengan lembut dan dengan senyuman manisnya pada 2 orang satpam penjaga pos pintu kantor
" Waalaikusalam non Zahra! " serentak kedua satpam itu membalas sapaan zahrah dengan senyum terbaik mereka.
"Zahra masuk dulu ya pak" ucap Zahrah dengat lembut. Zahrah pun masuk ke kantor meninggalkan dua satpam penjaga kantor.
"Iya non, " jawab mereka serentak lagi sambil masih melihat Zahrah berjalan memasuki kantor.
Zahrah selalu menyapa satpam yang berjaga di pos kantor.jadi tak heran lagi jika semua satpam kenal sama Zahrah.
" Cantik benerya din non Zahrah sayangnya aku da nikah" kata joko pada udin teman sesama satpam
" Emangnya kalau loh belum nikah non Zahrah mau apa sama lo ko? jangan mimpi lo ko dapat bidadari gitu, udah cantik baik,ramah sholeha pula. aku aja yang ganteng kayak gini masi gak yakin kalau non Zahra mau sama aku apalagi kamu?" jawab udin menimpali
" kalau disuruh milih antara aku dan kamu din ya jelaslah non Zahra pilih aku, aku kan satpam terkeren di kantor ni ha... ha... ha.. "
" udahlah ko masi pagi ni jangan ngayal"
" syirik ajaloh din ngayal aja gak boleh"
"idih ni anak, ingat tu anak bini lo ko mau dikemanain? "
"kalau non Zahra mau aku rela kok ceraikan istriku din "
pletak.......... udin menjitak kepala joko
" aduh sakit din" joko mengusap kepalanya.
" makanya tu otak sama mulut kemana waktu lo sekolah dulu? lo tinggal dirumah ya? "
" iya iya aku gak ngayal lagi tapi lo juga tanganlo disekolain napa biar gak pletak pletok orang sembarangan. tapi lo pikir lah din giman cuba aku gak terlove love sama non Zahra, gini banyaknya ni orang yang kerja lalu lalang disini cuma non Zahra yang anggap kita manusia ya kan din?"
" Emanggnya yang lain nganggap kita apa rupanya ko? "
" hantu........... ha..... ha.... ha.... "
" iya juga si hantu kan gak nampak ya kan ko? cuma non Zahra yang lihat kita ha...... ha.... ha..... " tawa udin dan joko terpingkal pingkal.
" lagian mana mau lah Pak Arman jadikan lo menantu ko.udah jelek satpam pula ha..... ha.... ha... "
" kalau menghina kira - kira dong Din, walau jelek gini akukan masih punya hati" Jawab Joko kesel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
mampir ya thor
2023-08-25
0
Al Rafiqi
kk kelanjutan y mn
2023-02-15
0
Sofhia Aina
Lumanyan cantik cerita dari awal...👍👍👍
2021-05-16
1