Bab 4

Dengan sangat cepat, Reza dan Vita melangkahkan kakinya menuju tempat yang telah diberitahukan oleh orang kepercayaannya mengenai putera semata wayangnya itu.

Brak!!!

Pintu tersebut terbuka secara paksa, kemudian terlihatlah dua insan yang sangat polosnya berada diatas tempat tidur. Vita segera menutupi tubuh wanita itu menggunakan selimut yang ada, betapa mirisnya dirinya melihat kondisi wanita tersebut.

Akibat dari hal tersebut, membuat darah Reza seakan-akan mendidih dan siap meledak. Mendapati kelakuan puteranya itu, begitu mengecewakan.

" Sabian !!!" Teriakan yang cukup keras dari Reza, membuat Sabian tersadar dari tidurnya.

Dengan mengeliat, dan memicingkan matanya. Sabian begitu kaget, melihat keberadaan kedua orangtuanya disana. Ia langsung mengambil pakaian yang berserakan dan menggunakannya untuk menutupi tubuh polosnya.

" Papa, mama."

" Kamu sungguh membuat mama dan papa kecewa, Sabian! Apa yang telah kau lakukan, hah?!" Reza sudah begitu sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh puteranya, ia menghempaskan tubuhnya pada sofa yang berada disana.

Menghembuskan nafas dengan begitu kasarnya, membuat kepala Reza menjadi sangat sakit. Mendapati informasi yang diberikan oleh orang kepercayaannya tentang kelakuan puteranya itu, Reza segera bertindak. Agar tidak ada awak media yang berusaha mencari cela untuk menjatuhkannya, dengan pemberitaan yang akan merusak namanya.

" Pa, Sabian bisa jelasin semuanya. Sabian dijebak, pa, ma." Pembelaaan Sabian dihadapan kedua orangtuanya.

" Tidak ada gunanya kau membela diri, ini semua sudah terjadi. Papa tidak ingin pemberitaan ini sampai bocor, jika tidak. Kau akan tau akibatnya, Sabian!" Begitu tegasnya, perkataan yang Reza lontarkan kepada puteranya.

Memijit kepalanya yang sudah berdenyut, Sabian menghela nafas panjang.

" Mama kecewa sama kamu, Sabian! Ternyata mama dan papa selama ini, sudah salah dalam mendidikmu. Sampai kamu melakukan hal ini!! " Vita yang begitu histeris untuk menghadapi kenyataan, bahwa sang putera telah melakukan hal yang tidak pantas.

" Ma."

" Diam kamu, jangan pernah bicara sama mama. Sebelum kamu memperbaiki diri kamu sendiri!" Kali ini, ucapan yang Vita berikan kepada puteranya itu sangatlah tegas.

" Tapi ma, Sabian dijebak! "

" Tidak ada kata dijebak, jika kamu berhati-hati dalam semua hal. Semenjak kamu berhubungan dengan wanita gila itu, kehidupan kamu sangatlah berubah. Mama sudah tidak sanggup menghadapi kamu, Sabian!" Tanggisan histeris itupun terdengar sangat lirih, membuat Reza dan Sabian menjadi terkejut.

Selama ini, Vita selalu menyembunyikan rasa kekecewaannya terhadap putera semata wayangnya itu. Berharap suatu saat, ia akan berubah menjadi lebih baik. Namun ternyata, tidak sesuai dengan harapannya.

" Nikahi wanita ini, jika kamu ingin menebus kesalahan yang sudah kamu perbuat. Tidak ada kata penolakan dan jangan coba-coba kamu menghindar dari semua masalah ini. Dan sekarang, keluarlah! Pa, urus semuanya. Mama ingin, hari ini juga mereka dinikahkan."

Ucapan yang dilontarkan oleh sang mama, membuat Sabian bagaikan memakan buah simalakama. Pembelaan terus ia lakukanan dan membawa nama sang kekasih untuk membatalkan keinginan mamanya, namun itu hanya percuma saja, tidak berhasil membujuk Vita untuk merubah keputusannya.

Mendengar perkataan sang istri, Reza tau maksud dan tujuannya. Selama ini, semua keputusan yang Vita ambil selalu baik dan bijaksana. Reza pun mengikuti apa yang diinginkan oleh sang istri, lalu meninggalkan tempat tersebut.

Sedangkan Sabian, dia sudah begitu pusing dengan semuanya. Mimikirkan bagaimana caranya mengatakan kepada kekasihnya, akan kejadian ini. Lalu ia mengikuti langkah Reza meninggalkan tempat tersebut, membiarkan mamanya dan wanita tersebut.

" Nak, apakah kamu bisa mendengar saya? Tenang saja, mereka sudah pergi, hanya ada kita berdua." Vita memegang tangan Zea yang masih menutup matanya.

Vita sengaja menyuruh suaminya untuk pergi dari tempat tersebut, karena sebelumnya ia melihat gerakan bola mata dan tubuh wanita itu. Setelah mendengar suara tersebut, perlahan Zea membuka matanya dengan penuh rasa takut.

" Jangan takut sayang, percaya sama tante."

" Ma maafkan saya." Suara lirih yang berasal dari mulut Zea, tanggisan pun kemudian terdengar.

Vita langsung memeluk Zea yang menanggis, ia juga ikut merasakan apa yang dialami oleh Zea. Membantu Zea untuk membersihkan tubuhnya dan berpakaian, Vita memperhatikan jika wanita tersebut begitu tersakiti oleh puteranya.

" Nak, maafkan anak tante. Kamu harus menerima perlakuan tidak menyenangkan darinya, sebagai bentuk tanggung jawab. Sabian dan kamu akan menikah, jangan menolaknya nak. " Vita berusaha menyakinkan Zea untuk hal tersebut, begitu hancur dirinya saat mengetahui puteranya telah merusak kesucian seorang wanita.

Mendapati dirinya sudah tidak suci lagi, membuat Zea sangat hancur. Bagaimana bisa, kesucian yang selama ini ia jaga dengan baik. Harus hilang oleh orang yang tidak ia cintai, mampukah ia menjalaninya semua ini. Memasrahkan diri dengan keputusan yang sudah Vita berikan, namun hatinya seakan bergejolak untuk menikah atau menghilang.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

thour bikin biar Ze hamil kan ada keterunannannta, biar ortu Sabian makin sayang

2023-04-16

0

Sumawita

Sumawita

bikin sabian bucin sama zea ya kak pliissss

2021-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!