Bab 4 Macam-macam

Setelah lima belas menit perjalanan, akhirnya Mutia tiba di rumah, setelah memakirkan motornya, ia bergegas masuk ke rumah. Ia heran melihat lampu yang masih menyala, padahal biasanya selesai isya mamanya sudah terlelap dalam tidurnya. Mutia semakin heran saat keadaan rumah belum terkunci, karena ia sendiri memegang kunci cadangan jika sewaktu-waktu ditinggal mamanya pergi.

"Assalamualaikum, aku pulang," ucapnya seraya masuk ke dalam.

Tak ada sahutan dari sang mama, padahal tv masih menyala. Mutia celingukan mencari jejak wanita terkasihnya itu, hingga suara dengkuran mengarahkannya ke bawah sofa. Sang mama terlelap di sana.

Mutia tersenyum memandangi wajah mamanya. Wanita itu memang tak lagi muda, tapi masih terlihat guratan-guratan kecantikan di sana. Berjuangan sendiri demi menghidupi kehidupan mereka berdua membuat sang mama terlihat lebih tua.

Empat tahun sudah sang mama banting tulang, kini saatnya Mutia balas budi. Meskipun ia yakin walaupu bekerja seumur hidup tanpa istirahat pun tak kan mampu membalas secuil pun kebaikan mamanya itu. Namun, paling tidak Mutia ingin di masa tuanya nanti, sang mama hanya duduk menikmati masa tuanya tanpa harus capek-capek mengurus catering lagi.

"Entah apa yang merasukimu ... hingga kau tega meninggalkan aku yang tulus memcintaimu .... " Tiba-tiba saja sang mama memyanyi dan menirukan joget tik-tok dalam tidurnya. Mutia menepok jidatnya.

Tidur aja masih mimpiin tik-tok, dasar ratu tik-tok.

"Mama ... bangun. Pindah ke kamar ,gih. Di sini nanti dingin," ucap Mutia sembari menggoyang-goyangkan bahu mamanya.

"Eh, Sayang. Udah pulang? Lancar kerjaannya?" tanya sang mama sembari mengucek-ngucek matanya.

"Lancar, mama pindah ke kamar aja. Nanti pintu sama jendela biar Mutia yang tutup," ucap Mutia sembari membantu mamany berdiri.

"Ya, sudah, mama tidur dulu, ya, kamu kalau mau makan ada sayur di kompor, kamu panasin dikit aja."

"Iya, gampang."

***

"Mutiaaa ... bangun! Elah anak gadis susah bener dibanguninnya. Kamu gak kerja?" teriak sang mama sembari gedor-gedor pintu kamar anaknya itu.

Mutia yang tersadar langsung melonjak saat jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh. Ia bergegas mencari handuk dan melesat keluar melewati sang mama begitu saja.

"Mama, kok, gak bangunin Mutia sih," gerutu Muti seuasi keluar dari kamar mandi.

"Yee ... Mama sudah gedor-gedor dari subuh, kamunya aja yang gak bangun-bangun. Kamu mau sarapan apa? Ini ada nasi goreng, biar mama siapin."

"Buatin roti aja, Ma. Kayak biasa. Gak keburu kalau sarapan dulu," ujar Mutia sembari berlalu menuju kamarnya.

Diperjalanan, sembari fokus menyetir Mutia sekali-kali melahap rotinya. Roti coklat buatan sang mama memang menjadi faforitnya yang sayang sekali untuk dilewatkan. Hingga ia berada di parkiran motor, ia tetap saja melahap roti yang tinggal setengah.

Setengah berlari Mutia menuju ke pintu khusus karyawan, dan betapa kagetnya ia saat si bos sudah berdiri diambang pintu dengan kedua tangan bersendekap di dada. Roti yang tinggal separuh itupun ia telan semua.

"Anda telat lima menit, Mbak Mut," ucap Denis tegas membuat Mutia memaksa menelan roti yang tertinggal di mulutnya.

"Saya minta maaf, Pak. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi," jawab Mutia sembari bersusah payah menghilangkan sisa-sisa roti ditenggorokan.

"Saya tunggu di ruangan saya setelah briefing." ucap Denis seraya berbalik meninggalkan Mutia. Saat hampir saja Mutia akan bernapas lega, bosnya itu berbalik lagi ke arahnya.

"Satu lagi, jangan keseringan makan coklat, nanti tambah manis," lanjutnya dan meninggalkan Mutia yang lagi-lagi melongo mendengarkan ucapannya.

Mutia segera mengeluarkan cermin dari dalam tasnya. Ia menepok jidatnya sendiri saat melihat bekas coklat tersisa di sudut-sudut bibirnya.

Iish ... malu-maluin aja.

Selesai briefing pagi, Mutia pamit kepada Rani dan Bagas untuk bertemu si bos. Mulutnya komat-kamit berdoa agar tidak mendapat hukuman yang berat, apalagi kalau sampai potong gaji. Yang benar saja, kerja baru dua hari gaji sudah dipotong.

Tok ... tok ... tok ....

"Masuk!" Suara sahutan dari dalam membuat Mutia memutar knop pintu. Orang yang ia cari tengah duduk di kursinya dengan senyum yang mengembang.

Aiish ... pagi-pagi udah disuguhi pemandangam semanis ini, jadi pingin mojokin.

Mutia memukul kepalanya sendiri. Merutuki otaknya yang selalu bekerja tak tepat waktu. Nasibnya kini ada di ujung tanduk.

"Pagi, Pak. Kenapa, ya, saya dipanggil ke sini?" tanya Mutia memberanikan diri.

"Lah, kamu kenapa ke sini?"

"Kan bapak yang panggil."

"Kalau dipanggil berarti kamu ngapain?" Mutia memutar matanya malas.

Makin hari makin aneh saja kelakuan bosnya ini. Mana yang kata orang-orang Denis adalah orang yang cuek. Buktinya, dari hari pertama kerja di sini, ia selalu dibikin spaneng dengan kelakuaa bosnya ini.

"Saya terlambat lima menit, mangkanya bapak panggil saya ke sini," jawabnya tegas.

"Nah, itu tahu. Kenapa tadi nanya?" jawab Denis berbelit-belit. Lelaki itu sengaja memancing amarah wanita di hadapannya itu.

"Jadi, saya ke sini disuruh ngapain? Dihukum atau bagaimana? Kalau gak ngapa-ngapain mending saya balik kerja," ucap Mutia tanpa basa-basi lagi.

"Buru-buru amat, Mbak Mut. Saya gak gigit, loh," ucap Denis sembari terkekeh.

"Saya gak enak sama karyawan lain, Pak. Saya pegawai baru di sini, nanti dikira kita macam-macam," jawab Mutia yang dibalas tawa oleh Denis.

"Memangnya kita ngapain? Lagian emangnya Mbak Mut mau kalau saya ajak macam-macam?" ucap Denis sembari menaik turunkan alisnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ayulia lestary

ayulia lestary

denis kocak juga

2022-11-16

0

n.heti

n.heti

sumpah dari amal ni bibir senyum terus konyol bngt deh yang ada di cerita ini

2021-08-28

0

Susana Sari

Susana Sari

idih....tanda tanda nih..💝💝

2021-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!