BAB 3 : Pesta Penyambutan

Dari suasana yang hangat, tiba-tiba berubah menjadi suasana dingin seperti kutub utara dalam sekejap.

Al membuat kehebohan setelah kedatangannya dari Kanada. Alvaro Edzard yang dulu bukanlah Alvaro yang sekarang. Dulu Al pada usia yang ke 12 tahun dikenal dengan pribadi yang hangat dan ceria, tetapi setelah peristiwa kematian kedua orang tuanya membuat sifat yang hangat dan ceria pergi meninggalkan raga Al. Malahan yang ada saat ini adalah sifatnya yang dingin, kasar, sensitif dan arogan.

"Para hadirin yang terhormat, silahkan melanjutkan pestanya." Sekretaris Vera langsung menyambar dengan kalimat, agar supaya suasana yang canggung berubah seperti sebelumnya. "Silahkan Tuan muda, Tuan besar menunggu di ruang kerjanya." Vera mempersilahkan Al untuk meninggalkan kegaduhan yang diciptakan Al. Kemudian Al berjalan dan meninggalkan pesta, dan segera menuju keruang kerja Julian. Sementara itu Seli memberikan koper milik Al kepada sekretaris Vera, dan bergegas meninggalkan pesta itu.

"Yaaa ampunn, sudah jam berapa ini?" setengah berlari dan menuju ojek online yang di ordernya tadi.

"Tugasku kan hanya mengawal saja, kenapa pake acara jadi sopir segala lagi, trus jadi tukang antar barang pria iblis itu. Menyebalkan!"

Ojek online pun tiba dilokasi sesuai titik.

"Makasih pak," memberikan uang kepada tukang ojek itu dan segera berlari menuju kedai kopi tempat dia bekerja.

"Aku datangggg. Ma.. maaf aku sedikit terlambat karena ada suatu hal yang harus aku selesaikan." Jantung Seli berdegup dengan kencang, karena dia berlari dari depan menuju kedai itu.

"Tumben kau terlambat. Biasanya yang lebih dulu tiba kamu, dari karyawan yang lain," Mira yang merupakan pemilik kedai itu sekaligus sahabat Seli, menyanggah kalimat Seli.

"Iyaaa, maaf. Tapi gajiku gak di potongkan? akukan hanya terlambat..." Seli menghentikan ucapannya ketika dia melihat jam tangannnya sudah menunjukkan pukul 19.30.

"Owalahhh aku terlambat setengah jam." Tubuh Seli lemas seperti tidak memiliki tenaga lagi dan menyandarkan kepalanya dimeja. Mira memperhatikan tingkah Seli yang aneh.

"Kamu kenapa sih Sel? gak seperti kau yang biasanya deh! aku tidak akan memotong gajimu, tapi kau harus ceritakan apa yang sebenarnya terjadi!"

"Aku tidak apa-apa Mira, ya sudah aku mau lanjutkan pekerjaanku," berdiri dan menuju ke dapur untuk mengganti pakaiannya.

Maafkan aku Mira, bukannya aku tidak mau cerita, aku hanya malas saja menceritakan pertemuanku dengan Serigala mengerikan yang bahkan tidak pantas disebut manusia.

***

Kembali ke pesta penyambutan.

Al merapikan pakaiannya dan menuju ruang kerja Julian. "Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama dengan 16 tahun yang lalu. Pajangan-pajangan ini, tata letak benda di rumah ini, masih sama saja. Kenapa aku merasa seperti kembali ke masa itu!"

Dengan langkah perlahan-lahan Al mulai memperhatikan benda-benda yang ada di rumah itu, batin Al terasa sesak dan hancur, tubuhnya pun lemas, wajah Al terlihat sedih, akibat mengenang masa lalunya ketika masih bersama-sama dengan kedua orang tuanya. Tanpa sadar Al sudah berada di depan pintu ruangan Julian, dia menarik gagang pintu dan melihat kakeknya sedang duduk menghadap jendela.

"Kakek.. Al pulang."

"Duduk," sambil membalikkan kursi yang dia duduki dan mulai berhadapan dengan cucu kesayangannya.

"Al, cucuku, apa kamu sehat? rupanya kamu tumbuh dengan baik dan menjadi pria yang tampan hehehe. kakek sangat senang bisa melihat kau lagi".

Al duduk di sofa dan menundukan kepalanya. Pria tua itu tidak kuasa menahan air matanya sehingga tanpa di sadarinya dia sudah mengeluarkan cairan bening yang sedari tadi di tahannya. Al mendekat dan memeluk kakeknya. "Al sangat merindukan pelukan hangat kakek," bisik Al di telinga Julian.

Ketika hanya berdua dengan kakeknya, sifat Al yang dingin berubah menjadi hangat. Ya sangat jelas dia hanya menunjukkan kelemahannya pada Julian saja. Al berusaha tegar dan tegas di hadapan publik, Al tidak pernah menunjukkan kelemahannya kepada siapa pun kecuali kakeknya.

"Ayo Nak, mari kita bergabung di acara penyambutanmu, ada hal penting yang akan kakek sampaikan," ajak Julian.

Kemudian Al dan Julian menuju ke ruang utama tempat acara itu di adakan. Berbagai hiasan menata ruang itu agar terlihat mewah, di bumbui juga dengan makanan yang bermacam-macam membuat acara itu semakin meriah.

"Mohon perhatian!" para undangan menengadah ke arah suara itu. "Saya harap kalian semua menikmati pesta penyambutan saya untuk cucu saya. Mungkin beberapa diantara kalian sudah mengetahui bahwa Al cucu saya sudah menyelesaikan studinya dan telah kembali. Ya benar ini adalah cucu saya yang sudah 16 tahun tidak bersama dengan saya, Alvaro Edzard. Anak tunggal dari anak saya alm. Roland Edzard dan cucu tunggal saya. Di kesempatan ini saya akan menyampaikan hal yang sangat penting, bahwa saya akan beristirahat sejenak dari pekerjaan saya, dan yang akan menggantikan semua kedudukan saya di Edzardians Group adalah cucu saya Alvaro Edzard. Al akan menjadi presdir muda kalian."

Semua undangan sangat terkejut mendengar pengumuman mantan Presdir (karena Al sudah menjadi presdirnya, otomatis kakek pantas disebut mantan presdir, yakan? hehe).

"Semua berkas-berkasnya sudah saya urus dan saya tanda tangani. Mulai saat ini Alvaro Edzard yang akan menjadi pemimpin Edzardians Group. Mohon kerja sama kalian dengan pemimpin yang baru" melanjutkan pengumuman kakek.

Mendengar pengumuman yang sangat menegangkan itu, Al hanya dengan wajah tanpa ekspresinya, karena Al sudah lama tahu bahwa dia yang memang telah dipersiapkan oleh Julian menjadi pemimpin perusahaan pusat itu. Sebenarnya sudah lama Julian ingin Al menjadi penerus generasi ketiga, tetapi Al yang selalu menolaknya karena dia belum siap. Tapi setelah mempertimbangkan apa yang dikatakan kakeknya sewaktu dia kecil, maka dia bersedia untuk bertanggung jawab penuh atas Eszardians Group.

"Wah selamat yah Tuan muda."

"Banyak selamat untuk presdir muda kita."

"Hidup presdir muda."

"Semoga Edzardians Group semakin jaya."

Ucapan-ucapan selamat dari tamu undangan terdengar sangat ramai sehingga memenuhi ruangan itu. Al membungkukukan badannya "Trima kasih atas kepercayaan kalian. Selama Edzardians Group ada dibawa naungan saya, maka saya berhak melakukan apa saja yang nantinnya akan mengancam perkembangan perusahaan ini. Jadi apabila ada di antara kalian yang coba-coba mempermainkan saya, lebih baik urungkan niat kalian karena nyawa kalianlah jaminannya," tersenyum tipis dengan tatapan pembunuh berdarah dingin.

Berkali-kali mereka dibuat terkejut dan takut karena ucapan-ucapan Al yang bagaikan pisau tajam. Seketika itu juga suasana yang hangat berubah menjadi dingin karena kehadiran pria dari kutub utara itu.

"Al kakek menaruh harapan dan kepercayaan yang besar padamu, selamat bekerja," menepuk pundak Al dan beralih ke ruang kerjanya.

"Sepertinya kita harus berhati-hati."

"Benar! Presdir muda kita terlihat sangat berbahaya."

"Ini merupakan ancaman bagi rencana kita."

Sekelompok pria paruh baya yang berbisik, setelah menyaksikan ucapan dan tatapan tajam Al.

***

Al berjalan jauh meninggalkan pesta itu dan menuju ke gedung sebelah Utara, tempat tinggal para pelayan dirumah besar itu. "Kemana gadis dekil itu? dari tadi aku tidak melihat kehadirannya. Dimana kau! aku baru saja memikirkan cara apa yang harus aku pakai untuk membunuhmu!"

Bersambung...

**yuksss gaess, divote 😊

bantu author mengembangkan cerita ini

dengan cara memberi semangat, kritikan atau pun saran yang membangun. Ketik di kolom komentar yah 🤗🤗

Selamat membaca ....

Semoga kalian sehat selalu🌹**

Terpopuler

Comments

Kiki Oktaviani

Kiki Oktaviani

awalnya kejam akhirnya pasti bucin deh 😊

2022-07-08

0

Helsi

Helsi

hati2 Al ntar bucin bukannya dibunuh hehehe bgus karyamu thor

2021-10-24

0

Setyowti Puji Rahayu

Setyowti Puji Rahayu

iihh itu si Al kok seremm banget ya

2020-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Karakter Utama
2 BAB 1 : Kepulangan Al
3 BAB 2 : Selamat dari Iblis
4 BAB 3 : Pesta Penyambutan
5 BAB 4 : Penasaran
6 BAB 5 : Hari Pertama sebagai Presdir
7 BAB 6 : Siapa Letisya?
8 BAB 7 : Paman Haris
9 BAB 8 : Benih Cinta
10 BAB 9 : Serpihan Masa Lalu
11 BAB 10 : Kegaduhan
12 BAB 11 : Mr. Edzard, I Want You!
13 BAB 12 : Seberkas Harapan Letisya
14 PENGUMUMAN
15 BAB 13 : Alasan Kepergian Letisya
16 BAB 14 : Pertemuan
17 BAB 15 : Kesal
18 BAB 16 : Gadis Kepo
19 BAB 17 : Bertiga
20 BAB 18 : Suami Masa Depanku
21 BAB 19 : Tidak Biasanya
22 BAB 20 : Sekamar, berdua?
23 BAB 21 : Hening
24 BAB 22 : Terjebak
25 BAB 23 : Hangat
26 BAB 24 : Sangat Memalukan!
27 BAB 25 : Patah Hati
28 BAB 26 : Bawa Perasaan
29 BAB 27 : Ketahuan
30 BAB 28 : Denda
31 BAB 29 : Tempat macam apa ini?
32 BAB 30 : Pengakuan yang gila
33 BAB 31 : Menginap
34 BAB 32 : Meminta bantuan
35 BAB 33 : Hukuman
36 BAB 34 : Membersihkan
37 BAB 35 : Tamu tak di undang
38 BAB 36 : Sultan
39 BAB 37 : Pujian
40 BAB 38 : Dinner
41 BAB 39 : Kepastian
42 BAB 40 : Kasmaran
43 BAB 41 : Dua jam sekali
44 BAB 42 : Hukuman wajib
45 BAB 43 : Panik
46 BAB 44 : Morning kiss
47 BAB 45 : Dipoles
48 BAB 46 : Rose Salon
49 BAB 47 : Shining, Shimering, Splendid
50 BAB 48 : Pernikahan Jasson & Nadine
51 BAB 49 : Wanita busuk!
52 BAB 50 : Salah paham
53 BAB 51 : Kedatangan tamu
54 BAB 52 : Untuk kedua kalinya
55 BAB 53 : Rencana Kakek
56 BAB 54 : Rahasia kecil
57 BAB 55 : Ternyata!!!
58 BAB 56 : Memastikan
59 BAB 57 : Masa lalu Part 1
60 BAB 58 : Masa lalu Part 2
61 BAB 59 : Sekretaris pribadi
62 BAB 60 : Licik
63 BAB 61 : Masalah baru
64 Pengumuman ~ Wajib di baca
65 BAB 62 : Miss Katty
66 BAB 63 : Memohon
67 BAB 64 : Tak ada kabar
68 BAB 65 : Sesuatu yang hilang
69 BAB 66 : Goresan luka
70 BAB 67 : The Black Country
71 BAB 68 : Diikuti seseorang
72 BAB 69 : Mulai beraksi
73 BAB 70 : Ku mohon bangunlah!
74 BAB 71 : Rencana jahat Haris
75 BAB 72 : Kedatangan Julian
76 BAB 73 : Tertangkap basah
77 BAB 74 : Memasak
78 BAB 75 : Pemanasan
79 BAB 76 : Kecupan
80 BAB 77 : Dalang
81 BAB 78 : Makan malam
82 BAB 79 : Tak ada Ruang
83 BAB 80 : Posesif
84 Numpang Lewat wkwkw
85 BAB 81 : Kores
86 BAB 82 : Cium aku!
87 BAB 83 : Dijebak
88 BAB 84 : Psikopat
89 BAB 85 : Pembunuh Bayaran
90 BAB 86 : Kran Air
91 BAB 87 : Bersekongkol
92 BAB 88 : Selesai Study
93 BAB 89 : I Love You
94 BAB 90 : Dua hari lagi?
95 BAB 91 : Rumah yang Ramai
96 BAB 92 : Acara Pernikahan
97 BAB 93 : Terungkap
98 BAB 94 : Terungkap part II
99 BAB 95 : Ditangkap
100 BAB 96 : Pamit
101 BAB 97 : Tak enak hati
102 BAB 98 : Rumah Sakit
103 BAB 99 : Keluarga adalah Rumah! ~ END
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pengenalan Karakter Utama
2
BAB 1 : Kepulangan Al
3
BAB 2 : Selamat dari Iblis
4
BAB 3 : Pesta Penyambutan
5
BAB 4 : Penasaran
6
BAB 5 : Hari Pertama sebagai Presdir
7
BAB 6 : Siapa Letisya?
8
BAB 7 : Paman Haris
9
BAB 8 : Benih Cinta
10
BAB 9 : Serpihan Masa Lalu
11
BAB 10 : Kegaduhan
12
BAB 11 : Mr. Edzard, I Want You!
13
BAB 12 : Seberkas Harapan Letisya
14
PENGUMUMAN
15
BAB 13 : Alasan Kepergian Letisya
16
BAB 14 : Pertemuan
17
BAB 15 : Kesal
18
BAB 16 : Gadis Kepo
19
BAB 17 : Bertiga
20
BAB 18 : Suami Masa Depanku
21
BAB 19 : Tidak Biasanya
22
BAB 20 : Sekamar, berdua?
23
BAB 21 : Hening
24
BAB 22 : Terjebak
25
BAB 23 : Hangat
26
BAB 24 : Sangat Memalukan!
27
BAB 25 : Patah Hati
28
BAB 26 : Bawa Perasaan
29
BAB 27 : Ketahuan
30
BAB 28 : Denda
31
BAB 29 : Tempat macam apa ini?
32
BAB 30 : Pengakuan yang gila
33
BAB 31 : Menginap
34
BAB 32 : Meminta bantuan
35
BAB 33 : Hukuman
36
BAB 34 : Membersihkan
37
BAB 35 : Tamu tak di undang
38
BAB 36 : Sultan
39
BAB 37 : Pujian
40
BAB 38 : Dinner
41
BAB 39 : Kepastian
42
BAB 40 : Kasmaran
43
BAB 41 : Dua jam sekali
44
BAB 42 : Hukuman wajib
45
BAB 43 : Panik
46
BAB 44 : Morning kiss
47
BAB 45 : Dipoles
48
BAB 46 : Rose Salon
49
BAB 47 : Shining, Shimering, Splendid
50
BAB 48 : Pernikahan Jasson & Nadine
51
BAB 49 : Wanita busuk!
52
BAB 50 : Salah paham
53
BAB 51 : Kedatangan tamu
54
BAB 52 : Untuk kedua kalinya
55
BAB 53 : Rencana Kakek
56
BAB 54 : Rahasia kecil
57
BAB 55 : Ternyata!!!
58
BAB 56 : Memastikan
59
BAB 57 : Masa lalu Part 1
60
BAB 58 : Masa lalu Part 2
61
BAB 59 : Sekretaris pribadi
62
BAB 60 : Licik
63
BAB 61 : Masalah baru
64
Pengumuman ~ Wajib di baca
65
BAB 62 : Miss Katty
66
BAB 63 : Memohon
67
BAB 64 : Tak ada kabar
68
BAB 65 : Sesuatu yang hilang
69
BAB 66 : Goresan luka
70
BAB 67 : The Black Country
71
BAB 68 : Diikuti seseorang
72
BAB 69 : Mulai beraksi
73
BAB 70 : Ku mohon bangunlah!
74
BAB 71 : Rencana jahat Haris
75
BAB 72 : Kedatangan Julian
76
BAB 73 : Tertangkap basah
77
BAB 74 : Memasak
78
BAB 75 : Pemanasan
79
BAB 76 : Kecupan
80
BAB 77 : Dalang
81
BAB 78 : Makan malam
82
BAB 79 : Tak ada Ruang
83
BAB 80 : Posesif
84
Numpang Lewat wkwkw
85
BAB 81 : Kores
86
BAB 82 : Cium aku!
87
BAB 83 : Dijebak
88
BAB 84 : Psikopat
89
BAB 85 : Pembunuh Bayaran
90
BAB 86 : Kran Air
91
BAB 87 : Bersekongkol
92
BAB 88 : Selesai Study
93
BAB 89 : I Love You
94
BAB 90 : Dua hari lagi?
95
BAB 91 : Rumah yang Ramai
96
BAB 92 : Acara Pernikahan
97
BAB 93 : Terungkap
98
BAB 94 : Terungkap part II
99
BAB 95 : Ditangkap
100
BAB 96 : Pamit
101
BAB 97 : Tak enak hati
102
BAB 98 : Rumah Sakit
103
BAB 99 : Keluarga adalah Rumah! ~ END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!