Dua bulan pernikahan berjalan dengan lancar Sarah yang kini sudah ikut pindah ke rumah utama milik Dirga tapi di sana mereka tidak satu kamar karena Dirga tidak ingin sampai teledor dengan segalanya.
Sarah yang sedang marah-marah di telepon dengan seseorang berhasil membuat Dirga kesal sampai ia menegurnya.
"Bisa enggak jangan berisik!"
"Iya maaf mas,"
Sarah mengecilkan volume suaranya, "Pokoknya aku enggak mau kalau sampai dia kesini lagian ya ma rumah ini tuh milik mas Dirga jadi semuanya itu harus dengan izin mas Dirga,"
"Sarah Mama mohon kamu tau kan Mama itu udah enggak mampu nge-biayain sekolah adik-adik kamu, Suami kamu kan Mapan pasti dia juga mau ngertiin keadaan keluarga kita."
"Aku enggak masalah kalau hanya Maudy yang harus aku tanggung disini tapi kalau harus sama si anak ****** itu aku enggak mau!" seketika panggilan terputus.
Dari dulu Sarah tidak pernah sudah menganggapnya seorang adik bahkan ia juga tidak pernah perduli dengan segala urusan tentang adik tirinya.
Sarah memiliki dua adik salah satu dari keduanya hanyalah seorang adik tiri, adik yang di bawa ayahnya hasil dari perselingkuhannya karena katanya selingkuhan ayahnya meninggal saat melahirkan adik tirinya itu. Tapi karena terlalu besar perasaan cinta Ardila Wirathu--Mamanya terhadap Fahriansyah-Ayahnya. Dila akhirnya mau menerima anak dari hasil perselingkuhannya dengan Katharina walaupun dengan terpaksa ia harus menerimanya.
Pagi itu saat mereka sedang sarapan bersama Dirga masih dengan sikap dinginnya yang tidak pernah berubah sejak dua bulan terakhir ini.
"Tadi mama kamu telepon saya,"
"Terus mama bilang apa sama kamu mas?" tanya Sarah penasaran.
"Mama kamu minta bantuan sama saya dia ngejelasin semua tentang permasalahan di keluarga kamu,"
"Terus kamu setuju gitu dengan permintaan Mama,"
"Iya," katanya dengan lantang.
"Kenapa kamu setuju gitu aja kenapa enggak nanya dulu sama aku,"
"Orang tua kamu minta bantuan sama saya kenapa saya harus minta izin sama kamu, lagian orang tua kamu itu minta bantuan kamu harusnya kamu bantu," ujarnya tapi Sarah tetaplah Sarah yang sikapnya penuh dengan kebencian
"Bukannya gitu aku tuh punya alasan sendiri,"
"Sudah simpan saja alasan kamu, saya buru-buru ada meeting pagi ini."
Sarah benar-benar merasa kesal karena Dirga tidak pernah mau mendengarkannya ia selalu bersikap semaunya sendiri. Di tambah dengan Mamanya yang berani menelepon Dirga langsung untuk meminta bantuannya, hidupnya baru saja merasa bahagia kini sudah di mulai kembali bukannya tidak senang dengan kedatangan adiknya Maudy ia sangat senang dengan begitu ia bisa mempunyai teman di rumah sebesar ini tapi untuk adik tirinya ia benar-benar merasa tidak menginginkan keberadaannya disini.
***
Satu Minggu kemudian..
Kedua adiknya Sarah jemput di bandara saat melihat Maudy ia langsung memeluknya dengan erat berbeda saat ia melihat adik tirinya ia hanya menampakkan wajah masamnya.
"Ayo Maudy kita ke mobil,"
Begitu juga dengan sikap Maudy Ardila Wirathu yang acuh terhadap saudara tirinya ia juga tidak perduli akan keberadaannya.
Di dalam perjalanan Sarah terus berbincang dengan Maudy sedangkan dia hanya diam tidak berminat dengan obrolan keduanya ia terus menikmati keindahan ibu kota. Sesampainya di rumah megahnya Sarah langsung mengajak Maudy ke kamar khusus yang sudah ia siapkan untuk adiknya.
"Bi ina anterin dia ke kamarnya,"
"Baik nyonya, ayo non bibi anterin ke kamar,"
"Sena panggil sena aja bi,"
"Oh iya neng Sena,"
Yah, adik tirinya bernama lengkap Sena Kathsura berusia 18 tahun usianya dengan usia Maudy sama.
Kamar yang di berikan fasilitas di dalamnya tidak sama dengan kamar Maudy sudah bisa tidur dengan nyenyak saja Sena sudah bersyukur jadi ia tidak perlu iri dengan apa yang Maudy dapat karena ia pun harus menyadari akan siapa dirinya.
Sarah sudah memilihkan sekolah yang berbeda untuk Maudy dan Sena. Tentu saja Sarah sudah mendaftarkan Maudy di sekolah internasional sedangkan Sena ia daftarkan di sekolah swasta semua keputusan yang Sarah tanpa sepengetahuan Dirga karena pasalnya Dirga terlalu sibuk dengan pekerjaannya jadi ia menyerahkan semuanya kepada Sarah.
***
Siang itu cukup panas Sena berkeliling melihat isi rumah megah tersebut sampailah ia di tempat Gym khusus yang ada di rumah, Sena yang dari dulu suka olahraga ia langsung masuk ke dalamnya kebetulan pintunya tak terkunci.
"Wow di tempat gym biasa aku nge-gym enggak se-komplit disini peralatan gymnya." ujarnya yang terkagum.
Sena mencoba fast run ia sengaja menyumpal telinganya dengan headset kw yang ia beli di konter waktu itu. Pemandangan yang indah yang ia lihat mengarah langsung ke taman dan kolam renang yang ada di bawah sana.
Saat tengah menikmati olahraganya seketika fast run terhenti saat ia melihat ke sampingnya ia mendapati seorang pria bertubuh tegap tengah menatapnya dengan wajah datarnya.
"Kamu siapa? Berani-beraninya masuk ke tempat gym saya," tanya Dirga. Ya, pria itu Dirga.
Sena langsung turun dengan santainya ia menatap Dirga tanpa rasa takut atau bahkan nervous sama sekali.
"Sori, Mas ini pasti mas Dirga kan suaminya Mba Sarah, kenalin aku Sena adiknya Mba Sarah." ujarnya seraya mengulurkan telapak tangan kanannya. Sena tersenyum masam seraya menarik uluran tangannya kembali karena sang lawan tidak menerima uluran tangannya.
"Keluar kamu dari disini!" Sena mengangguk ia secepatnya keluar dari dalam.
Sarah yang mengetahui hal itu ia langsung meminta maaf kepada Dirga tak lupa ia bahkan melontarkan kalimat-kalimat sampahnya merendahkan Sena di depan Dirga.
"Maaf ya Mas adik tiri aku itu emang enggak ada sopan santunnya, kalau mas mau bersikap keras sama dia enggak apa-apa kok kasih aja dia hukuman atau apa."
"Jadi dia adik tiri kamu?" Dirga memotong ucapan Sarah.
"Iya Mas tapi Mas tenang aja kalau Maudy dia itu beda kok, Maudy itu anaknya penurut dan enggak berbuat ulah seperti Sena."
"Baguslah kalau adik kamu itu mempunyai attitude yang lebih baik ketimbang adik tiri kamu itu,"
Sena yang sudah berada di kamarnya sudah mempunyai firasat buruk pastilah Sarah akan berbicara yang tidak baik tentangnya, ia juga menggerutuki dirinya sendiri karena sudah lancang masuk ke dalam ruangan Gym khusus milik Dirga.
TO BE CONTINUED...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments