Jully Mahardika
"Ketika kenangan hadir dalam ingatan, rindukah ini? Walau engkau tak lagi sama."
^^^Jully Mahardika^^^
Perempuan dengan berkaca mata minus sedang duduk di depan komputer, dengan sesekali membolak balikkan lembaran berkas yang ada di tangannya. Rambutnya sudah diikat asal sehingga terkesan berantakan, tapi dia tak memperdulikan itu. Karena dia amatlah sibuk. Dia Jully Mahardika, seorang pengacara sukses, cerdas dan cantik. Namun sayang diusianya yang akan memasuki kepala tiga, dia belum juga menemukan pasangannya. Bukan tidak ada yang tertarik dengan dia, akan tetapi seolah ada yang mengganjal di hatinya setiap berkencan dengan seseorang. Hatinya merasa kosong dan... Kesepian. Ia merasa ada yang hilang dalam dirinya. Meski begitu bukan berarti dia tak punya teman, justru dia mempunyai banyak sahabat. Sahabat-sahabatnya sejak SMA. Mereka semua masih saling komunikasi, namun sudah tiga bulan ini mereka tidak bertemu. Jangankan bertemu, sekedar telphon atau balas chat saja susah sekali. Hanya sesekali saja selama tiga bulan ini mereka berkomunikasi via telphon atau chat. Padahal biasanya setiap hari mereka saling bertukar kabar dan bercerita tentang hari-hari mereka melalui grub chat yang mereka buat. Alasan klisenya adalah mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing dan mereka sudah meminta maaf akan hal itu, Jully pun memaklumi hal tersebut. Akan tetapi dia juga sibuk, bahkan lebih sibuk dari mereka yang kebanyakan hanya bekerja dari rumah. Misalnya Kansari Hermansyah, perempuan yang sudah menjadi sahabat Jully semenjak mereka SMP itu sedang asyik-asyiknya jualan batik online, usahanya itu sedang ramai-ramainya, tapi masak sih sekedar balas chat saja sampai nunggu 2x 24jam? Padahal itu HP tidak pernah lepas dari genggamannya. Jully saja yang setiap hari disuguhi tumpukan kasus di meja kerjanya masih bisa menyempatkan diri buat mereka walau hanya berbagi kabar. Ada lagi Aleando Putra, lelaki itu sekarang bekerja di salah satu bank swasta dengan jabatan yang lumayan bagus. Masih bisa diterima sih...karena kerjaan pegawai bank itu riweh banget. Tapi Sabtu Minggu kan libur, tetap saja alasannya sibuk kalau diajak ngumpul bareng. Halahh... Bilang saja lagi ngejar barang diskonan di mall yang sudah jadi incarannya demi menunjang penampilan. "Dasar cowok metroseksual!! Selalu begitu." Paling tidak itu yang ada di benak Jully. Ada juga Ningsih Susilowati seorang guru TK yang katanya lagi dipusingkan oleh ulah anak didiknya setiap hari. Yah bagaimana lagi? Meski begitu mereka tetaplah sahabat yang berharga bagi Jully.
Setelah berkutat begitu lama dengan berkas-berkasnya, akhirnya dia meletakkan kertas-kertas itu di atas meja kerjanya dan meregangkan otot tangan serta punggungnya yang sudah mulai pegal, lalu dia mengambil handphone yang ia letakkan di atas meja dan mendeal sebuah nomor. Tak berapa lama sambungan itu terhubung.
"Hallo Re, menu special hari ini apa?" Tanya Jully setelah telponnya diangkat.
"Aku lagi bikin nasi bakar nih enak banget, minumnya es mentimun dengan potongan nanas dan kelapa muda, seger banget Jull... " Jawab di seberang sana.
Ya, itu Krestina Dayana yang biasa mereka panggil dengan nama Rere. Saat ini dia sedang berbisnis kuliner, usahanya cukup lancar, masakannya juga enak-enak. Maka dari itu urusan makan siang, Jully menyerahkannya kepada Rere, itung-itung bantu usaha teman.
"Okay, lagsung antar ya Re.. Udah laper banget nih aku." Pinta Jully sambil berekspresi memegangi perutnya yang lapar seolah Rere bisa melihatnya.
"Asiyaap... Cuss say, sekalian kita makan siang bareng." Nahh ini ni yang disukai Jully dari Rere, kadang dia menyempatkan diri buat makan siang bareng atau sekedar mengantar makanan di kantor Jully asal mereka tidak sama-sama sibuk. Ya...walau hanya dengan Rere saja, paling tidak makan siang hari ini tidak terlalu sepi.
Selang 20 menit kemudian Rere pun tiba yang disambut senyuman hangat Jully dan sedikit cipika cipiki ala mereka. Jully pun menggiring Rere menuju rooftop kantornya, tempat favorit mereka menikmati makan siang bersama. Tidak hanya makan siang, biasanya jika Jully merasa lelah atau bosan saat mengerjakan pekerjaan di ruangannya, dia akan naik ke atas rooftop mencari udara segar hanya untuk mengistirahatkan otaknya, karena di rooftop ini di desain seperti mini taman dengan beberapa tanaman hijau dan bermacam bunga yang dilengkapi bangku serta meja untuk siapa saja yang ingin bersantai di sana. Siang ini di rooftop sedang sepi, hanya ada Jully dan Rere saja, biasanya ada Auliya juga yang ikut nimbrung makan siang bersama mereka, tapi karna urusan pekerjaan, hari ini lelaki itu tidak bisa bergabung dengan mereka. Oh ya, Auliya adalah adik sepupu dari Jully, dia dan Jully sepakat membuka firma hukum sendiri setelah mereka lulus dari study hukumnya. Setelah sampai di salah satu bangku di sana, Rere segera mengeluarkan makanan dari dalam paperbag dan menatanya di atas meja, bau harum masakan Rere pun langsung tercium.
"Hmm... Wangi bener masakanmu Re, gak sabar ni cacing-cacing di perutku." Kata Jully sambil mengelus perutnya yang sudah keroncongan sedari tadi.
"Sabar sist, ini juga dah siap." Jawab Rere sambil menyodorkan satu piring nasi bakar yang masih hangat terbungkus daun pisang.
"Dan ini es mentimun special untuk kamu di hari yang panas ini, sekalian siapa tahu bisa ngademin otakmu yang panas saat ini." Tambah Rere.
"Tahu dari mana?" Tanya Jully sambil mencibirkan bibirnya.
"Kelihatan dari aura wajahmu, aura kegelapan hahaha..." Ledek Rere sambil tertawa, sementara Jully mulutnya semakin mencebik.
"Aku tahu kok apa yang kamu rasakan... " Rere menjeda kamlimatnya, dia menyentuh punggung tangan Jully dan meneruskan ucapannya, "Kita jarang ngumpul lagi, sudah lama, meski ada aku di sini itu tidak cukup, kamu tetap merasa sepi."
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Leha Bungsu Cuet
semangat yach thoorrr
2022-06-22
0
Davina Rahmania
salam kenal kak :)
2022-06-11
2
Vie Tree Imuht-thumi
halo mbak Uda mampir nih😍😍😘
2022-05-20
2