Poligini Itu Sunnah

"Saya gak mau ta" ujar Ammar dengan suara yang ia tinggikan

"Kenapa? Bukankah seharusnya kamu berterima kasih padaku karena aku mengizinkan kamu untuk menikah lagi, bukankah banyak pria diluar sana yang menginginkan menikah lebih dari satu wanita, harusnya kamu bersyukur bang" ujar Ita tak kalah tinggi

"Bersyukur? Justru dengan menerima apa yang menjadi milik saya saat ini itu bentuk kesyukuran saya pada Allah"

"Bukankah poligami itu sunnah, kamu orang yang taat agama kan pasti juga tahu, apa kamu tidak ingin menjalankan sunnah yang satu ini?" ujar Ita, karena ia tahu betul bahwa Ammar orang yang taat pada Allah dan Rasulnya

"Ya benar, semua perbuatan Rasullullah serta perkataan Rasulullah itu sunnah"

"Rasulullah melakukan poligami itu sunnah, tapi jangan kamu lupakan bahwa Rasulullah juga pernah menentang Ali untuk mempoligami Fatimah dan bahkan beliau mempertegas perkataannya sebanyak tiga kali, bukankah perkataan Rasulullah itu juga sunnah? Coba kamu pikir gimana perasaan bapak kamu ketika putrinya di madu, begitu pula Rasulullah yang tak ingin menyakiti hati putrinya" ujar Ammar yang membuat istrinya terhenyak, ini adalah pendapatnya dan sebisa mungkin orang lain harus memahami

"Jika saya ingin mendapatkan pahala lebih saya akan melaksanakan sunnah lainnya, tapi tidak dengan ini" ujar Ammar tegas

Ammar pergi meninggalkan Ita sendiri di dalam kamar, Ammar hanya ingin menjalani kehidupan rumah tangga seperti Rasulullah dengan Siti Khadijah, atau seperti Ali bin Abi Thalib dengan Siti Fatimah, agar tak ada hati yang saling menyakiti

Ita menangis sendirian di dalam kamar, batinnya merasa tersiksa kala melihat Ammar yang selalu memperlakukan ia dengan tulus, menghargai ia sebagai istrinya meski ia belum menjadi istri yang sempurna untuk sosok yang sempurna seperti Ammar, ya baginya Ammar adalah sosok yang sempurna namun ia tak bisa mengkhianati cinta suami pertamanya yang sekarang ntah kemana antara mati dan hidup

Ammar lebih memilih berjalan ke pondok pesantren tempat ia mengajar, pondok pesantren itu milik keluarganya, ia juga ikut andil dalam mengurusnya

"Assalamualaikum ustadz"

"Assalamualaikum ustadz"

Sepanjang jalan ia mendapatkan salam dari santri-santri yang belajar di pondok tersebut, siapa yang tidak mengenal cucu pemilik ponpes itu, orang yang sangat sopan dan berwibawa namun tegas dan disiplin

Tujuannya saat ini adalah masjid yang terletak di pondok itu, ia hendak itikaf di sana, jam memang sudah menunjukkan pukul sepuluh tapi masih banyak santri yang berkeliaran

"Assalamualaikum" satu tepukan di pundak Ammar membuat ia terkejut

"Waalaikumsalam Bim, bikin kangen aja" ujar Ammar

"Lagian nte ngapain bengong, kirain dzikir tau-tau nya mikir" ujar Bima yang merupakan salah satu ustadz di sana sekaligus teman dekat Ammar waktu masih nyantri dulu, Bima lebih memilih untuk mengabdikan dirinya di pondok

"Bima kalau seandainya nih ya nte udah nikah SEANDAINYA loh ya, tapi tiba-tiba istri pertama nte ngizinin nte nikah lagi, gimana tanggapan nte?" tanya Ammar, namun kata seandainya itu mampu menohok ulu hati Bima

"Kata seandainya gak usah di perjelas juga kali" gerutunya kesal

"Udah jawab aja pertanyaan ane"

"Mau lah, itu namanya rezeki" ujar Bima sumringah

"Emang salah nanya orang" gumam Ammar

"Lah benerkan, jarang-jarang lo ada seorang istri yang mau nawarin dirinya di madu, itu namanya kesempatan emas" ujar Bima

"Ehh tunggu dulu kok tiba-tiba nte nanya gitu?" tanya Bima yang mencium bau-bau kecurigaan

"Itu tandanya Ammar lagi mengalami masalah seperti itu, nte ingat gak saat Ammar tanya dulu, kalau seandainya ada seorang bapak-bapak yang meminta pada seorang pria untuk melamar anaknya karena anaknya sedang terpuruk atas kepergian suaminya dan masih memiliki anak usia dua bulan apakah pria tersebut harus menikahinya. Ingat kalau ada kata SEANDAINYA yang keluar dari bibir Ammar itu artinya menunjuk ke arah dirinya sendiri" terang Yuda tiba-tiba yang membuat dua orang itu segera menoleh ke arah Yuda dengan tatapan bingung

"Sejak kapan nte disini?" tanya kedua orang itu kompak

"Sejak Bima ngucapin salam" ujar Yuda santai

"Hah kenapa kita gak sadar" gumam Bima

"Eh beneran Ning Ita pingin nte nikah lagi?" cerocos Bima kembali ke permasalahan awal

Ammar hanya terdiam dan kemudian ia mengangguk pelan

"Pasti ada alasannya" ujar Yuda

"Iya pasti ada, emang apa alasan Ning Ita meminta hal seperti itu?" tanya Bima

Akhirnya Ammar menceritakan tentang kejadian tiga hari lalu yang menimpanya, namun tentu saja ia tak akan menceritakan soal Ita yang belum mau diberi nafkah batin olehnya, ia hanya menceritakan bahwa istrinya nampaknya tak mempercayai ia

"Itu berarti rezeki nte, udh terima aja, lumayan ada dua bidadari di rumah" ujar Bima yang mendapat tatapan tajam dari Yuda

"Poligini tuh gak semudah itu" ujar Yuda

"Poligami kali" ujar Bima

"Poligini, makanya kalau belajar sesuatu tuh jangan setengah-setengah, jenis poligami tuh di bagi jadi dua poligini dan poliandri, poligini itu seorang pria yang memiliki istri lebih dari satu sedangkan poliandri seorang wanita yang mempunyai suami lebih dari satu" ujar Yuda memberi penjelasan

"Ya habis semua orang pada bilang poligami" gerutu Bima

"Itu namanya penyempitan makna dalam bahasa Indonesia"

"Terus intinya ini ane harus ngapain?" tanya Ammar yang nampak frustasi sekaligus ia melerai perdebatan kedua temannya

"Ya nte harus meyakinkan Ning Ita kalau nte gak melakukan hal seperti itu" terang Yuda

"Udah tiga hari ini kita berdebat soal itu, dan ia masih tidak mempercayai hal itu, bahkan ia sudah tiga kali ini mengancam akan mengajukan gugatan cerai"

"Apa Ning Ita mencintai nte?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Bima

Ammar hanya terdiam "Cinta? Ia sama sekali tak mencintaiku karena ia masih sangat mencintai suaminya dulu" batin Ammar

"Ok fiks gak bisa jawab berarti ia tak mencintai nte, sekarang balik lagi ke nte apa nte mencintai nya?" Bima memutar haluan pertanyaan

Lagi-lagi Ammar terdiam "Apa aku mencintainya? Dia istriku tentu saja sudah kewajiban ku untuk mencintainya"

Dulu Ammar memang melamarnya karena permintaan ayah mertuanya, Pak Mino meminta tolong agar Ammar mau melamar Ita di saat Ita sedang terpuruk karena suami pertamanya, apalagi saat itu Ita harus mengurus bayinya semenjak kehamilan hingga melahirkan tanpa dampingan suami"

"Ya ane mencintainya" ujar Ammar, bagi Ammar mencintai istri adalah sebuah kewajiban mau tidak mau ia akan memaksakan hatinya untuk mencintai istrinya dan tak ada wanita lain selain istrinya

"Kalau begitu pertahankan" ujar Yuda

"Tunggu dulu, namun ane tak pernah melihat ada tatapan cinta dari mata nte untuknya" sanggah Bima

"Tau apa nte soal cinta, masih jomblo juga" timpal Yuda

"Iya juga ya" Bima menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Coba tanyakan lagi pada hati nte, minta petunjuk sama Allah" Yuda menepuk pelan dada Ammar

***

Holla semuanya, happy reading oh ya mohon dukungannya ya, jangan lupa like and comment, see you again kawan-kawan👋

Terpopuler

Comments

Rena Agustina

Rena Agustina

jgn jgn nanti dah cinta suami si Ita datang lagi

2021-11-25

1

Khadijah

Khadijah

mentor poligami 🤣

2021-11-21

0

Hello February

Hello February

nanti Ita mewek lo di pojokan

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Bukan Akhir
2 Ada Yang Gak Waras
3 Poligini Itu Sunnah
4 Membelenggu Perasaan
5 Bukan Lamaran Impian
6 Mahar Tersavage
7 Kenalan Yuks
8 Apa Jangan-Jangan
9 Poliandri Itu Haram
10 Satu Atap Tiga Hati
11 Kompor Kompor
12 Jaminan Surga
13 Ingat Kata Tukang Sate
14 Antara Aku Dan Tembok
15 Seperti Yang Dikatakan Mbak Kasir
16 Everything Gonna Be Okay
17 Panggil Aku MANTAN
18 Astaghfirullah Astaghfirullah
19 Mengagumi Ciptaan Allah
20 Ihhh Sebelll Keselll
21 Impian Yang Valid
22 Jangan Harap Ia Cemburu
23 Tanpa Cinta
24 Kisah Dibalik Senja
25 Tidur Bertiga
26 Shalawatin Aja Dulu
27 Ilmu Turun Temurun
28 Jangan Berandai-Andai
29 Bukan Sugar Daddy
30 Baik Bodoh Itu Beda Tipis
31 Ehhh Ada Mantan
32 Pura-Pura Lupa
33 Deretan Para Mantan
34 Oree Mahu Unya Dede
35 Bukan Cemburu Lebih Tepatnya Iri
36 Ingat Jaga Jarak Bukan Mahram
37 Dasar Bakso Aci Nyebelin
38 Kedatangan Tamu Tak Kasat Mata
39 OTW Beda Atap
40 Ups Keceplosan
41 Secercah Informasi Tentangnya
42 Gagal Punya Rumah Baru
43 Bocil Kang Fitnah
44 Awas Ada Saingan
45 Nama Pria Ini Adalah
46 Awal Dari Akhir
47 Ini Akan Menjadi Akhir
48 Sahabat Tak Akan Pergi
49 Senyumku Melepaskan Kau Pergi
50 Aku Titipkan Dia .....
51 Akhir Dari Permainan
52 Ini Yang Terbaik
53 Yahhh Dia Pergi
54 Kenapa Gak Bilang
55 Alhamdulillah & Astaghfirullah
56 Life Without Ghibah
57 Kecemburuan Itu Mulai Hadir
58 Makan Permen Karet di Malam Hari
59 Gagal Lagi dan Lagi
60 Hore Rumah Baru
61 Seharian Jadi Cinderella
62 Kukira Hari Ini Suka Ternyata Duka
63 Selamat Pulang Kembali
64 Cemburu Itu Wajarkan?
65 Jelas Dan Terang
66 Umi Chaca
67 Bismillah Move On
68 Take It Or Leave It
69 Hidup Dengan Aci
70 Dua Garis Merah
71 Masih Proses?
72 Meletus Balon Hijau Dorrr
73 Akhir Dari Penantian
74 Ada Apa Dengan Mereka
75 Mencoba Bertingkah
76 Semakin Sensitif
77 Suami Pertamanya
78 65
79 Pertemuan & Perpisahan
80 See You Again
81 Jiwa Kepo Meronta-ronta
82 Salah Sangka
83 Auzan Habibi Athallah
84 Bisikan Setan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Awal Bukan Akhir
2
Ada Yang Gak Waras
3
Poligini Itu Sunnah
4
Membelenggu Perasaan
5
Bukan Lamaran Impian
6
Mahar Tersavage
7
Kenalan Yuks
8
Apa Jangan-Jangan
9
Poliandri Itu Haram
10
Satu Atap Tiga Hati
11
Kompor Kompor
12
Jaminan Surga
13
Ingat Kata Tukang Sate
14
Antara Aku Dan Tembok
15
Seperti Yang Dikatakan Mbak Kasir
16
Everything Gonna Be Okay
17
Panggil Aku MANTAN
18
Astaghfirullah Astaghfirullah
19
Mengagumi Ciptaan Allah
20
Ihhh Sebelll Keselll
21
Impian Yang Valid
22
Jangan Harap Ia Cemburu
23
Tanpa Cinta
24
Kisah Dibalik Senja
25
Tidur Bertiga
26
Shalawatin Aja Dulu
27
Ilmu Turun Temurun
28
Jangan Berandai-Andai
29
Bukan Sugar Daddy
30
Baik Bodoh Itu Beda Tipis
31
Ehhh Ada Mantan
32
Pura-Pura Lupa
33
Deretan Para Mantan
34
Oree Mahu Unya Dede
35
Bukan Cemburu Lebih Tepatnya Iri
36
Ingat Jaga Jarak Bukan Mahram
37
Dasar Bakso Aci Nyebelin
38
Kedatangan Tamu Tak Kasat Mata
39
OTW Beda Atap
40
Ups Keceplosan
41
Secercah Informasi Tentangnya
42
Gagal Punya Rumah Baru
43
Bocil Kang Fitnah
44
Awas Ada Saingan
45
Nama Pria Ini Adalah
46
Awal Dari Akhir
47
Ini Akan Menjadi Akhir
48
Sahabat Tak Akan Pergi
49
Senyumku Melepaskan Kau Pergi
50
Aku Titipkan Dia .....
51
Akhir Dari Permainan
52
Ini Yang Terbaik
53
Yahhh Dia Pergi
54
Kenapa Gak Bilang
55
Alhamdulillah & Astaghfirullah
56
Life Without Ghibah
57
Kecemburuan Itu Mulai Hadir
58
Makan Permen Karet di Malam Hari
59
Gagal Lagi dan Lagi
60
Hore Rumah Baru
61
Seharian Jadi Cinderella
62
Kukira Hari Ini Suka Ternyata Duka
63
Selamat Pulang Kembali
64
Cemburu Itu Wajarkan?
65
Jelas Dan Terang
66
Umi Chaca
67
Bismillah Move On
68
Take It Or Leave It
69
Hidup Dengan Aci
70
Dua Garis Merah
71
Masih Proses?
72
Meletus Balon Hijau Dorrr
73
Akhir Dari Penantian
74
Ada Apa Dengan Mereka
75
Mencoba Bertingkah
76
Semakin Sensitif
77
Suami Pertamanya
78
65
79
Pertemuan & Perpisahan
80
See You Again
81
Jiwa Kepo Meronta-ronta
82
Salah Sangka
83
Auzan Habibi Athallah
84
Bisikan Setan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!