.....Happy Reading.....🙏🏻📖
ROMA, ITALIAN.
LABASYA HOTEL'S.
Saat ini Shannon, Alvin dan ketiga teman Alvin sudah sampai di Pusat kota Italian. Mereka sangat senang karena pertama kali ke Ibu kota Italian.
Alvin tersenyum menatap wajah Shannon, dia hanya berani menatap Shannon, tanpa berani menyentuh apapun yang masih menjadi bagian tubuh Shannon....
"Vin, berapa per malam di hotel ini?"Tanya Anastasia, sahabat Alvin.
"500 Rb permalam...."Jawab Alvin.
Saat ini mereka sedang makan dan minum di restaurant hotel.....
"Vin, Kapan kau mau menikah dengan Shannon..."Tanya Bara, sahabat Alvin.
"Tidak tahu, aku masih mengumpulkan modal untuk menikahi anak orang kaya...."Jawab Alvin, nada bercanda.
"Alvin, kamu ini, lagian keluargaku bukan orang kaya, kami biasa-biasa saja kok..."Ucap Shannon.
"Bukan orang kaya, tapi punya hubungan kekeluargaan dengan Keluarga Torricelli, keluarga yang paling berkuasa di Italian, bagaimana mungkin kalian bukan orang kaya?"Tanya Alvin, meminum coffenya.
"Vin, tenang saja kok, Mama dan Papaku bukanlah orang yang menmentingkan harta, tapi kesetiaan untuk anaknya..."Ucap Shannon, meyakinkan Alvin, Alvin pun tersenyum tipis.
Mereka pun berpencar Alvin dan dua teman prianya memutuskan untuk bermain bola dipantai, sedangkan Shannon & Anastasia memutuskan untuk kembali kekamar dan tidur....
MANSION TORRICELLI.
Betapa terkejutnya Shannon saat terbangun dia berada di tempat lain, bukan di Hotel yang dia tempati saat datang ke Roma...
Shannon menuruni ranjang dengan perlahan, dia berjalan ke pintu, dia membuka pintu itu dan ternyata tidak dikunci, dia berjalan kedepan, betapa terkejutnya dia saat melihat fotonya tercetak didinding Ruangan itu....
Matanya sudah berkaca-kaca saking takutnya, hatinya merasa sedih, takut dan marah. Dia berfikir mungkinkah dia disekap mafia sisilia, tapi kenapa?
"Are you Lost Baby Girl..."Ucap Seorang pria dari belakangnya, sontak Shannon berbalik ke belakang.
Betapa terkejutnya dia, pria itu adalah, Uncle yang datang ke Mansionnya 5 Tahun lalu, Mata Shannon berkaca-kaca, air matanya menetes, dia sangat ketakutan.
"Kenapa kau menangis?"Tanya Marcus, datar.
"Dimana aku?kenapa aku disini?"Tanya Shannon, meneteskan air mata ketakutan.
"Jawab!....."Bentak Shannon, meneteskan air mata.
Shannon berdiri dan berjalan mendekat ke Marcus, sebari air matanya terus menetes membasahi pipi mulusnya itu.
"Jawab aku..."Ucap Shannon, berteriak.
Shannon memukul dada bidang pria itu sebari menangis...
Marcus, mendorong Shannon kekursi, dia menatap Shannon tajam dan berkata.
"Mau tahu kenapa kau disini?"Ucap Marcus, dingin.
Marcus menghempaskan tangan Shannon dengan kasar, dia duduk disofa depan Shannon dengan tatapan tajam. Shannon tidak henti-hentinya menangis karena takut dan khawatir....
"Pertemuan pertama kita yang membuatku tertarik pada dirimu, aku tahu kau memiliki kekasih tapi kau milikku..."Ucap Marcus, tegas, padat dan jelas.
Shannon menghapus air matanya, dia berdiri, berjalan mendekat Ke Marcus, dan memukul Marcus tiada henti...
"Aku bukan barang, yang memiliki pemilik, kau tidak bisa menyimpulkan jika aku milikmu..."Bentak Shannon, memukul Dada bidang Marcus.
Marcus membawa Shannon duduk didalam pangkuannya memeluk Shannon begitu erat, air mata Shannon mengalir deras, rasanya seperti dirinya adalah wanita murahan.
"Kau milikku dan selamanya kau milikku..."Ucap Marcus, tegas.
"Kau mengambil kesimpulan dan itu bukan atas keinginanku.."Lirih Shannon menangis.
"Aku akan memberikan dirimu waktu 100 days/3 bulan untuk kau mencintaiku..."Ucap Marcus, memeluk tubuh Shannon dengan begitu erat.
"Aku tidak mencintaimu, dan aku memiliki kekasih..."Tangis Shannon, turun dari pangkuan Marcus.
"Untuk itu aku memberikanmu waktu untuk mencintaiku..."Ucap Marcus berdiri.
Di berjalan mendekat ke Shannon, Shannon berjalan mundur hingga mentok didinding, Marcus menghentakan tangannya kasar didinding dan mengunci Shannon, menatap wajah gadis itu yang terlihat begitu sendu dan menyedihkan.
"Kau hanya perlu mencintaiku, do you understand?"Ucap Marcus, datar.
"Hiks.....hiks....hiks...."Tangis Shannon, dia menghapus air matanya.
"Okay, aku terima, jika lebih dari 100 days aku belum mencintaimu, kau harus melepaskan aku.."Ucap Shannon, kesal.
Marcus tersenyum puas, dia menatap wanitanya itu. Marcus menggendong tubuh Shannon ala bridal style membawanya kekamar.
Meletakan tubuh Shannon perlahan ke ranjang.
"Thank you..."Bisik Marcus, mengusap kepala Shannon lalu pergi.
"Dasar Kurang Ajar...."Teriak Shannon.
MARKAS MAFIA.
Ruang Meeting.
Marcus telah sampai di Markas, saat ini dia duduk dikursi kebesarannya degan raut sangarnya dan tatapan tajamnya, disebelah kanannya ada Leo berdiri dengan gagahnya, disebelah kirinya ada Levi yang sama berdiri gagahnya....
"Tuan, Senjata yang kita kirim ke Japan dicegat oleh Mafia disana..."Ucap Pria.
"Mereka mencari masalah dengan kita?"Tanya Marcus, datar.
"Benar Tuan...."Jawab Pria itu.
"Levi, urus mereka, selesaikan masalah ini..."Perintah Marcus, dingin.
"Baik Tuan, apa perlu kita serang markas mereka?"Tanya Levi, santai.
"Tidak perlu, Cukup selesaikan saja masalah ini..."Jawab Marcus mengangkat tangannya.
"Dan Leo, kau urus Asetku..."Ucap Marcus, datar.
"Baik Tuan, akan saya laksanakan..."Jawab Leo, sopan.
"Meeting selesai....."Ucap Marcus, berdiri.
Marcus berjalan keluar dari ruang Meeting, dan keluar dari Markas, diikuti Levi & Leo...
Marcus masuk kedalam mobil, diikuti Leo yang duduk dikursi pengemudi, sedangkan Levi kembali masuk kedalam Markas....
MANSION TORRICELLI.
Marcus berjalan memasuki Mansion, dia langsung menuju kekamar utama, saat memasuki kamar, pintu kamar tidak terkunci, dia masuk. Dan tidak melihat Shannon, tapi terdengar suara air shower mengucur, Marcus mengerti jika Shannon sedang mandi.
Marcus berjalan mendekati pintu kamar mandi, dan tidak terkunci, Dia membuka pintunya.
Betapa terkejutnya Shannon, sontak wanita itu segera mengambil handuk untuk menutup dirinya, Marcus tersenyum tipis, dia mencuci tangannya setelah itu keluar....
Shannon pun menyudahi mandinya dan keluar menggunakan baju yang dia pakai tadi...
Terlihat Marcus duduk disofa sebari membaca majalah bisnis...
"Kenapa kau menggunakan pakaian itu lagi, ganti, disana ada pakaian untukmu..."Ucap Marcus, menunjuk satu ruangan, Shannon pun berjalan memasuki ruangan itu.
Disana banyak barang-barang wanita, mulai dari Baju, Mini dress, Long dress, tas, high heels, Kalung, cincin, anting, gelang bahkan lingerie pun ada...
'Cih, pasti Uncle-uncle tua itu punya wanita ******...'Batin Shannon, Shannon memilih baju tidur berwarna putih dan menggantinya di walk in closet itu.
Setelah berganti pakaian, Shannon keluar dengan wajah malasnya...
"Sini...."Ucap Marcus, menepuk sofa disebelahnya.
Shannon hanya berani duduk disofa depan Marcus, dia merasa enggan duduk tepat disebelah Marcus..
Marcus tersenyum tipis, lalu berkata....
"Apa kau begitu jijik untuk duduk disebelahku..."Tanya Marcus, terdengar biasa saja namun memiliki arti yang dalam.
"Tidak Uncle! aku hanya merasa enggan duduk disebelahmu, lagi pula aku masih menjadi pacar Alvin..."Ucap Shannon, yang menganggu telinga Marcus.
"Baiklah putuskan Pria itu malam ini juga..."Ucap Marcus, tegas.
'Bagaimana mungkin aku putuskan pria baik seperti Alvin, demi seorang pria tua seperti ini...'Batin Shannon.
"Kau putuskan dia malam ini, atau Aku akan melakukan suatu hal yang akan membekas ditubuhmu..."Ucap Marcus, santai, Sontak Shannon membelakan matanya, dia tidak ingin 2-2nya.
"Okay Uncle, aku akan putuskan dia malam ini..."Ucap Shannon, tegas.
"Good, ini Ponselmu, speker...."Ucap Marcus, memberikan Ponsel Shannon, Shannon menerimanya dengan senang hati, tapi ternyata sudah langsung ada dan tinggal memencet Star.
Call too : Alvin
📳Alvin : Hello, Sayang, kamu dimana, aku khawatir dengan kondisimu, apa kau baik-baik saja?kenapa menghilang?
📳Shannon : Hello Alvin, aku baik-baik saja, aku mau K-kita Putus...
📳Alvin : Sayang, kenapa tiba-tiba, bukankah tadi siang kau membicarakan ingin segera menikah denganku, kenapa kamu minta putus, ada apa?
📳Shannon : Tidak ada apa-apa, kita putus...
📳Alvin : Tidak! aku mencintaimu, aku menyayangimu sayang, bahkan aku tidak pernah menyentuh sedikit pun yang masih berhubungan dengan tubuhmu, kenapa Sayang...
Prang......
Marcus membanting Ponsel Shannon, wajahnya terlihat marah, Shannon pun sontak langsung berdiri saking terkejutnya, badannya merinding ketakutan...
"Aku muak mendengar pria itu memanggilmu dengan sebutan Sayang..."Ucap Marcus, marah.
"A...Uncle tenang, Ini sudah biasa...."Ucap Shannon, gugup.
"Sudah biasa katamu, Okay..."Ucap Marcus, tersenyum sinis, lalu kembali duduk dengan wajah datar dan tatapan tajam, Shannon pun kembali duduk sebari bingung harus melakukan apa.
"Ini sudah malam, sebaiknya tidurlah, besok kita harus membeli sesuatu..."Ucap Marcus, walau wajahnya datar tapi perhatiannya tetap ada.
"Baiklah....."Jawab Shannon, Shannon pun beranjak dan berbaring di ranjang dan memejamkan matanya.
**Visual Alvin Alexsander**
**Visual Leo Barack**
**Visual Levi Samuel Lee**
To be continue.
Jangan lupa Like, comment, hadiah, dukungan and vote ya readers🙏🏻😊
Terimakasih🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
asri3utami
cerita nya agak mirip 365 days, tapi tetep suka 😄
2022-10-10
0
Sun
alvin lebih ganteng
2022-04-02
0
Ade Hariani
di translet dong tor
2022-01-29
0