.....Happy Reading.....🙏🏻📖
H-2
Pagi Hari Kemudian.........
Kamar Marcus.
Shannon terbangun dipagi itu, dan tidak mendapati keberadaan Marcus. Shannon melihat dirinya memakai baju tidur, dia berfikir mungkin Marcus yang mengganti bajunya.
Shannon beranjak dari ranjang, dia keluar dari kamar, betapa terkejutnya dia melihat banyak bunga dimeja. Dia berbalik dan melihat Marcus berdiri dengan hanya melilitkan handuk pada bagian pinggang sehingga dada bidang dan perut Abs-Nya terpampang Jelas...
**Ini nih tatapannya Mba Shannon**
'OMG, Mataku ternodai...'Batin Shannon.
"Apa kau suka...?"Tanya Marcus, berjalan mendekat, Shannon berjalan mundur menjauhi Marcus.
Namun sialnya ada dinding sialan, Shannon pun diam mentok, Marcus berjalan semakin mendekat, dan saat ini Dia dan Shannon berhadapan...
Marcus membelai pipi Shannon mengelusnya dengan lembuat, Shannon pun hanya bisa diam saja..
Marcus memegang tangan Shannon dan mengarahkannya ke perut Abs-Nya, mata Shannon membelalak...
"Ini Milikmu...."Ucap Marcus, pelan.
Pipi Shannon pun memerah seketika, antara malu dan senang, Marcus pun melepaskan tangan Shannon, dia menggendong Shannon ala Bridal Style membawa Shannon kekamar mandi, memasukan Shannon ke bath up...
Kamar Mandi.
Wajah Shannon terlihat tegang saat Marcus mengunci pintu kamar mandi, Jantung Shannon berdegup kencang, dia sangat takut terjadi sesuatu pada dirinya dan Marcus pagi ini...
Marcus mulai berjalan mendekati Bath Up, duduk dipinggiran Bath up, tangannya mengelus rambut Shannon, hati Shannon semakin tidak karuan....
"Shall we take a bath together?"Tanya Marcus, mengusap kepala Shannon.
Shannon terpaku mendengar pertanyaan dari Marcus, dia harus menjawab apa, rasanya jantungnya berdegup kencang, khawatir...
Shannon menonggakkan kepalanya dan menatap Marcus, terlihat diwajah Marcus tidak ada tampak wajah pemaksaan...
Shannon pun luluh, dia menganggukan kepalanya...
Mereka pun mandi bersama, hanya mandi bersama saja Ya, tidak lebih tapi author juga tak tahu✌😂
Di Dalam Kamar.
Setelah mandi bersama, Marcus dan Shannon seperti memiliki sebuah ikatan karena hal itu, Shannon setelah mandi langsung ke walk in closet miliknya dan berganti pakaian...
Sama juga dengan Marcus yang melakukan hal yang sama.
"Uncle, hari ini apakah kau sibuk?"Tanya Shannon, baru keluar dari walk in closet.
Marcus menatap wajah cantik Shannon dan berjalan mendekat kearah Shannon, dia mencium sekilas bibir wanita itu...
"Tidak, hari ini aku akan menghabiskan waktu bersamamu dear..."Ucap Marcus, kembali mencium bibir Shannon, wanita itu hanya bisa pasrah menerima semua perlakuan Marcus.
"Stop Uncle, aku lelah, aku juga lapar..."Tolak Shannon, mengelus perut ratanya.
"Alrigth, ayo kita sarapan..."Ajak Marcus, memegang tangan Shannon.
Ruang Makan.
Marcus memperlakukan Shannon dengan sangat romantis, hal ini membuat Shannon sedikit luluh, apalagi Alvin yang mengatainya membuat hati Shannon sakit mengingat semua itu...
Tapi saat melihat perlakuan manis dan romantis dari pria didepannya, dia mengerti...
Mereka makan sebari berbincang dengan hangatnya (Teh kali ah yang hangat😂).
"Bagaimana keluargamu di Milan?"Tanya Marcus, datar.
"Keluargaku baik-baik saja, seperti biasa papa sibuk dengan pekerjaannya dan mama juga sibuk dengan teman-teman sosialitanya...."Jawab Shannon, memakan saladnya.
"Apakah kau dirumahmu sendiri?"Tanya Marcus lagi.
"Tidak, ada Maid dan Bodygurd yang selalu menjaga Mansion, bahkan Alvin tidak diperbolehkan masuk ke area mansion..."Ucap Shannon, tersenyum miring.
"Aku sudah meminta izin pada kedua orang tuamu untuk membawamu ke Indonesian, maka bersiaplah kita berangkat besok..."Ucap Marcus, meminum coffe-Nya.
"Really?Hahahah Kau bercanda, aku mana mungkin mau meninggalkan negeriku..."Ucap Shannon, terkekeh.
"Aku tidak bercanda Shannon, Besok kita pergi ke Indonesian..."Ucap Marcus, raut serius.
Shannon diam seketika mencerna apa yang dikatakan Marcus benar atau tidak, masa Kedua orang tuanya mengizinkan dia pergi dengan seorang pria ASING. Ya asing...
"Boleh tunjukan bukti jika kedua orang tuaku memang mengizinkannya..?"Tanya Shannon.
"Of course..."Jawab Marcus, dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukan bukti chatting mereka.
Chat too : My Uncle Alendro
🗨Marcus : Hello Uncle, How are you?bolehkah aku mengajak putrimu pergi bersamaku ke Indonesian, sepertinya dia butuh refresing setelah putus dengan Pria itu...
🗨Alendro : Really?ah tentu saja silahkan Marcus, kebetulan dia selalu sendiri, jika ada dirimu dia tidak akan merasa kesepian, Thank you so much dear niece...
🗨Marcus : You're Welcom Uncle, good bye...
Shannon diam, dia mengembalikan Ponsel milik Marcus, bahkan papanya berterimakasih pada Marcus, mau bagaimana lagi?
"Okay, Aku akan ikut denganmu ke Indonesian, tapi ada 1 syarat...."Ucap Shannon.
"Apa syaratnya?"Tanya Marcus, datar.
"Sebelum berangkat ke Indonesian, aku ingin bertemu dengan Alvin, meminta maaf sekaligus berterimakasih..."Ucap Shannon.
"Okay, no problem nanti malam kita bertemu dengannya, hanya sekedar bertemu tidak ada membahas hubungan kalian..."Ucap Marcus, penuh penekanan.
"Iya, Thank you Uncle..."Jawab Shannon, tersenyum.
Setelah makan mereka pun berdiri dan pergi dari ruang makan menuju ruang Bioskop...
Ruang Bioskop.
Terlihat Marcus dan Shannon sudah duduk dan siap menonton film, Di Mansion Torricelli terdapat banyak hiburan, mulai dari ruang computer, ruang fashion, ruang belajar, ruang bermain, Perpustakaan, Bioskop, Supermarket, mini market, Kolam renang dan masih banyak lagi...
Tapi itu tidak membuat Marcus diam di Mansion, hiburannya adalah membunuh, menyiksa dan menyusun strategi...
Kali ini mereka akan menonton film 365 DNI, Sebuah film Poland yang sangat popular saat ini, selama menonton Wajah tegang terpancar dari wajah Shannon, saat melihat adegan mandi bersama, dia jadi teringat mandi bersama Marcus, wajahnya bersemu merah...
Marcus yang melihat itu hanya tersenyum tipis.
"Dear, apa kau mau juice?"Tanya Marcus, memegang gelas isi Orange Juice,
"Yes Uncle..."Jawab Shannon.
Rasanya Shannon sangat bahagia diperhatikan dan disayangi oleh seorang Marcus Torricelli. Seakan seluruh bebannya hilang begitu saja, saat bersamanya kamu menjadi seorang Gadis kecil yang selalu dimanja, padahal saat kamu bersama kekasihmu sendiri tidak pernah melakukan hal seromantis yang dilakukan Pria lain...
"Kau lihat apa yang mereka lakukan, do you want too?"Tanya Marcus, menunjuk adegan vulgar di Film.
Wajah Shannon bersemu merah, rasanya dia benar-benar malu....
"Tidak, kau dan aku adalah Uncle dan Niece, dan itu tidak mungkin..."Ucap Shannon, tersenyum.
"Aku bukanlah adik dari Papamu, ini hanyalah silsilah keluarga besar Torricelli..."Jawab Marcus, menggenggam tangan Shannon.
"Ya, tapi bagiku kau tetaplah My Uncle..."Ucap Shannon.
"Baiklah, terserahmu saja, yang jelas kita bisa Menikah..."Ucap Marcus, memeluk tubuh Shannon, tubuh Shannon mendadak kaku.
Shannon menanggapi itu hanya sebagai sebuah candaan belaka dari seorang Marcus...
Setelah kurang lebih 1 jam menonton film itu, Marcus dan Shannon menyudahi menonton film itu, mereka keluar dari ruang bioskop, tak terasa sekarang sudah waktunya makan siang, mereka berdua pun berjalan menuju ruang makan....
Ruang Makan.
Saat mereka sampai diruang makan sudah ada makanan dimeja sedang ditata oleh Maid, Shannon duduk sebari membantu Maid merapikan piring-piring...
Setelah itu mereka makan siang bersama...
Setelah makan siang Shannon memilih pergi ke ruang Fashion, sedangkan Marcus memilih ke ruang kerjanya, karena ada beberapa file yang harus dia periksa....
~ ~ ~ ~
Tak terasa saat ini sudah malam, waktu menunjukan pukul 6.30, diluar sudah gelap, Shannon berdiri dari membaca buku Fashion, dia mencari dimana ruang kerja Marcus...
Dia sempat kesal karena tidak menemukan ruang kerja Marcus, mana nih Mansion besar banget dan para Maid berada paviliun belakang jika sudah habis magrib....
"Haduh takuttt, Kenapa sih di Mansion ini semua harus serba Black...."Rutuk Shannon, kesal.
Bruukkk.......
"Awwsshh, Siapa sih..."Ucap Shannon, mengusap keningnya.
"Are you okay dear?i'am sorry..."Ucap Marcus, Shannon mendongakkan kepalanya dan melihat sosok Marcus.
"Tidak apa-apa Uncle, Uncle mau kemana?"Tanya Shannon, mengalihkan pembicaraan.
"Kekolam renang, Uncle mau berenang, kau mau ikut..."Tanya Marcus.
"Tidak ah, nanti masuk angin aku liatin saja..."Ucap Shannon.
Kolam Renang.
Shannon duduk disalah satu kursi santai dipinggir kolam, sebari hanya memakai baju mini berwarna hitam menatap Marcus yang sedang berenang dengan ahlinya...
**Ini Nih kesayangan Uncle Marcus\, merhatiinnya serius amat....\, Ga ada pelakor kok\, ups canda pelakor**
**Mmmm hot Uncle lagi berenang\, tambah hot🤭**
Shannon semakin kagum dengan Marcus, melihat dia ahli dalam segala bidang, eits kagum bukan berarti suka,suka juga bukan berarti cinta, jadi Tidak tahu deh Shannon sebenarnya cinta atau tidak dengan Marcus, lagian ini baru 2 hari setelah perjanjian....
Tiba-tiba datanglah Maid membawa Juice dan cemilan...
"Thank you..."Ucap Shannon pada Maid.
"Iya, sama-sama Nyonya...."Jawab Maid-maid itu, sopan.
Setelah itu para maid pergi, Shannon tetap tiduran kembali dikursi santai sebari bermain ponsel. Sedangkan Marcus masih tetap berenang di kolam renang...
Shannon berdiri dan berjalan kearah kolam renang, dia duduk dipinggiran kolam renang...
"Dingin tidak sih?"Tanya Shannon, penasaran
"No..."Jawab Marcus.
Shannon memasukan kedua kakinya kekolam renang dan memang tidak dingin, dia tersenyum manis kemudian mulai lompat untuk berenang.....
"Katanya tidak mau berenang, kenapa berenang?"Goda Marcus, berenang kearah Shannon.
"Aku fikir airnya dingin, karena sekarang cuacakan sudah mau masuk musim Dingin Uncle..."Jawab Shannon.
Terlihat Shannon berenang menghampiri Marcus lalu memeluknya, entah setan dari mana, Shannon memeluk Marcus dan mencium aroma segar dari tubuh Marcus...
"Uncle, kau sangat wangi...."Puji Shannon, tersenyum.
"Memang siapa yang bilang aku bau?"Jawab Marcus, memeluk Shannon.
"Uncle kapan kita bertemu Alvin?"Tanya Shannon.
"Habis berenang dear...."Jawab Marcus, datar.
"Uncle, wajahnya jangan berubah serem bisa tidak sih, Aku sudah tidak suka dengan Alvin lagi...."Ucap Shannon, memeluk Marcus semakin erat.
"Sudahlah, Ayo kita pergi sekarang..."Ucap Marcus.
Shannon pun melepaskan pelukan, dia mendekatkan wajahnya dengan Marcus dan mencium bibir Marcus...
"Bye Uncle..."Ucap Shannon, pergi.
Marcus yang melihat kelakukan Shannon, hanya bisa terkekeh, dia tidak menyangkan jika gadisnya lah yang menciumnya terlebih dahulu...
30 Menit Kemudian......
Setelah selesai membersihkan diri, Marcus dan Shannon turun bersama dari lantai atas, Shannon & Marcus terlihat bergandengan tangan...
Mereka berjalan keluar istana Torricelli bersamaan, ternyata sudah ada supir yang menunggu mereka, Shannon fikir Leo lagi yang akan menyetir mobil...
Setelah kurang lebih 1 Jam perjalanan, mereka sampai disebuah Restaurant yang cukup sepi, namun ada banyak waiter yang seperti menunggu kedatangan Marcus dan Shannon.
Shannon berjalan keluar dari mobil bersama dengan Marcus, Marcus menggenggam Tangan Shannon erat seperti Shannon akan direbutkan seseorang saja...
Tiba-tiba Shannon melihat Alvin duduk dengan kondisi yang baik-baik saja, Seketika Shannon menolah kesamping menatap wajah sangar Marcus dan tatapan tajamnya....
Mereka berjalan mendekati meja Alvin, saat melihat Shannon dan Marcus datang sebari bergandengan tangan, bahkan dirinya tidak pernah memegang tangan Shannon...
"Hi Vin...."Sapa Shannon, duduk didepan Alvin diikuti Marcus duduk disebelah Shannon.
**Penampilan Shannon malam ini\, kesayangannya Uncle Marcus**
"Hi too Shannon...."Jawab Alvin, tersenyum tipis.
"Sudah pesan?"Tanya Shannon, santai.
"Belum...."Jawab Alvin, menggeleng kecil.
"Waiters...."Panggil Shannon.
Datanglah 1 Waiter ke meja mereka....
"Iya Nona, mau pesan apa?"Tanya Waiter itu, sopan.
"Uncle mau apa?"Tanya Shannon, menatap wajah sangar Marcus.
"Coffe Latte..."Jawab Marcus, dingin.
"Mmm, Coffe Latte 3 dan Salad buah 3...."Ucap Shannon pada Maid.
Setelah mencatat pesanan Dari Shannon, waiter itu pun pergi. Shannon berada dalam posisi yang tidak menguntungkan didepannya ada mantannya di sebelahnya ada calon masa depannya...
Shannon memilih membuka ponselnya dan bermain ponsel, sama juga Dengan Marcus yang sedang berkirim pesan dengan seseorang....
Tiba-tiba datanglah Waiter membawa pesanan mereka bertiga Lalu pergi.
"Ayo dimakan dulu Uncle, Alvin..."Ajak Shannon, dia mulai memakan makannya.
30 Menit Kemudian........
Saat ini mereka semua sudah selesai makan, wajah Marcus bertambah sangar saat melihat Alvin memperhatikan wajah cantik Shannon, rasanya tidak rela wajah cantik Shannon dinikmati pria lain...
"Ehheemm...."Dehem Marcus, Shannon yang sedang menatap ponselnya berganti menatap Marcus.
"Why Uncle, apa kamu mau minum?"Tanya Shannon, ditelinga Alvin itu begitu menyakitkan.
"It's Okay...."Bisik Marcus, merangkul pinggang Shannon.
Shannon meletakan ponselnya di meja lalu menatap Wajah Alvin, Pria baik yang sudah menemaninya sedari dulu, rasanya Shannon merasa bersalah sudah membuat hatinya terluka, namun mau bagaimana lagi, inilah takdir, belum lagi perjanjian 100 Day dengan Marcus...
"Alvin, aku mau mengucapkan Maaf atas semua yang terjadi, sekaligus Terimakasih karena selama ini selalu ada disaat aku butuh dan sudah menjadi orang yang baik, Maaf aku tidak membalas semua kebaikkanmu..."Ucap Shannon.
"Heemm..."Jawab Alvin, lemah.
"Lanjutkanlah hidupmu, aku yakin kau akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku...."Ucap Shannon.
"Shannon, A-aku tidak bisa, aku mohon..."Pinta Alvin, meneteskan air mata.
"Shannon adalah calon istri saya, and I won't let go of something that's already mine, you understand?"Ucap Marcus, dingin.
"Tapi dia milik saya, kau lah yang sudah merebutnya dariku..."Ucap Alvin masih menangis, dia seakan lupa jika yang berada didepannya adalah Marcus Torricelli, Mafia yang sangat kejam.
"Saya tidak perduli bagaimana cara saya mendapatkan sesuatu yang saya inginkan, yang jelas dia adalah milik saya...."Ucap Marcus, dingin, tatapan tajam.
Shannon terdiam melihat dirinya diperebutkan dua pria baik, Shannon bingung jika dia disuruh memilih karena dia tidak bisa memilih, bukannya egois, tapi keduanya berharga untuk Shannon...
"Ya, kau memang tidak pernah peduli dengan siapapun, aku yakin kau akan menjadi penghuni neraka..."Teriak Alvin, berdiri dan ingin menarik kerah Baju Marcus namun dihalangi bodygurd tubuhnya dipegangi oleh bodygurd berbadan besar.
"Alvin! Apa yang kau katakan, dia Uncleku, Aku mohon cukup Alvin..."Pinta Shannon, marah.
"Kenapa?kau menyukainya, cih dasar ******, lihat saja aku akan memisahkan hubunganmu dengannya..."Ancam Alvin, lalu pergi.
"Uncle, Are you okay?"Tanya Shannon, memeriksa tubuh Marcus.
"It's okay dear, pria itu tidak akan pernah menyentuh tubuhku ini..."Bisik Marcus, dia mengetahui bahwa Shannon itu sudah mulai ada rasa dengannya.
To be continue.
Jangan lupa Like, comment, hadiah, dukungan and vote ya readers🙏🏻😊
Terimakasih🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
asri3utami
visualnya si maximo lagi, jadi tambah suka 😁😁
2022-10-10
0
Huang jiahong
lanjut kakak SEMANGAT semoga makin oke👍👍👍💪💪💪😘😘😘
2021-11-14
1
Fatimah_az zahro
Bagus, sukses selalu Author, semoga menang..
2021-11-14
2