Sore hari Shakil dan Haris sudah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah tanpa menunggu lama Nabila masuk kedalam mobil
"Sore" Dengan senyuman ceria mencium punggung tangan suaminya
"Sore... Wahh manis sekali" Mencubit hidung Nabila
Haris yang melihat adegan ini sampai bingung sendiri, Apa yang terjadi pada kedua majikannya , Hanya dalam satu hari tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat, benar-benar tidak pernah melintas sedikit pun diluar nalarnya sampai-sampai dia tidak bisa berkedip melihat kekompakan mereka
"Apa kamu sudah makan?" Tanya Shakil
"Sudah" Jawab singkat sambil mengcek ponselnya
"Tapi aku belum.. Kita makan dulu sebentar" Perintah Shakil pada Haris
Ih dasar kuman, Kenapa tidak makan dulu tadi sebelum kesini
Haris menginjak gas dan melajukan mobilnya, Menelusuri jalanan sore hari yang agak padat tapi sejuk... Terhenti pada gedung pusat perbelanjaan yang mewah, dimana hanya orang-orang menengah keatas yang berlalu lalang disana
"Waah bagus sekali" Tanpa sadar Nabila mengatakan itu, Dan membuat Shakil dan Haris saling lempar pandang
"Apa kamu belum pernah kesini?" Tanya heran
"Belum lah, Aku kan gak pernah kemana-mana" Jawab Nabila dengan mata yang masih menatap ke gedung yang megah itu
Shakil memegang tangan Nabila dan berjalan dengan elegan melewati beberapa toko dengan pegawai yang menunduk memberikan hormat padanya... Nabila pun merasa heran ada apa dengan semua orang... Yang begitu hormat pada suaminya... Tapi dia tidak terlalu peduli karena matanya masih tercenga dengan kemegahan gedung itu
Seseorang menghampirinya dengan sopan "Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya meneger mall itu
"Seterilkan tempat untuk tuan muda" Perintah Haris
"Baik tuan" Meneger itu lalu pergi
Wah hebat sekali si kuman ini, Semua orang tunduk padanya, Mungkin takut kembarannya datang sigrumpy hahaha
"Silahkan tuan" Haris menunjukan jalan setelah mendapatkan telepon
Shakil dan Nabila menuju lestoran, Tanpa Nabila sadari tangannya masih dipegang Shakil, Memasuki ruang VIP dengan interior klasik namun terlihat sangat mewah dan glamor, Lampu-lampu tumbler berkedip dimana-mana membuat mata Nabila lebih kagum lagi melihatnya..
"Ya Tuhan.. Aku terlihat seperti berada dikaraton" Dengan noraknya
"Duduk" Menggeser kursi untuk Nabila
"Kedipkan matamu,,,"
Nabila memonyongkan bibirnya kesal, Tak lama kemudian pramusaji berdatangan menyiapkan makanan dihadapan mereka, Shakil pun langsung melahapnya karena dia sudah sangat lapar,
"Kenapa diam saja ayo makan"
"Tidak, Aku tidak lapar" Menolaknya
"Ya tuhan!!" Shakil mengerti karena semua makanan yang dihidangkan mengandung daging
"Maaf aku lupa,," Sambil menjentikan jarinya pada pramusaji yang masih ada disana
"Ambilkan salad sayur dan jus alpukat"
"Baik tuan" pelayan itupun meninggalkan tempat itu dan tak lama kemudian sudah datang dengan pesanan yang dimaksud tuan mudanya
Mereka pun menyantap makanannya dengan tenang sampai habis
"Bagai mana sekolahmu hari ini,,?" Shakil memecahkan kesunyaian
Nabila hanya menatap bingung.. Sesuai perjanjian ,Dia akan cerita nanti malam setelah selesai makan..
"Jam tujuh malam kakak ada pertemuan dan akan pulang larut jadi kamu cerita sekarang dan ingat jangan bohong, Jangan ada yang ditutup-tutupi" Jelas Shakil
Nabila hanya diam dia tidak mau bicara.. Karena bukan hanya mereka berdua disana, Tapi beberapa pelayan restoran dan Haris juga, Nabila melihat kesekeliling ruangan itu dan menatap Shakil lagi,
Shakil pun mengerti ini pribadi Nabila, Dia mengisyaratkan Haris untuk mengosongkan tempat itu... Dan dengan sigap dalam hitungan detik diruangan itu bersih dan hanya tinggal mereka berdua saja
"Katakan"
"Hari ini sekolah baik-baik saja, Setelah itu aku ikut les seperti yang kakak tau tadi, Dan aku juga mengajak Anna jadi kita bertiga"
"Bagus lalu" Shakil masih mendengarkan
"Selesai les latihan dance.."
"Pria itu tidak menggoda mu"
"Tidak hanya mengajak dinner dirumahnya... Dia bilang orang tuanya sedang keluar kota jadi aku tidak akan canggung main kerumahnya" Jawab santai
"Apa? Dasar guru cabul" menggebrak meja" Lalu kamu mau dinner dengannya??" Marah
"Mana mungkin, Semua yang aku lakukan kan harus izin kakak dulu" Cemberut
Shakil pun membuang napas kasar, Dan dalam hatinya salut pada gadis yang ada dihadapannya yang begitu penurut
Andai saja Siska seperti dia menuruti semua yang aku mau pasti sudah dari dulu aku melamarnya
"Bagus ingat kamu harus jaga jarak dengannya, Karena aku yakin dia akan cari cara untuk mendekatimu lagi" Peringatan tegas Shakil
"Memang" Jawab santai
"Maksudmu dia pernah mendekati kamu disekolah" Tatapan curiga
"Ehh ngak kok,," Nabila tiba-tiba panik
"Katakan" Tegas shakil
"Aduh Nabila bodoh sekali sih kamu" Memukul bibirnya pelan
"Katakan sekarang atau...!!" Belum selesai bicara Nabila sudah mengatakannya
"iya Ditoilet sekolah" Dengan cepat
"Apa!!!!" Shakil teriak kaget... "Apa yang dia lakukan " Berteriak pada Nabila
"Aku tidak akan mengatakan apa-apa jika kakak menyeramkan seperti ini" Dia pun menangis
:
:
:
Bersambung❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Drs. Mardelis Mardelis
asyik nabila
2022-11-16
1
YuliaMile
karakter nabila disini tuh lucu ya gak terlalu oon tp juga gak terlalu bar bar,kek jadi gadis ya karakternya manis gitu ... aku suka 😍
2022-11-14
1
Zhulfa S'anak Umi Bpa
ciee ada yg mulai cemburu ni😅
2022-11-10
0