Jenazah sudah siap dibawa kerumah duka, Sedangkan Nabila belum sadarkan diri juga, Bagaimana pun dia harus ikut mengantarkan ibunya ketempat peristirahatannya yang terakhir.
Mira terus menggosok minyak kayu putih di tangan dan kaki Nabila agar lebih hangat dan aromanya juga bisa menenangkan Nabila nantinya. Dan benar saja tak lama kemudian diapun sadar.
"Mamah.. Jangan tinggalin aku!" Lirih suara Nabila
"Nak.. Kamu sudah sadar?" Ucap Mira
"Mamahku dimana Tante?" Berusaha bangun dari tempat tidurnya
"Mamah kamu sudah dalam perjalanan pulang, Nabila sayang,, Dengarkan Tante,,,. Kamu harus kuat Nak, kasihan mamah kamu nanti, Untuk terakhir kalinya lakukan tugas mu sebagai seorang anak ya?, Dia akan sedih jika kamu tidak mengantarkan kepemakamannya.. Ada Tante akan selalu menemani kamu ok?"
"Papah"
"Papah kamu masih keritis, Do'akan dia agar bisa menghadapi masa sulitnya, Ayo Nak kita akan memakamkan ibu kamu"
Nabila hanya mengangguk dia pun menuruti apa permintaan Mira karna memang ini yang terbaik untuk saat ini
Mira memapah perlahan Nabila dan masuk kedalam mobil.. Dalam pelukanya Nabila merasakan hangatnya dekapan seorang ibu mengusap lembut kepala Nabila, menyeka air matanya yang terus mengalir di pipi lembut gadis cantik itu, Kedua mata Nabila sudah merah sembab dan tidak bisa untuk dia hentikan lagi
Kediaman Harun
Halaman rumah itu sudah dipenuhi dengan karangan bunga duka yang mengiringi langkah lemah kaki gadis yang tak mampu berdiri dengan tegak,,, Tetangga, Kerabat, Rekan kerja Harun semua mengucapkan bela sungkawa pada Nabila, Tapi dia tidak berguming sedikitpun, Tatapannya kosong dia hanya menatap tubuh yang terkujur kaku dihadapannya saja
"Nabila,, Ayo kita makamkan sekarang, Ini sudah sore kasihan ibu kamu kalau terlalu lama" Ucap Amir
Amir memang sudah mengurus rapih semuanya, Dari biyaya Rumah sakit, Ambulance, Pemandian, Pengapanan, sampai Pemakaman dia yang mengurusnya karena Harun adalah Tangan kanan sekaligus meneger di perusahaan Amir,
"Om boleh Nabila cium kaki mamah untuk yang terakhir kalinya?"
"Tentu sayang silahkan" Ucap Amir
"Mari tante bantu" Tambah Mira
***
Proses pemakaman sudah selelsai, Yang ikut mengantarkan jenazah pun sudah mulai menyusut pulang... Tinggal Nabila, Amir, Mira dan beberapa teman sekolahnya
"Ayah, bunda maaf aku telet, Penerbangan tadi ditunda 1 jam karena cuaca buruk" Ucap Pria yang setengah berlari bersama Asistennya lalu mencium punggung tangan Amir dan Mira
"Iya nak gak apa-apa lagipula ayah sudah mengurus semuanya" Jawab Amir
Teman-teman Nabila terkejut melihat ketampanan dan elegan Pria itu yang baru saja datang, Ketapmpanan ini benar-benar ada didunia nyata, Tubuhnya yang kekar terbungkus dalam balutan jas hitam membuatnya terlihat sexy menurut anak-anak ABG seperti anak SMA itu..
Walaupun terdengar bisikan kagum dari teman Nabila tapi tetap dingin dan cool karena itu sering ia temukan dimanapaun dia berada
Dia adalah Shakil putra tunggal dari Amir dan Mira yang sekarang menjabat sebagai presdir diperusahaan W3XO (Perusahaan yang dirintis Amir bersama Harun dari Nol)
"Tapi bagimana dengan pak Harun?" Ucap Shakil
"Pak Harum masih kritis kita berdo'a saja semoga semua baik-baik saja" Ucap Amir sambil menerima telepon masuk
Nabila masih menatap pusara ayu dengan kesedihannya yang mendalam, Rasanya dia tidak ingin pergi dari sana. Dia masih belum rela ditinggalkan ayu dengan sangat tiba-tiba
"Nabila,, Kita semua pulang ya? Lo jangan sedih terus, Kita juga kan ikut sedih nih" pelukan hangat dari Anna
"Iya bil gue sedih liat lo kaya gini.. Nabila kita yang manis yang selalu ceria mana?" Tambah Romi salah satu dari teman Nabila
"Terima kasih kalian udah mau datang, Dan maaf udah diemin kalian dari tadi" Sambil melepaskan pelukan dari Anna
"Apa sih bil kita gak merasa lo diemin kok, Kita ngerti apa yang lo rasain sekarang" Kata Anna
"Yaudah kita balik ya,, Dan kalau lo butuh apa-apa hubungin gue ok, kita semua selalu ada buat lo" Ucap Romi
"Sekali lagi terima kasih ya guys" Nabila berdiri lalu berpelukan dengan mereka semua dan mereka pun pergi
Amir menghampiri Mira dengan langkah yang tergesa-gesa Setelah berbicara dengan orang yang baru saja menelponnya tadi...
"Ada apa yah? Kok panik gitu?" Tanya Mira khawatir
"pak Harun semakin keritis. Kita harus segera kerumah sakit" Ucap Amir
"Apa?" Mira dan Shakil bersamaan
Nabila pun terkejut dengan berita yang disampaikan Amir, Tanpa berlama-lama mereka semua menuju rumah sakit, Didalam perjalanan Nabila semakin sering menangis, Ujian apa yang harus dihadapinya lagi, Baru saja dia melepas kepergian Ayu dan sekarang dia dapat berita buruk. Kenapa semuanya bertubi-tubi dalam satu hari
Rumah Sakit
"Dok bagaimana Keadaan papahku" Tanya Nabila yang sudah tidak sabar ingin bertemu Harun
"Iya bagaimana perkembangannya" Sambung Amir sama tidak sabar juga
"Pak Harun kami sudah pindahkan keruang ICU karena tadi dia sudah sadarkan diri tapi kondisinya masih sangat lemah, Jika ada yang ingin menemuinya saya harap satu orang saja dulu, Tapi tadi dia menanyakan anda tuan" Mengarah pada Amir
"Baik Dokter terima kasih" Ucap Amir
"Nabila? Om yang menemuinya lebih dulu tidak apa-apa kan???" Izin Amir
"Iya om silahkan" Nabila mengizinkan Amir masuk duluan, Dan yang lainnya menunggu didepan ruangan itu.
:
:
:
:
Bersambung❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
ian machmud
masih mengandung bawang, ikutan nyesek dengan nasib nabila...
2022-11-25
1
Risma Waty
ya ampun semakin kesini baca nya semakin
sedih kasihan bgt 😢😭
2022-11-20
0
Drs. Mardelis Mardelis
njut thor
2022-11-16
0