Mentari pagi telah menunjukkan sinarnya, Kia kini telah siap dengan balutan rok panjang warna Army dan baju lengan panjang warna putih tak lupa juga kerudung segi empat yang menghiasi wajah cantiknya.
"Dady...!" ucap Kia tersenyum, menghampiri Renald yang sedang berdiri di balkon kamarnya.
Kia memeluk Renald dari belakang menikmati pelukan yang mungkin akan lama untuk di rasakannya.
"Kau sudah siap?" ucap Renald membalikkan badannya.
Kia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum menatap dadynya. Renald membelai pipi Kia lalu mengecup keningnya.
"Kau semakin cantik sayang...! saat mengenakan hijab, dady harap kau menjadi anak yang sholihah," ucap Renald.
Kia memeluk Renald erat, menyalurkan kesedihannya karena sebentar lagi ia akan berpisah dengan dadynya dengan waktu yang tidak di tentukan.
"Entah apakah aku bisa menjadi yang di inginkanmu Dad, atau malah sebaliknya? Aku sadar selama ini aku egois tanpa memikirkan perasaan dady dengan sikap sombong dan angkuhku, aku bersikap seperti itu agar aku tidak di rendahkan oleh orang lain." Batin Kia.
Kia menangis dalam pelukan dadynya, air matanyapun membasahi kemeja Renald. Renald mengendurkan pelukan Kia sambil mengusap air mata Kia dan tersenyum menatap putrinya.
"Ayo duduk dulu sayang...!" ucap Renald menuntun putrinya duduk di balkon.
"Dady memang memintamu untuk menjadi perempuan yang lemah lembut, tetapi bukan berarti kau malah menjadi orang yang cengeng," ucap Renald tersenyum.
Kia menundukkan kepalanya, walaupun Kia bandel, tapi tak sekalipun Kia membantah Renald. Kia hanya akan sombong pada orang yang menyakitinya saja, alasannya adalah agar tak ada seorangpun yang bisa menghina dirinya.
"Jika kau sudah siap, mari kita berangkat! Rizky dan Anggi pasti sedang menunggu kita, sebaiknya kita sarapan dulu, tadi aku sudah menyuruh ART untuk menyiapkan sarapan kita," ucap Renald.
Renald melangkah, menarik putrinya untuk sarapan bersama, Renald dan Kia sarapan tanpa bicara. Renald yang sudah selesai sarapan terlebih dahulu, kini beranjak dari tempat duduknya menuju kamar Muti untuk mengambil koper milik putrinya.
"Kia...! nanti jika kau selesai sarapan, tunggulah dady di mobil!" ucap Renald.
"Baik Dad...!" Kia terus melanjutkan sarapannya yang tersisa sedikit di piringnya.
Se usai sarapan Kia langsung menuju mobil dadynya dan menunggu di dalam mobil.
"Gimana di pesantren nanti ya? masak aku harus berpakaian seperti ini tiap hari? pakai setengah jam saja gerahnya minta ampun." Kia menghidupkan Ac mobinya.
Setelah Renald mengambil koper milik Kia, Renald masuk ke mobilnya dan duduk di kursi kemudi.
"Kia...! kau duduk di belakang Nak?" Renald menoleh, menatap Kia yang sedang tiduran di sofa belakang mobilnya.
"Kia sedang tiduran kali yah, bukan duduk." Kia memainkan ponselnya.
"Kia...! di pesantren nanti, kau tidak boleh memegang ponsel, sini ponselmu biar dady yang menyimpannya!" ucap Renald mengulurkan tangannya pada Kia.
"What...?" Kia langsung duduk mendengar ucapan dadynya.
"Dady, ini jaman apa? masak jaman sekarang nggak di perbolehkan megang ponsel sih Dad? yang bener saja!" ucap Kia.
"Kia...! tadi sikapmu sudah manis, tapi kenapa sekarang kau sudah memberontak lagi?" ucap Renald.
"Ya udah...! nih." Kia menyerahkan ponselnya pada Renald sambil memanyunkan bibirnya.
"Jangan ngambek...! ini semua dady lakukan karena sudah menjadi aturan pesantren." Renald mencubit pipi putrinya sambil tersenyum.
"Senyum dong," ucap Renald.
Kia tersenyum karena melihat senyuman Renald, Kia bahagia melihat dadynya yang begitu semangat mengantar dirinya ke pesantren.
...🍒🍒🍒🍒🍒...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Mbah Edhok
keputusan untuk ditata ulang ...
2022-12-14
0
bunda s'as
baru baca thor fokus baca di pemikat hati sang casanova heheeee ...
2022-03-30
1
saya laki-laki
JUDUL EPS GANTI , JADI KUMENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA HANCURNYA ...
2021-12-13
1