"Lebih baik pakai tuh kerudung, jika ingin masuk pesantren, berpakailah yang sopan!" Azka melempar kerudung Anggi tepat di wajahnya.
"Azkaaaa...!" teriak Anggi.
Sedangkan Azka lari dari kamar Anggi, Anggi yang kesel langsung mengejarnya sampai ke depan kamar Azka. Namun, Azka mengunci pintu kamarnya sehingga Anggi tak bisa mengejarnya lagi.
"Dasar anak bandel, keluar kau...!" Anggi mengedor-ngedor pintu kamar Azka. Sedangkan Azka malah tertawa puas di balik pintu karena telah berhasil mengerjai kakaknya.
Rizky yang mendengar keributan di depan kamarnya, langsung keluar untuk melihat apa yang di lakukan anak-anaknya.
"Kalian sedang ngapain?" ucap Rizky yang melihat Anggi mengedor-ngedor pintu kamar adiknya.
"Azka ngeselin Yah...! aku pengen menjewer telinganya biar dia kapok." Anggi memberenggut.
"Kalian itu ya...! sudah kayak tikus dan kucing saja. Sudah sana...! mending kamu lanjutkan mengemasi keperluanmu di pesantren dari pada meladeni adikmu, jangan lupa pakai kerudung!" ucap Rizky tersenyum.
"Iya Ayah...!" Anggi melangkah menuju kamarnya untuk menyiapkan apa saja yang harus di bawa ke pesantren.
...***************...
"Ini semua gara-gara si Raka, coba saja dia nggak cari gara-gara, pasti aku nggak akan dapat masalah," gumam Kia.
"Dia duluan yang bilang 'kan? kalau aku itu anak pungut, jadi aku hanya membalasnya saja," ucap Kia sambil mengingat kejadian yang mengharuskannya masuk ke pesantren.
"Lebih baik aku telfon Anggi saja," ucap Kia sambil mengambil ponselnya.
"Nggi...! apa bener kau akan ikut aku mondok?" ucap Kia setelah telponnya di angkat oleh Anggi.
"Ya benerlah...! mana mungkin aku tega membiarkanmu pergi sendirian, kita sudah terbiasa bersama sejak kecil, jadi kemanapun kau pergi aku akan mengikutimu," ucap Anggi tersenyum.
"So sweet banget sih...!" Kia terharu.
"Ngapain kau telpon aku? memangnya kau sudah selesai menyiapkan keperluanmu di pesantren?" ucap Anggi disebrang sana.
"Dady yang sudah mempersiapkan kebutuhanku, lagi pula aku nggak perlu bawa baju-bajuku yang di sini, soalnya di pesantren katanya harus pakai kerudung, aku mana punya pakaian yang kayak gitu?"
"Bener juga sih, sebenarnya aku juga nggak punya, tapi bunda membelikannya tadi sore untukku."
"Andai aku punya mommy pasti aku akan punya tempat untuk mengadukan keluh kesahku," Kia menundukkan kepalanya.
Sedangkan Anggi merasa bersalah karena ucapannya membuat Kia bersedih karena mengingat momynya.
"Kia, kau tak perlu bersedih bukankah bundaku juga bundamu juga?" Anggi menghibur.
"Kau bener Nggi, tapi apakah aku salah jika mengingat momy, aku merindukannya Nggi, sangat merindukannya, aku nggak tega setiap kali melihat ayah memandangi foto momy, dia selalu menangis dalam kesendiriannya, dia hanya pura-pura tegar di depanku," mata Kia mengembun.
"Kau yang tegar Kia...! kau tak boleh bersedih agar momymu tenang di sana," ucap Anggi.
"Kau benar Nggi, aku harus semangat. Andai dady mau menikah lagi, mungkin aku akan tenang, tapi dady selalu menolaknya, karena dady tidak bisa menggantikan posisi momy dihatinya dengan orang lain."
"So sweet banget sih dady Renald." Anggi terharu.
"Sudah ah, kita tidur dulu agar besok nggak kesiangan," ucap Anggi.
"Ya sudah aku tutup dulu telponnya ya...? selamat malam..., mimpi indah adikku sayang," ucap Kia.
"Semoga kau juga mimpi indah,"
Kia menutup telponnya, lalu saat menoleh ternyata dadynya sudah berdiri di ambang pintu kamarnya, membuat kia terkejut.
"Dady...!" ucap kia.
...🍒🍒🍒🍒🍒...
...TBC...
Jika ada yang berkenan mampir ku ucapkan 'Terima kasih'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
lilis indri hastuti
lanjut thor
2024-07-19
0
fa _azzahra
lbh enak dibaca kalau jangan pakai kata 'kau tapi 'kamu🙏🙏
2023-05-11
2
Mbah Edhok
sebuah rasa rindu padamu ibu ...
2022-12-14
0