"Dady...!" ucap Kia.
Renald melangkah mendekati Kia yang sedang duduk di meja riasnya, Renald membelai rambut Kia.
"Maafkan dady, dady belum bisa menjadi yang terbaik untuk Kia," ucap Renald.
Kia berdiri lalu memeluk Renald erat, dan air matanya yang sejak tadi ditahan, kini telah terjun bebas.
Renald merasa bersalah pada putrinya karena Renald tidak bisa memenuhi keinginan Kia, Renald memenuhi apapun keinginan Kia kecuali menikah, sedangkan yang di inginkan Kia adalah seorang ibu, Renald tak pernah ingin menikah karena takut istri keduanya hanya akan menyakiti Kia dan tidak bisa menyayangi Kia layaknya anak kandung.
"Jadilah anak yang baik, dady sangat menyayangimu, dady memasukkanmu ke pesantren agar kau bisa berubah. Kau anak perempuan Kia...! tidak baik jika sikapmu seperti seorang anak laki-laki," ucap Renald.
"Maafkan Kia Dad...! Kia janji sama dady, Kia akan belajar yang rajin di sana." Kia menangis dalam pelukan dadynya, menyalurkan kerinduannya pada Renald karena Renald sering meninggalkannya ke luar kota."
Kia sedih karena mungkin Kia akan lebih jarang bertemu dengan dadynya setelah masuk pesantren.
"Jika Kia tidak lagi disisi dady, dady jangan pernah menangis sendirian lagi, ikhlaskan momy Dad...! dia nggak akan tenang jika dady terus begitu." Kia mendongak menatap wajah tampan dadynya.
"Iya...! dady janji, dady nggak akan sedih lagi." Renald tersenyum menatap putrinya
yang berada dalam pelukanya.
"Kau tau nggak?! kenapa dady terkadang menangis saat melihat foto momymu?" ucap Renald.
Kia menggeleng. "Coba kau lihat foto momymu?" Renald memandang foto Muti yang terpampang di dinding kamar Kia.
"Wajahnya sama persis dengan wajahmu sekarang," ucap Renald sambil tersenyum.
Kia menuntun dadynya untuk duduk di sofa kamarnya. Lalu kia tidur di pangkuan dadynya.
"Dady...! apakah dady marah sama Kia? karena momy meninggal di sebabkan ingin mempertahankan Kia." Kia menatap Renald dengan perasaan bersalah.
Renald membelai rambut putrinya, lalu memgecup keningnya.
"Momy meninggal bukan karenamu sayang...! jangan pernah nyalahin diri Kia sendiri karena momy meninggal sudah menjadi takdirnya," ucap Renald.
"Aku hanya merindukan momymu ketika melihat wajahmu karena kalian begitu mirip." Renald tersenyum.
"Sekarang tidurlah...! jangan tidur terlalu larut, ingat! besok kau harus berangkat pagi." Renald mendudukkan Kia, lalu beranjak hendak pergi dari kamar putrinya.
Namun, Kia kembali memeluk Renald dari belakang. "Aku pasti akan sangat merindukan dady."
Renald membalikkan badan lalu membalas pelukan putrinya. "Dady juga...!"
"Tidurlah sayang...! jangan kayak gini."
Kia mengendurkan pelukannya, lalu mengangguk sembari menghapus air matanya.
Renald tersenyum lalu melanjutkan langkahnya menuju pintu kamar Kia, tetapi tak lama setelahnya Renald balik badan lalu tersenyum.
"Selamat malam, mimpi yang indah sayang!" Renald menutup pintu kamar Kia.
"Dady...! Kia sangat menyayangimu, maafkan Kia yang masih belum bisa membahagiakan dady, Kia masih belum bisa menjadi kebanggaan dady, tetapi Kia janji Kia akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi, sehingga dady bangga sama Kia." Kia menatap pintu kamarnya.
Setelah itu, Kia beranjak lalu mengambil foto orang tuanya yang berada di atas nakas sisi ranjangnya.
"Momy...! ternyata dady benar, wajahmu begitu mirip denganku, andai saja momy masih hidup, mungkin Kia nggak akan kesepian, dan dady nggak akan sering pergi keluar kota," ucap Kia membelai wajah kedua orang tuanya.
"Aku sangat menyayangi kalian," Kia mengecup foto ke dua orang tuanya lalu mendekapnya erat.
...🍒🍒🍒🍒🍒...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
lilis indri hastuti
kangeeen
2024-07-19
0
Mbah Edhok
rindu ...
2022-12-14
1
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
cemungut cemungut Thor 💪
2022-04-26
1