Barnes tiba di kediaman Papanya, tepat di jam makan malam. Dia menikmati makan malamnya bersama dengan keluarga yang sangat ia kasihi itu, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Chery mengamati Barnes dan Mamanya Barnes yang awet muda dan masih terlihat sangat cantik itu, beberapa kali menangkap helaan napasnya Barnes.
Bryna pun beberapa kali melirik Barnes namun, dia tidak ingin mengusik Barnes dari lamunannya. Kembarannya Barnes pun bisa merasakan kesedihan Barnes karena, ia pun juga sangat merindukan Amanda Dirgantara.
Prince yang super ceriwis dan tidak pernah bisa mengunci mulutnya, nyeletuk, "Kak Barnes sariawan ya? Kok makannya nggak bersemangat kayak gitu dan lesu? Sariawan atau putus cinta nih?"
Barnes mengangkat wajahnya ke arah Prince, ia menatap Prince dan hanya melempar senyum ringan ke Prince.
Chery yang duduk di sebelahnya Prince langsung menepuk bahunya Prince, "Kamu ini ya, selalu aja usil sama Kakak kamu"
Bryna yang duduk di sebelahnya Barnes, mengangkat tangan dan mengelus pundak saudara kembarnya itu, "Jangan putus asa! Akan ada waktunya, kita akan dipertemukan kembali dengan Amanda Dirgantara"
"Ah! iya benar. Bagaimana kabar Amanda? Apa kalian tidak pernah berhubungan lagi sejak Amanda ikut Omnya?" tanya Raja.
"Iya benar. Mama juga sangat ingin bertemu dengan Amanda"
"Apalagi aku. Aku belum pernah sama sekali bertemu dengan Kak Amanda" sahur Prince.
Chery menoleh ke Prince dia terkekeh geli melihat mimik jenakanya Prince lalu ia elus kepalanya Prince, "Amanda itu sahabatnya Kakak-kakak kamu. Dia cantik dan anggun. Mama sangat menyukainya tapi sayangnya Kakak-kakak kamu berpisah dengan Amanda waktu mereka masih duduk di bangku kelas enam SD dan tidak pernah bertemu apalagi berhubungan sejak hari itu"
"Cantik dan anggun? Wah! tipe aku banget tuh" Prince nyerocos tanpa ia sadari langsung bersitatap dengan Barnes yang tengah menghunus tatapan tajamnya ke Prince.
Prince mengelus tengkuknya sambil meringis ke Barnes lalu berkata, Hehehe, peace Kak! Aku cuma bercanda kok, hehehehe"
Barnes lalu menggeleng-menggelengkan kepalanya dan hanya bisa menghela napas panjang melihat keusilan adik bungsunya itu.
Barnes kemudian pamit, bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya. Barnes membuka laci di bawah nakas lalu mengambil sebuah album foto. Ia membuka album foto itu dan berhenti di satu foto yang menunjukkan wajah imut nan cantik dari seorang gadis cilik yang telah mampu membuat seluruh hidupnya Barnes merasakan dahaga yang begitu hebat dan dahaga itu belum pernah terpuaskan karena, sang waktu belum mengijinkan dia untuk bertemu dengan gadis itu.
Barnes mengelus foto ciliknya Amanda sembari menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya Pelan-pelan
Amanda Dirgantara waktu masih kecil
Tok, tok, tok, pintu kamarnya Barnes diketuk oleh seseorang.
Barnes menyahut, "Masuk saja, Ma!"
Chery membuka pintu lalu masuk dan meringis ke Barnes, "Kok tahu kalau yang ngetuk pintu, Mama?"
"Barnes hapal suara ketukan pintu dari semua orang di rumah ini. Ketukan Mama berbeda dengan ketukannya Bryna, Prince dan Papa"
Chery duduk di sebelahnya Barnes lalu mengelus kepalanya Barnes dengan rasa bangga, "Anak Mama ini memang sangat cerdas dan hebat"
Barnes tersenyum lalu mencium pipinya Chery, "Siapa dulu Mamanya"
Chery tersenyum lebar lalu memandang Barnes dengan jahil, "Kamu pandai merayu cewek lho sebenarnya tapi kenapa belum punya pacar ya?"
Barnes tersenyum tipis lalu menunjukkan foto kecilnya Amanda ke Mamanya, "Karena, Barnes hanya mencintainya Ma"
Chery meraih album foto mungil lalu memangkunya, "Ini foto Amanda kan? rompi kotak-kotak ini Mama kan yang bikin waktu kalian ikut lomba dance berpasangan di sekolahannya kalian?"
Barnes tersenyum lebar dan berkata, "Iya Mama benar. Dan berkat rompi bikinan Mama ini, aku dan Amanda mendapatkan juara satu lomba dance waktu itu"
Chery mengusap pipinya Barnes, "Bukan rompi bikinan Mama yang membuat kalian menerima piala juara satu nge-dance waktu itu tapi, tarian kalian emang indah dan chemistry kalian berdua keren banget waktu itu. Rompi kamu yang ini masih ada?"
"Masih, Ma. Masih aku simpan dengan sangat baik karena, rompi itu menyimpan banyak kenangan indahku bersama dengan Amanda"
"Mama perhatikan, Amanda cilik wajahnya mirip banget sama Mama sewaktu masih kecil. Kau kasih tunjuk ke Papa kamu deh foto ini, pasti Papa kamu bilangnya ini foto Mama waktu masih kecil, hahahaha" Chery berucap sambil terus menatap lekat foto ciliknya Amanda.
"Ah! benarkah Ma? pantas saja aku begitu menyayanginya. Ternyata dia mirip Mama waktu Mama masih kecil" Barnes tersenyum lebar ke Mamanya.
"Dan kau tahu, foto kamu waktu masih kecil, mirip banget sama Grandpa kamu waktu masih kecil. Nanti Mama Carikan foto Grandpa kamu waktu masih kecil, mirip banget sama kamu" sahut Chery sambil mengusap foto ciliknya Barnes.
Barnes Adiwilaga Darmawan waktu masih kecil
"Benarkah Ma? wah! aku senang banget dikatakan mirip sama Grandpa" Barnes langsung merangkul bahu mamanya dan ia kembali mencium pipi Mamanya.
Chery tertawa senang di saat ia melihat Barnes kembali cerah ceria dan Chery kemudian berkata, "Dan kata orang tua kita jaman dulu, kalau ada kemiripan wajah dengan kerabat kita, maka kalian berjodoh"
Barnes mempererat pelukannya lalu berkata, "Amin, Ma! doakan Barnes bisa secepatnya bertemu dengan Amanda ya, Ma!"
Chery mengusap kepalanya Barnes, mencium rambutnya Barnes lalu berkata, "Tentu saja Mama akan terus berdoa untuk kebahagiaan kamu, Nak"
Amanda hendak mandi dan tanpa sengaja ia menjatuhkan rompi kotak-kotak yang pernah ia pakai menari di masa kecilnya. Amanda memungut rompi itu dan alih-alih pergi ke kamar mandi, ia justru duduk di tepi ranjang, memeluk rompi kotak-kotak itu dan angannya melayang ke masa lalu...............
"Ini rompi bikinan Mama aku. Pakailah! Karena, kata Mamaku, kalau pakai kemeja putih dan bawahan merah aja kurang eye catching" Barnes berucap sembari menyodorkan rompi kotak-kotak berwarna merah.
Waktu itu adalah hari di mana semua sekolahan di seluruh pelosok Nusantara, merayakan hari kemerdekaan NKRI dan sekolahannya Barnes, mengadakan beberapa lomba, salah satunya adalah lomba dance berpasangan.
Amanda yang mengajak Barnes menjadi pasangan dance-nya dan Amanda juga yang menjadi koreografer sekaligus pelatih narinya Barnes waktu itu. Awalnya Barnes menolak ajakannya Amanda untuk ikut lomba dance karena, ia tidak percaya diri dengan kegemukannya. Namun, berkat ketelatenannya Amanda membujuk dan meyakinkan Barnes, akhirnya Barnes mau mengikuti lomba dance berpasangan itu. Sedangkan Bryna yang tomboy, lebih memilih mengikuti lomba kelereng.
Kostum yang didapat semua peserta lomba dance dari pihak sekolahan adalah atasan putih dan bawahan merah namun, para peserta bebas menambahkan atribut apapun untuk menunjang kostum merah putih itu. Dan Chery memutuskan untuk membuatkan rompi merah bermotif kotak-kotak untuk Barnes dan Amanda.
Dua bulan sebelum lomba berlangsung, Amanda sepulang dari sekolah, ikut pulang ke rumahnya Barnes untuk berlatih dance. Itulah kenapa, Chery mamanya Barnes pun menjadi dekat dengan Amanda dan Chery pun menyayangi Amanda seperti putri kandungnya sendiri.
Di saat perlombaan akhirnya tiba, Barnes merasakan ketegangan yang luar biasa di belakang panggung dan Amanda berkata, "Tenanglah! Ada aku" lalu Amanda meraih tangannya Barnes, menggenggamnya terus sampai mereka naik ke panggung.
Barnes dan Amanda memekik senang dan mereka langsung berpelukkan dengan polosnya saat nama mereka dipanggil sebagai peraih juara pertama. Dan Amanda menyerahkan piala yang berhasil mereka raih ke Barnes, "Simpanlah saja di rumah kamu karena, piala ini lebih pantas berada di rumah kamu untuk terus mengingatkan kamu bahwa kamu itu hebat Barnes"
Barnes dan Amanda sama-sama membayangkan masa lalu mereka itu di tempat mereka masing-masing. Dan di saat Barnes kembali dari lamunannya itu, Barnes secara spontan menoleh ke piala yang ia pajang apik di atas meja kerjanya. Dia lalu bangkit, meraih piala itu, ia cium piala itu lalu ia peluk dengan erat piala itu sambil berucap, "Aku sangat merindukanmu, Amanda.
Sedangkan Amanda mencium rompi kotak-kotak itu dan ia masukkan kembali rompi kotak-kotak itu ke dalam lemari lalu ia melesat ke luar kamar menuju ke kamar mandi umum karena kamar ia kost.yanh mampu ia sewa tidak ada kamar mandi di dalamnya. Amanda harus bergegas mandi karena, ia harus segera pergi ke rumah tetangganya untuk menjaga anak tetangganya itu sebelum tetangganya itu pergi bekerja.
Barnes yang masih cuti dari dinas kemiliterannya, kebingungan harus ngapain dan Prince langsung nongol, "Kak, anter aku ke kampus dong! Panas nih kalau harus naik motor, hehehehe"
Barnes tersenyum lebar dan segera bangkit, "Oke ayok!"
Sesampainya di kampusnya Prince, Barnes menoleh ke Prince, "Kau kuliah berapa jam?"
"Satu jam aja kok. Kakak tungguin aku ya, habis ini kita jalan-jalan" Prince berucap sambil mencium punggung tangan Kakaknya lalu melesat turun sebelum Barnes sempat menjawab iya.
Satu jam kemudian, Prince masuk kembali ke dalam mobil Kakaknya lalu berkata, "Kita nge- game yuk!"
"Nge-game ke mana?" tanya Barnes sambil mulai melajukan mobilnya.
"Ke mall dong masak ke kuburan" sahut Prince kesal.
Barnes terkekeh geli lalu berkata, "Kakak nggak suka nge-mall dan nggak bisa nge-game. Kalau kita ke perpustakaan kota aja gimana?"
Prince menghela napas panjang untuk melepas rasa malasnya pergi ke perpustakaan kota namun, demi Abang tersayangnya, Prince berkata, "Oke"
Beberapa jam kemudian, Barnes dan Prince berada di dalam perpustakaan kota. Prince memilih duduk di sebuah meja yang berada di ujung kanan ruangan perpustakaan itu sambil menyempil Snack yang sempat mereka beli sebelumnya. Dan Barnes berjalan-jalan di sebuah lorong untuk mencari buku yang sesuai dengan minatnya.
Barnes melihat ada seorang wanita dan seorang anak kecil cowok berdiri di ujung lorong dan gadis itu berjinjit dan tangannya terjulur ke atas rak. Gadis itu hendak mengambil sebuah buku dari rak paling atas namun, tangannya tidak sampai. Gadis berambut keriting berwarna merah itu terus berjinjit dan Barnes segera berlari menuju ke gadis itu saat.ia melihat sebuah buku besar jatuh dari atas rak dan hampir mengenai gadis itu dan anak kecil yang berdiri di samping gadis itu.................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Putra Al - Bantani
like untuk karyanya...
jangan lhoa mampir juga di karyaku ya kak
2023-05-28
0
Lina Susilo
cieee ketemu lagi
2023-05-03
0
Samsuna
ketemu lagi
2022-07-27
0