babu 1 tahun

Rachel berjalan ke arah parkiran sekolah untuk mengambil sepeda nya, selama diperjalanan menuju parkiran tangisnya tak henti henti.

Terlihat kaleng kosong didepannya, ia meluapkan kekesalannya pada kaleng tersebut lantas Rachel langsung menendang kaleng tersebut sekencang kencangnya.

"Aw!! siapa sih buang kaleng sembarangan!!" pekik seorang siswa laki laki yang masih berada diparkiran tepatnya duduk diatas jok motornya.

Ternyata kaleng kosong yang tadi Rachel tendang mengenai kepala siswa tersebut, yang tak disangka dia adalah Malvin saudara kembar Kevin yang dingin dan sombong itu.

'Ahh sial, kenapa bisa bisanya kaleng itu kena kepala Malvin, alamat nih' batin Rachel dengan mulut menganga tak percaya.

Mendengar batin tersebut, Malvin segera menoleh ke arah kanannya, yang tak jauh darinya terlihat Rachel yang masih berdiri tegak tanpa bergerak sedikit pun.

Malvin mulai terbalut emosi, ia pun berjalan menghampiri Rachel dengan raut wajah kesalnya.

"Elo sengaja ya lempar kaleng ini ke kepala gue!" bentak Malvin.

"Eng-enggak, maaf gue ga sengaja vin"

"Bohong! kalo elo ga suka ke gue bilang! jangan main kasar gini! seenaknya lempar kaleng kosong ke kepala gue, mau dikeluarin dari sekolah ini elo ha?!" bentak Malvin tepat di depan wajah Rachel.

"Enggak Vin, jangan.... tolong jangan keluarin gue dari sekolah ini ya pliss, ehm... apapun yang lo mau gue bisa turutin deh asalkan jangan keluarin gue dari sekolah ini ya" ucap Rachel terus memohon pada Malvin, dia begitu panik, wajahnya pucat dan tubuhnya bergetar ketakutan.

"Ha? ga salah denger gue? elo mau turutin apapun yang gue mau? emang lo mampu!?"

Caci Malvin yang benar benar sangat menoreh luka di hati Rachel.

Rachel hanya terdiam, ia sudah terbiasa dengan cacian, meskipun hatinya sangat sakit tapi dia bisa apa, dia hanya bisa diam memendamnya, meluapkannya pun tidak bisa, dia akan tetap kalah melawan orang yang memiliki kuasa.

Berbagai hinaan dan tindasan takkan bisa mematahkan semangatnya untuk belajar disekolah agar menjadi seorang yang sukses, menggapai cita cita nya sebagai seorang desainer ternama sekaligus donatur panti asuhan, Rachel akan membuktikan pada mereka yang telah menindasnya bahwa gadis miskin ini kelak akan berada diatas mereka.

Rachel terus terdiam tak berani melawan segala hinaan yang Malvin berikan padanya.

"Oh katanya elo mau turutin semua permintaan gue kan?" Rachel mengangguk mendengar pertanyaan Malvin.

"Gimana kalo elo jadi babu gue selama 1 tahun? buat nebus kesalahan lo, itu terserah elo sih kalo elo ga mau yaudah gue akan keluarin elo dari sekolah ini"

"Iya iya, gue mau jadi babu elo, tapi jangan keluarin gue dari sekolah ini ya?"

Malvin tersenyum smirk "oke" lalu kembali duduk diatas jok motornya. Sedangkan Rachel kembali untuk mengambil sepeda nya.

"Ayo vin" ucap Kevin dengan menepuk pundak Malvin dari belakang.

"Udah? lagian sih kenapa elo bisa terlambat mulu, jangan malu malu in papa dong kev" omel Malvin pada adiknya.

"Iya iya maaf, tadi motor gue ban nya bocor vin jadinya ya gue dorong dulu gue bawa ke bengkel, jadi sekarang kita ke bengkelnya dulu"

"Hadehh oke, elo dapet hukuman apa dari guru?" tanya Malvin.

"Gue di suruh ngerjain soal soal ini nih banyak banget, bantuin gue ya, elo kan saudara gue satu satunya yang paling baik sedunia" rayu Kevin.

"Dih ngerayu, liat entar deh kalo gue ngga sibuk" jawab Malvin lalu mulai melajukan motornya.

Kevin naik diatas jok motor Malvin, lalu ia menyapa Rachel yang baru keluar dari gerbang sekolah.

Rachel tersenyum membalas sapaan Kevin yang amat baik padanya.

"Beda banget kalian ya, yang satu baik nya minta ampun dan yang satu jahatnya kayak iblis" oceh Rachel dengan terus fokus mengayuh sepedanya.

...***...

Sesampai dirumah ~

"Tante,, Rachel pulang" Rachel tersenyum seraya mencium punggung tangan tante nya. Tante nya membalas senyuman dan ciuman tangan Rachel.

"Istirahat dulu gih, entar tante minta tolong anterin kue ini ke perumahan Kenanga ya?" pinta tante nya.

"Iya tante, Rachel mandi dulu ya trus anterin kue nya"

Tante Rachel bernama Nindi, dia sangat menyayangi Rachel seperti anaknya sendiri, Rachel adalah anak dari kakak perempuannya, Rachel adalah anak yang sangat penurut dan kalem.

Tante nya adalah janda dengan 1 anak, namun tragis anaknya meninggal 3 tahun yang lalu akibat tertabrak mobil pick up disaat umurnya masih 5 tahun dan suaminya pergi meninggalkannya tanpa sebab.

Setelah berbincang, Rachel pun memulai ritual mandi karena badannya terasa sangat lengket akibat keringat.

Selesai mandi, ia kembali menghampiri tante Nindi untuk mengambil kue yang akan ia antarkan ke alamat yang ditujukan.

"Ini ya sayang, anterin kue kue ini ke perumahan Kenanga blok 3 rumah nomer 27" terang tante Nindi dengan memberikan satu kotak kue kue lezat.

"Iya tante, Rachel berangkat ya?"

"Hati hati ya sayang"

Kemudian Rachel pun berangkat ke alamat rumah tersebut dengan menaiki sepeda pink nya seperti biasa.

Sampai akhirnya, ia telah sampai di depan rumah tersebut, sesuai dengan alamat yang diberikan tantenya, rumahnya terlihat begitu besar dan mewah seperti istana, Rachel berdecak kagum melihatnya, ia juga berdoa agar suatu saat nanti ia bisa mempunyai rumah sebagus itu.

Tanpa pikir panjang, ia langsung bertanya pada satpam rumah tersebut, dan alamatnya memang benar, Rachel pun dipersilahkan masuk kedalam rumah.

Rachel memencet bel rumahnya lebih dulu, dan tak lama seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik seperti seumuran dengan tante nya, keluar untuk membukakan pintu.

"Siapa ya?" tanya nya dengan lembut.

"Apa benar ini rumahnya bu Silvia?" Rachel bertanya dengan sopan.

"Iya benar, ini dengan saya sendiri" jawab wanita tersebut yang merupakan bu Silvia.

"Oh, ini bu kue pesanannya" ucap Rachel seraya memberikan kue tersebut pada bu Silvia.

"Kamu keponakannya Nindi?"

"Iya bu"

"Yasudah mari masuk dulu, sambil menunggu saya ambil uangnya"

"Ga usah tante, saya menunggu disini saja" tolak Rachel.

"Ayo, gapapa masuk aja"

Mengalah, Rachel pun masuk kedalam rumahnya yang begitu besar, ia duduk di sofa yang berada di ruang tamu yang begitu luas.

"Bentar ya nak, tante ambil uangnya dulu"

Selama Rachel menunggu tante Silvia mengambil uang, ia terus berdecak kagum melihat interior isi dalam rumah itu.

"Pasti ini barang barangnya mahal semua" gumam Rachel memandang kagum.

Saat ia masih setia memandang isi rumah, tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang menuruni tangga, Rachel pun segera membenarkan posisi duduknya kembali.

Namun betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang sedang menuruni tangga tersebut.

"Malvin, Kevin" gumam Rachel saat melihat sepasang saudara kembar tersebut turun dari lantai dua.

Malvin dan Kevin yang telah selesai menuruni tangga, mereka melihat ke arah ruang tamu, wajah mereka sama sama terkejut saat melihat Rachel yang duduk sendiri di ruang tamu rumah mereka.

'Ngapain dia kesini' batin Malvin.

'Rachel, ngapain ya dia kesini?' batin Kevin.

Kevin pun segera menghampiri Rachel yang duduk sendiri di ruang tamu, tapi tidak dengan Malvin yang mengabaikannya, dia lebih memilih untuk melanjutkan tujuannya menuju ke dapur untuk membuat jus alpukat kesukaannya.

"Rachel" panggil Kevin. Sontak Rachel pun kembali menatap Kevin dengan tersenyum canggung.

"Ada apa elo kesini?" tanya Kevin lalu duduk di sofa depan Rachel.

"Anu, gue nganterin kue pesenan mama lo, trus dia suruh gue masuk kedalam rumah buat nunggu dia ngambil uang" jawab Rachel.

"Oh gitu... oh ya elo dapet hukuman dari guru mapel pertama juga?"

"Iya, kok elo bisa tau?" Rachel mengangguk.

"Soalnya gue juga dapet hukuman, suruh ngerjain soal soal mtk, banyak banget lagi" keluhnya.

"Sama kev, gue juga disuruh ngerangkum bab 3 sama sekalian ngerjain soal soal nya"

"Parah bener deh, kesel gue"

"Namanya juga sekolah, udahlah jalani aja"

Saat ditengah tengah obrolan mereka, tante

Silvia datang membawa uang untuk membayar kue kue tadi yang telah dia pesan.

"Ini nak"

"Makasih tante, ehh ini kebanyakan tan ga ada kembaliannya"

"Udah kamu ambil aja kembaliannya"

"Loh tan, gini aja deh... besok aku anterin lagi kembaliannya ya?"

"Ga usah nak, ambil aja buat kamu"

"Beneran?" tanya Rachel meyakinkan, Tante Silvia menjawabnya dengan anggukan.

"Makasih ya tante"

"Iya sama sama, ohh ya... kamu kenal sama anak anak tante?"

"Iya ma, dia temen satu sekolah Kevin sama Malvin" jawab Kevin.

"Oh ya? wahh sering sering dateng kesini ya? main sama Kevin sama Malvin juga"

"I-iya tante"

"Nama kamu siapa?"

"Rachel tante, ehmmm... maaf tante Rachel buru buru, Rachel pamit pulang ya?"

"Loh, ga mau ngobrol dulu sama Kevin?"

"Engga deh tante, lain waktu aja"

"Yasudah hati hati dijalan ya"

Rachel mengangguk dan keluar dari rumah besar tersebut, dia kembali mengayuh sepedanya menuju pulang ke rumah sederhana nya.

'mamanya Malvin baik dan dermawan ga sombong, begitu juga dengan adiknya Kevin dia ga sombong baik pula, tapi kenapa Malvin beda sendiri ya, dia sombong banget' batin Rachel, pikirannya terus bertanya tanya tentang perbedaan Malvin dengan keluarganya.

Hingga akhirnya, ia telah tiba dirumah, Rachel memberikan uang tersebut pada tante nindi begitu juga dengan uang lebihnya ia serahkan semua pada tantenya.

Ia juga menjelaskan kalau tante Silvia memberikan uang lebih tersebut dan tak mau diberi kembalian, tante Nindi pun sangat bersyukur dan berterimakasih pada tuhan, lalu ia memberikan uang lebih tersebut pada Rachel.

"Makasih tante, oh ya tan.... Rachel kan dapet hukuman disuruh merangkum bab 3 jadi Rachel ga bisa bantu tante dulu ya maaf, jadi Rachel mau selesain tugas Rachel dulu soalnya besok dikumpulkan" ucap Rachel menjelaskan.

"Kok bisa dihukum Rachel?"

Rachel pun menjelaskan kejadian tadi, tante Nindi merasa sangat bersalah, karenanya Rachel tadi dihukum, tante Nindi pun meminta maaf dan membiarkan Rachel mengerjakan tugasnya.

Ia juga tak akan menyuruh Rachel membawa kue ke tokonya lagi besok dan seterusnya, ia tak ingin keponakannya tersebut terlambat masuk sekolah lagi.

~•~

Episodes
1 Visualisasi
2 terlambat
3 hari sial
4 tanding basket
5 babu 1 tahun
6 traktir
7 masalah lagi
8 Poster
9 Mandiri
10 Kencan tanpa hubungan
11 Olimpiade sains
12 minder
13 Trio Onar
14 Aqua
15 pak satpam
16 serba hitam
17 tidur
18 uang palsu
19 kemana sepeda?
20 pulang sendiri
21 kisi kisi
22 Satu teman
23 HP
24 Jenguk
25 Masalah
26 Kedinginan
27 Tas
28 air mancur
29 Matematika.
30 Minggu
31 Galau
32 pertengkaran
33 Duka
34 Naik kelas
35 Langganan Bakso
36 Malvin Down
37 Jogging
38 Kecelakaan
39 Maafin Rachel
40 Alya setia
41 temenin gue
42 Cewek gue!
43 kerumah Alya
44 Malvin egois
45 antara Malvin dan Rachel
46 sombong
47 tahun ajaran baru
48 penolakan
49 keakraban si kembar
50 Bingung
51 Saran
52 Menghindar
53 Belanja
54 Pepet terus
55 Four Twins
56 Dingin
57 Move on
58 cepet pulang!
59 percaya diri
60 Satu Tahun Berlalu
61 Ajarin basket
62 Perjuangan
63 Rini?
64 Gandengan tangan
65 Kita Bukan Sahabat!
66 Kepulangan Kevin
67 Gudang Tua
68 Kevin marah
69 Benci!
70 Misi
71 Jodoh lo
72 Gue ga kenal
73 elo anggap gue ga ada
74 Ban bocor
75 out of my life!!
76 Menyesal
77 Babak Belur
78 Terbongkar
79 Makan malam
80 Coklat
81 Mengusik!
82 Ulang Tahun
83 ke mall
84 Efek samping operasi
85 Khawatir
86 Menghilang
87 Wanita bertopeng
88 4 hari
89 Berkelana
90 Penyelamat
91 Tersesat
92 Tante Nindi Gila
93 Pulang sama elo
94 Pelaku ditemukan
95 Tetangga baru
96 Toko kue
97 Perjodohan
98 Bimbang
99 Aku hanyalah orang baru yang merusak hubungan mereka
100 Waktu
101 Salah tingkah
102 Pertunangan
103 Berangkat ke Amerika
104 Masa lalu
105 Tertembak
106 Kapan lo bangun?
107 "Sah"
108 Hal terindah bagiku adalah mencintaimu
109 Dendam Rini
110 Bonus Foto Visual Pemain
111 RAIN
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Visualisasi
2
terlambat
3
hari sial
4
tanding basket
5
babu 1 tahun
6
traktir
7
masalah lagi
8
Poster
9
Mandiri
10
Kencan tanpa hubungan
11
Olimpiade sains
12
minder
13
Trio Onar
14
Aqua
15
pak satpam
16
serba hitam
17
tidur
18
uang palsu
19
kemana sepeda?
20
pulang sendiri
21
kisi kisi
22
Satu teman
23
HP
24
Jenguk
25
Masalah
26
Kedinginan
27
Tas
28
air mancur
29
Matematika.
30
Minggu
31
Galau
32
pertengkaran
33
Duka
34
Naik kelas
35
Langganan Bakso
36
Malvin Down
37
Jogging
38
Kecelakaan
39
Maafin Rachel
40
Alya setia
41
temenin gue
42
Cewek gue!
43
kerumah Alya
44
Malvin egois
45
antara Malvin dan Rachel
46
sombong
47
tahun ajaran baru
48
penolakan
49
keakraban si kembar
50
Bingung
51
Saran
52
Menghindar
53
Belanja
54
Pepet terus
55
Four Twins
56
Dingin
57
Move on
58
cepet pulang!
59
percaya diri
60
Satu Tahun Berlalu
61
Ajarin basket
62
Perjuangan
63
Rini?
64
Gandengan tangan
65
Kita Bukan Sahabat!
66
Kepulangan Kevin
67
Gudang Tua
68
Kevin marah
69
Benci!
70
Misi
71
Jodoh lo
72
Gue ga kenal
73
elo anggap gue ga ada
74
Ban bocor
75
out of my life!!
76
Menyesal
77
Babak Belur
78
Terbongkar
79
Makan malam
80
Coklat
81
Mengusik!
82
Ulang Tahun
83
ke mall
84
Efek samping operasi
85
Khawatir
86
Menghilang
87
Wanita bertopeng
88
4 hari
89
Berkelana
90
Penyelamat
91
Tersesat
92
Tante Nindi Gila
93
Pulang sama elo
94
Pelaku ditemukan
95
Tetangga baru
96
Toko kue
97
Perjodohan
98
Bimbang
99
Aku hanyalah orang baru yang merusak hubungan mereka
100
Waktu
101
Salah tingkah
102
Pertunangan
103
Berangkat ke Amerika
104
Masa lalu
105
Tertembak
106
Kapan lo bangun?
107
"Sah"
108
Hal terindah bagiku adalah mencintaimu
109
Dendam Rini
110
Bonus Foto Visual Pemain
111
RAIN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!