Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 yang berartikan bahwa bel masuk telah berbunyi 15 menit yang lalu, Rachel yang masih berada didepan gerbang sekolah, ia mengemis ngemis pada pak satpam agar membolehkannya masuk kedalam sekolah.
Namun pak satpam tetap teguh pada pendiriannya, ia sangat mematuhi perintah sekolah jika ada murid terlambat maka tidak ada kata "iya" untuk mengabulkan murid masuk kedalam sekolah.
"Pak izinin Rachel ya, pliss sekali ini aja, lagian Rachel ga pernah telat kok, cuma sekali ini" rayu Rachel yang masih berdiri didepan gerbang.
"Sekali tidak ya tetap tidak" tolak pak satpam.
Pasrah, Rachel pun memilih untuk berjalan kembali ke arah pulang kerumahnya, namun saat tak jauh dari sekolah, ia menemukan sebuah ide.
Ia berfikir untuk memanjat pagar sekolah dari belakang sekolah, ia pun bergegas berlari ke arah belakang sekolah.
Lalu ia mulai memanjat pagar sekolah melalui tumpukan batu bata yang mungkin sengaja disusun oleh beberapa murid yang terlambat seperti dia sebelumnya.
Setelah dia sudah berada di atas, ia pun segera meloncat turun kebawah, namun siapa sangka salah satu anggota OSIS yang sedang berjaga keliling sekolah melihat seorang murid yang sedang memanjat pagar sekolah, ya tentu saja itu adalah Rachel.
Rachel yang terkejut sontak ia melemparkan tas nya sampai mengenai kepala OSIS tersebut.
"Aaaa!!" teriaknya, lantas terjatuh karena terkejut.
Anggota OSIS tersebut hanya menggelengkan kepalanya lalu segera menyeret Rachel membawanya ke ruang BK.
"Eits bentar, tas gue" Rachel meraih tasnya yang tergeletak di tanah.
Anggota OSIS tersebut tetap erat memegang tangan kiri Rachel membawanya ke ruang BK dengan langkah kaki yang begitu cepat.
"Pelan dikit napa sih"
Hingga akhirnya, mereka berdua telah sampai di ruang BK, guru BK telah siap menunggu murid yang terlambat.
"Siapa lagi yang terlambat?" tanya guru tersebut dengan posisi kursi membelakangi mereka.
"Siapa nama elo?" bisiknya seraya menyikut lengan Rachel.
"Rachel kelas 11 MIPA A" balas bisik Rachel.
"Rachel kelas 11 MIPA A pak" jawab anggota OSIS tersebut.
"Baik, kamu bisa kembali ke kelas" titah guru BK tersebut pada OSIS yang tadi membawa Rachel ke ruang BK.
"Siap pak"
Setelah kepergian OSIS tersebut, diruang BK tersebut tinggalah 3 orang saja, siapakah mereka?
Yaps, tentu saja guru BK dan 2 anak yang terlambat yaitu Rachel dan anak donatur terbesar sekolah ini, siapa lagi kalau bukan Kevin murid yang terkenal nakal, sering bolos dan terlambat masuk.
'untung gue ga sendiri' batin Rachel menatap Kevin yang duduk santai tanpa ada perasaan takut terlihat dari raut wajahnya.
"Kevin lagi kevin lagi, bapak bosen setiap hari kamu kamu terus" ucap guru BK tersebut membahas kevin lebih dulu.
"Ini lah saya pak, kalo bapak bosen sama saya, kenapa bapak ga ngeluarin saya aja dari sekolah ini?" tantang Kevin dengan santainya.
"Saya bisa saja mengeluarkan kamu dari sekolah ini, tapi saya masih memikirkan reputasi keluarga kamu sebagai donatur terbesar sekolah ini, keluarga kamu memiliki nama yang bagus di negara ini dia sangat berpengaruh, dia bakal malu kalau melihat anaknya, atau pewarisnya seperti ini"
"Ayahmu sangat baik dengan para guru dan staf sekolah, begitu juga dengan kakakmu, kenapa kamu sangat berbeda dengan kakak kamu? contohlah kakak kamu itu yang berkepribadian baik, pintar, berprestasi, sangat berbeda dengan kamu yang nakal, tukang bolos, ga pernah ngerjain tugas"
"Jangan bandingkan saya dengan kakak saya, meskipun kita kembar tapi sifat kita beda pak, semua manusia itu memiliki sifat dan karakter yang berbeda beda, jadi bapak jangan seenaknya banding bandingin saya dengan kakak saya, jangan pernah bandingin saya sama kakak saya! saya ngga suka!" kesal Kevin.
Rachel yang mendengar ocehan Kevin, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya menutup mulutnya rapat rapat tak menyangka Kevin seberani itu berhadapan dengan guru BK yang terkenal killer itu.
"Sudah sudah! saya beri kamu hukuman berdiri dilapangan basket sampe bel istirahat berbunyi, berdiri dengan satu kaki dan memegang kedua telinga" ucap guru BK.
"Oke easy, saya sudah terbiasa"
"selanjutnya, Rachel kelas 11 MIPA A, oh kamu yang mendapatkan beasiswa itu ya?"
"I-iya pak, ma-maafkan saya pak karena terlambat"
"Apa alasan kamu bisa terlambat?" tanya guru BK tersebut.
"Sa-saya ha-habis nganterin kue kue jualan tante saya ke toko toko pak, mohon maklum" Rachel menjawabnya dengan menunduk ketakutan.
"Baiklah, kamu sudah melakukan pelanggaran 1 kali, jika kamu melakukan pelanggaran 2 kali lagi, beasiswa kamu akan dicabut dan keluar dari sekolah ini"
"Berhubung kamu siswi yang berprestasi dan hanya melakukan kesalahan sekali, jadi hukuman kamu sama seperti Kevin"
"Ha?"
"Apa? mau melawan? silahkan kalo mau beasiswa kamu dicabut"
"Ihh sukanya kok ngancem, udah basi pak" saut Kevin dengan memutar bola matanya.
"Saya sudah muak dengan kamu Kevin! sekarang kalian keluar dari ruangan ini, dan segera laksanakan hukuman! saya akan mengawasi kalian dari cctv"
"Ba-baik pak" jawab Rachel yang sudah gemetaran dengan bentakan guru BK.
"Hmm, ayo hel kita keluar dari sini, gue juga ga betah lama lama disini, gurunya pms" Kevin menggandeng tangan Rachel membawanya ke lapangan basket.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments