" Mita tunggu..!!" teriak Ratih mencoba melepaskan cekalan Mita.
"Maksud lo apa sih, apa yang lo kasih tau ke Bastian juga Raya kenapa kita nggak dikasih tahu? " protes Ratih menghentikan langkah mereka di halaman Villa yang luas itu.
" Lo yakin,mau lihat, nggak pingsan ??"tanya Mita menatap sahabatnya dengan wajah penuh tanya.
" Baiklah kalau lo mau, gw bakal tunjukin." ucap Mita dan membuka ponsel nya dan dengan cepat Ratih menyambar ponsel Mita juga di barengi Yashita ikut bergabung.
Betapa terkejutnya dua gadis itu melihat rekaman Mita dan dilihat adegan 18+ disana antara Bastian dan Raya... hati Ratih sangat sakit melihatnya dan tak terasa air matanya keluar dengan sendirinya dari kedua matanya.
" Ratih.. sorry, bukan maksud gw buat lo sedih.. sebenernya gw pengan lo tau dia bukan lelaki yang baik buat lo " ucap Mita memeluk tubuh sang sahabat dengan erat.
" Kenapa begini sakitnya Ya, gw padahal pengen ngomong IYA ke dia. Tapi, kalau gini ceritanya gw sudah patah hati sebelum pacaran dong... hiks hiks.. " ucap Ratih dengan masih menangis sedih.
" Sudahlah Ra.. masih untung lo belum pacaran sama dia, coba kalau udah.. lo bayangin pasti lo bakal lebih sakit saat lagi sayang sayangnya dia pergi ninggalin lo " ucap Yashita memeluk sahabatnya yang sedang patah hati itu.
" Bener apa yamg di katakan Yash , udah.. jangan nangis..gugur satu, numbun seribu" sarkas Mita membuat ketiga gadis itu tertawa bersama dan berpelukan.
" Udah sekarang kita pulang, udah melem..besok kita ke panti juga kan? " ungkap Mita melerai pelukan mereka.
Kedua sahabatnya pun meng iyakan apa yang di katakan Mita, akhirnya mereka pulang ke rumah mereka masing-masing.
Mita di antar oleh Yashita karena mereka berdua searah.
" Assalamualaikum, Mita pulang. !!" seru Mita saat membuka pintu rumahnya,terlihat Papa Gilang dan mama Santi masih menunggu putri mereka,
sekarang tepat jam 11 malam,namun dengan setia kedua orang tua Mita setia menunggu sang putri.
" Wa'alaikumsalam.. bisa pelan nggak sih, Kakek lagi istirahat loh.. " Mama Santi dengan menyentil kuping sang putri
" Mama.. aduh, lama lama kuping aku ilang mah.." protes Mita pada sang mama.
" Udah sana istirahat.., udah jam sebelas malam " ucap papa Gilang dan Mita pun mengangguk segera berlalu ke masuk ke kamarnya.
Sepeninggal Mita, papa dan juga mama Mita masuk ke kamar mereka.
" Pah... gimana cara ngomong ke Mita coba, kalau dia harus bantu Ayah buat mau membantu keluarga Pradana." ucap Mama Santi saat mereka sudah sama-sama terbaring di atas tempat tidur mereka.
" Nanti kita pikirkan lagi mah.. sekarang kita tidur,karena sudah malam juga,mama pasti lelah kan" ucap Papa Gilang membawa tubuh istrinya ke dalam pelukannya.
.
.
Pagi pun menjelang disambut mentari yang besinar begitu cerah.
Mama Santi sudah dari pagi sudah bersiap untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga nya.Ada Kakek Pradana juga papa Gilang yang sedang menikmati secangkir teh hangat dan pisang goreng sambil berbincang bincang entah mengenai perusahaan Pradana yamg sekarang masih kakek Pradana pimpin setelah Galang anak pertamanya meninggal.
Seperti biasa pekerjaan rutin tiap pagi seorang mama Santi,tentu saja harus membuat kegaduhan di pagi hari dan bermain drama dengan anak gadisnya.
tok tok tok
Suara gedoran pintu terdengar kencang namun,tak ada apa-apanya bagi seorang Mita .
" Mita... Mit... Paramita Ananda !!" teriak Mama Santi memanggil nama sang putri.
Dorrrr... Dorrrr.. Dorrrr (gedoran pintu yang memekakkan telinga)
Papa Gilang yang mendengar kegaduhan pagi itu pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya,dengan rutinitas istri dan anaknya setiap pagi.
" Itu Santi kenapa Lang?" tanya Tuan Pradana mendengar mantunya memanggil manggil nama putrinya.
" Jangan kaget yah ,jaga jantung ayah kalau pagi begini.Karena sesaat lagi kita akan dengar drama mantu dan cucu ayah." ucap Papa Gilang dengan santai sambil menyesap teh hangatnya
Dorrrr... Dorrrr.. Dorrrr ( Terdengar kembali suara gedoran pintu)
"Paramita Ananda Binti Gilang Pradana..!!" teriak mama Santi dengan lantangnya.
" Hoaaammm.. astaga Mama, iya mah 10 menit Mita keluar... " teriak Mita dari dalam kamar dan segera berlalu ke kamar mandi.
Setelah mendengar sahutan sang putri mama Santi berbalik arah menuju ruang tamu.
" Mita.. Mita.. gimana nanti punya suami, suaminya udah berangkat kerja dia masih molor "gerutu Santi dan mendudukkan diri nya disamping sang suami
" Kenapa sih... anak gadis kamu itu, sudah... kita harus ekstra sabar sama anak ajaib itu " ucap papa Gilang dan memberikan kecupan singkat di kepala sang istri
" Pah... ada ayah, nggak tahu malu...!! " kata Santi kesal dengan tingkah sang suami yang sangat terkenal romantis itu.
"Ayah terima jadi penonton aja deh.. " ledek Tuan Pradana.
Mereka pun tertawa melihat tingkah malu-malu Santi.
.
.
Saat ini keluarga Mita sedang sarapan bersama dan masih ada kakek Pradana juga bersama mereka.
" Mita... setelah sarapan Papa sama Mama mau bucara sama kamu" Akhirnya kata itu terlontar dari sang mama.
Mendengar penuturan sang mama Mita melihat sekilas terlihat ada sesuatu yang serius dengan cepat Mita mengangguk.
Dalam hati bertanya ada apa gerangan kedua orang tuanya terlihat serius saat melihat kearah Mita.
Sarapan hari ini pun memang sedikit canggung karena ada kakek Pradana diantara mereka ,walaupun sikap Gilang dan Santi biasa saja .Namun,terlihat Mita yang belum bisa mencair dengan keberadaan sang kakek diantara mereka.
Sementara kakek Pradana pun sangat memaklumi kondisi sang cucu yang memang sedari dulu tidak terlalu dekat sang kakek.
Apalagi dengan latar belakang hubungan dengan sang papa,kakeknya yang sempat membenci anak dan menantunya membuat Mita membangun tembok begitu tinggi yang tidak mudah di terobos oleh seorang Kakek Pradana .
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Eni Purwanti
lanjut Thor 👍👍👍👍👍
2022-03-29
0
Dewi Kijang
lanjut terus saya suka ceritanya loh thoor👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍
2022-01-31
2
Tatta Jane
bicara kali bukan bucara🤭😏
2022-01-10
1