Gus Arka dan Dimas sudah sampai di kota Malang Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam 10 menit menggunakan pesawat, sekarang mereka sedang menuju pondok pesantren Al-hidayah yang terkenal di kota Malang.
"Dimas kita makan dulu saya lapar." Ucap gus Arka setelah mereka keluar dari bandara.
"Baik Mas." Jawab Dimas.
Dimas merupakan sahabat dekat gus Arga dan gus Arka, maka dari itu keduanya meminta Dimas untuk memanggil mereka dengan sebutan mas bukan gus.
Dimas juga sangat mengenal sifat kedua ustadz kembar itu, semenjak Dimas menginjakan kakinya di pondok pesantren Darussalam, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri, jika dia akan mengabdikan dirinya pada seluruh keluarga abi Misbah, maka dari itu Dimas juga bukan hanya dekat pada kedua ustadz kembar tersebut. Tapi juga pada umi Rika dan abi Misbah.
Setelah selesai mengisi perut gus Arka dan Dimas segera kembali berjalan untuk mencari taksi yang dapat mengantar mereka untuk bisa sampai ke pondok pesantren Al-hidayah terletak di kota Malang ini.
"Pak, tau Pondok pesantren Al-hidayah?" gus Arka bertanya ramah pada supir yang barus saja berhenti menghampiri keduanya.
"Ya mas, ayo saya antar." Tawar supir taksi tersebut.
Sekitar tiga puluh menit mereka berada di dalam mobil akhirnya sampai juga di depan gerbang pondok pesantren Al-hidayah.
Pondok pesantren Al-hidayah sangatlah luas bahkan lebih luas dari pondok pesantren Darussalam milik abi Misbah, bisa dilihat dari gerbang saja sudah sangat jelas jika pesantren itu luas bahkan mobil truk saja bisa masuk melalui gerbang pondok pesantren Al-hidayah.
"Mas berdua ada perlu apa?" tanya penjaga gerbang. Saat gus Arka dan Dimas mendekat kearah gerbang tak lupa mereka juga mengucapkan salam.
"Kami dari Bandung Pak, untuk memenuhi undangan dari yayi Mansur." Jawab gus Arka ramah pada penjaga gerbang.
"Oalah, Mas Muhammad Arga Anggara ya?" ucap penjaga tersebut yang sudah mendapatkan pesan dari kyai Mansur.
"Buka pak saya adiknya Mas Arga."
"Ya udah masuk dulu Mas saya lapor ke ndalem dulu sebentar. Masnya berdua tunggu di kursi tunggu di dalam dulu."
Penjaga gerbang itu mempersilahkan gus Arka dan Dimas untuk masuk. Sedangkan dia pergi ke kediaman Kyai Mansur, untuk memberitahukan jika tamu yang mereka tunggu sudah datang.
"Baik pak."
Gus Arka dan Dimas menunggu sekita sepuluh menit, setelah penjaga itu pergi ke ndalem tak berselang lama seorang gadis menghampiri mereka.
"Assalamualaikum Gus, kang." Sapa ning Aqila. Anak bungsu kiai Mansur.
Dia baru saja mendapat kabar dari penjaga gerbang tadi, jika tamu abahnya sudah datang, mendengar hal itu ning Aqila pergi untuk menyambut langsung tamu abahnya yang datang dari Bandung.
"Waalaikumsalam." Jawab keduanya.
"Mari Saya antar ke ndalem sudah ditunggu sama abah." Ucap ning Aqila ramah sambil menundukan pandangannya.
Ning Aqila, gus Arka juga Dimas berjalan sejajar dengan jarak yang tidak terlalu dekat, karena ning Aqila tau perempuan tidak boleh berjalan di depan Laki-laki.
"Assalamualaikum Abah." Sapa ning Aqila, setelah sampai di ruang pertemuaan kyai Mansur.
Sedangkan gus Arka dan Dimas masih menunggu di depan pintu ruangan tersebut.
"Waalaikumsalam, Ndok."
" Abah, tamu Abah sudah datang."
"Mana Ndok? kok gak disuruh masuk."
Setelahnya ning Aqila menyuruh gus Arka dan Dimas masuk, kala sudah diizinkan oleh Kyai Mansur mereka berdua pun masuk secara bersama sambil mengucapkan salam.
"Silahkan duduk, Nak." Ujar yayi Mansur setelah menjawab salam keduannya.
Segera gus Arka dan Dimas duduk dikursi yang sudah disediakan, setelah mendapat izin dari Kyai Mansur.
"Kamu Muhammad Arka Anggara kan?" tanya Kiyai Mansur pada gus Arka.
"Iya yayi saya Arka, maaf yayi buka Kakak saya yang memenuhi undangan malah saya." Dia berbicara dengan nada sopan sekaligus merasa tidak enak hati pada kiyai Mansur.
"Tidak papa nak, Abi mu sudah bicara lewat telepon tadi. Ya sudah kalian istirahat dulu saja pasti capek di perjalanan. Biar Aqila yang mengantar kalian berdua ke kamar, acaranya juga besok baru dimulai." Jelas kyai Mansur.
"Baik yayi." Tutur gus Arka dan Dimas kompak.
"Assalamualaikum Abah, Aqila anter mereka dulu."
"Assalamualaikum." Yayi ucap gus Arka dan Dimas juga.
"Waalaikumsalam, semoga kalian betah disini ya."
"Insya Allah yayi mari." Jawab gus Arka.
Setelah menunjukan tempat istirahat gus Arka dan Dimas yang berada disamping rumah kiyai Mansur, ning Aqila segera menuju dapur untuk membantu uminya memasak.
"Qila tamunya udah dianter buat istirahat belum?" tanya uminya, saat ning Aqila sudah berada di dapur.
"Udah Umi, tadi sebelum Qila ke dapur Abah yang nyuruh."
"Ya sudah kalau begitu biar mereka istirahat dulu, entar makan malam barus dipanggil lagi, kasian juga dari Bandung ke Malang perjalanan lumayan jauh pasti mereka capek."
"Oh, iya umi Mas Dika pulang kan dari Turki?"
"Iya Ndok, katanya hari ini sampek mungkin entar malam."
"Terus Mbak Dina kuliahnya libur kan Umi? katanya bilang sama Aqila mau kesini. Besok pas ada acara disini, jadi gak umi, Mbak Dina kesini?"
"Umi gak tau Ndok, Mbak mu gak bilang apa-apa sama Umi mungkin iya, Ndok."
Saat umi Nita dan ning Aqila sedang asik memasak, sambil ngobrol di dapur terdengar suara orang mengucapkan salam begitu kencang. Mendengar ada tamu diluar ning Aqila segera menemuinya.
"Alhamdulillah Mbak Dina pulang, tapi kenapa teriak-terika Mbak?" ucap ning Aqila, dia menyambut mbaknya dengan senang hati apa lagi mbaknya barus saja sampai.
"Hehe gak papa bontot."
Keduanya kemudian saling berpelukan satu sama lain. Untuk melepas rindu, sudah beberapa bulan ini ning Dina tidak pulang, karena sibuk dengan tugas pesantrennya dan juga tugas kuliahnya yang sebentar lagi akan menuju semester akhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
피롷
yg bner aja thor. dri bandung ke malang 18 jam? klopun delay ga sampe sgtu deh klo transit jga ga selama itu thor kya perjalanan ke luar negeri aja 18 jam
2022-09-28
2
Risma Farna
Jauh yah thor Bandung ke Malang??? Kok 18 jam perjalanan menggunakan pesawat??? Kayak ke luar negeri aja... Perasaan ndak smpi puluhan jam deh klu perjalanan domestik menggunakan pesawat kecuali delay ma singgah dibandara lain dulu... Maaf klu salah....
2022-07-22
3