Sakit hati ara

"Ara..."

"Jangan mendekati ku brengsek" ucap ara menatap tajam pada adnan.

"Adnan.. kenapa kau menikah dengannya. dia sangat kasar" raina tertawa senang melihat keluarga baru adnan hancur berantakan.

"Diam! kenapa kau datang ke sini hah!" adnan balik berteriak pada raina.

Raina yang sudah menyiapkan mental dengan santai mengelus perutnya.

"Anakmu ingin bertemu. kami di apartemen mu kesepian" ucap raina santai.

"Bukankah kau berjanji akan menikahiku setelah menikah dengan gadis itu?" tambah raina semakin membuat suasana memanas.

Sekarang ara semakin terluka hati dan batinnya. ednan berbohong padanya.. adnan menghianatinya bahakn sampai punya janin.. lebih jahatnya adnan memang berniat mebawa madu untuk ara . sedangkan adnan menatap sendu gadis yang dia cintai itu.

"Ara.. aku bisa jelaskan. tolong dengarkan aku ara" adnan sontak berdiri saat ara berdiri dengan tatapan kosong. dia bak tersambar petir.. kenyataan pahit ini menyiksanya.

Adnan menikahinya supaya dia bisa menikahi perempuan hamil itu dengan status mereka masih menjadi suami istri. itu artinya ara tak bisa pergi.

ara bukan orang bodoh. dia tau kenapa adnan seegois itu menikahinya..

Ara tak menghiraukan adnan.. dia tersenyum getir. melepas celemek dari badannya.

"Ara.." panggil adnan sendu. dia sakit melihat ara kecewa begitu.

Saat ara hilang dari pandangannya.

Adnan yang mengeraskan rahangnya mendekati raina.

"Aku sudah memperingatkanmu ja*lang..! jangan bertindak tanpa perintahku" adnan yang semakin emosi mencekik raina.

raina tentu kaget.. selama ini adnan hanya mengancamnya. raina kaget, adnan tega mencekiknya padahal dia sedang hamil.

"Ad a adnan.." ucap raina dengan sulit karna lehernya masih di cengkram oleh adnan.

"Aku bisa membunuhmu jika aku mau.. aku hanya menghargai daging yang sialnya tumbuh di perutmu sialan... " wajah adnan kesetanan menahan amarah pada raina juga pada dirinya.

Hah haah haaah

raina segera meraup banyak oksigen setelah terlepas dari adnan.. dia takut pada adnan. ternyata adnan tidak main main..

"Kau sudah berjanji menikahiku.. atau aku akan membawa mati anakmu. aku bisa melakukan apapun.. aku bahkan bisa menemui media sekarang juga" ancam raina malah semakin tak tau diri.

Adnan sangat frustasi.. itu anaknya. dia tidak mungkin tega membunuhnya walaupun dia ingin sekali mengubur perempuan gila di hadapannya itu.

arrrggghhhhh

adnan segera berlalu menyusul ara. dia harus membujuk ara. dia tau ara pasti sangat marah dan membencinya. adnan tidak mau ara pergi meninggalkannya.

***

tok

tok

tok

"Ara..."

"Tolong buka pintunya ara. aku mohon, kasih aku kesempatan ara" adnan mencoba mengetuk pintu dan membujuk ara. dia berharap ara mau memaafkannya.

sedangkan di dalam sana..

clara menangis sejadi jadinya. dia menggigit bantal dan menangis tergugu dengan sangat pilu.

belum genap satu minggu. dia baru saja bangun dari mimpi indahnya.. ternyata mimpi buruk segera menghadang.

Ara sangat terluka. dia tidak mungkin pulang ke rumah orangtuanya. dia juga tak mungkin bercerai setelah 2 hari resmi menikah. itu tidak mungkin bukan?

Ara semakin benci hanya mendengar suara adnan.. adnan mengkhianatinya. dia membenci adnan..

Selembut apapun suar adnan tak membuat ara luluh.

Cukup lama ara menangis.. matanya bengkak dan hidungnya memerah.

Ara masuk ke kamar mandi.

Dia berkaca.. dia kembali menangis. sakit sekali. lagi lagi ara menangis di bawwah shower. dia sangat terluka. dia membenci adnan.

Setelah ara membasuh dirinya. dia sudah kelamaan di dalam air. dia keluar dan mengganti pakaian.

Ceklek!

"Sayang" adnan tetap setia menunggu ara di balik pintu. tapi ara seakan tak peduli. dia berjalan tak menghiraukan adnan.

"Ara..."

"Jangan menyentuh ku dengan tangan mu yang menjijikkan itu. aku lebih baik menikah dengan pembunuh berdarah darah di banding pengkhianat yang menjanjikan kebahagiaan semu"

Adnan terdiam.

adnan belum pernah melihat ara se dingin ini. semarah marah nya ara, tak pernah sampai se kasar ini. adnan merasakan sakit di ulu hatinya mendengar suara ara yang seakan jijik dengannya.

"Ara.." panggil adnan lemah.

"Nanti kita bicara. aku lapar aku ingin makan. ajak juga ja*lang mu itu." ara berlau meninggalkan adnan yang mengepalkan tangannya marah.. marah entah kepada siapa.

Ara turun.

dia mendapati bibi yang tertunduk di dapur

ara tau bahwa bibi dan para oelayan mendengar hal tadi. karna suara mereka cukup keras. dan ara sudah bodo amat.

"Nyonya.." bibi hampir menangis..

"Bi.. ayo makan, sayang sekali bukan masakan kita. ayo mbak" ara mengajak pelayan yang lain juga ikut makan.

"Nyonya.. biar saya siapkan" ujar satu pelayan yang lebih muda.

"Tidak apa apa mbak. santai saja.. ayo kita makan bersama. aku akan makan di sini saja.. aku tidak selera di sana" ujar ara santai.

Bibi dan beberapa pelayan menatap ara.. kenapa ara bisa se santai itu padahal jelas terlihat nyonya mereka habis menangis.

"Nyonya.. yang sabar, kami tidak tau kalau tuan se tega itu" ucap bibi hati hati.

"Itu lah kenapa kita tidak boleh berharap kepada manusia.. hanya kecewa yang ada. kalian tenang saja.. tidak perlu sungkan. saya sedang memikirkan bagaimana supaya saya tetap hidup dan bekerja" ara melahap makanan yang dia masak tadi bersama bibi.

"Nyonya harus kuat. kami akan di sisi nyonya. kami tidak suka perempuan sombong tadi" walaupun baru kenal tapi sikap ara yang ramah membuat mereka menyayangi ara.

"Kalian sangat lucu" ara sedikit terhibur dengan tingkah para pelayan di rumah ini...

Mereka makan.. walaupun ara menahan rasa sakitnya. dia pura pura tegar. sebenarnya dia kesulitan menelan.. karna sakit nya.. tapi dia paksa. dia hidup untuk banyak orang. orangtua.. keluarga dan pasien yang membutuhkannya.

ara akan menghadapi ini sendiri.. dia tak mau orangtuanya kepikiran. ara harus bisa.

***

Malam hari nya. setelah menetralkan hati dan pikirannya. ara berusaha berjuang setidaknya untuk dirinya sendiri dan orang yang menyayanginya. jika dia mundur sekarang maka dia kalah.

Ara saat ini sedang duduk bersama adnan dan raina juga. mata adnan dari tadi tak lepas dari ara.. tapi ara tak sekalipun meliriknya. suami pembohong dan pengkhianat tak lebih baik dari sampah.

Sedangkan raina dari tadi sudah di sana.. bahkan dia dengan sombongnya di layani oleh bibi dan mbak mbak.. dia tidur di ruang tamu bawah.

Raina begitu kesal karena dari tadi adnan hanya membentaknya.. dan dia menatap ara dengan tatapan memohon dan penuh cinta. raina kesal hanya melihatnya. padahal dia yang mengandung anak adnan. dia ingin sekali memisahkan ara dan adnan.

Ara menahan sesak di dada nya. tadi malam dia masih tidur bersama adnan sambil berpelukan.. tidak tau ada bom besar seperti ini yang merusak semua.

"Ara.."

"Diamlah" desis mia datar.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Tika Kartika

Tika Kartika

Krn cerita kamu bagus menurut AQ , AQ kasih giift bunga ya Thor semoga semakin semangat updatenya....Cahyo👍👍👍😍😍😍😍

2021-11-26

0

Nana

Nana

knp sih slalu ada Mia bikin salfok pembaca

2021-11-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!