...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati akibat typo bertebaran, kata kasar, vulgar atau hot...
...Berusaha menutupi dengan kata lain, tetapi kalo lupa maaf khilaf 🙏🤫🤭...
...Jangan lupakan di akhir cerita ada saja bikin gantung dan penasaran 😌🤗...
...📽📽📽📽📽📽...
Neira Pov On
Siang ini aku dan Alfa berada di sebuah ruangan VVIP cafe Ardhias untuk makan siang. Semua makanan favoritku dan Alfa tersedia diatas meja.
Aku dan Alfa memakan makanan dengan sangat lahap tanpa bicara satupun. Bahkan hampir 30 menit, semua makanan yang tersedia diatas meja sudah habis.
"Nona muda." Aku hanya berdehem saja karena aku kekenyangan.
"Sekitar pukul 2 siang nanti, nona muda harus menghadiri rapat dengan tuan muda Darel, ceo perusahaan EV Com."
Aku hanya menganggukkan kepala saja artinya setuju. Lalu ponselku berbunyi diatas meja menandakan pesan masuk.
^^^Anton 💖^^^
^^^Sayang.^^^
^^^Aku, Ratih dan Pablo akan lembur malam ini. Kamu tidak usah masak dan menungguku. Kemungkinan besok siang aku dan Ratih akan pulang ke Mansion.^^^
ME
Iya mas Anton.
Jangan lupa makan dan istirahat ya.
Aku juga izin ya mas, hari ini aku mau jenguk Bintang adikku.
Anton 💖
Apa perlu aku antar sayang?
ME
Tidak perlu mas.
Mas Anton tau sendiri bagaimana adikku Bintang 😊?
^^^Anton 💖^^^
^^^Baiklah.^^^
^^^Berhati-hatilah sayang, kalau ada apa-apa hubungi mas ya 🙂^^^
^^^I Love You 😘^^^
ME
Iya mas.
Too 😘
Aku pun selesai berkirim pesan ke mas Anton.
"Alfa, setelah rapat dengan perusahaan EV com. Kita ke rumahku ya?" Alfa mengernyitkan dahinya heran saat mendengar kata rumahku.
"Mas Anton lembur jadi kemungkinan nginap di kantor bersama pablo dan Ratih."
"Nona muda, apa anda tidak merasa curiga sama tuan Anton dan nona Ratih?"
"Curiga kenapa?"
"Curiga terhadap hubungan antara tuan Anton dan nona Ratih."
"Sebenarnya selama seminggu ini gue mulai curiga Fa, sama hubungan mereka. Agar gue gak salah jalan, gue menyuruh salah satu manusia robot gue bernama Lucky dan Jiya 2 untuk mengikuti mas Anton dan Ratih."
"Apa anda mendapatkan sesuatu?"
"Ya, gue mendapat sesuatu yang mencengangkan sekaligus menyakitkan selama seminggu ini."
"Kalo boleh tau apa itu nona muda? Mungkin saya bisa bantu?"
"Mas Anton sudah menikah diam-diam dengan Ratih selama sebulan tanpa persetujuan dari gue, Alfa." Desisku dengan nada amarah dan sakit hati.
"A-apa mak-maksud anda? Tuan Anton dan Nona Ratih sudah menikah?" Gagap Alfa.
"Ya, mas Anton sudah menodai pernikahan kami selama hampir sebulan."
"Apa nona muda memiliki langkah selanjutnya? Apa perlu saya turun tangan?" Desisnya dengan wajah datar dan dingin.
"Ada. Lo ikuti aja rencana gue, Alfa."
"Baiklah, kalo ada apa-apa kabarin saya nona muda. Saya bertanggung jawab atas keselamatan nona muda dan tuan muda Bintang." Ucapnya menunduk hormat.
Sekitar pukul 1 siang, aku dan Alfa bangkit dari tempat duduk lalu keluar dari ruang VVIP cafe menuju lift. Saat menuju lift, tanpa sengaja aku bertabrakan dengan seorang pria.
Dugh Bugh
Aku dan pria itu jatuh bersamaan.
"Nona muda/tuan muda" Ucap Alfa dan seorang pria lain bersama pria yang ada dihadapanku.
Alfa membantuku berdiri, berbeda dengan dua orang pria dihadapanku. Aku seperti mendengar suara rengekan bak anak kecil.
"Abyan hiks ... dotku hiks ..." rengek pria itu bak anak kecil.
"Cup cup ... tenanglah tuan muda cup cup ..." Ucap seorang pria bernama Abyan berusaha menenangkan pria itu.
Aku hanya menatap pria yang merengek itu dengan pandangan mengernyitkan dahi lalu aku memandang kebawah kakiku ternyata satu botol dot bayi berukuran besar berisi susu rasa pisang di dekat kaki sebelah kanan.
Aku berjongkok untuk mengambil botol dot bayi itu. "Ini." Aku memberikan botol dot bayi besar rasa susu pisang itu kepada kedua pria tersebut.
Dia mendongakkan kepalanya dengan bibir sumringah lalu mengambil botol dot bayi rasa susu pisang tanpa mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih nona muda." Tulus Abyan berusaha membantu seorang pria tampan dan gagah dengan botol dot bayi besar berada di mulutnya.
"Sama-sama, tuan." singkatku.
Pria yang meninum rasa susu pisang di botol dot bayi melihatku lalu melepaskan botol dot bayi dimulutnya dengan berkata : "Milik Darel."
Dia perlahan-lahan mendekatiku yang berdiri diam.
Cup
Dia mencium bibirku lalu tersenyum mengembang. Aku yang dicium tepat dibibir secara mendadak seketika dadaku berdegub sangat kencang berbeda saat aku bersama dengan mas Anton.
"Jantung gue kenapa?! Kok dag dig dug?! Neira, jangan aneh-aneh dan macam-macam lo punya suami biarpun lo masih gadis." Batinku.
"Tuan muda Darel, kenapa anda mencium bibir wanita sembarangan." Ucap Abyan merasa tidak enak. "Maafkan saya nona muda atas kesalahan tuan muda Darel." Lanjutnya meminta maaf.
"Tuan muda Darel?" Beoku lalu menatap Alfa. Alfa menggelengkan kepalanya.
"Perkenalkan saya Abyan Nandana, asisten tuan Darel Kaindra Evangelion, ceo dari perusahaan EV com." Abyan memperkenalkan diri.
Aku dan Alfa membulatkan matanya saat tau di depanku adalah seorang ceo perusahaan EV com.
"Dia tuan muda Darel, tuan Abyan?" Tanya Alfa memastikan.
"Iya, tuan dan nona." Angguk Abyan dengan ramah. "Kalo boleh tau nama tuan dan nona siapa?" Lanjutnya basa basi.
"Perkenalkan nama saya Alfa-"
"Alfariel Sandy Ardhias, putra semata wayang tuan Zafar Wibawa Ardhias dan nyonya Miya Andara. Lalu disebelahnya ada nona muda kecil Aneira Nalani Rajendra Ramos, anak kelima dari pasangan tuan besar Leonard Robert Ramos dan nyonya besar Alayya Gavaputri Rajendra Ramos. Nona muda Neira, istri dari tuan Anton, ceo perusahaan MD com." Jelas Darel polos memotong perkataan Alfa sambil meminum air putih yang berada di botol dot bayi besar alias botol kedua.
"Dasar bayi besar penguntit." Umpatku dengan wajah menahan kesal.
"Darel bukan penguntit." Ucapnya polos dengan bibir melengkung kebawah.
"Lo emang bayi besar penguntit."
"Darel, bukan bayi besar."
"Terus itu apa?! Sudah dewasa tapi masih pake botol dot bayi." Ejekku.
Huaaaahuaaaa
Darel menangis histeris membuat Abyan panik. "Tuan muda Darel, tenanglah."
"Abyan hiks ... Darel disebut hiks ... bayi besar hiks ... huaaaaaaaaa ......." tangisnya keras sambil menutup wajahnya tanpa melepas botol dot bayi besar.
"Nona besar Neira, bisa saya minta tolong redakan tangisan tuan Darel." Melas Abyan.
"Ckck ... sungguh merepotkan." Decakku kesal.
Aku berjalan ke arah Darel yang menangis kencang layaknya anak-anak. "Cup cup cup ... tuan Darel jangan menangis ya,, nanti gue kasih permen deh."
Dia mendongakkan matanya. "Susu." Binarnya.
"Iya, iya permen susu." Ucapku menenangkannya.
"Mana?" Kedua tangannya meminta ke arahku.
"Nanti tuan Darel." Jawabku lalu melihat jam tangan sudah menunjukkan pukul setengah 2 siang. "Sebaiknya kita meeting di cafe ini saja. Karena sebentar lagi jam menunjukkan pukul 2 siang." Lanjutku menatap Abyan dan Alfa bergantian.
Abyan dan Alfa mau tidak mau menganggukkan kepala.
"Nona muda Neira saya akan mengambil berkas dari perusahaan EV Com di ruang kerja anda." Ucap Alfa hormat.
Aku menganggukkan kepala dan tubuh Alfa bergegas pergi dari hadapanku.
"Tuan muda Darel, saya mengambil berkas perusahaan cabang AG com di parkiran mobil." Ucap Abyan meminta persetujuan. Darel menganggukkan kepalanya. "Nona muda, saya titip tuan Muda Darel kepada anda." lanjutnya menatapku.
"Ya." Singkatku.
Tubuh Abyan berlalu menuju parkiran cafe Ardhias. Tubuh Darel bangkit dan senyum mengembang menarik salah satu tanganku.
Aku hanya mengikuti langkah Darel. Genggaman tangan Darel sangat hangat dan nyaman membuat diriku merasakan nyaman dan aman.
Sampai di ruangan VVIP khusus tempat rapat. Aku dan Darel duduk bersebelahan menunggu kedatangan Abyan dan Alfa yang sedang mengambil berkas.
10 menit kemudian, Abyan dan Alfa datang bersamaan dengan berkas masing-masing. Hampir 1 jam setengah meeting dilakukan akhirnya selesai, aku sempat terkejut, kaget dan tidak percaya karena Darel saat sedang meeting berubah 180 derajat.
"Nona Neira, Darel senang bekerja sama denganmu." Ucapnya dengan senyum manis.
"Iya, tuan Darel. Saya juga senang bekerja sama dengan anda." Ucapku tersenyum tipis.
"Setelah ini nona Neira mau kemana?"
"Nona muda kami akan pulang tuan Darel." Balas Alfa yang paham akan kodeku yang tidak terlalu suka basa basi.
"Baiklah. Saya mengerti." Angguk Darel tersenyum tipis.
Darel dan Abyan keluar dari dulu baru diriku dan Alfa. Di sepanjang jalan menuju rumah sederhana, aku terus saja kepikiran untuk membalas tentang penghianatan dilakukan mas Anton dan Ratih, mantan sahabatku.
Neira Pov OFF
...🔜🔜🔜🔜🔜🔜...
...Baru bisa update karena author sibuk di dunia nyata 😊...
...Jangan lupa tekan Rate, Favorit dan Follow, terus tinggalkan jejak dengan tekan vote ❤❤, like 👍👍 dan komentar 💬💬...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Aysel
Weh si Neira jugaaa ya
2021-11-29
1
el Putriᵉˡ̳༆
mampir lagi kak
2021-11-23
2
riski iki
semangat
2021-11-17
1