Siapa yang Ku Lihat Tadi
Author
Dor...
Jangan bosen ya, soalnya aku juga belom bosen ngehalu nih...
Author
Happy reading, selamat merinding... (berasa yakin ceritanya serem, padahal gak juga 🤭)
Setelah ibunya turun kelantai bawah, Vivi berniat untuk memindahkan isi kopernya ke dalam lemari yang sudah di bersihkan oleh ibunya
Vivi
(Menarik kopernya mendekat ke lemari)
Vivi
(Menoleh ke segala arah, Vivi yakin dia mendengar suara tadi)
Tak ada jawaban ketika Vivi bertanya. Sejak awal dirinya masuk ke dalam rumah ini, Vivi sudah merasakan ada yang aneh dan tidak beres dengan rumah yang baru ditempatinya ini
Bulu kuduk Vivi meremang.
Vivi
(Memegangi leher bagian belakangnya)
Vivi
(Bicara dalam hati: Tidak boleh takut, aku tidak boleh takut. Jika aku berteriak Diki akan mentertawakan aku)
Berusaha untum tidak menghiraukan suara tawa yang baru saja di dengarnya. Vivi kembali mengeluarkan bajunya dari koper lalu menatanya di dalam lemari.
Vivi
(Berpura-pura tidak mendengar apapun)
Vivi
(Berkata dalam hati: Aku tidak dengar, tidak dengar apapun)
Vivi berusaha untuk tidak menggubris suara itu dan ternyata apa yang dia lakukan berhasil. Suara itu tak lagi terdengar.
Vivi
(Berkata dalam hati: Jadi begitu, jika aku mengacuhkan nya maka suara itu akan hilang. Baguslah!)
Namun tiba-tiba saja, Vivi merasa ingin segera ke toilet untuk buang air kecil. Vivi bangkit dan menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
Vivi membuka pintu kamar mandi itu.
Vivi
Sudah bersih, ibu hebat sekali secepat itu sudah membersihkan kamar mandi ini
Vivi
(Menghidupkan keran air untuk mengisi ember yang masih kosong)
Vivi
Sudahlah pakai kamar mandi Diki saja
Namun ketika Vivi akan melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi keran air itu menyala dan mengeluarkan air yang lumayan deras.
Vivi
(Mengerutkan keningnya)
Vivi
Sudahlah, apa yang kupikirkan! kebelet ini!
Sementara itu di dapur, Karina sedang menyiapkan makan malam untuk seluruh anggota keluarga nya. Air di rumah itu sudah lancar, hanya saja listrik memang belum dipasang karena sudah tak dihuni selama tujuh tahun. Jadi aliran listrik yang dulu sudah di putus oleh perusahaan listrik negara.
Namun Satrio sudah melaporkannya dan besok pagi petugas akan memasang kembali kabel listrik ke rumah itu.
Saat Karina mencuci beberapa perabotan dia mendengar suara ketukan di jendela yang ada di dapur.
Karina
(Menghentikan aktivitas mencuci piringnya sekilas dan melihat ke arah jendela)
Karina
Astaga, kurasa aku sudah sangat lelah. Tadi aku dengar suara tertawa di kamar Vivi, dan sekarang aku mendengar ketukan.
Karina
(Kembali menoleh ke belakang)
Karina
Diki, Vivi jangan main-main dong. Ibu sedang sibuk tidak ingin menemani kalian bermain.
Diki masuk ke dalam dapur dari arah dalam rumah. Membuat Karina terkejut.
Karina
Jangan main-main terus, nanti kamu capek lho..
Diki
Ibu, Diki sudah mandi. Diki lapar
Karina
(Menghampiri Diki, dan mencium pipi putra bungsunya itu)
Karina
Duduklah di meja makan. Ibu siapkan makanan ya..
Setelah Diki keluar dari dapur, Karina kembali menuju dapur lalu mengambil beberapa masakan yang dia buat.
Tapi saat dia melihat ke luar jendela, dia melihat seorang anak perempuan setinggi Vivi dan perawakan nya juga seperti Vivi dari belakang sedang berjalan membelakanginya dan menuju ke arah danau.
Karina
Vivi... ayo makan. Ngapain kamu disana?
Karina lalu membawa makanan yang dia bawa ke atas meja makan. Dan betapa terkejutnya dia melihat Vivi yang baru saja turun dari lantai dua.
Karina
Vivi, kamu dari atas?
Vivi
Iya Bu, Vivi baru selesai mandi.
Karina
(Berkata dalam hati : Jadi siapa anak perempuan di luar tadi)
Author
Mau lanjut gak? Kuy kasih like dulu... kalo kurang jempolnya author mau mogok aja (padahal di kejar deadline 🤭)
Comments
Beast Writer
saat berkata dalam hati dengan tanda kurung () gak tahu kenapa aku ngerasa kurang pas pake tanda itu...
2022-08-19
0
✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈
jgn lm mogoknya,
nanti yg bc pd mogok karna g up up
2022-05-13
1
✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈
jd bu karina juga mndengar juga,
2022-05-13
1