Diperjalanan menuju parkiran tiba - tiba saja kaki Laura tersandung dengan kakinya sendiri sehingga membuat Laura terjatuh. Laura meringis kesakitan karena kepalanya mengenai paving block rumah sakit. Laura memegang kepalanya yang terbentur paving block yang ternyata mengeluarkan cairan berwarna merah.
"Sial, pakai jatuh segala lagi!" ucap Laura kesal sambil melihat tangannya yang berdarah akibat memegang kepalanya yang terbentur.
"Ga ada yang nangkap lagi kayak di sinetron sinetron gitu," lanjut Laura lagi.
"Malah yang kena kepala gue lagi, amnesia deh gue jadinya," celoteh Laura dalam posisi duduknya.
Pandangan Laura perlahan - lahan mulai samar - samar akibat pusing, Laura melihat seorang pria berjalan menghampirinya dan berhenti tepat didepannya.
"Kamu kok bisa jadi dua gitu sih, kayak Naruto aja deh?" tanya Laura sambil memegang kepalanya yang semakin lama semakin pusing.
Pria itu sama sekali tidak mengeluarkan perkataan apapun ia hanya menjulurkan tangannya untuk membantu Laura berdiri dan Laura pun memegang tangan pria itu. Laura berusaha untuk berdiri, dan ketika Laura baru saja berdiri Laura pun langsung pingsan karena perdarahan yang terjadi di kepalanya sudah mengalir cukup banyak. Pria itu pun membopong Laura masuk kedalam rumah sakit dan meminta bantuan kepada suster - suster yang berada di rumah sakit tersebut.
"Suster tolong dia, kepalanya terbentur!" perintah pria itu panik.
"Baik," jawab suster - suster tersebut dengan kompak. Dan dengan sigap mereka membawa Laura keruangan ICU untuk segera mengobati luka yang berada di kepala Laura agar tidak berakibat fatal.
Setelah di cek seorang Dokter dan luka yang Laura alami sudah di perban juga oleh suster tak lama kemudian Laura pun terbangun.
"Saya dimana? " tanya Laura.
"Kamu lagi di rumah sakit, kepala kamu terbentur dan kamu harus banyak istirahat karena kondisi kamu masih belum stabil." Jawab Dokter tersebut. Laura pun terdiam sejenak memikirkan sesuatu.
"Kepala gue terbentur, kok bisa? "tanya Laura kebingungan sambil memegang kepalanya.
"Aawww..!!" Ujar Laura kesakitan.
"Tadi ada orang yang mengatar kamu kesini dia bilang kamu jatuh diparkiran rumah sakit." Jawab Dokter tersebut.
"Parkiran rumah sakit, ngapain juga gue kerumah sakit ya?" tanya Laura yang masih kebingungan dan Dokter itu pun hanya tersenyum melihat tingkah Laura.
"Apa gue udah tau ya, kalau gue bakalan masuk rumah sakit?" tanya Laura lagi. Dokter itu pun hanya tersenyum melihat Laura yang seperti orang amnesia.
"Kamu istirahat saja dulu, pikiran kamu belum pulih!" perintah Dokter tersebut.
"Saya tinggal dulu ya, masih banyak kerjaan yang harus saya selesaikan." Lanjut Dokter tersebut kemudian Dokter tersebut pun berjalan menuju pintu keluar ruangan Laura.
"Makasih ya Dok," ucap Laura dan Dokter tersebut hanya tersenyum ke arah Laura lalu melanjutkan langkahnya.
*Dasar laki laki bisanya ninggalin aja, upss jadi baper☺*
Diruang M8 *tempat kakek Randy dirawat*
"Kek, bangun dong, Randy kangen suara kakek," ucap Randy sambil memegang tangan kakeknya.
"Kek, Maafin Randy ya kek, selama ini Randy sering ga ada waktu buat kakek," lanjut Randy dan tak sengaja air mata Randy menetes di pipinya.
"Randy janji kek bakalan berubah kek, cuma kakek yang peduli sama Randy. Mama Papa sibuk dengan kerjaannya mereka tak pernah peduli sama Randy sedikit pun kek." Ucap Randy sambil menghapus air matanya.
****
10 tahun yang lalu
"Mama Mama main yuk," ucap seorang anak laki - laki umur 6 tahun sambil menarik - narik kardigan Mamanya yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"RANDY MASUK KE KAMAR! " Bentak Mama Randy yang sedang sibuk dengan laptopnya. Ya anak kecil tersebut adalah Randy.
"Baik Ma," jawab Randy sambil berjalan menunduk menuju kamarnya.
"Kapan sih kamu punya waktu buat anak kamu sendiri?" tanya Kakek Randy.
"Pi, Tika harus kerja Pi," jawab Tika Mama Randy.
"Lagian Tika kerja juga buat masa depan Randy kan Pi?" tanya Tika sambil mengotak - atik laptopnya.
"Papi tau, tapi kasih dia sedikit waktu dong, Papanya sudah meninggal dan dia butuh kamu," ucap Kakek Randy dengan nada tinggi dan Tika pun hanya terdiam.
"Kamu ga pernah peduli sama dia, yang kamu pedulikan hanya kerja kerja dan kerja," lanjut Kakek Randy.
"Suatu saat kamu akan menyesal karena tidak mempedulikan Randy." Ucap Kakek Randy sambil berjalan menuju kamar Randy. Sedangkan Tika hanya bisa terdiam mendengarkan ucapan Papinya.
Jangan lupa kritik dan sarannya ya guys..
Dan jangan lupa juga like, koment dan klik juga tanda love nya agar ga ketinggalan update ceritanya ya guys .. 😉
TERIMAKASIH . . . .
IG : @febiayeni
FB : Febi Ayeni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Kris Wanti
masih nyimak.........
2020-12-24
0
jumilestari
hmmmm....gtuuuu ternyata emak si randy yAa
2020-04-30
0
Evi Natuna
bagus......aku tetarik bacanya
2020-03-27
3