"Laura, sebenarnya gue...." ucap Randy gugup sambil memegang kedua tangan Laura yang tengah duduk manis dihadapannya saat ini.
"Guueee .... " lanjut Randy.
"Gue gue gue, gue apaan sih Ran?
Kalau ngomong tu yang jelas dong," ucap Laura kesal dengan ucapan Randy yang bertele - tele.
"Gue suka sama lu Ra!" jawab Randy tegas.
"Hah, Maksud lu?" tanya Laura bingung.
"Ra, gue benaran suka sama lu Ra," jawab Randy dengan menatap kedua bola mata indah Laura.
"Gue mau hubungan kita lebih dari sahabat Ra," lanjut Randy mempertegas maksudnya.
"Randy, lu sadar ga sih lu ngomong apa?" tanya Laura dengan wajah kecewanya sambil melepaskan tangan Randy yang menggenggam tangannya dengan kasar.
"Gue ga mau merubah status kita lebih dari sahabat Ran, gue ga mau kehilangan lu Ran," lanjut Laura yang seketika membuat matanya mulai berkaca - kaca.
"Dengan status kita yang baru gue janji Ra, ga bakalan ninggalin lu Ra," ucap Randy seraya meyakinkan Laura.
"Apa gue bisa pegang kata kata lu?" tanya Laura yang sudah tak mampu lagi membendung air matanya.
"Gue janji Ra," jawab Randy tegas sambil memegang tangan Laura lagi.
"Tapi Sorry Ran, gue ga bisa kabulin permintaan lu sekarang Ran, Sorry banget. Gue butuh waktu untuk mikirin ini lagi, Ran. Please kasih gue waktu untuk berfikir lagi!" perintah Laura tegas dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Kemudian Laura pun melepaskan kembali genggaman tangan Randy dan langsung pergi meninggalkan Randy yang masih terkejut dengan jawaban yang Laura ucapkan.
**Keesokan harinya . . . **
"Pagi tulang rusuk ku Laura," ucap Randy dengan senyuman manisnya itu yang membuat para wanita klepek - klepek seperti ikan kekeringan air.
"Pagi juga sumsum tulang belakang ku," ucap Laura membalas senyuman Randy.
"Lagi ngapain sih lu Ra, serius amat sih lu bacanya?" tanya Randy penasaran sambil melirik ke kertas yang dipegang Laura.
"Kepo deh lu," jawab Laura sambil mengalihkan kertasnya dari pandangan Randy.
"Idihhh, hari gini masih surat - suratan lu Ra," ledek Randy.
"Jadul banget sih lu Ra?" lanjut Randy.
"Suka - suka gue dong," ejek Laura kembali.
"Nih ya Ra, gue kasih tau sama lu, jaman sekarang itu pakainya sosmed bukan surat - suratan," ledek Randy yang kemudian mengambil kertas yang Laura pegang.
"Facebook ada, twitter ada, line ada, whatshap ada, BBM juga ada lu pakainya masih kertas lembaran kayak gini, heh dasar jadul," lanjut Randy sambil memegang surat itu seperti orang jijik.
"Rempong banget sih lu Ran, suka suka gue dong mau komunikasi pakai apa," jawab Laura kesal.
"Sekalian aja pakai asap lu komunikasinya Ra!" perintah Randy.
"Iya nanti kalau lu udah jadi arwah baru gue komunikasi sama lu dari asap, asap dukun," jawab Laura sambil membalas ledekan Randy.
"Sadis amat sih lu Ra, doain gue mati lagi," ucap Randy.
"Baca surat dari siapa sih lu, jangan bilang lu naksir sama abang tukang pos ya?" tanya Randy dengan lirikan mata sinisnya.
"Sembarangan lu kalau ngomong ya Ran," jawab Laura sambil menarik kertas yang dipegang Randy. Kemudian Laura pun mendekatkan bibirnya ke telinga Randy lalu membisikkan sesuatu.
"Gue tu naksirnya sama abang - abang yang jadi bos di tempat Gym dekat rumah lu itu" lanjut Laura dengan nada yang sangat pelan.
"Eh Papa gue tu, jangan macem - macem lu ya Ra," ucap Randy kesal sambil mengejar Laura yang sudah terlebih dahulu berlari keluar kelas meninggalkannya.
"Habisnya Papa lu ganteng sih Ran," ucap Laura sambil mengedipkan sebelah matanya didepan Randy.
"Enak aja lu ngomong Ra, bisa bisa di gantung lu sama Mama gue," ucap Randy yang kemudian menangkap Laura dan menggelitik perut Laura.
"Aaaa Randy geli, hihi... " teriak Laura sambil ketawa - ketiwi.
"Makanya lu jangan macem macem sama gue!" perintah Randy yang masih asik menggelitik perut Laura.
"Ampun Ran, Ampun," jawab Laura yang capek ketawa karena digelitik Randy.
"Bilang dulu ampun abang ganteng!" perintah Randy.
"Iya ampun abang ganteng, huff huff," jawab Laura yang ngos - ngosan seperti habis keliling lapangan bola 100 kali.
"Kenapa lu, kayak orang habis keliling lapangan bola 100 kali aja?" tanya Randy dengan ekspresi tak bersalahnya.
"Capek tau ketawa mulu gara gara lu gelitiki" jawab Laura judes.
"Lah, yang nyuruh lu ketawa mulu siapa?" tanya Randy lagi.
"Ihh emang ya payah kalau bicara sama orang yang otaknya tinggal setengah," jawab Laura kesal.
"Dari pada lu otaknya ga ada, soalnya kan kemarin habis dimakan ikan cupang," ejek Randy sambil menjulurkan lidahnya ke hadapan Laura.
"RANDY!!!" ucap Laura dengan ekspresi wajah merengeknya seperti anak kecil.
****
Hari demi hari mereka lalui bersama - sama dengan penuh canda dan tawa. Kebersamaan mereka sering membuat orang lain iri dan kadang orang - orang di sekitar mereka sering berfikir negatif tentang Laura dan Randy. Namun Laura dan Randy tidak terlalu mempedulikan ucapan - ucapan negatif orang - orang itu, karena bagi Laura dan Randy semua ucapan - ucapan negatif orang - orang kepada mereka tak berarti bagi mereka berdua karena hanya buang - buang waktu saja.
Kira - kira Laura dan Randy bakalan jadian ga ya? 🤔
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya guyss agar penulis lebih semangat lagi nulisnya.😉
Like, koment dan klik juga tanda love agar teman - teman tidak ketinggalan update nya ya. Dan jangan lupa juga kasih bintang 5 ya guys. 😊
**TERIMAKASIH . . . **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
N. Yusta A
Ngakak😂😂
2022-09-07
0
N. Yusta A
Enak di buat sup nih😂😂
2022-09-06
0
siti nurbawati
semangat trus thor
2022-07-17
0