Q time with Adji

"Tidak suka !!"

Singkat, padat, dan jelas.

Kukontrol diriku sejenak memilah kata yang sekiranya tidak memperpanjang suasana. Lagian kenapa tidak suka. Aku kan hanya akan semesteran nantinya bukan tebar pesona.

"Iya " Akhirnya satu kata itu yang terlontar.

"Ya sudah.. nanti pulang sekolah hati-hati ya..?"

Dari tadi sih..

"Oke". Kututup panggilannya.

Chat masuk dari Dika lagi.

"Tidak sopan ! Asal tutup telfon".

Ehh.. bukannya tadi itu udah kata penutup ya tanyaku pada diri sendiri.

"Maaf". Kirim.

Hanya itu, lalu ku non aktifkan ponselku. Bisa stres sebelum semesteran kalau setiap hari seperti ini.

Waktunya pulang. Hari ini mau pulang telat. Soalnya diajak ke tempat kerja pacar si Dea. Dia punya toko fotocopy dan menyewakan ruang internet. Wahhh wifi gratis terkikik aku membayangkannya.

Tokonya lumayan besar dia merintis dari nol. Ternyata pacar Dea ramah dan punya selera humor juga. Pantas banyak yang datang sekedar wifian. Apa lagi ada tukang kopi, yang standby disamping toko pacar Dea.

Hanya satu jam aku disana. Karena sungkan banyak pelanggan yang datang. Akhirnya aku dan Dea pamit pulang. Dea tidak diantar karena sang pacar sedang sibuk-sibuknya. Akhirnya kami berpisah karena bus Dea sudah datang. Kami beda arah.

Tak lama bunyi suara klakson motor tepat di depanku. Saat itu aku sedang menunduk memperhatikan ponselku. Padahal tidak ada yang penting malah si ponsel ini dalam keadaan mati. Untuk mengusir rasa kesendirian saja.

"Ayo kuantar". Ajak Doni. Ya mpu si motor itu adalah Doni. Aku menggeleng.

"Tenang hari ini gratis kok. Tidak usah memakai bayaran cinta". Dia meledek sekaligus memaksa.

"Lagian bakal lama nunggu bus berikutnya. Nanti keburu berdebu". Lalu terkekeh.

Ya sudah deh ternyata juga sudah sore.

Aku naik keboncengan Doni.

"Maaf ya helmnya tidak dibawa".

"No problem". Jawabku singkat.

Motor melaju sedang.

"Syil.. sudah seperti kanebo kering saja".

" Kenapa ?"

"Kaku sekali". Sambil mengulas senyumnya.

"Masalah yang kemarin lupakan saja ya. Aku minta maaf. Anggap saja aku benar-benar lagi ngeprank".

Dia tersenyum tapi seperti senyum penuh arti dan matanya sendu terlihat dari kaca spionnya.

Aku tersenyum tulus sambil menganggukkan kepalaku. Tak ingin membahas lebih. Aku memilih bungkam.

Beberapa menit kemudian sampailah di depan rumahku. Aku berterimakasih. Kupersilakan Doni masuk tapi dia menolak.

Setelah selesai makan malam aku pamit ke kamar. Adji menelfon, tumben. Hihihi tapi aku suka. Akhirnya dia ada inisiatifnya juga.

"Halo". Suara di seberang sana.

"Iya"

"Malam mingguan yuk"

"Ya ini malam mingguan mau apa kalau bukan sekedar telfonan. Sudah seperti jarak kita dekat saja". Gerutuku.

"Hei.. aku sudah di depan rumah"

Tak percaya. Tanpa melepas telepon, kuberlari ke depan rumah. Huaaa dia benar-benar datang. Aku senang tapi juga sebal.

Jalan pelan, ku hampiri dia. Setelah jarak dekat yang mulanya aku tersenyum langsung kulayangkan pukulan kecil ditangannya.

"Pembohong !! Bilangnya pulang Minggu depan. Jahat !! Hari ini tidak ada kabar !! Mau apa kemari hah"

Adji malah tertawa menangkup pipiku sambil digeleng-gelengkan.

"Gemassss"

"Sudah dramanya ya ?? Yuk pergi !!"

Huhh menyebalkan sekali aku disebut drama. Lalu kutatap rumah sejenak.

Seolah mengerti. "Tadi ketemu Ayah sudah izin kok".

Aku hanya merespon dengan mimik muka tidak percaya. "Begini saja sudah cantik". Sambil menelisik penampilanku dari bawah sampai atas.

Itu pujian atau memang melarangku ganti kostum karena waktu sudah menunjukkan setengah 9 malam.

Begini saja dia bilang cantik. Piyama kuning motif tawon dan rambut asal cepol dengan sendal khas rumahan. Kupukul lagi tangannya.

"Mau fitnah apa mau bikin malu model begini di bilang cantik"

"Sekedar tidak rela kamu keluar dengan aura yang menarik perhatian orang banyak yank".

"Begini saja sudah imut". Terangnya lagi dengan jari yang mencolek hidungku.

Blussshhh merona sudah pipiku.

Dipakaikannya helm demi keselamatanku. Aku naik lalu kuselipkan telapak tanganku di kedua kantong jaket kulitnya. Menghindari dinginnya angin malam. Dia pun hafal dengan kebiasaanku itu. Kuletakan daguku di salah satu bahunya sesekali tersenyum menikmati obat rinduku juga menikmati ramainya jalanan.

Tidak ada percakapan di antara kami. Hanya saling melirik dan melempar senyum. Sesekali dia usap tanganku. Menyalurkan betapa bahagianya dia malam ini.

Adji ini penampilannya memang seperti preman. Namun perlakuannya kepada wanita sungguh me-ratu-kan sekali. Buktinya dia dan ibunya sangatlah akrab. Bahkan jika dia kepergok sedang menelfonku langsung habis - habisan digodanya. Ibunya tidak boleh bekerja berat-berat. Semua dipermudahkan oleh Adji.

Motor menepi. Ehh pasar malam. Pantas saja tidak usah berdandan.

Setelah memakirkan motor gedenya lalu dia menggandeng tanganku. Berjalan bersama.

"Tangannya dingin sekali yank. Ini bukan karena grogi kencan dengan pacar sekeren ini kan ?!"

"Narsis". Cibirku

Dia tersenyum. Membawaku pada bangku taman dekat pasar malam tersebut.

"Tunggu disini jangan pergi kemana-mana"

Tak lama dia datang membawa segelas coklat hangat. Lalu diserahkan kepadaku. Dia diam lamat menatapku. Aku menoleh kearahnya dan berterimakasih.

"Maaf ya kencannya kesini dulu. Sudah kemalaman. Mau kencan yang jauh tapi nanti sekalian honeymoon kita".

Wait... Mataku membola tapi bibirku tersenyum.

Dia ini benar-benar..

"Syila.. beberapa bulan LDRan kamu bertambah cantik tapi juga galak" Mengingat pertama kedatangannya disambut dengan pukulan tangan walaupun itu tidak sakit sama sekali.

"Sebenarnya mau romantisin apa mengajak perang". Jawabku nyalang tapi hatiku bahagia.

Adji tertawa lalu matanya menatapku dalam. "Aku masih mencoba jadi pria yang kamu mau. Kamu masih mau setiakan sama pria yang sedang berjuang ini. Aku sudah terlanjur nyaman dengan duniaku sebelum ada kamu Syila. Tapi karena kamu, aku sadar ini tidak akan baik untuk hubungan kita kedepannya. Aku tidak akan rela kamu ikut terjerumus di duniaku. Aku janji akan berubah demi kamu. Tapi kumohon pelan-pelan saja. Beri aku waktu. Ini tidak akan mudah untukku. Mengertilah".

Adji menyebut namaku itu artinya dia dalam mode serius. Aku teringat sering kali dia berbohong saat dia sedang pesta alkohol bersama teman-temannya.

Aku menghela nafas panjang. Baru mau berucap sudah keduluan dia.

"Aku merindukanmu.. sangat..". Ucapnya tulus.

"Gadisku tumbuh menjadi gadis yang sangat manis jika sedang diam begini."

"Heii !!...". Baru juga mau komplain tapi dia benar-benar tidak ingin memberiku kesempatan untuk itu.

Dia sudah menarikku ke wahana pemainan.

Aku hanya diminta untuk mendengarkan, memahami lalu mengerti. Jauh dihatiku aku pun berharap semoga kelak dia benar-benar bebas dari dunia gelapnya.

Dia seperti itu dengan alasan dia korban broken home. Orang tuanya bercerai. Ayahnya suka bermain kasar dengan Ibunya, bahkan Ayahnya terang-terangan membawa wanita lain lalu bermesraan di depan Adji. Sejak saat itu rasa jijik dan benci kepada Ayahnya pun terpatri dihatinya. Adji saat itu masih duduk dibangku SMP. Lalu bertemu dengan teman-teman sesatnya. Lantaran trauma dan kurang kasih sayang dia melampiaskan dengan obat-obatan dan alkohol yang bilangnya bisa membantunya sedikit bahagia dan melupakan masalah keluarganya.

Terpopuler

Comments

pensi

pensi

mantap.. tempat ngobrol yg seru

2022-02-27

0

Reo Hiatus

Reo Hiatus

Adji mau ngapain

2022-01-21

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

syila apa aka bertshan sm adji atau bepaling sm pria lain..

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Sekolah
2 Dika
3 Ohh Tugas
4 The Geng
5 Q time with Adji
6 Q time with Adji II
7 Siluet Adji
8 Lampu Merah
9 Ayah Main Boya Agi ya
10 Pedulinya Doni
11 Kecewa
12 Ayah Ibu
13 Perpisahan dengan kepiluan
14 Pov Adji
15 Sunset
16 Dia Datang
17 Berkunjung
18 Tangan Tidak Tahu Diri
19 Hutan Pinus
20 Hutan Pinus II
21 Jawaban
22 Pov Dika
23 Lulus
24 Ulat Bulu
25 Ayah
26 Mencari Istri
27 Bimbang
28 Tunangan
29 Bakso
30 Pria
31 Syal dan Gelang
32 Rumah Bibi Nuha
33 Perpisahan Dengan Orangtua
34 Mimpi Buruk Lagi
35 Tentang Pekerjaan
36 Laura
37 Rekan Kerja
38 Salah Paham
39 Hujan
40 Atas Nama Ayah Dan Ibu
41 Memulai Bakti Sosial
42 Yang Beranak 2 Saja Bisa Kutaklukkan
43 Rencana Ngontrak
44 Dia Siapa
45 Aku Mencintaimu
46 Menekan Perasaan
47 Drama
48 Makan Siang
49 Merasa Mengkhianati
50 Semoga Awal Yang Baik
51 Samuel
52 Mall
53 Royal Wedding Cake
54 Berondong Manis
55 Datang Untuk Sebuah Kejutan
56 Datang Untuk Sebuah Kejutan II
57 Tragedi Hampir Saja
58 Kaisar Javier Mahendra
59 Mengurus Izin
60 Kembali Pulang
61 Kembali Pulang II
62 Permohonan
63 Amnesia
64 Menyerah Sebelum Berperang
65 Berhijab
66 Penjual Sate
67 Aku Menyukaimu Kak !
68 Undangan Pernikahan
69 Acara Wisuda
70 Kecelakaan
71 Menikahlah
72 Mempersiapkan Pernikahan
73 Suka Cita Dan Duka Cita
74 Suka Cita Dan Duka Cita II
75 Cerita Tuan Mahendra
76 Gadis Introvert
77 Seperti Pangeran Kera
78 Kepergian Mertua
79 Tidur Bersama
80 Aku Ingin Kita Bercerai
81 Aku membencinya
82 Foto Dengan Dika
83 Ada Saus di Bibirmu
84 Aku Mencintaimu Arsyila Putri
85 Sadar Dari Amnesia
86 Pesona Duda
87 Membawanya Pulang
88 Yang Jatuh Cinta Itu Aku
89 Kakak Ipar
90 Duda Gila
91 Pernikahan Dika
92 Sesi Dansa
93 Berlian Limitid Edition
94 Berkemah Di Atas Gedung
95 Apartemen
96 Apartemen II
97 Gaya Ayam Panggang
98 Aku Khilaf
99 Bersamaku Dia Akan Bahagia
100 Lalat Hijau
101 Makam Yasita Lily
102 Sekalipun Kaisar Perisaimu
103 Salah Menyebut Nama
104 Kepribadian Ganda
105 Penculikan Syila
106 Villa
107 Penyelamatan Syila
108 Pengorbanan Kaisar
109 Koma
110 Tersadar
111 Inisiatif Syila
112 Penangkapan Adnan
113 Eksekusi Adnan
114 Rumah Mahendra
115 Cemburu
116 Pussy Style
117 Wanita Peminta Sumbangan
118 Butuh Tenaga Tambahan
119 Kedatangan Tamu
120 Pria Beda Usia
121 Pergi ke Pesta
122 Kelakuan Syila
123 Hari Magang
124 Pengklarifikasian
125 Dokter SPOG
126 Ziarah
127 Pengumuman
128 Makan Malam Romantis
129 Resepsi
130 Laura Gila
131 Belanja Peralatan Bayi
132 Banyaknya Perubahan Di Tubuhmu
133 Kelahiran Baby Twin
134 Orang Tua Baru
135 Sejarah (End)
136 Say Hello
137 Love Story Pewaris Darah Biru
138 Terjerat Cinta Guru Matematika
139 BELENGGU RUMUS CINTA
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masa Sekolah
2
Dika
3
Ohh Tugas
4
The Geng
5
Q time with Adji
6
Q time with Adji II
7
Siluet Adji
8
Lampu Merah
9
Ayah Main Boya Agi ya
10
Pedulinya Doni
11
Kecewa
12
Ayah Ibu
13
Perpisahan dengan kepiluan
14
Pov Adji
15
Sunset
16
Dia Datang
17
Berkunjung
18
Tangan Tidak Tahu Diri
19
Hutan Pinus
20
Hutan Pinus II
21
Jawaban
22
Pov Dika
23
Lulus
24
Ulat Bulu
25
Ayah
26
Mencari Istri
27
Bimbang
28
Tunangan
29
Bakso
30
Pria
31
Syal dan Gelang
32
Rumah Bibi Nuha
33
Perpisahan Dengan Orangtua
34
Mimpi Buruk Lagi
35
Tentang Pekerjaan
36
Laura
37
Rekan Kerja
38
Salah Paham
39
Hujan
40
Atas Nama Ayah Dan Ibu
41
Memulai Bakti Sosial
42
Yang Beranak 2 Saja Bisa Kutaklukkan
43
Rencana Ngontrak
44
Dia Siapa
45
Aku Mencintaimu
46
Menekan Perasaan
47
Drama
48
Makan Siang
49
Merasa Mengkhianati
50
Semoga Awal Yang Baik
51
Samuel
52
Mall
53
Royal Wedding Cake
54
Berondong Manis
55
Datang Untuk Sebuah Kejutan
56
Datang Untuk Sebuah Kejutan II
57
Tragedi Hampir Saja
58
Kaisar Javier Mahendra
59
Mengurus Izin
60
Kembali Pulang
61
Kembali Pulang II
62
Permohonan
63
Amnesia
64
Menyerah Sebelum Berperang
65
Berhijab
66
Penjual Sate
67
Aku Menyukaimu Kak !
68
Undangan Pernikahan
69
Acara Wisuda
70
Kecelakaan
71
Menikahlah
72
Mempersiapkan Pernikahan
73
Suka Cita Dan Duka Cita
74
Suka Cita Dan Duka Cita II
75
Cerita Tuan Mahendra
76
Gadis Introvert
77
Seperti Pangeran Kera
78
Kepergian Mertua
79
Tidur Bersama
80
Aku Ingin Kita Bercerai
81
Aku membencinya
82
Foto Dengan Dika
83
Ada Saus di Bibirmu
84
Aku Mencintaimu Arsyila Putri
85
Sadar Dari Amnesia
86
Pesona Duda
87
Membawanya Pulang
88
Yang Jatuh Cinta Itu Aku
89
Kakak Ipar
90
Duda Gila
91
Pernikahan Dika
92
Sesi Dansa
93
Berlian Limitid Edition
94
Berkemah Di Atas Gedung
95
Apartemen
96
Apartemen II
97
Gaya Ayam Panggang
98
Aku Khilaf
99
Bersamaku Dia Akan Bahagia
100
Lalat Hijau
101
Makam Yasita Lily
102
Sekalipun Kaisar Perisaimu
103
Salah Menyebut Nama
104
Kepribadian Ganda
105
Penculikan Syila
106
Villa
107
Penyelamatan Syila
108
Pengorbanan Kaisar
109
Koma
110
Tersadar
111
Inisiatif Syila
112
Penangkapan Adnan
113
Eksekusi Adnan
114
Rumah Mahendra
115
Cemburu
116
Pussy Style
117
Wanita Peminta Sumbangan
118
Butuh Tenaga Tambahan
119
Kedatangan Tamu
120
Pria Beda Usia
121
Pergi ke Pesta
122
Kelakuan Syila
123
Hari Magang
124
Pengklarifikasian
125
Dokter SPOG
126
Ziarah
127
Pengumuman
128
Makan Malam Romantis
129
Resepsi
130
Laura Gila
131
Belanja Peralatan Bayi
132
Banyaknya Perubahan Di Tubuhmu
133
Kelahiran Baby Twin
134
Orang Tua Baru
135
Sejarah (End)
136
Say Hello
137
Love Story Pewaris Darah Biru
138
Terjerat Cinta Guru Matematika
139
BELENGGU RUMUS CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!