The Geng

Dalam khitmad kami mengerjakan tugas. Karena tugas tersebut harus dikumpulkan jadi mau tak mau harus selesai saat ini juga.

"Ihhh ini guru tidak hadir juga menyebalkan sekali sih.!!" Hardik Tika si ratu cermin. Terlalu kesal karena tugasnya lumayan banyak.

Lalu mendapatkan anggukkan dari teman-teman sekelilingnya bahwa mereka juga membenarkan perkataan Tika.

Hingga saatnya waktu istirahat tiba. Ponselku berdering tanda ada sebuah panggilan masuk. Ku lihat Dika lagi. Dan notif chat.

Aku angkat panggilan tersebut.

"Haa..".

"Aku rindu"

Belum selesai aku berkata sudah di potong dengan kata-kata Dika yang kelewat membuat aku syok dan langsung ditutup begitu saja telfonnya.

Apa sih kesambet apa orang ini makin kesini makin aneh saja sikapnya. Batinku bingung.

Kami memang semakin dekat tapi hanya melalui ponsel. Kami belum pernah bertatap muka secara langsung. Aku nyaman saat mengobrol dengannya. Mungkin karena dia lebih dewasa jadi kesannya seperti membimbingku yang masih awam dengan segala-galanya ini. Dia banyak bercerita tentang kesehariaannya dan pengalamannya waktu sekolah. Dan aku menanggapinya dengan antusias.

Aku menganggapnya seperti kakak. Sifat dewasanya yang membuatku merasa seperti diadikkan olehnya menciptakan rasa nyaman. Kadang aku lupa kalau aku ada Adji. Dan terbesit untuk berpaling dari Adji.

Kuusap wajahku untuk menghalau fikiran yang entah mengapa selalu menganggu hatiku seperti saat ini.

Lalu kubuka pesan chat yang masuk. Dari Adji.

"Pagi yank"

"Udah belajar ya"

"Semangat yaa"

"I Miss U"

Huhh terkadang aku bosan dengan pesan yang itu-itu saja. Dia itu seperti membatasi obrolan diantara kami. Terkadang aku juga merasa ada yang ditutupi. Tapi kalau masalah keluarga dia selalu membicarakan. Dia juga jarang sekali menelfon dia memilih chat.

"Kapan pulang ??" Balasku. Aku hanya ingin meyakinkan hatiku padanya.

Tidak ada balasan lagi mungkin sibuk. Kenapa di sini aku merasa di prioritaskan oleh Dika ya daripada Adji. Huhh pikiran apa lagi ini kupukul pelan kepalaku.

"Syil kantin yuk..!!"

Ajak teman-teman se geng. Haha.. aku malu mengakui mereka geng. Jadi dalam 1 baris meja dari depan ke belakang ada 5 meja yang di isi 2 orang siswi setiap mejanya, yang berarti ada 10 orang, itu terbentuk semacam gerombolan yang kemana-mana selalu bersama. Selalu satu kelompok jika terkadang mengharuskan kelompok banyak. Dan aku salah satu dari mereka. Entahlah kapan mereka mengklarifikasi group ini. Yang jelas bahkan anak otomotifpun sudah mengklaim group kami ini sebagai geng.

Ok.. karena aku pun lapar aku iyakan ajakan mereka. Aku berjalan paling belakang. Kugandeng tangan Talita. Berjalan acuh tapi sedikit menunduk.

Karena apa ?? Jangan ditanya kenapa lagi. Jelas aku malu. Banyak pasang mata tertuju pada kami. Dengan tatapan yang bermacam - macam rasa. Ada yang mencibir, ada yang memuja.

Melewati kelas anak otomotif.

"Beri jalan.. beri jalan.. woy..!!"

"Artis akuntansi mau lewat..!!"

"Putri akuntansi perlu pangeran ga nih..?!"

Pecahh... anak-anak mesin itu pun tertawa lepas sambil memberi jalan lebar-lebar untuk kami. Aku semakin malu dan merinding kalau sudah begini.

"Iya kalau perlu kasih karpet merah ini jalan !!" Ketus Una. Temanku paling bohay dan paling ceplas ceplos.

"Hhwooooaa..." Dia mendapatkan sorakan itu dari kaum mesin. Yang semakin di tantang oleh Una dengan matanya yang menatap nyalang dan hampir lepas dari tempatnya .

Percayalah aku ini paling gemetar di antara teman-temanku jika berhadapan dengan banyak orang apa lagi menjadi pusat perhatian banyak lawan jenis begini.

"Syila..". Ada yang memanggilku reflek, ku tengok siapa dia. Ternyata Doni. Kumajukan daguku seperti bertanya apa tanpa bicara. Diapun mengerti.

"Tidak apa.. jalannya fokus kebawah sekali.. sampai pangeran di sini tidak dilirik". Godanya.

"Cieeee....." Teman - temannya membuatku bertambah malu.

Apa sih mereka ini. Belum pernah merasakan rujak kaki gajah yaa.. huhh sebal sekali.

Tanpa berkeinginan meladeni, kutarik tangan Talita mempercepat langkahku. Sebelum kakiku benar-benar gemetar lalu lemas.

Sampailah di kantin lagi-lagi Una yang mencari tempat untuk kami duduk. Di sana ada meja panjang namun sudah berpenghuni 3 orang. Una mengusir mereka. Lalu tugas Fira dan Dea untuk pesan makanan dan minuman.

Begini rasanya jadi senior ya apa lagi ada geng.. hihihi sok paling berkuasa gitu.

Makanan dan minuman sudah terhidang di depan kami masing-masing. Makan kali ini membahas semesteran yang akan dilaksanakan Senin nanti. 12 Akuntansi A satu ruang dengan 12 Otomotif B.

Hah satu ruang sama Doni donk ?!! Batinku tersadar. Okk kita tata hati dan fikiran fokusnya dengan pelajaran okk bukan dengan pria okk.. Menyemangati diri sendiri.

Jam pelajaran terakhir ternyata kosong. Guru-guru sedang mengadakan rapat untuk hari Senin. Aku buka ponsel yang dari tadi bersemayam di tas, lupa tak kubawa ke kantin.

" Minggu depan kalau tidak ada halangan aku pulang yank." Oh rupanya Adji membalas pesanku. Akupun senang membacanya.

Jauh di lubuk hati, aku paling rindu saat dia memainkan gitarnya melantunkan syair-syair romantis. Dengan tatapan yang dalam dan sesekali senyum manis. Sungguh dia terlihat memukau. Itu yang membuat aku jatuh hati dengannya lagi dan lagi.

Tak lama ponselku berdering, panggilan dari Dika lagi. Ohh Tuhan.. pacarku Adji tapi kenapa dia yang posesif begini ya. Kuabaikan. Sekali, dua kali, tiga kali lalu dia chat "Angkat..!". Kembali lagi ponselku berdering. Pelakunya masih sama Dika. Ok aku angkat awas kalau tidak penting. Gerutuku.

Dalam keadaan bising di kelas.

"Halo"

"Iya. Kenapa tadi tidak diangkat ? Takut bentrok sama Adji ? Takut ketahuan lagi telfonan sama laki-laki lain ? Terus berantem?"

Cengo..

Apa sih pemikiran dari mana itu. Tapi iya juga sih terbesit rasa bersalah dengan Adji karena sudah meladeni pria lain.

"Ehmmm". Kunormalkan suasana batinku.

"Tadi sedang konferensi meja kotak sama the geng". Hihihi aku terkikik sendiri dengan alasanku itu.

"Bahas apa?". Ehh dia menanggapi dengan serius. Harusnya kan ber oh ria saja tak perlu memperjelas dan memperpanjang. Gugup lagi aku dibuatnya harus berbohong lagi.

"Bahas Senin seruangan sama anak mesin". Hanya ada ide itu.

"Jangan dekat - dekat sama anak - anak otomotif !". Nah kumatkan dia posesifnya. Dia itu berperan sebagai apa sih tanyaku dalam batin.

"Kenapa..?". Bodoh.. kupukul pelan bibirku. Itu sama dengan memperpanjang keadaan tidak mengenakkan ini. Harusnya aku iyakan saja. Hal itu pun tak luput dari pengawasan Talita yang tadinya dia sibuk juga dengan ponselnya kini dia mengernyitkan alisnya. Seolah bertanya kenapa. Aku balas dengan cengiran dan tangan melambai artinya tidak apa. Sedangkan yang lain sudah bubar jalan entah kemana. Ada yang ke toilet ada pula yang di jemput pacarnya sekedar mojok di kantin. Ada pula yang ke perpustakaan sekedar baca novel dengan tenang.

Terpopuler

Comments

pensi

pensi

cie 🤭

2022-02-27

0

Leli Leli

Leli Leli

next

2022-02-18

1

Reo Hiatus

Reo Hiatus

waduh bisa ada perselingkuhan jadinya nanti

2022-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Sekolah
2 Dika
3 Ohh Tugas
4 The Geng
5 Q time with Adji
6 Q time with Adji II
7 Siluet Adji
8 Lampu Merah
9 Ayah Main Boya Agi ya
10 Pedulinya Doni
11 Kecewa
12 Ayah Ibu
13 Perpisahan dengan kepiluan
14 Pov Adji
15 Sunset
16 Dia Datang
17 Berkunjung
18 Tangan Tidak Tahu Diri
19 Hutan Pinus
20 Hutan Pinus II
21 Jawaban
22 Pov Dika
23 Lulus
24 Ulat Bulu
25 Ayah
26 Mencari Istri
27 Bimbang
28 Tunangan
29 Bakso
30 Pria
31 Syal dan Gelang
32 Rumah Bibi Nuha
33 Perpisahan Dengan Orangtua
34 Mimpi Buruk Lagi
35 Tentang Pekerjaan
36 Laura
37 Rekan Kerja
38 Salah Paham
39 Hujan
40 Atas Nama Ayah Dan Ibu
41 Memulai Bakti Sosial
42 Yang Beranak 2 Saja Bisa Kutaklukkan
43 Rencana Ngontrak
44 Dia Siapa
45 Aku Mencintaimu
46 Menekan Perasaan
47 Drama
48 Makan Siang
49 Merasa Mengkhianati
50 Semoga Awal Yang Baik
51 Samuel
52 Mall
53 Royal Wedding Cake
54 Berondong Manis
55 Datang Untuk Sebuah Kejutan
56 Datang Untuk Sebuah Kejutan II
57 Tragedi Hampir Saja
58 Kaisar Javier Mahendra
59 Mengurus Izin
60 Kembali Pulang
61 Kembali Pulang II
62 Permohonan
63 Amnesia
64 Menyerah Sebelum Berperang
65 Berhijab
66 Penjual Sate
67 Aku Menyukaimu Kak !
68 Undangan Pernikahan
69 Acara Wisuda
70 Kecelakaan
71 Menikahlah
72 Mempersiapkan Pernikahan
73 Suka Cita Dan Duka Cita
74 Suka Cita Dan Duka Cita II
75 Cerita Tuan Mahendra
76 Gadis Introvert
77 Seperti Pangeran Kera
78 Kepergian Mertua
79 Tidur Bersama
80 Aku Ingin Kita Bercerai
81 Aku membencinya
82 Foto Dengan Dika
83 Ada Saus di Bibirmu
84 Aku Mencintaimu Arsyila Putri
85 Sadar Dari Amnesia
86 Pesona Duda
87 Membawanya Pulang
88 Yang Jatuh Cinta Itu Aku
89 Kakak Ipar
90 Duda Gila
91 Pernikahan Dika
92 Sesi Dansa
93 Berlian Limitid Edition
94 Berkemah Di Atas Gedung
95 Apartemen
96 Apartemen II
97 Gaya Ayam Panggang
98 Aku Khilaf
99 Bersamaku Dia Akan Bahagia
100 Lalat Hijau
101 Makam Yasita Lily
102 Sekalipun Kaisar Perisaimu
103 Salah Menyebut Nama
104 Kepribadian Ganda
105 Penculikan Syila
106 Villa
107 Penyelamatan Syila
108 Pengorbanan Kaisar
109 Koma
110 Tersadar
111 Inisiatif Syila
112 Penangkapan Adnan
113 Eksekusi Adnan
114 Rumah Mahendra
115 Cemburu
116 Pussy Style
117 Wanita Peminta Sumbangan
118 Butuh Tenaga Tambahan
119 Kedatangan Tamu
120 Pria Beda Usia
121 Pergi ke Pesta
122 Kelakuan Syila
123 Hari Magang
124 Pengklarifikasian
125 Dokter SPOG
126 Ziarah
127 Pengumuman
128 Makan Malam Romantis
129 Resepsi
130 Laura Gila
131 Belanja Peralatan Bayi
132 Banyaknya Perubahan Di Tubuhmu
133 Kelahiran Baby Twin
134 Orang Tua Baru
135 Sejarah (End)
136 Say Hello
137 Love Story Pewaris Darah Biru
138 Terjerat Cinta Guru Matematika
139 BELENGGU RUMUS CINTA
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masa Sekolah
2
Dika
3
Ohh Tugas
4
The Geng
5
Q time with Adji
6
Q time with Adji II
7
Siluet Adji
8
Lampu Merah
9
Ayah Main Boya Agi ya
10
Pedulinya Doni
11
Kecewa
12
Ayah Ibu
13
Perpisahan dengan kepiluan
14
Pov Adji
15
Sunset
16
Dia Datang
17
Berkunjung
18
Tangan Tidak Tahu Diri
19
Hutan Pinus
20
Hutan Pinus II
21
Jawaban
22
Pov Dika
23
Lulus
24
Ulat Bulu
25
Ayah
26
Mencari Istri
27
Bimbang
28
Tunangan
29
Bakso
30
Pria
31
Syal dan Gelang
32
Rumah Bibi Nuha
33
Perpisahan Dengan Orangtua
34
Mimpi Buruk Lagi
35
Tentang Pekerjaan
36
Laura
37
Rekan Kerja
38
Salah Paham
39
Hujan
40
Atas Nama Ayah Dan Ibu
41
Memulai Bakti Sosial
42
Yang Beranak 2 Saja Bisa Kutaklukkan
43
Rencana Ngontrak
44
Dia Siapa
45
Aku Mencintaimu
46
Menekan Perasaan
47
Drama
48
Makan Siang
49
Merasa Mengkhianati
50
Semoga Awal Yang Baik
51
Samuel
52
Mall
53
Royal Wedding Cake
54
Berondong Manis
55
Datang Untuk Sebuah Kejutan
56
Datang Untuk Sebuah Kejutan II
57
Tragedi Hampir Saja
58
Kaisar Javier Mahendra
59
Mengurus Izin
60
Kembali Pulang
61
Kembali Pulang II
62
Permohonan
63
Amnesia
64
Menyerah Sebelum Berperang
65
Berhijab
66
Penjual Sate
67
Aku Menyukaimu Kak !
68
Undangan Pernikahan
69
Acara Wisuda
70
Kecelakaan
71
Menikahlah
72
Mempersiapkan Pernikahan
73
Suka Cita Dan Duka Cita
74
Suka Cita Dan Duka Cita II
75
Cerita Tuan Mahendra
76
Gadis Introvert
77
Seperti Pangeran Kera
78
Kepergian Mertua
79
Tidur Bersama
80
Aku Ingin Kita Bercerai
81
Aku membencinya
82
Foto Dengan Dika
83
Ada Saus di Bibirmu
84
Aku Mencintaimu Arsyila Putri
85
Sadar Dari Amnesia
86
Pesona Duda
87
Membawanya Pulang
88
Yang Jatuh Cinta Itu Aku
89
Kakak Ipar
90
Duda Gila
91
Pernikahan Dika
92
Sesi Dansa
93
Berlian Limitid Edition
94
Berkemah Di Atas Gedung
95
Apartemen
96
Apartemen II
97
Gaya Ayam Panggang
98
Aku Khilaf
99
Bersamaku Dia Akan Bahagia
100
Lalat Hijau
101
Makam Yasita Lily
102
Sekalipun Kaisar Perisaimu
103
Salah Menyebut Nama
104
Kepribadian Ganda
105
Penculikan Syila
106
Villa
107
Penyelamatan Syila
108
Pengorbanan Kaisar
109
Koma
110
Tersadar
111
Inisiatif Syila
112
Penangkapan Adnan
113
Eksekusi Adnan
114
Rumah Mahendra
115
Cemburu
116
Pussy Style
117
Wanita Peminta Sumbangan
118
Butuh Tenaga Tambahan
119
Kedatangan Tamu
120
Pria Beda Usia
121
Pergi ke Pesta
122
Kelakuan Syila
123
Hari Magang
124
Pengklarifikasian
125
Dokter SPOG
126
Ziarah
127
Pengumuman
128
Makan Malam Romantis
129
Resepsi
130
Laura Gila
131
Belanja Peralatan Bayi
132
Banyaknya Perubahan Di Tubuhmu
133
Kelahiran Baby Twin
134
Orang Tua Baru
135
Sejarah (End)
136
Say Hello
137
Love Story Pewaris Darah Biru
138
Terjerat Cinta Guru Matematika
139
BELENGGU RUMUS CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!