Lee Anggara Davidson menarik sudut bibirnya. Saat mendapati Yoona Larasati ada di depan matanya. Itu berarti rumahnya juga berada di satu kompleks perumahan yang sama dengannya.
"Maafkan, aku. Aku salah tulis alamat. Em, satu pizza ini untukmu saja. Anggap sebagai permintaan terima kasih kami. Kalau begitu, kami permisi! Ayo, cepat!" Yoona Larasati yang tidak enak hati, memilih menggiring temannya untuk segera pergi dari rumah Lee Anggara Davidson.
Sesekali Yoona memberikan senyuman terpaksa pada Lee Anggara Davidson. Hal itu lantas, memicu rasa tertarik dalam diri Lee Anggara Davidson. Akan tetapi, temannya sedikit tidak bisa diajak bekerja sama. Mereka cenderung lebih terpesona pada ketampanan Lee Anggara Davidson. Tentu saja hal itu membuat Yoona Larasati menghentakkan kakinya kesal.
"Celine, Mei! Kalian keterlaluan! Ayo, kita pulang. Kenapa kalian ini susah sekali diajak bekerja sama hah?" gerutu Yoona Larasati dengan nada kesal yang tertahan. Masih saja, sesekali melemparkan senyum konyol pada Lee Anggara Davidson yang semakin membuat pria itu gemas.
"Baiklah, Nona-Nona. Memang aku akui, aku ini tampan. Tetapi mengingat kalian akan menjadi tetangga baruku, mengapa kita tidak makan pizza bersama saja?" tawaran Lee Anggara Davidson membuat Yoona Larasati mendelik.
"Tidak usah!"
"Ya!"
"Boleh!"
Lagi, Yoona Larasati mendelik kaget. Dua orang temannya, benar-benar membuat Yoona Larasati kesal. Pasalnya ia sudah tidak tahan untuk segera pergi dari sini. Tapi lihatlah dua orang temannya itu, justru dengan tidak tahu malu mengikuti Lee Anggara Davidson dari belakang! Yoona memutar kedua bola matanya kesal.
Celine dan Mei ini, mereka benar-benar sialan! Kenapa bisa malah bertamu di rumah orang asing? Astaga! Yoona Larasati membatin kesal. Pada akhirnya ia mengikuti kedua temannya, dengan menggerutu dan memaki dalam hati.
"Sebagai seorang pria, kau benar-benar pandai ya menata ruangan," puji Mei.
"Ya! Aku tidak suka kerusuhan. Oh iya, kalian ini adalah tamu pertamaku. Yah, selama 1 tahun aku ada di rumah ini!" Lee Anggara Davidson mengulum senyuman membuat kedua teman Yoona Larasati semakin klepek-klepek dibuatnya.
"Jarang sekali, pria yang aku temui sangat pintar memadupadankan warna dan corak barang. Kau cukup pintar, suasananya terasa hangat dan nyaman." kembali pujian dilontarkan. Kali ini dari bibir Celine. Semakin membuat hidung Lee Anggara Davidson mengembang. Diliriknya Yoona Larasati yang juga melihat-lihat rumah miliknya.
Yah, tidak buruk. Sebagai seorang pria, dia memang rajin. Batin Yoona Larasati.
"Wah! Taman kecil yang indah!" cicit Mei.
"Kau bahkan memiliki taman?" tanya Celine.
"Tentu, taman itu penting. Untuk mencari ketenangan, biasanya aku duduk dan membaca buku disini. Tetapi hari ini berbeda, kali ini lebih ramai dibandingkan dengan hari biasa! Kalau begitu, nikmatilah hari menyenangkan ini! Nona Yoona Larasati, kenapa kau berdiri saja disana?" tanya Lee Anggara Davidson.
Yoona Larasati ini, sangat berbeda dari apa yang beredar selama ini. Apa dia mulai berubah? Atau ada sesuatu yang membuatnya seperti ini. Ia terlihat lebih pendiam. Kata Lee Anggara Davidson dalam hati.
"Hei, Yoona! Kemarilah! Setidaknya lupakan kekasih brengsekmu itu! Disini ada pria yang tampan!" seru Celine bahagia.
"Diamlah! Cepat makan dan ayo kita pulang!" ucap Yoona Larasati seraya membuka semua pesanan mereka.
Selama ini, aku selalu dikejar wanita. Kenapa dia justru menghindariku? Yoona Larasati, kau benar-benar meluruhkan harga diriku! Gumam Lee Anggara Davidson dalam hati.
Keesokan paginya, acara Variety Show berlangsung. Kali ini bertemakan cinta. Entah siapa saja yang mengikuti acara tersebut, Yoona Larasati juga tidak tahu. Karena sebelum hari ini, list bintang tamu dan siapa saja yang ikut juga akan dirahasiakan.
"Aku datang yang pertama? Padahal aku berupaya untuk bangun lebih pagi. Tapi lihatlah. Belum ada satupun yang datang. Menyebalkan!" sungut Yoona Larasati. Gadis itu duduk di dalam bis dan memejamkan kedua matanya. Mengingat ia adalah orang yang tepat waktu, maka dari itu Yoona Larasati bisa lebih dulu sampai di sana.
Di dalam bus tersebut, bukan hanya Yoona Larasati saja. Kini beberapa orang yang tadi malam hadir, hari ini juga memunculkan wajahnya. Seorang aktris muda kemarin, lalu Airi Cyntia dan seorang anggota personil girlband. Disini, ada empat kelompok bintang tamu yang akan mengikuti acara variety show.
Airi Cyntia menatap tajam pada sosok Yoona Larasati yang tengah tertidur. Airi Cyntiapun mengepalkan kedua tangannya. Kenapa wanita ini ikutan juga? Apa dia ingin dipermalukan sekali lagi? Airi Cyntia membatin kesal. Lantas mencari tempat duduk yang sedikit lebih jauh dari Yoona Larasati.
Setelah melewati selama 3 jam perjalanan, bus pun tiba di sebuah villa. Sutradara dengan cepat mulai merekam acara variety show ini. Di lokasi ini, para bintang tamu wanita turun. Hingga detik itu, bintang tamu pria belum juga muncul.
Yoona Larasati turun dari bis dan menuju aula villa. Gadis itu berdecih, saat mendapati sang sutradara bahkan langsung saja memulai acara. Bukankah mereka baru saja datang? Yoona Larasati memutar kedua matanya kesal.
Pria bangkotan itu, mengapa seenaknya saja merekam kami? Astaga, bahkan kami juga belum beristirahat. Yoona Larasati membatin. Tiba-tiba ia merasakan bulu kuduknya meremang. Yoona Larasati meraba tengkuknya. Kemudian melirik pada sosok Airi Cyntia yang sedang menatapnya dengan tajam.
Dia kenapa sih? Seperti punya dendam saja dengan pemilik tubuh asli ini. Yoona mengendikkan kedua bahunya. Memilih tidak mengambil pusing, sosok Airi Cyntia yang selalu mengibarkan bendera perang terhadapnya.
Sutradara mulai membuka suara. Sutradara Samuel Jo berkata, “Selanjutnya, bintang tamu wanita perlu menunjukkan sebuah penampilan. Penampilan ini yang akan ditayangkan langsung kepada bintang tamu pria. Dimana mereka berada di ruang tunggu. Setiap bintang tamu pria akan memberi voting, bintang tamu wanita yang mendapatkan voting paling tinggi, boleh berbalik memilih bintang tamu pria yang memberikan voting untuknya."
Lanjut Samuel Jo. “Setelah bintang tamu pria dan bintang tamu wanita terhubung, langkah berikutnya adalah sesi interaksi. Saat di episode berikutnya, adalah saat dimana bintang tamu pria memilih bintang tamu wanita, lalu kembali melakukan pendekatan.”
Saat ini seorang aktris mengangkat tangan dan bertanya, “Pak Sutradara, bagaimana jika tidak mendapatkan satu voting pun?”
Sutradara itu tersenyum sinis lalu berucap, “Tidak masalah, setelah bintang tamu wanita di barisan depan selesai memilih, kamu akan memiliki kesempatan untuk terhubung dengan sisanya. Apa kau sudah mengerti, Nona Nana Maharani?” dari sini tatapan tajam dilontarkan oleh Airi Cyntia. Seakan mengejek pada sosok Nana.
Gadis yang bernama Nana Anggraini itu segera menjawab. “Oh, baiklah.” Sedikit takut dengan tatapan yang dilontarkan oleh Airi Cyntia.
Saat ini Samuel Jo berucap pada layar, “Semua bintang tamu pria harus serius dalam memilih. Kalian juga harus memilih sesuai kemampuan. Karena terkadang setelah kamu memvoting bintang tamu wanita ini, mungkin dia juga tidak akan bisa memilihmu. Sebenarnya semua bintang tamu wanita ini sangat luar biasa. Baiklah, mari acara ini kita mulai!”
Baru saja Samuel Jo selesai berucap, ponsel Yoona Larasati langsung berdering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Fatma ismail
Thor aku yg GK fokus BCA ato emng ad yg typo, bukannya Lee yg tekn bel rumah,kok TB TB mereka ada d rumah Lee 🤭
2021-11-29
1