2

Air matanya mengalir deras di pipinya, Luna tidak pernah berpikir Mamanya akan memintanya untuk menikah dengan selingkuhannya. ” Ia sayang, kamu tidak keberatan kan sama hubungan aku dan Mama kamu!". Luna langsung menatap Zaki lagi dengan tatapan tajam. Zaki mengurungkan niatnya untuk menghampirinya.

Tampa pikir panjang Luna pergi meninggalkan rumah orangtuanya sambil berderai air matanya. " Nona anda tidak apa-apa?" Asisten dirumahnya merasa kasian melihat Luna menangis sambil pergi. Sedangkan Zaki dan Lala bisa bernapas lega akhirnya anaknya tau sendiri hubungan mereka berdua.

” Sayang kamu tidak akan pernah ninggalin aku kan?" Zaki menganggukkan kepalanya. " Tapi aku akan tetap menikahi Luna !" Lala setuju dengan persyaratan itu.

Luna mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia benar-benar terpukul mengetahui kebenarannya. ” Tuhan kenapa harus Zaki, kenapa harus dia!!, dan kenapa harus Mama!!" Luna berteriak di dalam mobil.. Luna memutuskan untuk pergi kesebuah tempat yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya.

Hari makin larut Luna masih terdiam di mobilnya dan menatap ke arah depannya. Hatinya belum yakin apa dia mau masuk ke tempat itu atau tidak. Tapi mengingat kembali kejadian tadi dirumahnya ia segera turun dan masuk.

Suara di dalam sangat kencang membuat Luna sedikit takut, " Nona tunjukkan Indentitas dirimu?" Penjaga di depan meminta kartu Indentitas Luna.

” Untuk apa?” Luna bingung kenapa harus nunjukin kartu Indentitas nya.

" Jika anda tidak bisa menunjukkan Indentitas anda maka anda harus keluar!!" Luna langsung memundurkan langkahnya dan pergi lagi ke mobilnya.

Luna tidak jadi masuk ke klub itu ia langsung pulang ke apartemennya. Disana ia melihat poto²nya dengan Zaki Waktu mereka liburan. Luna mengambilnya lalu ia masukan semua fotonya ke tong sampah.

” Jahat!!, kamu jahat Zaki!!" Luna meremas fotonya semua album di lacinya ia keluarkan dan memasukkan ke tong sampah. Luna benar-benar sakit. Ia membaringkan tubuhnya ditempat tidur, air matanya terus keluar. Matanya sudah bengkak, lambat laun matanya mulai terpejam lama kelamaan ia pun tidur.

Paginya Luna merasakan benda kenyal di keningnya. ” Morning sayang” Luna kaget tiba-tiba Zaki ada di hadapannya sedang mencium keningnya. ” Aku udah buatkan kamu sarapan, yu sarapan bareng. Luna melihat sekelilingnya. Apa aku mimpi?. Luna melihat pakaiannya masih sama seperti kemarin dan matanya bengkak habis nangis.

Jadi itu bukan mimpi, Luna segera bangun dan melihat ada papanya dan juga Mamanya di ruang makan. ” Anak papa sudah bangun?" Luna terkejut melihat Papa nya ada di apartemennya dan langsung memeluknya.

” Mata kamu kenapa sayang?, apa kamu sakit?" Luna menggelengkan kepalanya. ” Sebaiknya ajak ke dokter aja pa" usul mamanya. ” Tidak pa, Luna hanya butuh istrhat, kapan Papa datang dari luar kota?".

" Papa baru sampai tadi malam nak!, Papa kangen sama kalian berdua bidadari-bidadari nya Papa". Pak Yusuf sembari memeluk putrinya dan istrinya di depan Zaki. Luna ingin sekali menjerit. Jika Papa tau kelakuan Mamanya.

Mereka sarapan bersama, Luna tidak melihat pecahan kaca di lantai dan foto²nya yang semalam ia robek. Mama Lala seperti biasa melayani suaminya dengan baik. Luna hanya diam melihat interaksi keduanya.

” Sayang di makan nanti makanan mu dingin!" Luna melihat Zaki yang sedang perhatian kepadanya, Namun luna tidak menjawabnya. Pak Yusuf mengetahui jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh putrinya.

Mama Lala main kaki di bawa meja dengan Zaki. dan kakinya Zaki mengenai kaki Luna. Hati Luna makin sedih, secara terang-terangan mereka main gila di depannya bahkan ada Papanya. ” Aku kenyang ingin istrhat!" Luna segera berdiri dan meninggalkan sarapannya gitu saja.

” Biar saya menyusulnya Om". Zaki hendak berdiri. ” Biar Papanya saja, ia sangat dekat dengan papanya" Mendengar istrinya berkata seperti itu Pak Yusuf langsung berdiri dan menyusul putrinya.

Pak Yusuf melihat Luna sedang menangis di kamarnya. Pak Yusuf duduk di samping tempat tidurnya. ” Sayang, apa kalian sedang beratem!" Mendengar Papanya bicara Luna segera duduk. ” Jika ada apa-apa kamu bisa cerita sama Papa!". Luna makin kencang nangisnya dan langsung memeluknya.

" Hiks..... Hiks..." Pak Yusuf dengan sabar menenangkan putrinya seperti anak kecil. Ia sangat menyayangi putri tunggalnya itu. ” Papa, Luna sayang papa" Luna menangis sejadinya.

”Ada apa nak, Kenapa tangis mu beda seperti menyembunyikan sesuatu?". Pak Yusuf makin penasaran.

Jika suka tolong bantu like dan VOTE terimakasih 🤗🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Fitriana Muflihatul Afidah

Fitriana Muflihatul Afidah

koq jadi ikutan sedih yaa

2022-04-13

0

Baryati Wardhana

Baryati Wardhana

semangat kak

2021-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!