Aku menunggu kedatangan ambulance bunda di rumah sakit bersama teman kuliah aku Jihan. Tidak lama kemudian ambulance datang, aku langsung mengikuti mbak Raisa yang sedang hamil menemani bunda.
“Mbak, istirahat saja dulu. Biar aku yang mengurus semuanya” aku menyuruh mbak Raisa istirahat.
Mbak Raisa istirahat ditemani oleh Jihan. Kemudian aku yang menemani bunda sampai masuk ke ruangan rawat. Bunda sudah aku suruh istirahat dan tidak lama datang mbak Raisa bersama Jihan.
“Ayah bagaimana mbak?” aku menanyakan ayah.
“Ayah sudah dibawa pulang sama mas Doni” Raisa duduk di sofa yang ada di ruangan rawat bunda.
“Kalau gitu mbak istirahat saja di kontrakan, biar aku yang menemani bunda” kata aku lagi.
“Emang kamu gak kuliah?” bunda mendengar percakapan aku sama mbak Raisa.
“Kuliah sih bun, tapi kasihan mbak Raisa kan sedang hamil” aku melihat bunda.
“Tidak apa-apa Ly, nanti mas Doni, mas Rian, dan paman datang” kata mbak Raisa.
“Kalau nunggu paman sama mas Doni pasti lama datang. Mas Rian bukannya di luar kota mbak?”
“Iya, tapi tadi sudah naik pesawat. Kamu jemput ke bandara ya, nanti setelah mas Rian datang kamu boleh langsung pulang” kata mbak Raisa.
Jadi aku pergi ke bandara bersama Jihan. Kita pamit sama bunda dan mbak Raisa. Ternyata ketika kita pergi menjemput mas Rian teman sekolah mas Doni datang bersama istrinya.
Teman sekolah mas Doni itu sudah di anggap anak oleh bunda sama ayah. Mereka lebih dekat tempat tiggalnya dari pada kita. Makanya mereka bisa sampai duluan dari pada mas Doni dan paman.
Satu jam kemudian aku sudah menunggu mas Rian di parkiran bandara. Kita disuruh tunggu di parkiran sebab mas Rian akan langsung menemui kita disana. Aku melihat mas Rian menghampiri kita, kemudian kita langsung jalan ke rumah sakit.
Kita sampai rumah sakit sudah malam, jadi aku langsung mengantar mas Rian sampai lobi rumah sakit dan langsung pamit. Aku tidak masuk dulu sebab hari sudah malam, aku juga ada kuliah besok paginya. Tengah malam mas Doni dan paman yaitu adik bunda dan suami dari adik tiri bunda ikut datang.
Pagi harinya sebelum ke kampus aku menghubungi mbak Raisa menanyakan kondisi bunda. Setelah itu aku langsung berangkat ke kampus, selesai dari kampus aku langsung pergi ke rumah sakit melihat kondisi bunda. Bunda sudah lebih baik dari semalam, aku cukup senang melihat bunda.
Kondisi bunda sudah mulai membaik, aku pamit sama bunda dan semua orang untuk pulang ke kontrakan. Teman sekolah mas Doni dan istrinya juga pamit bersama dengan aku. Disana tinggal mbak Raisa sama keluarga yang lainnya.
Pagi harinya setelah sholat subuh aku merasa perasaan aku tidak baik. Aku merasa gelisa dan cemas sambil memikirkan bunda. Kemudian aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit sebelum ke kampus.
Hari ini aku hanya ada kuliah siang, makanya aku memutuskan untuk ke rumah sakit dulu. Ternyata ketika aku menghubungi teman-teman kuliah aku, aku mau tanya mereka ada dimana. Mereka malah ingin ikut juga dengan aku ke rumah sakit, jadi aku dan teman aku ke rumah sakit sebelum kuliah siang.
Sampai di rumah sakit kita langsung ke ruangan bunda. Disana semua orang sudah pada berkumpul dan melihat keadaa bunda. Aku melihat bunda semakin parah dari semalam dan bunda hanya meatap aku dengan sendu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments