Dua tahun aku kuliah, semuanya berjalan lancar dan kebutuhan aku selalu lancar. Aku sering pulang kampung dibandingkan dengan mbak dan mas aku. Jika aku libur aku selalu pulang dan tidak mau di ibu kota.
Sampai di kampung aku juga sering pergi ke perkebunan dan super market. Aku selalu membantu ayah dan bunda kerja, sebab aku tidak mau hanya di rumah. Kalau tidak ke kebun aku pasti kumpul dengan teman SMP dan SMA aku.
Tahun ketiga aku kuliah, ternyata mbak Raisa memutuskan untuk menikah. Karena di luar kota membuat dia tidak bisa pulang kampung. Jadi aku membantunya untuk mengatur semua persiapan pernikahannya.
Kemudian aku pulang lagi ke pusat kota untuk kuliah. Kemudian aku kembali lagi ke rumah dua hari menjelang pernikahannya. Masih saja aku yang mengurus semua pernikahannya sampai acaranya selesai.
Setelah acara selesai, esokan paginya aku memutuskan untuk kembali lagi. Tapi tiba-tiba aku sakit malam harinya, ayah dan bunda melarang aku untuk kembali. Aku dibawa ke rumah sakit, seminggu kemudian saya baru kembali.
Tidak lama setelah itu mbak Raisa dan suaminya mas Rian kembali ke luar kota. Sebab mereka akan melanjutkan pekerjaan disana.
Setelah sampai saya di pusat kota saya mengurus untuk persiapan magang. Sebab tidak lama sudah masuk tahun ke empat aku kuliah. Karena aku libur hampir saja nilai aku rendah dari semester sebelumnya.
Disaat aku sibuk mengurus persiapan magang, aku mendapatkan kabar dari mas Doni kalau ayah dan bunda sakit. Ayah memang sudah lama sakit dari pada bunda. Tapi bunda yang buat aku kaget sebab bunda jarang
sakit. Aku sangat khawatir dengan kondisi bunda sebab bunda harus dirawat di rumah sakit.
Tahun ketiga aku kuliah sudah mau selesai, ternyata mbak Raisa sedang hamil dan mau 7 bulanan. Lalu bunda menyuruh mbak Raisa untuk pulang dan melahirkan di rumah. Jadi mbak Raisa berhenti kerja disana dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Ternyata bunda sakit lagi dan harus dirawat di rumah sakit. Karena tidak mungkin mbak Raisa yang sedang hamil menjaga bunda terpakasa aku balik kampung menjaga bunda di rumah sakit. Sampai di rumah aku langsung mengganti baju dan pamit pada ayah pergi ke rumah sakit.
Aku menggantikan mbak Raisa menjaga bunda. Aku melihat bunda semakin kurus dari biasanya. Biasanya bunda gemuk dan pipinya berisi, sekarang terlihat kurusnya. Aku langsung meneteskan air mata, tapi cepat aku menghapusnya ketika bunda melihat aku.
Beberapa hari di rumah sakit, bunda sudah lebih baik. Kita pulang ke rumah dan aku siap-siap untuk kembali ke pusat kota. Aku pamit pada ayah dan bunda untuk kembali.
Beberapa hari lagi aku kuliah, aku mendengar ayah dan bunda sama-sama di rawat di rumah sakit. Aku juga tidak bisa kembali sebab lagi ujian dan mengurus persiapan magang. Satu minggu kemudian aku berniat untuk kembali tapi dilarang sama ayah.
Ayah sudah diizinkan untuk pulang ke rumah tapi bunda yang harus dibawa ke rumah sakit di pusat kota. Sebab di kota tempat aku tinggal tidak ditemukan penyakit bunda. Jadi aku menunggu bunda datang di pusat kota saja.
Berjam-jam aku menunggu bunda bersama teman kuliah aku di rumah sakit yang sudah dibilang sebelumnya oleh mbak Raisa. Sampai akhirnya bunda datang dengan ambulance bersama mbak Raisa di dalamnya yang sedang hamil besar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments