Kini aku sendiri hanya berteman kesunyian malam, ku menarik nafas berat seperti beratnya beban hidupku yang harus aku jalani.
Ku rebahkan tubuhku dan aku pejamkan mata ku namun kedua mataku Engan tuk aku pejamkan rasa gelisah yang menyelimuti seluruh tubuh membuat hati ini tak tenang.
Hem, esok hari penentuan hidup aku, akan kah aku mendapatkan kebahagiaan di keluarga baru? atau sebaliknya. Aku akan berdoa semoga keluarga baru ku baik dan benar-benar sayang sama aku juga mencintaiku sebagai mana mestinya.
Semangat Kiara, semangat! semoga calon suami aku orangnya baik dan penyayang. Jangan menyerang sebelum perang. Aku menyemangati diri sendiri agar tenang dan slow.
"Mah, kenapa sih harus pake gaun punya aku? kenapa juga Mama gak membelikan Kiara gaun yang biasa aja! Itukan baju kesayangan aku mana belum aku pake lagi," rajuk nya Andin dengan mengelayut manja.
"Sayang? kamu bisa membelinya lagi yang lebih bagus tentunya yang mahal. Biarkan Kiara yang memakainya biar keluarga calonnya nggak curiga sama kita kalau kita sudah menyia-nyia kan dia?" bujuk Rikha pada Andin dan di anggukan kepala oleh nya.
"Sekarang kita tidur, biar besok kita lebih fresh."
"Oke."
Keduanya masuk ke kamar masing-masing untuk tidur.
Ahhh! kenapa cepat sekali paginya? umpat Kiara dengan malas menuju kamar mandi. Tak lama kemudian Kiara keluar dari kamar mandi dan menuju sofa untuk mengambil gaun yang sudah di siapkan semalam oleh Andin.
Tubuh indahnya Kiara kini sudah terbalut rapi dengan kebaya modern yang sangat pas untuk dikenakan Kiara. Dengan senyum getir yang menghiasi wajah sendunya, Kiara memoleskan wajahnya dengan bedak tipis dan lipstik warna peach.
Kecantikan yang tercetak di wajah Kiara yang memang kecantikan yang palipurna.
Ketukan pintu dari luar membuat Kiara terkejut melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan tertatih karena susah berjalan dengan mengunakan kain jarik yang ia kenakan. Ya siapa lagi kalau bukan Rikha Mamanya Kiara.
"Sudah siap belum!" ketusnya dengan memandangi wajah Kiara yang begitu cantik.
Kamu cantik! pujinya dalam hati.
"Sudah Mah, bentar lagi aku turun ya?" jawab Kiara dengan pelan.
"Jangan lama-lama, karena keluarga suamimu sedang dalam perjalanan menuju ke rumah kita?" terangnya lagi dan pergi meninggalkan Kiara.
"Mah, mereka sudah sampai?" teriak Andin yang sedang berdiri di ambang pintu dan berlari menghampiri Rikha.
"Assalamualaikum?" sapa seseorang dari luar.
"Waalaikumsalam." Rikha menjawab salam dari mereka.
Mereka adalah keluarga Robinson Xander, Rita Nadia, David Xander putra sulungnya yang akan di jodohkan dengan Kiara, dan si bontot Devina Xander putri bungsu.
"Jeng Rita mari masuk?" serunya dengan senyum binar.
"Terimakasih loh jeng?" mereka berdua saling berpelukan melepas rindu.
Keluarga Xander di persilahkan untuk duduk di ruang tamu. Keluarga Xander pun duduk dan melebarkan pandangan pada Andin yang baru turun dari tangga.
Rita menduga-duga bahwa Andin lah yang akan menjadi calon menantunya, Andin yang mengenakan dress selutut berwarna merah muda dan elegan menghampiri mereka dan bersalaman dengan senyum mengembang. Andin kelihatan cantik, membuat Rita maupun Joni suaminya merasa senang karena mereka tidak sia-sia mengeluarkan dana untuk perusahaan Papa nya Andin.
"Cantik!" puji Devina dengan lirih.
"Kak, calon istri Kakak cantik tau?" bisiknya pada David Xander Kakaknya.
Tak lama Rikha dan Joni suaminya menghampiri mereka dan saling berjabat tangan.
"Pah, ini calon mantu kita cantik banget? nggak rugi kita dong kita menerima perjodohan ini?" ucap Rita dengan antusias.
"Bukan Andin Jeng? tapi anak saya yang bungsu?" terangnya lagi membuat Rita maupun Joni saling berpandangan.
"Loh, bukannya dia?" tunjuk Rita pada Andin.
"Bukan, tunggu sebentar saya akan panggilkan anak saya yang lainnya." jawab Rikha.
Andin merasa tidak nyaman ia pun berpamitan untuk meninggalkan mereka dan menuju kamar nya.
"Sombong!" gerutu Devina Xander yang masih terdengar oleh Joni.
"Pah, memangnya mereka punya anaknya berapa? cantik nggak! kalau jelek kita batalkan saja!" ancam Rita pada Robinson Xander.
"Sabar Mah, kita lihat dulu. Kalau mereka membohongi kita maka Papa akan mencabut semua dana yang sudah Papa keluarkan banyak untuk perusahaan mereka." bisik Robinson Xander.
Rita pun menganguk pelan tanda mengerti.
Tap...tap... suara langkah kaki menuruni anak tangga. Nampak Kiara yang berbalut kebaya modern yang begitu anggun yang diapit oleh Rikha.
" Angkat wajah mu! tunjukan senyuman manis awas! kalau sampai kamu mengecewakan kami!" gertaknya membuat Kiara ketakutan. Namun ia berusaha tenang agar tidak mengundang kecurigaan dari keluarga Xander.
"Maaf lama ya jeng? maklumlah namanya juga calon pengantin, ada grogi-groginya," jawab Rikha dengan sedikit gugup.
Rita mendekati Kiara dan diangkatnya wajah Kiara yang sedari tadi menunduk dan Rita membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Ternyata dia lebih cantik sopan santun tidak seperti kakak' nya sombong! batin Rita.
"Siapa nama mu Nak?" ucapnya dengan lembut siapa pun yang mendengarnya akan merasa damai.
"S-saya Kiara Tante?" jawab Kiara dengan gugup.
"Kak. Yang ini lebih cantik dan sopan santun dan ramah ngak seperti yang tadi jutek!" pujinya.
Bagaimana David akan melihat kecantikannya Kiara sedangkan dirinya buta tak bisa melihat apa-apa hanya kegelapan saja.
"Hai? Kakak ipar! kenalkan namaku Devina Xander adiknya Kak David Xander calon suami Kakak?!" Devina mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Kiara.
"Hai juga, namaku Kiara Putri?"
"Nama yang cantik secantik orangnya baik ramah sopan santun aku senang sekali mempunyai Kakak ipar seperti Kakak." Devina memeluk tubuh Kiara dengan eratnya.
Keluarga mereka begitu sayang sama aku. Tak ada tanda-tanda kebencian dari mereka? semuanya baik. Mereka menyambut ku dengan tulus jadi aku tidak meragukan lagi untuk tidak menolak keinginan Mama dan Papa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Amelia Syharlla
jemput kebahagiaanmu kei😊😊😊😊
2022-12-04
0
Rini
pasti andin menyesal nantinya,,
2022-07-26
0
Susi Nugroho
sudah masuk favorit
2022-01-16
1