MDAS 5 : Bibir Kakak Gemeteran

"Ngomong-ngomong Nita lagi dimana nih?'' tanya Dini sambil celingukan mencari keberadaan sahabatnya itu.

Afryan hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak mengerti.

Dini mengambil ponsel dan langsung menghubungi Nita.

''Dimana Nit?''

''-----''

''Oalah.. yaudah nggak papa,''

Dini langsung mematikan panggilan telepon.

''Kemana mereka?'' tanya Fryan.

''Udah pulang duluan,''

''Pengertian sekali, padahal aku yakin mereka masih disini, terimakasih Kak Nit, bang Aldo hehe" batin Fryan senang.

Sejauh ini, Nita sudah mengetahui apa yang dirasakan oleh adiknya, ia sangat mendukung, tetapi takut jika sahabatnya menolak dan persahabatan mereka menjadi canggung.

Nita hanya memberi pesan kepada adiknya untuk tidak gegabah, segala sesuatunya harus dilakukan secara hati-hati.

Tetapi, ntah bagaimana kenyataan yang dilakukan oleh Fryan, ia juga memiliki kekhawatiran jika ada yang mendahuluinya.

''Kak Dini,'' panggil Fryan.

''Hem''

''Kakak sudah punya pacar?''

''Haha belum nih, jomblo senior,''

Fryan sangat lega mendengarnya, setidaknya masih ada kesempatan.

∆∆∆∆

''Kak''

''Apa lagi Kapriii??''

''Aku suka sama seseorang,''

''Nyatain dong, nanti keburu diambil orang lain,'' jawab Dini santai.

''Takut di tolak Kak,'' ucap Fryan sedih.

''Yaahhh, belum apa-apa udah nyerah duluan..''kata Dini.

''Kak, kalau misalnya ada yang bilang cinta ke Kakak, tapi kakak nggak suka sama orang itu.. tapii, sebelumnya kalian itu udah kenal baik, ibaratnya temenlah, setelah mendengar pernyataan itu Kakak masih mau temenan nggak sama dia?''

''Ngomong apa sih Prii..''

''Ya kalau orangnya itu bisa memaklumi perasaan kakak ya kita tetep temenan dong.'' jelas Dini.

''Emang kamu lagi naksir sama anak mana sih?''

''Naksir Kakak''

''Hah? Hahahahahahahaha''

Dini tidak bisa menahan gelak tawanya, ia menganggap perkataan Fryan hanyalah sebuah guyonan.

''Adekku sekarang pinter ngegombal hahaha''

''Aku serius Kak,'' Fryan meraih kedua tangan Dini dan langsung menggenggam dengan erat.

''Aku serius dengan apa yang aku katakan ke kakak, ntah ini terlalu buru-buru, gegabah atau apa, yang jelas aku cinta sama Kak Dini sudah dari lama, sekarang aku yakin kalau rasa ini bukan perasaan biasa, aku cinta sama Kakak,'' ucap Fryan menatap serius pada Dini.

∆∆∆

Huufffttttt

Afryan mengusap wajahnya dengan gusar, karena membayangkan menyatakan cinta ke Dini, ia masih belum memiliki keberanian, ia takut akan penolakan.

"Kenapa Pri?" tanya Dini bingung.

"Hehe nggak papa Kak, aku laper lagi nih.." jawab Fryan tersadar dari lamunannya.

"Yaudah makan kalau laper," ujar Dini.

"Kakak masih mau disini kah?" tanya Fryan.

"Nggak sih, kayaknya cuacanya makin gelap,"

"Yaudah kita pulang aja ya, sekalian cari makan diluar aja," ajak Fryan.

"Oke,"

Fryan dan Dini menuju ke arah parkiran dan langsung tancap gas keluar dari area pantai untuk mencari cafe.

Lima belas menit, Fryan memarkirkan motornya pada sebuah cafe yang tidak jauh dari lokasi pantai. Fryan memang mudah lapar dan ingin segera mengisi perutnya dengan segelas kopi agar tidak mengantuk.

Setelah selesai mengisi perutnya dan cukup beristirahat, Dini dan Fryan langsung menuju arah jalan pulang.

''Loh kenapa berhenti?'' tanya Dini bingung.

Fryan menyerongkan duduknya dan menghadap ke belakang.

''Kak Dini harus pegangan yang kuat Kak.. ini jalannya berkelok-kelok, aku takut Kakak ketinggalan,''

''Enak aja, nggak-nggak kalau jatuh..'' tolak Dini, setiap di bonceng Dini selalu menolak pegangan, jika terpaksa pun hanya memegangi sisi kanan kiri baju yang menyetir.

''Aku yang takut Kakak, udah deh gini, gini.. kan enak kalau mau ngebut, keburu ujan tuh..'' ujar Fryan, ia langsung meraih tangan Dini untuk dilingkarkan pada pinggangnya hingga depan.

Sesaat senyum Fryan berkembang meskipun jantungnya berdetak lebih kencang.

''Kenapa aku deg-degan?'' batin Dini lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Fryan langsung tancap gas melanjutkan perjalanan, kembali melewati area perkebunan yang sangat panjang tanpa pemukiman penduduk, tiba-tiba rintikan hujan turun dan semakin lebat.

''Sabar ya Kak.. pegangan yang kenceng, di ujung sana ada toko, kita neduh disana'' seru Fryan dengan berteriak.

''Iyaaa'' jawab Dini ikut berteriak.

Dan benar saja, hujan turun sangat lebat, beruntung kedua pemuda ini sudah tiba pada sebuah toko, kebetulan toko tersebut tutup dan di terasnya terdapat sebuah kursi panjang.

Fryan membantu Dini untuk turun dari motor dan menggandengnya untuk berlari ke arah kursi tersebut.

DUAARRRR

Dini tersentak saat mendengar suara guntur menggelegar, ia langsung menutup wajahnya dan spontan mengangkat kedua kakinya naik ke atas kursi.

Dini menggigil kedinginan, badannya mulai gemetar karena pakaiannya sudah lumayan basah.

Fryan sangat tidak tega melihat itu.

''Maaf Kak,'' ucap Fryan. ia melepas jaket tebalnya dan memakaikannya untuk Dini.

DUAARRRR

Dini kembali ketakutan dan reflek menyembunyikan kepalanya dibelakang Fryan yang duduk disampingnya.

Fryan juga menjadi ikut terkejut karena Dini.

''Kakak takut banget ya sama suara guntur?''

Dini hanya mengangguk.

Melihat wanita yang dicintainya kedinginan membuat Fryan tidak tega.

''Maaf Kak, jangan mikir yang aneh-aneh ya, aku cuma mau bantu Kakak,'' ucap Fryan lirih.

Fryan mendekatkan posisi duduknya dan meraih bahu Dini untuk ia bawa di pelukannya.

Dini merasa lebih baik, pelukan Fryan membuatnya lebih tenang dan hangat.

Tapi, ia tak berfikir macam-macam, Fryan sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, ini adalah pelukan seorang adik kepada kakaknya, begitu pikir Dini.

Fryan merasa senang bisa sedekat ini, meskipun jantungnya terasa mau copot.

Ia semakin menguatkan pelukannya, tidak sadar hujan sudah mulai berkurang volumenya.

Dini mendongakkan kepalanya menatap Fryan yang ternyata matanya terpejam, tetapi tangannya terus mengelus rambut Dini.

''Kapri!''

''Eh iya Kak?''

''Lepasin, udah reda.''

''Kok cepet sih..'' batinnya.

''Oh iya hehe''

''Kak Dini masih kedinginan, bibir Kakak kelihatan masih gemeteran..'' ujar Fryan, membuat Dini langsung reflek menutup bibirnya.

''Ah nggak papa ini, biasa kalau dingin, ayok pulang.'' Kata Dini.

Fryan mengangguk setuju.

''Sabar Fryan.. sabaarrr.. suatu hari nanti seluruh tubuhnya pasti menjadi milikmu '' batin Fryan merana, melihat bibir Dini gemeteran berasa ingin langsung menghangatkannya.

Karena hujan sudah reda, mereka langsung melanjutkan perjalanan agar tidak kemalaman tiba di rumah.

Terpopuler

Comments

harwanti unyil

harwanti unyil

sabar" jangan terlalu cepet entr dia gk nyaman

2023-09-15

0

kavena ayunda

kavena ayunda

semangat pri😂😂

2022-12-05

0

Amih Fadlan Nurhasanah

Amih Fadlan Nurhasanah

yupppp kalo udah sah jangankan bibir😅

2022-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 MDAS 1 : Kabar Duka Dari Sahabat
2 MDAS 2 : Si Kacang Kapri
3 MDAS 3 : Nak Pryan
4 MDAS 4 : Pelukan Fryan
5 MDAS 5 : Bibir Kakak Gemeteran
6 MDAS 6 : Udah Bisa Bikin Anak
7 MDAS 7 : Ciuman Pertama
8 MDAS 8 : Dini, ada apa?
9 MDAS 9 : Mamang Cilok?
10 MDAS 10 : Anak Bayi
11 MDAS 11 : Memangnya Kamu Calon Suaminya?
12 MDAS 12 : Siapa Laki-laki Itu?
13 MDAS 13 : Hey Anak Baru
14 MDAS 14 : Sini Saya Garukin
15 MDAS 15 : Kak Dini Apa Kabar?
16 MDAS 16 : Steak
17 MDAS 17 : KDRT Nih
18 MDAS 18 : Sejuta Persen Serius
19 MDAS 19 : Harga Diri Bos
20 MDAS 20 : Jangan Sok Keras!
21 MDAS 21 : Candu
22 MDAS 22 : Harus Kuat Mental
23 MDAS 23 : Pak, eh Mas
24 MDAS 24 : Tidak Bisa Dibiarin!
25 MDAS 25 : Semakin Cemburu
26 MDAS 26 : Maaf
27 MDAS 27 : Ajak Calon Mantu
28 MDAS 28 : Bilang Aja Modus
29 MDAS 29 : Nanti Cepat Keriput
30 MDAS 30 : Pengen di Grebek
31 MDAS 31 : Peluk Gue Bang
32 MDAS 32 : Sialan Mimpi Doang
33 MDAS 33 : Panas Ya Bund
34 MDAS 34 : Kacang Ijo Dibalik Bakpao
35 MDAS 35 : Saya Terima Nikahnya
36 MDAS 36 : Kakak Takut
37 MDAS 37 : Mau Jahat Kok Nanggung
38 MDAS 38 : Jangan Mendekat!
39 MDAS 39 : Dimana
40 MDAS 40 : Fryan Sama Siapa?
41 MDAS 41 : Aku Kuat Kok
42 MDAS 42 : Nikahkan Aku
43 MDAS 43 : Hikmah Dibalik Musibah
44 MDAS 44 : Fadila Putri Nandini
45 MDAS 45 : Kenapa Kamu Senyum-senyum?
46 MDAS 46 : Kita Sudah Menikah kan?
47 MDAS 47 : Kalau Nggak Khilaf
48 MDAS 48 : Ibuu, Aku Belum Siap
49 MDAS 49 : Vitamin Pagi
50 MDAS 50 : Adiknya Fryan Sama Anaknya Fryan
51 MDAS 51 : I Love You
52 MDAS 52 : Sabar Fryaann
53 MDAS 53 : Aset Kembar
54 MDAS 54 : Fryan Bau Asem!
55 MDAS 55 : Hati Dini Vanaasss
56 MDAS 56 : Segitiga Pelindung Aset
57 MDAS 57 : Kangen Sama Nita
58 MDAS 58 : Jahat Amat Bini Orang
59 MDAS 59 : Mulai Genit Ya
60 MDAS 60 : Lebih Real Dan Berasa
61 MDAS 61 : Original Made In Indonesia
62 MDAS 62 : Selalu dan Selamanya
63 MDAS 63 : Honeymoon
64 MDAS 64 : Hmmmm (Goa Masih Alami)
65 MDAS 65 : Olahraga Pagi Sayang
66 MDAS 66 : Honeymoon di Pulau Pahawang
67 MDAS 67 : Kayak Om-om
68 MDAS 68 : Belajar Sama Suhu
69 MDAS 69 : Libur Dulu
70 MDAS 70 : Wuenak Puol
71 MDAS 71 : Ungkapan Cinta
72 MDAS 72 : Kepergok
73 MDAS 73 : Pertemuan Dengan Keluarga Salma
74 MDAS 74 : Gagal Berproduksi
75 MDAS 75 : Ah Mantap
76 MDAS 76 : Aku Minta Maaf
77 MDAS 77 : Baunya Nagih
78 MDAS 78 : Mengagumi Tanpa Dimiliki
79 MDAS 79 : Ehh Bocah
80 MDAS 80 : Sebuah Buku
81 MDAS 81 : Cetak Anak Lima Belas
82 MDAS 82 : Untuk Yang Tercantik
83 MDAS 83 : Fokuskan Produksi
84 MDAS 84 : Adek Kakak
85 MDAS 85 : Kebanyakan Asupan Gizi
86 MDAS 86 : Kalau Mesin Udah Panas
87 MDAS 87 : Kenapa Dunia Ini Sempit?
88 MDAS 88 : Tenang Fryan, Tenaaang..
89 MDAS 89 : Maaf Atas Rasa Cemburuku
90 MDAS 90 : Siap Komandan
91 MDAS 91 : Apa Jangan-jangan?
92 MDAS 92 : Perasaanku Nggak Enak
93 MDAS 93 : Apa Kata Dokternya?
94 MDAS 94 : Kamu Jahat!
95 MDAS 95 : Pokoknya Nggak Boleh
96 MDAS 96 : Kebiasaan Buruk!
97 MDAS 97 : Apa Ini Termasuk Ngidam?
98 MDAS 98 : Anak Kecil Mau Beraksi
99 MDAS 99 : Nanti Malam Lagi
100 MDAS 100 : Anak Kecil Mesum
101 MDAS 101 : Mau Bikin Surprise Dong
102 MDAS 102 : Terimakasih Suamiku
103 MDAS 103 : Dia Hobinya Mompa
104 MDAS 104 : Ketemu Bantal Langsung Ngesss
105 MDAS 105 : Acara Tujuh Bulanan
106 MDAS 106 : FINAL EPISODE HEHE (ASHILLA NAHLA SANJAYA)
107 #PROMO NOVEL KEDUA HEHE #
108 Informasi Penting Dari Author
109 PROMO NOVEL CIMAI
110 PROMO NOVEL
Episodes

Updated 110 Episodes

1
MDAS 1 : Kabar Duka Dari Sahabat
2
MDAS 2 : Si Kacang Kapri
3
MDAS 3 : Nak Pryan
4
MDAS 4 : Pelukan Fryan
5
MDAS 5 : Bibir Kakak Gemeteran
6
MDAS 6 : Udah Bisa Bikin Anak
7
MDAS 7 : Ciuman Pertama
8
MDAS 8 : Dini, ada apa?
9
MDAS 9 : Mamang Cilok?
10
MDAS 10 : Anak Bayi
11
MDAS 11 : Memangnya Kamu Calon Suaminya?
12
MDAS 12 : Siapa Laki-laki Itu?
13
MDAS 13 : Hey Anak Baru
14
MDAS 14 : Sini Saya Garukin
15
MDAS 15 : Kak Dini Apa Kabar?
16
MDAS 16 : Steak
17
MDAS 17 : KDRT Nih
18
MDAS 18 : Sejuta Persen Serius
19
MDAS 19 : Harga Diri Bos
20
MDAS 20 : Jangan Sok Keras!
21
MDAS 21 : Candu
22
MDAS 22 : Harus Kuat Mental
23
MDAS 23 : Pak, eh Mas
24
MDAS 24 : Tidak Bisa Dibiarin!
25
MDAS 25 : Semakin Cemburu
26
MDAS 26 : Maaf
27
MDAS 27 : Ajak Calon Mantu
28
MDAS 28 : Bilang Aja Modus
29
MDAS 29 : Nanti Cepat Keriput
30
MDAS 30 : Pengen di Grebek
31
MDAS 31 : Peluk Gue Bang
32
MDAS 32 : Sialan Mimpi Doang
33
MDAS 33 : Panas Ya Bund
34
MDAS 34 : Kacang Ijo Dibalik Bakpao
35
MDAS 35 : Saya Terima Nikahnya
36
MDAS 36 : Kakak Takut
37
MDAS 37 : Mau Jahat Kok Nanggung
38
MDAS 38 : Jangan Mendekat!
39
MDAS 39 : Dimana
40
MDAS 40 : Fryan Sama Siapa?
41
MDAS 41 : Aku Kuat Kok
42
MDAS 42 : Nikahkan Aku
43
MDAS 43 : Hikmah Dibalik Musibah
44
MDAS 44 : Fadila Putri Nandini
45
MDAS 45 : Kenapa Kamu Senyum-senyum?
46
MDAS 46 : Kita Sudah Menikah kan?
47
MDAS 47 : Kalau Nggak Khilaf
48
MDAS 48 : Ibuu, Aku Belum Siap
49
MDAS 49 : Vitamin Pagi
50
MDAS 50 : Adiknya Fryan Sama Anaknya Fryan
51
MDAS 51 : I Love You
52
MDAS 52 : Sabar Fryaann
53
MDAS 53 : Aset Kembar
54
MDAS 54 : Fryan Bau Asem!
55
MDAS 55 : Hati Dini Vanaasss
56
MDAS 56 : Segitiga Pelindung Aset
57
MDAS 57 : Kangen Sama Nita
58
MDAS 58 : Jahat Amat Bini Orang
59
MDAS 59 : Mulai Genit Ya
60
MDAS 60 : Lebih Real Dan Berasa
61
MDAS 61 : Original Made In Indonesia
62
MDAS 62 : Selalu dan Selamanya
63
MDAS 63 : Honeymoon
64
MDAS 64 : Hmmmm (Goa Masih Alami)
65
MDAS 65 : Olahraga Pagi Sayang
66
MDAS 66 : Honeymoon di Pulau Pahawang
67
MDAS 67 : Kayak Om-om
68
MDAS 68 : Belajar Sama Suhu
69
MDAS 69 : Libur Dulu
70
MDAS 70 : Wuenak Puol
71
MDAS 71 : Ungkapan Cinta
72
MDAS 72 : Kepergok
73
MDAS 73 : Pertemuan Dengan Keluarga Salma
74
MDAS 74 : Gagal Berproduksi
75
MDAS 75 : Ah Mantap
76
MDAS 76 : Aku Minta Maaf
77
MDAS 77 : Baunya Nagih
78
MDAS 78 : Mengagumi Tanpa Dimiliki
79
MDAS 79 : Ehh Bocah
80
MDAS 80 : Sebuah Buku
81
MDAS 81 : Cetak Anak Lima Belas
82
MDAS 82 : Untuk Yang Tercantik
83
MDAS 83 : Fokuskan Produksi
84
MDAS 84 : Adek Kakak
85
MDAS 85 : Kebanyakan Asupan Gizi
86
MDAS 86 : Kalau Mesin Udah Panas
87
MDAS 87 : Kenapa Dunia Ini Sempit?
88
MDAS 88 : Tenang Fryan, Tenaaang..
89
MDAS 89 : Maaf Atas Rasa Cemburuku
90
MDAS 90 : Siap Komandan
91
MDAS 91 : Apa Jangan-jangan?
92
MDAS 92 : Perasaanku Nggak Enak
93
MDAS 93 : Apa Kata Dokternya?
94
MDAS 94 : Kamu Jahat!
95
MDAS 95 : Pokoknya Nggak Boleh
96
MDAS 96 : Kebiasaan Buruk!
97
MDAS 97 : Apa Ini Termasuk Ngidam?
98
MDAS 98 : Anak Kecil Mau Beraksi
99
MDAS 99 : Nanti Malam Lagi
100
MDAS 100 : Anak Kecil Mesum
101
MDAS 101 : Mau Bikin Surprise Dong
102
MDAS 102 : Terimakasih Suamiku
103
MDAS 103 : Dia Hobinya Mompa
104
MDAS 104 : Ketemu Bantal Langsung Ngesss
105
MDAS 105 : Acara Tujuh Bulanan
106
MDAS 106 : FINAL EPISODE HEHE (ASHILLA NAHLA SANJAYA)
107
#PROMO NOVEL KEDUA HEHE #
108
Informasi Penting Dari Author
109
PROMO NOVEL CIMAI
110
PROMO NOVEL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!