Part 6
Aku Annisa terlahir dari keluarga muslim, ayah ku seorang ustadz dan guru agama di sekolah negri, ibu ku seorang ibu rumah tangga yang di sambil mengajar anak-anak mengaji dirumah. Apa kah pantas jika aku mengatakan aku mencintai pria yang beda keyakinan dengan ku, walaupun aku tau memutuskan silaturahmi itu berdosa, sejak saat itu aku harus memutuskan untuk mebiarkan rasa itu dan berharap rasa itu akan hilang dengan sendirinya, mana mungkin aku dan bang Semy bisa bersama sedangkan waktu 3 bulan yang di katakan orang tua ku itu hanya penolakan halus agar bang semy menjauh. Aku wanita normal yang memiliki hati dan cinta. Walaupun aku takut untuk mengutarakan kepada kedua orang tua ku bahwa rasa ini ada, rasa ini nyata. 3 bulan bukan waktu yang lama, 3 bulan itu sangat singkat, aku harus mempersiapakan hati untuk kehilangan, aku harus mempersiapkan hati ini agar bisa di tatah, aku harus mempersiapkan hati ini dan berusaha menerima takdir Allah jika bang Semy bukan jodoh ku.
Seminggu setelah malam itu, kak Siti datang kerumah dan mengutarakan bahwa kemarin dia bertemu malik. Laki-laki itu anak seorang pemilik pondok pesantren dan sekaligus anak teman ayah. Malik yang langsung di anggap memiliki sifat dan akhlak baik, namun mereka salah, mereka hanya mengenal dia dari orang tuanya sedangkan aku sering melihatnya datang ke cafe dengan wanita-wanita berbeda. Aku tak bisa membantah aku selalu di ingatkan dan di tekan kak Siti bahwa aku harus balas budi pada keluarga ini.
Aku Annisa Dini Ramadhani, anak yang tak tau siapa orang tua kandungnya, aku tak tau kenapa mereka membuang ku, yang ku tau keluarga ku inilah yang menyelamatkan ku dan membesarkan ku dengan penuh kasih sayang. Saat berumur 17 tahun ayah dan ibu menceritakan semua kepada ku, mereka beralasan cepat atau lambat aku harus mengetahuinya karna saat aku menikah ayah tak akan bisa menjadi wali nikah ku. Umur 23 tahun aku di lamar namun setelah mereka tahu siapa aku sebenarnya lamaran itu di batalkan karena aku tak jelas bibit bobot bebet nya, hancur? Sedih iya tapi aku masih punya orang tua yang hebat yang selelu manguatkan ku dan selalu berkata "jika Allah menguji mu, berarti Allah sayang, ingat nak Allah tak akan menguji di luar batas kemampuan umatnya."
Sekarang rasa cinta yang sudah lama ku biarkan mati perlahan tumbuh lagi, aku menyukai kesopanan nya, aku berkhayal membangun rumah tangga bersama, namun itu hanya khayalan mana mungkin dalam satu rumah ada dua tuhan. Air mata ku tertahan saat dirumah, aku bukan siapa-siapa aku hanya anak yang harus patuh walaupun hati ku menjerit. Hanya di dalam sujud ¾ malam ku aku memohon luruskan semua jalan hidup ku, dekatkan mana yang terbaik untuk ku.
" sudahlah dek,trima saja lamaran anak teman ayah itu, siapa lagi yang mau menerima anak yang gak jelas asal usul seperti kamu ini. Ingat dek kamu pernah batal nikah karna asal usul kamu."
Kata-kata kak Siti selalu mengintimidasi aku.
" tapi ayah kasih waktu 3 bulan kak."
"sudah lah dek, 3 bulan bukan waktu yang lama, apa mungkin dalam waktu 3 bulan dia jadi mualaf dan apa mungkin dia menerima siapa kamu, kamu belum ceritakan siapa kamu sebenarnya, siapa ibu kamu, apa wanita baik-baik apa bukan".
Aku selalu diam saat kata-kata itu berualang ku dengar dari aku remaja sampai sekarang.
Aku rindu, tapi apa pantas yang bukan muhrim memiliki rasa rindu, tapi aku rindu ingin bercerita banyak hal, aku rindu ingin di dengar, aku rindu saat bebas berpendapat. Ingin rasa nya aku menulis pesan dan mengirim nya, tapi janji harus ku tepati. Ntah karena rindu ini yang sangat besar aku merasa dia ada di dekat ku saat di halte bis itu, pagi dan sore hari saat-saat aku merasa bahagia, karena aku bisa merasakan ada dia disitu, aku sadar itu hanya halusinasi ku, biar lah dengan ber halu ria aku bisa sedikit merasa nyaman.
Siang itu cafe tempat aku bekerja mendapat orderan catering oleh sebuah perusahaan yang akan mengadakan syukuran 1 tahun berdirinya. Perusahaan dimana bang Semy bekerja, tanpa menunggu persetujuan ku, kak Meta menyanggupi orderan itu.
" dek, mungkin ini sudah jalan Allah, kalian akan dipertemukan lagi, jalani jangan di lawan. Kakak tau walaupun kamu tegar tapi kamu hancur, hati kamu jangan di bohongi. Kakak yakin, dia bukan seperti laki-laki lain yang pergi saat tau kamu siapa. Seandainya besok kamu ketemu dia, ceritakan semua dek, cerita kan kamu siapa, ceritakan perjodohan itu."
Hari yang di sepakati itu pun tiba, semua menu sudah selesai sebelun waktu nya dan sudah di antar tepat waktu, saat mengantar kak Meta yang mengantar bersama team. Aku memilih tinggal untuk membereskan sisa-sisa peperangan.
"dek, nanti sore kamu yang urus sisa pembayaran ya, kakak ada ada urusan nanti sore, kamu temuin Pak Bian!"
"tapi kak..."
"ayuk lah gadis,,, sampai kapan kamu begini, mana tau ketemu dan CLBK kan bagus, syukur-syukur kalo dia udah pindah agama, ya udah nikah lah lagi."
"kak ini menghayal nya kejauhan"
Kami pun tertawa.
Sore itu aku sudah menemui pak Bian, setelah selesai tanda tangan kwitansi pelunasan kami pun keluar ruangan, sayup ku mendengar suara orang memanggil nama ku, suaranya gak asing, masih terekam di telinga. Aku mencari sumber suara dan saat mata ini saling beradu pandang. Ya Allah itu bang Semy kok stelan nya berbeda seperti biasanya, stelan jas lengkap dan setiap orang yang lewat depan nya selalu memberi kesan hormat. Ya Allah apa lagi ini siapa dia sebenarnya. Senyum ini pun terkembang saat mendapat senyuman dari sana. Namun aku harus menundukan kepala ini lagi saat aku lihat ada wanita cantik yang berpakaian modis datang dan langsung memeluk bang semy.
" mba Nisa, bukan ikut campur tapi percaya sama saya, dia bukan siapa-siapa pak Semy. Dihati pak Semy cuma ada mba Annisa."
" maaf pak Bian, apa bapak mengenal saya sebelumnya?"
" mengenal mba secara langsung kan baru saat ini, tapi mendengar cerita tentang mba sudah sejak pak Semy pertama melihat mba di halte bus"
Aku tak mau bersenang hati dahulu, wanita itu sepertinya sepadan dengan bang Semy. Kalo boleh menangis mungkin aku sudah menangis.
🌹 saat aku bersujud kamu berlutut. saat aku menengadahkan kedua tangan ku kamu mengepalkan kedua tangan mu.
Mana mungkin kita bisa berjalan beriringan sedangkan surga kita berbesa🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Nurlaila Ginting
awalnya aku ragu baca cerita ini, ku tunda berhari hari Krn blm mood tp ternyata suka Baper romantis dan suka karakter pemerannya terlebih di keluarga ku ada yg berbeda agama, walaupun agama sensitif tp mdh2an tdk saling menjatuhkan
2022-02-27
0
💫Sun love 💫
nyesek ...tapi sayang....😭😭😭
2022-01-29
1
Nomi
👍👍👍👍
2022-01-29
0