CHAPTER 2: THAT GIRL
Sajian menu makan malam yang tersaji di meja makan rumah Tobey waktu itu cukup beragam. ibu Tobey sengaja memasak berbagai jenis hidangan sebagai bentuk perayaannya atas banyaknya turis asing yang singgah ke toko hamburgernya di hari itu. Ayah Tobey yang sangat lapar lantas segera menyantapnya dengan lahap lantaran energinya sudah banyak terkuras seharian di kantor. namun tidak dengan Tobey. Dia terlihat cuma melamun sembari iseng menggerak-gerakkan sendok dan garpu tanpa sedikitpun menyentuh makanan di piringnya.
Ibu
Apa Kau tak lapar, sayang?.....(menatap ke arah Tobey)
Ayah
Tak setiap hari ibumu bisa bermurah hati memasak banyak menu seperti ini, Ha..ha..ha....(mengusap-usap rambut istrinya sembari terus mengunyah). ayo, setidaknya cicipilah masakan ibumu walau tak lapar. mumpung masih hangat!
Tobey
Bukan begitu!. Aku hanya......(menatap ke arah ayah dan ibunya)....Emmm....Ah, ya sudah! Aku makan sekarang!
Ibu
(meletakkan sendok dan garpunya)....ada apa, Tobey?
Mendengar ibunya bertanya seperti itu, Tobey jadinya kembali teringat dengan kejadian mengerikan yang dialaminya pagi tadi. sebetulnya sudah sejak dari siang Dia telah sedikit demi sedikit coba melupakannya. tapi, potret gadis misterius itu terus saja menempel dalam otaknya. satu tanya dalam hatinya yang tak kunjung Dia temukan jawabannyapun kini datang lagi.
Saat itu Tobey berpikir, baiknya mungkin Dia tanyakan saja langsung pertanyaan tersebut kepada Ayah juga ibunya yang mungkin mengetahui suatu rahasia soal pak tua Lambert, rumah besarnya dan gadis itu.
Tobey
Ngomong-ngomong, apa yang kalian tahu tentang pak tua Lambert?
Ayah
Hmmm, tak banyak dan tak begitu menarik bagiku. (meneguk sedikit lemon tea dingin, kemudian lanjut bicara)....pak tua Lambert sudah ada di Sommerville sejak pertama kali kami berdua pindah kesini. Dia adalah seorang veteran perang yang mengabdikan dirinya bekerja secara cuma-cuma sebagai petugas kebersihan di panti asuhan Saint mount. tiap akhir pekan Dia juga sering terlihat di taman kota, membersihkan sampah-sampah disana. selebihnya, Dia hanyalah pria tertutup dan penyendiri.
Tobey
Sepertinya....Dia pria yang baik dan pekerja keras.
Ibu
Oh, tentu saja. sampai semua orang di Sommerville tahu bahwa Dia adalah penganut sebuah sekte sesat!
Tobey
???????......(tatapannya berubah antusias)
Ibu
Suatu hari, pak tua Lambert tertangkap basah sedang melakukan ritual "entah apa itu" di dalam rumahnya....
Tobey
Rri.....ritual? ritual seperti apa?
Ayah
Semacam pemujaan....atau mungkin persembahan. apapun itu!. yang jelas waktu itu Dia tampak sedang coba menyembelih seorang gadis diatas sebuah lambang Demonic yang tergambar jelas dilantai ruang tengah. akibatnya, pak tua Lambert masuk bui setelah orang-orang melaporkannya. tapi, karena bukti yang tak cukup kuat, beberapa bulan kemudian.....Dia di bebaskan begitu saja.
Ibu
Selepas itu, pak tua Lambert malah semakin sering terlihat membawa beberapa gadis muda ke dalam rumahnya. tak jelas apa yang Dia lakukan dengan gadis-gadis itu. tapi yang jelas, warga Sommerville yang memiliki anak perawan jadinya tak tenang dan akhirnya putuskan untuk pergi dari sini.
Ayah
Beruntunglah Kau adalah lelaki, nak!. setidaknya kami berdua jadi tak was-was seperti mereka, he..he...he! (lanjut menyantap makan malamnya)
Tobey seketika terpikirkan gadis dalam potret itu lagi. Dia bertanya-tanya, apakah benar pria penyendiri seperti pak tua Lambert ternyata adalah seorang pembunuh?........
Tobey
dan....(bicara dalam hati).....mungkinkah potret gadis yang kulihat waktu itu adalah salah satu korbannya?
Tobey
Ah, lantas ada dimana semua gadis itu sekarang?
Ayah
Entah!. mungkin hilang, mungkin juga memang benar mati karena di sembelih pak tua Lambert. tak ada satupun yang bisa membuktikannya, nak.
Ibu
(tiba-tiba bicara dengan nada keras) Oh, iya!. ada satu gadis terakhir yang dibawanya, tapi tak ditutup-tutupi seperti yang lain. apa Kau masih ingat, Jhonny?. pak tua Lambert sempat mengenalkan gadis itu kepada kita.
Ayah
Emmm.....(coba mengingat-ingat sembari terus mengunyah). Ah! maksudmu, gadis remaja yang dibakar hidup-hidup itu, ya?. astaga, hampir saja Aku melupakannya!. gadis yang malang!
Ibu
Iya.....(menundukkan kepalanya)....padalah kulihat pak tua Lambert sangat menyayanginya....
Tobey
Ddi....dibakar hidup-hidup? kenapa begitu?
Ayah
karena pak tua Lambert memperlakukan gadis itu dengan baik, bahkan seperti anaknya sendiri, lantas secara sepihak orang-orang mengira gadis itu adalah penganut sekte juga........
Ibu
dan ketika pak tua Lambert tak ada di rumah, orang-orang di Sommerville yang tengah murka kemudian mendatangi gadis itu yang sedang sendirian di dalam kamar, lalu menyiksa dan membakarnya!.
Sejak saat itu, pak tua Lambert jadi depresi dan tak pernah meninggalkan rumahnya. sampai akhirnya Dia ditemukan meninggal dunia.
Jawaban yang paling dinantikan Tobey akhirnya Dia dapatkan. namun hal itu malah membuat Tobey jadi semakin penasaran untuk mencari tahu gadis misterius itu lebih jauh lagi. seketika terbesit juga niat dihatinya untuk bisa segera kembali ke rumah pak tua Lambert, meski belum tahu apa yang akan dilakukannya disana.
Ayah
Hey....(menatap tajam kepada Tobey).....kenapa Kau tiba-tiba begitu penasaran soal pak tua Lambert?. Kau tidak masuk ke rumahnya, kan?
Tobey
Hah?....emmm......tentu saja tidak!. lagipula pagar rumahnya tinggi sekali. mana mau Aku susah-susah memanjatinya! he...he...he.....(menelan ludah)
Ibu
Jangan pernah sekalipun pergi kesana, sayang!. Kau tak akan pernah tahu apa yang akan mengikutimu. itupun jika Kau berhasil keluar!
Ayah
Rumah itu terkutuk!. isinya hanya malapetaka!
Tobey
Emmm, iya.......
(meminum segelas air dingin, lalu cepat-cepat bergegas pergi menuju kamarnya)
Aku duluan! ada banyak tugas dari sekolah!
Saat didalam kamar, Tobey lekas membuka salah satu buku pelajarannya, tapi tak dibacanya sama sekali. Dia cuma terduduk sembari pandangi lampu di meja belajarnya yang agak redup. Dia kembali memikirkan perkataan ayah ibunya tentang betapa kelamnya kisah hidup gadis dalam potret itu.
Satu sisi, Tobey ingin bersimpati. tapi disisi lain, Dia menduga bahwa kejadian-kejadian aneh yang Dia alami sewaktu berada di rumah pak tua Lambert itu mungkin adalah ulah gadis itu yang arwahnya masih bergentayangan disana.
Tobey
Gadis itu masih ada disana.....mungkin karena satu tujuan. tapi apa, ya?
Tobey lekas mengambil smartphonenya, kemudian segera menelpon Ghill.
Ghill
Mohon maaf, Ghill yang tampan sedang tidak bisa melakukan panggilan ini. siapapun anda, silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi "Biiiiiiiiiiip"........
Tobey
Jangan bercanda! Aku tahu itu Kau, bodoh!
Ghill
Ya ampun, bung!. ini sudah waktunya tidur. kenapa malah menelponku?
Tobey
Ini masih waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah, dasar pemalas!
Dengar!. besok pagi sebelum ke sekolah, kutunggu Kau didepan rumah pak tua Lambert....
Tobey
Besok saja kuberitahu.....supaya Kau datang!
Ghill
Jika ini soal halusinasimu itu, Aku tak tertarik jadi pemburu hantu! pergi saja sendiri!
Tobey
Pokoknya datang saja! mengerti!
Ghill
Ah, ya sudahlah!. mengingat cuma Aku seorang teman baikmu.
Tobey
Brengsek!!!
Jangan lupa besok pagi!....(menutup telpon)
Comments