POPPIN

POPPIN

CHAPTER 1: HAUNTED

Satu tahun sudah berlalu setelah pak tua Lambert meninggal dunia. huniannya yang telah berpuluh-puluh tahun ditinggalinyapun kini terbengkalai dibiarkan begitu saja. kematiannya yang misterius justru membuat rumahnya itu menjadi tempat paling angker di blok H perumahan Sommerville. sesekali terkadang rumah pak tua Lambert kerap menyala-nyala lampu terasnya di malam hari. beberapa orang yang melintas bahkan sempat menyaksikan sekelibat bayangan hitam pekat tengah berdiri dibalik jendela lantai dua. sejak saat itu, tak ada satupun tetangga di sekitaran yang sudi mendekat, apalagi sampai harus memasukinya.
Begitupula dengan Tobey. meskipun rasa penasaran serta keingin-tahuannya terhadap rumah kuno itu sangatlah besar, namun pada akhirnya sifat penakutnya hanya mampu mengantarkan Tobey tak sampai pernah lebih jauh dari sebatas menginjakkan kaki di depan pekarangannya saja. Sebelum berangkat sekolah, Tobey terus berdiri mematung di balik pagar rumah pak tua Lambert seraya fokus menatapi salah satu jendela yang tampak terbuka tirainya. waktu itu dalam diam Dia berharap sosok bayangan yang tengah ramai dibicarakan orang-orang itu bisa menampakkan diri dihadapannya.
Tobey
Tobey
Apa mesti Aku mendekat?...(bicara dalam hati)....ya, Aku akan mendekat!. satu, dua, ti.........
Belum juga Tobey melangkah, tiba-tiba seseorang datang cepat menghampiri dari arah belakang sembari menepuk keras punggung Tobey meski tak timbulkan rasa sakit.
Ghill
Ghill
Mau uji nyali di pagi hari, bung?
Tobey
Tobey
AAAAAA!!!!!!.....(Tobey terkejut ketika menengok ke belakang)
Ghill
Ghill
Hey! ini Aku! santai, kawan!. Ha, ha, ha!
Tobey
Tobey
Ah, brengsek!.....(mengelus dada).....nyaris saja jantungku tak lagi ciptakan detak!
Ghill
Ghill
Berlebihan Kau, dasar picisan penakut!. (merangkul pundak Tobey)....apa yang sedang Kau lakukan disini?
Tobey
Tobey
Tidak ada. cuma iseng saja......
Ghill
Ghill
Tunggu dulu!....(Mendadak Ghill kerutkan dahinya)....jangan katakan Kau percaya rumor menyeramkan itu?
Tobey
Tobey
Entahlah. bagaimana menurutmu?. bagiku ada yang janggal dari kematian pak tua Lambert.
Ghill
Ghill
(geleng-geleng kepala)....satu-satunya yang janggal bagiku adalah tentang puisi-puisi cengeng yang sering Kau tulis, tapi tak pernah Kau berikan kepada gadis manapun sampai saat ini. sungguh kejanggalan yang absolut!. (seketika Ghill dekatkan wajahnya tepat diujung hidung Tobey)....jangan-jangan Kau itu......
Tobey
Tobey
Sialan!....(Mendorong pelan jidat Ghill dengan telunjuknya)....Aku normal!. lagipula Aku menulis puisi untuk memuaskan hasratku terhadap sastra. bukan untuk wanita!
Ghill
Ghill
HA! HA! HA!. bercanda, bung!. (Ghill kemudian sandarkan punggungnya ke pintu pagar).....janggal ataupun tidak, kematian pak tua Lambert memanglah sudah waktunya. jika Dia memang tak bunuh diri atau di habisi orang lain, maka Tuhanlah yang melakukannya. seperti itulah cara kerja takdir. lagipula kejadiannya sudah setahun yang lalu, buat apa dipersoalkan? toh kan kita tak begitu kenal dengannya.
Tobey
Tobey
Itulah maksudku!. untuk seseorang yang hidup sebatang kara seperti Dia, mana mungkin bisa sampai punya musuh, kan?. tapi kalaupun bunuh diri, kurasa tak begitu logis. pak tua Lambert memang ketus juga kasar. tapi Dia itu berpendidikan. tak mungkin Dia sampai kepikiran untuk melakukan hal sedangkal itu.
Ghill
Ghill
Depresi tak memandang gelar, bung!. (Geleng-gelengkan kepala lagi)....astaga! Kau jadi terdengar seperti detektif saja!. sudahlah!. polisi kan sudah bilang katanya pak tua Lambert mati karena mengalami serangan jantung ketika menyiram tanamannya. sementara luka sayat dilehernya itu sudah ada jauh saat Dia masih sehat. Kesimpulannya, pak tua Lambert mati karena penyakit. kasus ditutup!
Tobey
Tobey
Lantas, bagaimana dengan nasib rumah ini?....(Tobey kembali pandangi jendela lantai dua)
Ghill
Ghill
Entah. mungkin suatu hari nanti seseorang akan membelinya, lalu menjualnya lagi dengan harga yang jauh lebih mahal. siapa peduli!
Sejenak Ghill melirik kepada Tobey yang diam mematung seperti tak mendengarkan Dia bicara sedari tadi. tak lama kemudian, Ghill lalu panjati pagar halaman yang cukup tinggi seraya meminta Tobey untuk ikut serta bersamanya.
Ghill
Ghill
Hey, Kau tahu? sebelum itu terjadi, baiknya kita jelajahi saja dulu seisi ruangan di rumah ini! ayo!
Tobey
Tobey
(berbisik pelan).....apa Kau sudah gila?. jangan pernah injakkan kakimu diatas tanah pekarangan itu!. bisa-bisa Kau kena kutukan! turunlah!
Ghill
Ghill
HA..HA..HA! omong kosong macam apa itu?!. mitos hanya berlaku bagi para penakut sepertimu!
Tobey
Tobey
Aku bukan penakut!
Ghill
Ghill
Oh, sungguh? kalau begitu cepat buktikan!
Tobey akhirnya terpancing juga. dengan mengesampingkan rasa takutnya, Tobey kemudian mengikuti Ghill memanjat pagar itu sampainya mereka pijakkan kaki diatas tanah berumput di pekarangan. lalu, mereka berdua melesat berlari menuju rumah pak tua Lambert.
Pintunya terkunci. Ghill lantas merogoh saku depan tasnya untuk mengambil sebuah kawat kecil.
Tobey
Tobey
Kau memang kriminal, Ghill!
Ghill
Ghill
Ckckckck! untuk jaga-jaga saja!
Tak butuh waktu lama, cuma beberapa detik, Ghill berhasil membuka pintu itu tanpa hambatan lain. kala pintu didorong, tiba-tiba saja angin dengan aromanya yang tak sedap berhembus kencang dari dalam. sembari tutupi hidung juga mulutnya, mereka berdua terus paksakan masuk kedalam rumah itu. Setibanya disana, pintu mendadak tertutup keras dengan sendirinya. suasana saat itupun jadinya gelap, minim akan cahaya. akibatnya, Tobey berubah panik luar biasa sembari menarik-narik tas Ghill berulang kali.
Tobey
Tobey
Ini sungguh tak benar, bung!. firasatku jelek!. sebaiknya kita kembali keluar!
Ghill
Ghill
Kembali? intensitasnya bahkan belum dimulai, sobat!. takkan terjadi apa-apa!. ikuti saja Aku!
Ghill dan Tobey lalu lanjut berjalan pelan menuju ruang tamu yang sama gelapnya, tapi agak tersinari mentari pagi yang masuk memantul lewat kaca jendela.
Ghill
Ghill
Wow, bung!. ternyata si tua Lambert adalah kaum ghotic!. (menunjuk kearah pajangan di dinding)....lihat kepala rusa itu!. apa menurutmu itu sungguhan?
Tobey
Tobey
Masa bodoh! ayo cepat kita pergi saja!....(Tobey tak henti menengok ke kanan dan ke kiri)
Tak sedikitpun Ghill hiraukan perkataan Tobey. Dia terus saja melihat-lihat beberapa pajangan di ruangan itu yang bentuknya tak biasa. dari mulai asbak dari tengkorak hewan, hingga potongan jari-jari manusia yang dirangkai menjadi vas bunga.
Sementara itu, pandangan Tobey teralihkan oleh sebuah lemari besar berisikan barisan buku-buku tebal. Tobey gemar membaca. pikirnya, daripada terjebak rasa takut, lebih baik Dia baca saja salah satu buku itu, meski sekedar basa-basi demi hilangkan kepanikan. Sebetulnya isi buku tersebut biasa saja. hanya menceritakan soal sejarah perang Amerika dengan Vietnam yang pernah Tobey pelajari sejak dulu. namun Tobey tetap membacanya lantaran sudah terlanjur larut dengan zona nyamannya.
Halaman demi halaman dituntaskannya walau ditengah kegelapan. kemudian, ketika hendak berlanjut ke lembar berikutnya, saat menoleh ke arah samping, tampak Ghill sudah tak ada disana. rasa panik yang sempat hilang, malah kini muncul lagi. Tobey lantas terkejut seraya letakkan kembali buku itu ke tempatnya semula. Dia lalu berlari.
Tobey
Tobey
Ghill? Ghill? Kau dimana? Ha..ha...lucu sekali, bung!. Kau membuatku ketakutan sekarang! Kau berhasil! Keluarlah!
Berulang Tobey teriak, tapi tak sekalipun jawaban dari Ghill terdengar. Tobey semakin panik saja. Dia lalu berlarian saja ke sembarang arah sembari memanggil-manggil nama Ghill.
Semua sudut di rumah itu telah Dia jamah. hanya satu yang tertinggal, yaitu lantai dua. tanpa banyak buang waktu, lekas saja Tobey bergegas naiki tangga di ruang tengah yang permukaannya sudah sangat tua karena timbulkan bunyi ketika diinjak. Rumor mengatakan sekelibat bayangan mengerikan itu ada diatas sana. Tobeypun Tahu itu. tapi lantaran rasa paniknya sudah tak terbendung lagi, Dia mengabaikan rumor tersebut tanpa disadari.
Sewaktu tiba di lantai dua, hal yang pertama kali Tobey lihat adalah sebuah kamar yang sudah setengah terbuka pintunya. pelan-pelan Dia lalu melangkah menuju kesana tanpa berani tengok kanan dan kiri.
Tobey
Tobey
Sekarang sudah tak lucu lagi, Ghill!. cepat keluarlah! supaya Aku bisa memukulmu!
Tanpa sadar sesungguhnya sedari tadi Tobey mengoceh sendiri saja. bahkan gemanya sampai bisa didengar jelas. pintu kamar yang setengah terbuka, didorongnya perlahan seraya Dia melangkah masuk kesana dengan perasaan takut dan panik yang semakin menjadi-jadi.
Setelah sampainya Dia didalam, tatapan Tobey mendadak terpaku kepada sebuah potret berukuran besar berbingkai merah yang terpajang kokoh di tembok kamar. meski agak menyeramkan, secara keseluruhan tak ada yang aneh terlihat bahkan cenderung monoton untuk seukuran potret yang besar macam itu. hanya tampak potret pak tua Lambert yang tengah tersenyum sembari mengenakan jas hitam dengan setangkai bunga mawar terselip diantara sakunya. Tobey tak tertarik. Dia kemudian putuskan pergi. namun, saat Tobey hendak tinggalkan kamar itu, hati kecilnya justru seolah meminta Dia untuk perhatikan potret tersebut sekali lagi. tak pikir panjang, Tobeypun lantas putar balik, lalu pandangi kembali potret pak tua Lambert, tapi kali ini dengan jarak yang sangat dekat.
Kala diamatinya dari atas sampai bawah, potret itu memanglah terlihat sama saja seperti sebelumnya. besar dan monoton. tapi, sewaktu Dia alihkan pandangan ke sisi sebelah kiri, saat itu tampak jelas ternyata ada sesosok gadis muda yang sedang berdiri dibelakang pak tua Lambert sembari menundukkan kepalanya. sekujur raganya hanya bisa dilihat sebagian saja lantaran tertutupi oleh tubuh pak tua Lambert yang agak besar pundaknya.
Seketika lalu Tobey jadinya bertanya-tanya.......
Tobey
Tobey
Siapa Dia? kerabat pak tua Lambert? atau memang tak sengaja terfoto begitu saja?
Tobey tiba-tiba teringat soal pak tua Lambert yang telah lama hidup sebatang kara. tanpa kawan, apalagi saudara......
Tobey
Tobey
Lalu.....siapa gadis ini?
Pertanyaan serupa Tobey kerap ucapkan dalam hati berkali-kali seraya terus saja dipandanginya gadis dalam potret itu. Kemudian, ketika lebih dekat, semakin dekat, sangat dekat Dia pandangi gadis tersebut, mendadak pintu kamar menggebrak keras seperti ada yang sengaja membantingnya. sontak saja Tobey terkejut lalu menghampiri pintu itu.
Tobey
Tobey
Hey, Ghill! Kaukah itu?. Aku benar-benar akan memukulmu, kawan!. ini sudah...........
Tak sampai kuasa Tobey lanjutkan perkataannya karena sebuah hembusan dingin kala itu sungguh begitu terasa sedang menjamah belakang lehernya. disatu sisi Tobey enggan menoleh, namun disisi lain rasa penasarannya seakan membujuk Tobey untuk memberanikan diri.
Tobey
Tobey
Ghill, jika itu Kau....Aku bersumpah........akan kubuat berdarah hidungmu!
Tobey lantas bersiap dengan menarik nafas dalam-dalam seraya kepalkan kedua tangannya. jantungnya berdegup cepat. Dia bahkan tak hiraukan dadanya yang sudah sangat sesak. lalu, sembari menghitung mundur, perlahan kemudian Dia balikkan tubuhnya.
Tobey
Tobey
Sebaiknya persiapkan dirimu, kawan!. tinjuku ini akan terasa menyakitkan! Satu...... Dua........
Pada hitungan ketiga, nafasnya terhenti. kepalan tangannya lambat laun terbuka. rahangnya terbuka lebar. kedua matanyapun terbelalak kala menatap seseorang yang waktu itu ada dihadapannya.
Tobey
Tobey
G....gg.......Ghill?????????
Tubuh Ghill bergelantungan dilangit-langit atap kamar, dengan lehernya yang dijerat gulungan kawat yang tajam. darahnya deras mengucur sehingga membasahi wajah Tobey yang tampak bingung harus berekspresi macam apa.
Tobey
Tobey
Aggg....kkkkkk......????
Ghill
Ghill
Hey, pecundang! apa wujudku seperti ini bisa membuatmu takut?....(Ghill bicara sembari tersenyum, dengan posisi lehernya yang tergantung juga berdarah-darah)
Tobey
Tobey
Gggg.......kkkkkkhhh...????? (kedua mata Tobey melotot dan tak sedikitpun berkedip. mulutnya makin terbuka lebar sehingga membuatnya tak bisa ucap apa-apa)
Ghill
Ghill
Aku sudah tamat,bung!. sekarang pergilah! jangan sampai Kau juga ikut-ikutan mampus.....
Tobey
Tobey
Tttiii.....ti....tidakkk!. i....ini tak nyata!. Apa.....ggggg.....apa yang terjadi padamu.....Gg..Ghill?
Ghill
Ghill
Apa Kau buta?. Aku mati. itulah yang terjadi padaku. dasar bodoh!!!
Tobey
Tobey
Bbbo.....bohong!. ini tak nyata!. Kk....Kau bukan Ghill!. fantasi! ini hanya fantasi! Akan kututup mataku. saat nanti kubuka, Kau.....Kk...Kau akan menghilang!!!!
Tobey lalu menutup kedua matanya. dalam gelap, Dia berharap semoga dirinya waktu itu sedang larut dalam halusinasi. Dia juga enggan menerima kenyataan kalau-kalau kawannya itu ternyata memang mati. sekujur tubuh Tobey bergetar hebat. tapi konsentrasi tetap Dia pusatkan pada beberapa pikiran yang baik-baik. Tobey bayangkan wajah Ghill yang tengah tertawa terbahak-bahak sembari lontarkan sederet guyonannya yang garing. tak lupa Dia bayangkan pula segala pertolongan yang pernah Ghill lakukan kepadanya dengan cuma-cuma.
Susah payah Tobey berusaha jernihkan pikirannya. tapi, suasana hening yang ada saat itu justru malah membuat kepanikan yang Dia rasa jadi semakin menggila. detak jantungnya berpacu sangat cepat sehingga membuat kerongkongannya seolah sedang tersumbat sampai sulit bernafas dengan semestinya. namun Tobey menolak tumbang kala itu. Dia lantas coba tenangkan diri lagi seraya mengatur ulang hembusan nafasnya.
Tobey
Tobey
(Bicara dalam hati)....ini hanya fantasi! ya, fantasiku yang lain. Aku sering melakukannya!. ini tak nyata....ini tak nyata. Ayo......BUKA MATA!
Kala Tobey buka lagi kedua matanya, sosok Ghill yang menggantung dilangit-langit atap kamar tak lagi dilihatnya!. tapi, wujud lain yang saat itu ada dihadapannya sungguh jauh dari dugaan. Tak ada lagi Ghill, namun Tobey kini menatap dirinya sendiri yang sedang terjerat kawat tajam di sekitaran lehernya. lumuran darahnya yang terus mengucur membuat kemeja biru kotak-kotak yang dikenakannya saat itu menjadi merah pekat.
Tobey ketakutan. sementara Tobey yang satunya lagi tampak tersenyum riang!.
Tobey 2
Tobey 2
Hey, Tobey! lihatlah warna merah ini!. apa Kau bisa temukan rasa sakit dibalik keindahannya?. buatlah syair tentangnya! "Oh, wahai merahku! terpujilah atas segala penderitaanmu yang nyata!" Berikutnya Kau yang lanjutkan, Tobey!
Tobey
Tobey
Aaa.....apa....Apa-apaan ini?. apa yang terjadi disini?.....(Tobey perlahan melangkah mundur, tapi pandangannya tetap tertuju ke depan, tak berkedip)
Tobey 2
Tobey 2
Kenapa, Tobey?. apakah kiranya seorang penyair tak mampu berkarya ketika sedang gugup?.....(Tersenyum lebar)
Beberapa detik kemudian, wajahnya lalu berubah wujud kembali menjadi Ghill.
Ghill
Ghill
HA...HA....HA! DASAR PECUNDANG PENAKUT! MATI SAJALAH BERSAMAKU!!!!!
Kedua lengan Ghill menjulur panjang, coba menerkam tubuh Tobey. lantas Tobey lekas saja berlari kencang keluar kamar, tanpa sekalipun menoleh ke belakang. sementara itu, lengan Ghill yang semakin memanjang, terus mengejar-ngejar Tobey tak henti sehingga membuatnya jatuh tersandung, sampainya Dia berguling-guling menuruni tangga.
Setibanya dibawah, dengan nafasnya yang masih terengah-engah, Tobey lalu lekas menolehkan pandangan ke kanan, ke kiri, kemudian ke belakang. tangan panjang Ghill tak lagi ada sejauh mata memandang. Dia menghilang. dirasa ancaman sudah pergi, Tobey lantas berlutut dengan leganya diatas lantai seraya hembuskan nafas semaunya.
Namun, tak selang beberapa lama, tiba-tiba saja seluruh lantai di rumah pak tua Lambert berubah menjadi lunak sehingga membuat sekujur tubuh Tobey tersedot kedalamnya dan nyaris setengah tenggelam. lalu dengan cepatnya tangan kanan Tobey bergegas meraih salah satu kaki piano klasik yang ada disebelahnya, sampai kemudian Dia manfaatkan kaki piano itu untuk menarik kembali setengah tubuhnya ke permukaan.
Tobeypun lanjut berlari. tapi kali ini geraknya begitu sempoyongan dan tak stabil lantaran seisi rumah pak tua Lambert mendadak berguncang hebat bagai sedang terjadi gempa besar. namun meski begitu, Tobey tak sedikitpun hentikan lajunya. bahkan larinya sekarang jauh lebih cepat setelah Dia melihat pintu menuju keluar sudah ada tepat di depannya.
Lantai kembali mencair. tak mau tenggelam lagi, Tobey lantas putuskan saja untuk segera melompat sejauh mungkin sehingga kepalanya menabrak pintu itu keras sekali sampai terbuka lebar dan membuatnya jadi pingsan untuk beberapa sesaat.
Ketika Tobey tersadar dan segera membuka mata, pandangannya waktu itu terasa berputar-putar. tak ada hal lain yang dapat dilihatnya selain cahaya putih yang bersinar begitu terang sehingga menyilaukan mata. diusap-usapnya lalu kedua matanya itu seraya bangkitkan raga yang masih sangat lemas. sedikit demi sedikit, pandangannya kembali normal. Tobey akhirnya mampu melihat segala situasi disekitarannya dengan cukup jelas.
Namun, ada hal aneh yang terjadi di momen itu. pada akhirnya Tobey berhasil keluar dari rumah pak tua Lambert. semestinya, pemandangan yang dilihat Tobey waktu itu adalah pekarangan rumah pak tua Lambert yang berhiaskan bunga-bunga layu, lengkap dengan pagar besinya yang tinggi menjulang. tapi pada saat itu, nyatanya Tobey justru terbangun di sebelah barisan loker sekolah, dengan posisi tubuhnya yang sedang tergeletak diatas lantai. murid-murid lain yang melintas disana memperhatikan Tobey sembari tertawa mengejek lantaran penampilan Tobey waktu itu sungguh berantakan.
Sementara itu Tobey terheran-heran juga tak henti bertanya-tanya atas kejadian mengerikan yang baru saja dialaminya.
Tobey
Tobey
Aneh!......(bicara sendiri dalam hati).....kenapa Aku jadi ada disini?. apa Aku sedang bermimpi?
Tak lama kemudian, Tobey lalu terbangun dan berjalan pelan menuju kelasnya sembari garuk-garuk kepala. ditengah rasa vertigo yang tiba-tiba menyerangnya, terdengar keras suara hentakkan kaki seseorang berlari cepat dari arah belakang seperti sedang berusaha mengejar Tobey.
Beberapa saat kemudian, ditepuknya pundak Tobey......
????????
????????
Hey! kupikir Kau takkan ke sekolah hari ini!
Ketika Tobey membalikkan tubuhnya, betapa kaget sekaligus tak percayanya Dia atas sosok yang dilihatnya waktu itu.....
Tobey
Tobey
AAAAAAA!!!!!.....(menutup mata dengan kedua telapak tangannya)
Ghill
Ghill
Hey! ada apa, bung? ini Aku!.....temanmu!......(Ghill kebingungan)
Tobey
Tobey
(perlahan membuka matanya)......Gggg.....Ghill? Kkk....Kaukah itu?
Ghill
Ghill
Tentu saja ini Aku!. memangnya Kau punya teman yang lain?, ckckckck.....(tertawa cekikikan)
Tobey
Tobey
Kku....Kupikir Kau benar-benar sudah mati?
Ghill
Ghill
Apa? Aku?......mati?......(Ghill menjepit leher Tobey menggunakan ketiaknya. lalu, dipukul-pukulnya pelan kepala Tobey seraya bercanda)....Kau mendoakanku cepat mati, hah? itukah harapanmu di akhir tahun ini?. jika Aku mati, Kau takkan punya kawan lagi, pecundang!
Tobey
Tobey
Ttu....tunggu....Tunggu!. maksudku, ssu...sungguh Aku baru saja melihatmu mati, Ghill!
Ghill
Ghill
Apa?....(Ghill melepaskan jeratannya)....bagaimana bisa?
Tobey
Tobey
Aku juga tak begitu paham. tapi yang jelas, setelah Kau mengajakku masuk ke rumah itu, banyak hal aneh terjadi begitu saja.......
Ghill
Ghill
Rumah siapa?......
Tobey
Tobey
Pak tua Lambert.....
Ghill
Ghill
Hah? kapan?
Tobey
Tobey
Tadi pagi.....sebelum kita berangkat sekolah.....
Ghill
Ghill
Ttaa....tadi pagi katamu?. HA...HA...HA!....(geleng-geleng kepala).....semalam, selepas menonton Rugby bersama Bruins, Aku menginap di rumahnya. pagi ini Aku ke sekolah juga bersamanya, bukan denganmu. lagipula Aku bertemu denganmu hari ini baru beberapa menit yang lalu, bung!
Tobey
Tobey
Hey, jangan bercanda!!!
Ghill
Ghill
Kupikir Kau yang sedang bercanda?! ada apa denganmu?
Tobey
Tobey
(*******-***** kepalanya sendiri).....Arrrrgggh! sepertinya Aku sudah gila!
Ghill
Ghill
Tenang, bung!. ayo, ceritakan padaku!
Tobey
Tobey
Aku berdiri didepan rumah pak tua Lambert. Kau datang. kita berdua masuk kesana. Kau menghilang. Aku mencarimu. Kulihat Kau mati....hidup lagi.....lalu mengejarku. Aku berhasil keluar. lalu.....tiba-tiba Aku ada disini!
Ghill
Ghill
?????????.....(menatap Tobey tak percaya)
Tobey
Tobey
Terserah apa pendapatmu!. tapi itulah yang terjadi!
Ghill
Ghill
Wow, wow, wow!....(bertepuk tangan).....daripada puisi, mestinya Kau menulis novel misteri saja, bung!. HA..HA...HA!
Tobey
Tobey
Aku serius!!!
Ghill
Ghill
Ya, entahlah, bung!. Aku bukan tipikal orang yang mudah percaya jika tak mengalaminya sendiri. lagipula, untuk apa Kau berdiri didepan rumah si tua Lambert?. Kau sendiri tahu Dia mati mengenaskan......
Tobey
Tobey
Aku tak tahu!. Ahhh......(memukul salah satu loker disampingnya).....jika sosok itu bukan Kau, lantas siapa Dia?
Ghill
Ghill
Mungkin hantu si tua Lambert!......
Tobey
Tobey
Ada yang janggal dari rumah itu!
Ghill
Ghill
(merangkul pundak Tobey)....Sudahlah, bung!. mungkin waktu itu Kau berhalusinasi terlalu lama, lalu tenggelam didalamnya. setidaknya Kau sekarang sudah ada disini bersamaku. lebih baik kita lanjutkan saja kehidupan kita yang normal dan membosankan ini! Belajar?. Ah, tentu bukan!. kita ke kantin terlebih dahulu. Ayo!
Tobey dan Ghillpun akhirnya pergi bersama menuju kantin sekolah. meski sudah merasa jauh lebih lega, tapi Tobey tetap saja masih kepikiran soal rentetan kejadian aneh yang telah dilaluinya. apalagi saat Dia kembali teringat dengan potret gadis misterius yang ada di rumah pak tua Lambert, rasa penasarannya mendadak timbul lagi sehingga membuatnya ingin kembali ke rumah itu.
Ghill
Ghill
Hey, ngomong-ngomong.....dalam halusinasimu itu, bagaimana caraku mati?
Tobey
Tobey
Lehermu digantung dan dijerat kawat tajam sampai nyaris putus......
Ghill
Ghill
Menjijikan! Tapi terdengar keren! HA...HA...HA!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!