Badai kekecewaan menerpa Emily saat ini. Dia di tolak bahkan sebelum melakukan pendeketan kepada pria bertatto elang itu.
"Rumit sekali hidup ini, untuk mendapatkan tempat terbaik kita harus memberikan separu hidup sebagai jaminan."
Lengah-nya jalanan malam ini, membuat mobil yang di tumpangi Emily melesat laju tanpa hambatan. Dalam perjalanan, dia melewati beberapa bangunan tua yang menghiasi jalanan kota Madrid.
Tidak butuh waktu lama, mobilnya kini memasuki gerbang area perumahan dimana keluarganya dulu tempati. Rumah dengan struktur bangunan segi empat yang di desain ala bangunan-bangunan mewah di Prancis itu terlihat sepi karena semua penghuninya sudah tiada.
Emily berjalan menelusuri sisi luar rumahnya, mencari-cari, mungkin saja ada kenangan yang tidak sengaja orang tuanya tingglkan untuk dia. Namun, beberapa kali mengitari tidak ada satupun benda berharga yang dia temukan. Kepergian kedua orang tuanya begitu mendadak, tiada kesan dan kesan, mereka menghilang seperti debu yang di tiup angin.
"Apa kalian akan membiarkanku dalam dilema hidup seperti ini? Kenapa tidak kalian bawah saja aku. Kenapa?"
Perempuan itu menangis tersedu di bawa pohon yang rindang, hanya satu pohon yang tumbuh di pekarangan. Dulu saat kedua orang tuanya masih ada, mereka sering berteduh sambil menceritakan masalah masing-masing, merasakan sedih dan bahagia bersama-sama.
Emily Burman, namanya memiliki arti yang istimewah yaitu rajin dan tekun. dia adalah anak yang kuat, sejak kedua orang tuanya meninggal, dia bertahan hidup sendirian. Beberapa bulan sebelum Rimario menemukannya, di rumah ini dengan mengandalkan tumpukan koran yang di tinggalkan Ayahnya gadis itu menjualnya agar bisa membeli bahan makanan, terkadang dia sering membantu para lansia dan mereka akan membayarnya dengan beberapa roti dan selai.
Dia bahagia melakukan semua itu meski bayaran yang dia dapatkan tidak sebanding. Dan sekarang ketika segala kebutuhan itu sudah terpenuhi, dia harus membayar kembali dengan memberikan seperuh hati dan hidupnya. Ini yang namanya hukum alam. Ada penggorbanan besar di balik kenikmatan yang kita terima.
"Rumah ini begitu kotor, berdebu di mana-mana."
Emily mendesah, karena dia sudah di sini dia berfikir untuk membersihkan rumah sebelum kembali ke Mansion. Namun, karena lelah setelah bersih-bersih, akhirnya dia tertidur. Tak sadar entah sudah berapa jam dia meninggalkan Manison tanpa kabar, seisi rumah panik mengira dia kabur karena tertekan.
"Gadis yang sangat merepotkan. Untuk apa dia harus kabur. bukankah lebih baik dia diam di rumah saja,"
Leon benar-benar kesal. Dia berada pada pilihan yang membingungkan. Rasa egois yang tidak ingin terlihat sedang mengkhawatirkan orang lain membuat dia susah berkomunikasi dengan Emily
Apalagi sejak gadis itu datang kerumahnya, Leon selalu memberikan sikap dingin dan cuek padanya, hingga membuat mereka kerap kali bertengkar. Jarang saling kedua orang itu bertegur sapa.
"Ke mana anak keras kepala itu, sudah begitu larut dan dia belum juga kembali." Leon mengeram kesal. Tentu saja dia kesal, sedari tadi Romario memarahinya karena Ketiadaan Emily di rumah, dia bahkan sudah menelpon semua teman yng biasa sering berkunjung di Manison, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang tahu keberadaan gadis itu.
"Apa teman-temannya tidak ada yang tahu."
"Aku sudah mengatakannya berulang kali Daddy."
"Cek kembali jangan sampai ada yang terlewati," pinta Romario dengan tegas.
"Sudah Daddy, aku membulak-balik buku ini sudah lebih dari 3 kali dan hasilnya nihil."
"Apa kau sudah mengeceknya di rumahnya yang dulu? mungkin saja dia ke sana."
Pria yang memakai kaos hitam itu berfikir sejenak. "Benar, aku belum mengeceknya sampai ke sana."
Leon berlari mengambil jaketnya, dan tanpa menoleh dia berteriak untuk ayahnya.
"Aku akan melihat apa kah dia di sana Daddy, katakan pada Melisa untuk menyiapakan makan malamnya nanti saja."
"Hei, jangan marahi dia! Bicralah dengan pelan," teriak Romario memperingati putranya. Kerena dia tahu sifat Leon, selalu berkata kasar pada wanita itu. Sama seperti namanya, dia selalu saja mengaum.
Emily Burman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Irfah Al Begytthu
cantiikkk
2022-01-19
0
ocie
Emily cakep kali 🥰😍
2022-01-16
0
Imas Kartini
awas Leon nanti kamu bucin
2022-01-06
0