Kamar Adam
Surabaya yang kini terik akan panasnya matahari, sungguh sangat membantu ibu-ibu rumah tangga atau para asisten rumah tangga yang menjemur pakaian. Banyak yang kering hanya dalam hitungan detik saja, sudah siap untuk di angkat lagi.
Tapi tidak bagi Dira. Gadis Bandung yang ingin kuliah di ibukota Jawa Timur itu nampaknya sudah merasa kelelahan untuk berjalan, setelah keluar dari stasiun kereta api. Naik kereta dari Kota Kembang ke Kota Pahlawan bisa memakan waktu berjam-jam lamanya dalam perjalanan.
Dira berjalan sambil melihat-lihat jalan di area kota Surabaya ini. Juga bolak-balik matanya melirik pada jalan dan ke kertas dan yang ada di genggaman tangan kanannya. Dengan bingungnya, gadis berhijab itu sambil menarik tas koper besarnya.
"Ini alamatnya kemana, sih?" tanyanya sambil menggaruk kepala belakangnya. "Kalau nanya ke orang-orang sini, nanti takutnya banyak yang nggak tahu."
Ketika akan menyebrangi jalan, dengan sangat berhati-hati sambil melirik kanan dan kiri, tiba-tiba seorang pria berdiri di belakangnya. Pria itu nampaknya melihat situasi sekelilingnya. Dan hal buruk yang bisa diduga siapapun yang melihatnya terjadi.
Pria itu mengambil dompetnya Dira yang berada di saku belakang celananya. Dira bisa merasakan celana belakangnya seperti dirasuki sesuatu. Pria itu pun melarikan diri, dan Dira segera menjerit, "Copet! COPEEET!!!"
Beberapa orang bapak-bapak yang ada di sekeliling Dira segera membantu Dira mengejar copet itu. Pencopet itu segera mencari tempat untuk bersembunyi.
Dan ternyata, ia ditemukan oleh seorang pria yang berada di dalam sebuah mobil sedan berwarna hitam. Pria di mobil itu melihat pencopet tersebut dengan raut wajah bertanya-tanya, karena ia tak tahu pria di sebelah mobilnya itu adalah seorang pencopet.
"Hei! Kamu siapa?" tanya pria itu.
"Saya numpang sembunyi, Pak!" jawab pencopet itu.
Pria yang duduk di jok supir itu pun membiarkannya. Hingga ia kaget saat mendengar banyak massa yang menjeritkan kata 'copet'.
Pria di mobil itu mulai menduga, bahwa copet yang dimaksud mereka adalah seorang pria yang bersembunyi di sebelah kanan mobilnya. Supir itu pun keluar mobil, dan menyerahkan pria itu pada massa.
"Disini copetnya, Mas-Mas! Tapi tolong, jangan main hakim sendiri! Segera saja hubungi polisi, dan serahkan pada mereka urusannya," kata supir itu.
Kumpulan bapak itu menuruti supir tersebut. Rupanya saat mengejar pencopet itu, sudah ada salah satu dari mereka yang menghubungi pihak kepolisian. Jadi tak perlu khawatir lagi kalau pencopet itu bisa lolos.
Dompetnya Dira pun kembali ke tangannya Dira. Ia berterima kasih pada bapak-bapak itu. Untungnya polisi sudah tiba, dan pencopet itu segera diborgol tangannya untuk dijebloskan ke penjara. Dira juga berterima kasih pada supir mobil yang berani itu.
"Sama-sama, Mbak! Lain kali, Mbak harus lebih berhati-hati kalau dijalan raya ini! Soalnya, di jalan ini memang rawan copet, jambret, culik, sama begal," balas supir itu.
"Iya, Pak. Sekali lagi, makasih atas bantuannya," kata Dira dengan senyuman.
Sebelum pergi, ia pun menanyakan alamat yang tertera di kertas yang ia miliki. Supir itu menjawab dengan senang. Ia berkata, "Wah, ini mah rumah majikan saya! Rumahnya Juragan Rohman. Kebetulan saya supirnya."
"Kebetulan banget! Saya orang yang mau menempati rumah kontrakannya, yang udah saya sewa beberapa bulan lalu," jelas Dira panjang-lebar.
"Oh...gitu, ya! Tunggu ajalah dulu! Beliau lagi belanja di supermarket ini!"
Dira sangat senang. Akhirnya rumah yang akan ia tempati selama di Surabaya ini akan segera ia temukan. Dan ternyata, orang yang menyelamatkannya dari copet tadi adalah supir pribadi pemilik kontrakan rumah tersebut.
...✓✓✓...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
💎hart👑
👣👣👣
2022-09-29
1