Hari ini adalah hari pertama Jesi bekerja di salah satu minim market. Ia sengaja datang pagi-pagi untuk memperkenalkan diri dengan yang lain dan bersih-bersih dahulu sebelum bekerja.
" Pagi semuanya " sapa Jesi
" Kamu pasti orang baru " ucap karyawan perempuan
" Ia perkenalkan namaku Jesi " ucapnya
" Aku Tania "
" Aku Agil "
" Senang berkenalan dengan kalian.. mohon kerjasamanya " ucap Jesi
" Kamu tenang saja Tania itu orangnya baik " ucap Agil
" Pasti dia ada maunya " ucap Tania sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
" Astaga bebz ko bicaranya begitu " ucapnya Agil dengan wajah kesal
" Kalau begitu apa yang bisa aku kerjakan " ucap Jesi
" Kamu ngepel saja di depan dan di dalam sementa aku akan membereskan barang di gudang dan Tania mengecek barang yang habis " batin Agil
" Baiklah " ucap Jesi ke belakang membawa peralatan untuk mengepel
Semua terlihat baik pada Jesi, bahkan kini Jesi nyaman bekerja disana meskipun baru satu hari.
Jesi disini mempunyai teman baru yang cukup menerimanya, tidak jutek dan judes pula. Jesi berharap ia akan betah bekerja disini.
Setelah selesai mengepel, Jesi pun membatu Tania memeriksa stok barang yang masih ada. Kini sang manager pun datang untuk melihat hasil kerja Jesi.
Ia melihat cara Jesi sambil tersenyum ia pun menghampiri Jesi ketika Jesi sudah selesai jam kerjanya.
" Jesi... kamu bisa ke Gudang sebentar " ucap sang manager mini market itu
" Baik Pa " ucap Jesi bingung
" Jes, mau kemana " tanya Agil
" Di panggil sama pa Manager " ucap Jesi
" Mau apa pa Manager manggil kamu " tanya Tania
" Entahlah " ucap Jesi juga bingung
" Kalau begitu semangat ya " ucap Agil
" Ok " ucap Jesi sambil tersenyum melangkah menuju gudang
Sesampainya disana Jesi segera menghampiri Sang manager yang sedang memeriksa data stok di sana.
" Bapak manggil saya ada apa ya " tanya Jesi
" Kamu Disni baru satu hari kerja dan kerja kamu bagus, kamu teliti dan hati-hati dalam mengecek barang-barang di sini " ucap Sang manager
" Alhamdulillah kalau bapak suka dengan cara kerja saya " ucap Jesi sambil tersenyum
" Sebenarnya berat namun harus aku katakan jika di pusat sedang memerlukan orang seperti kamu, di lihat dengan lulusan bagus kamu terpilih untuk di pindahkan ke pusat " ucap sang manager
" Jadi maksud bapak saya di pindahin ke Jakarta " tanya Jesi
" Betul, tapi kamu tenang disana juga kamu di berikan gaji yang besar beserta bonus lainnya.. " ucap sang manager
" Padahal Jakarta adalah kota yang aku hindari.. aku takut Mesi jadi susah karena aku " batin Jesi
" Tapi pa kenapa saya kenapa tidak Tania atau agil " tanya Jesi
" Mereka hanya lulusan SMA Sementara kamu lulusan sarjana bagian administrasi itu cocok untuk pekerjaan mu disana " ucap Snag manager
" Bagaimana ini... tapi aku tidak punya pilihan lain.. aku jangan dulu beri tahu Mesi jika aku akan pindah ke Jakarta " batin Jesi
" Baiklah pa.. saya akan terima tawaran dari bapak " ucap Jesi
" Bagus, besok kamu ikut supir yang akan kembali ke Jakarta, nanti kamu langsung di antar ke kantor pusat disana " ucap Sang manager
" Baik Pa, terima kasih.. kalau begitu Saya pamit " ucap Jesi
" Silahkan "
Dengan wajah sedih Jesi segera menghampiri teman yang baru ia kenal.
" Jesi.. ada apa dengan mu, kenapa wajahmu sedih " ucap Tania
" Apa kamu di pecat " tanya Agil
" Hus... jangan bilang begitu " ucap tania
" Kenapa... " tanya Agil
" Aku tidak di pecat justru aku di pindahkan ke Jakarta " ucap Jesi
" Apa " ucap Tania kaget
" Wah... kamu beruntung Jesi " ucap Agil
" Sebenarnya aku sedih tau.. " ucap Jesi
" Ga papah kali.. itung-itung kamu belajar nambah pengalaman juga.. siapa tau kamu sukses disana " ucap Tania
" Aku setuju sama ucapan mu ini " ucap Agil
" Terima kasih ya kalian sudah baik padaku " ucap Jesi
" Sudah jangan sedih " ucap Agil
" Ia.. aku pulang dulu ya " ucap Jesi
" Hati-hati di jalan " ucap Tania
Jesi langsung melangkah pergi dari sana, ia berjalan kaki menuju taman yang tidak jauh dari sana.
" Kenapa nasibku jadi begini.. padahal aku tidak mau Kesana.. " batin Jesi
Suara dering ponsel milik Jesi berbunyi, siapa lagi yang menghubungi Jesi kecuali Rafa yang sedang dekat dengannya.
Tut.. Tut... Tut...
" Halo " ucap Jesi dia duduk di taman dengan beberapa orang sana
" Kenapa suara mu seperti yang tidak bersemangat.. apa ada masalah dengan pekerjaan mu " tanya Rafa
" Tidak " ucap Jesi
" Lalu apa apa.. coba ceritakan padaku " ucap Rafa
" Kenapa Rafa tau kalau aku lagi mikirin sesuatu.. " batin Jesi
" Em.. aku tebak pasti kamu lagi di taman kan " ucap Rafa
" Tuh, dia tau aku disini lagi.. " ucap Jesi dalam hatinya sambil celingukan takutnya Rafa ada disana
" Dari mana kamu tau " ucap Jesi bingung
" Kita kan sudah sehati, makannya aku tahu " ucap Rafa sambil tertawa
" aish.. aku kira kamu memang ada disini " ucap Jesi
" Kamu mau aku kesna " tanya Rafa
" Tidak usah " ucap Jesi
" Kamu kenapa sih.. ceritakan dong.. " ucap Rafa
" Aku akan pindah ke Jakarta " ucap Jesi
" Apa.. " ucap Rafa kaget
" Ia pindah, besok " ucap Jesi
" Ko mendadak.. " ucap Rafa
" Ya.. " ucap Jesi Terpotong
" Kamu tunggu Disana, aku akan segera ke taman, jangan kemana-mana " ucap Rafa langsung mematikan teleponnya
" Astaga Rafa kenapa malah kesini " ucap Jesi bingung
Ia menunggu kedatangan Rafa sambil melamun. ia tak tahu harus bagaimana disana, ia takut jika kehadiran disana hanya akan menambah beban untuk Mesi, tapi dia tidak punya tempat tinggal selama di Jakarta.
Tak lama kemudian Rafa segera datang kesana sambil memeluk Jesi. Sementara Jesi bingung dengan sikap Rafa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nur Lizza
semangat jesi
2021-11-28
0
Asmi☺☺
semngat lanjut💪💪
2021-11-14
0
Hidayah Airiz
Adakah Itu rencana rafa ya???
2021-11-14
0