Buku album besar berwarna merah kecoklatan itu benar-benar masih bagus.Itu karena Kak Sean menyimpannya dengab baik.Kak Sean memang tidak ada dirumah dan mengurus kamarnya saat di kampus.Tetapi jika aku rindu,tentu aku akan menelponnya dan meminta izin untuk tidur di kamarnya sambil telponan.Terkadang Kak Petra mengisengiku dengan memberi suara hantu jika aku menangis.
"Ah!foto ini ketika aku masih berumur satu setengah tahun!"Xana berseru ketika melihat foto ia bersama Kak Sean dan ibunya.
"Bagaimana dengan ini? apa kamu ingat,Xana?"Kak Sean tiba-tiba bertanya dengan menunjukkan sebuah foto yang berisikan Aku memakai gaun di acar ulang tahun Kak Sean yang ke-10.
"Aku ingat,ini ulang tahun Kak Sean yang Ke-10.Saat itu banyak gadis yang mendekati Kak Sean,aku cemburu dan mengatakan kalau mereka nenek sihir,kalau tidak salah Kak Sean tidak marah saat itu..." Xana bercerita.
"Tentu,ngapain aku marah,"Lanjut Kak Sean.
"Ah,coba lihat juga foto ini!ini saat kita pergi ke Inggris umurku 12 tahun dan masih sangat imut.Kita memakai pakaian mewah seperti Putri dan pangeran Kerajaan di dalam dongeng saat itu." Xana sedih karena ia sudah lama tidak ke sana.
"yah,kita sekarang benar-benar sibuk memikirkan masa depan,Xana.Mau tidak mau kita kedepannya harus bisa bersaing dengan orang lain agar hidup kita maju."Kak Sean memeluk Xana.
"Kak,berjanjilah padaku,jika kakak Lulus nanti kita ke Inggris,ya.Aku kangen mereka."Xana benar-benar sedih dan meratapi foto tadi.
"Of Course,kita akan jalan-jalan ke sana nanti,"Jelas Kak Sean.
Xana merindukan Inggris bukan karena ingin berlibur.Tetapi,Karena ibunya merupakan putri bungsu dari bangsawan Inggris yang masih Keponakan Ratu Kerajaan Inggris.Xana kecil dulu punya beberapa kerabat di sana.Ia berteman dengan mereka hanya sekitar 4 bulan.Setelah Xana kembali,ia benar-benar kesepian.Ia mencoba berteman dengan teman sekelasnya,namun tidak ada satupun dari mereka yang tulus.Jika tidak meminta uang ya minta traktir,begitulah anak-anak tidak berpendidikan itu.Itulah sebabnya Xana tidak suka berteman.
"Xana,Sean,Ayo turun dan makan."Suara lemah lembut Ibu benar-benar membuat hati Xana tenang.
"Baik! Ayo,Kak Sean pasti kangen masakan Mama!"Xana menarik tangan kakaknya lalu membawanya ke bawah.
Di bawah sudah ada Ayah,Kak Albert dan Kak Petra menunggu.
"Kak Albert,Coba lihat! Mereka seperti pengantin baru jika turun dari sana!"Kak Petra menunjuk kami dengan tertawa.
"Mereka memang begitu sejak kecil,bodoh," Kak Albert menjitak kepala Kak Petra dengan keras.
"AHHHHH!! SAKIT!!!" Kak Petra merintih kesakitan.
Semuanya duduk di meja makan.Aku duduk diantara Kak Sean dan ibu.Sedangkan di seberang kami ada Kak Petra dan Kak Albert.Ayah menjadi penengah.Makan dimulai,Lauk kami hari ini full favorite Kak Sean.Daging Steak,Spagheti Keju,dan Ayam Kecap,Semua itu makanan kesukaan Kak Sean.
"Xana,Sean,Albert,Petra dengar,mulai sekarang Papa meminta kalian untuk berhati-hati.Saingan Papa akhir-akhir ini adalah geng mafia terkenal.Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk menjatuhkan Papa.Tetap jaga keamanan kalian,jika perlu kalian bawa saja pengawal sebanyaknya,terutama Xana."Ayah menjelaskan ketika kami memakan hidangan penutup.
"Baik,Papa.Xana tahu itu,Papa tidak perlu khawatir berlebih,ya."Xana menenangkan ayahnya.
Tentu saja,mau bagaimanapun mereka adalah anak orang terkaya di berbagai penjuru dan juga terkenal dengan Geng Mafia yang mencakuo banyak wilayah.Wajar saja ayahnya sekalu mengingatkan anak-anaknya.
Ketika saat makan telah selesai,semuanya ke ruang keluarga dan menonton TV kecuali ayah,ia ke ruang kerjanya karena ia adalah orang sibuk.Tapi dia tidak jarang juga meluangkan waktu untuk menonton bersama.
"Ma,kita setel film horor aja,yuk! pasti seru,nih!"Kak Petra berseru.
"Ngga!Mama Kak Petra sengajs mau nakutin!!"Xana takut akan film Horor.
"Tenang saja! aku punya kaset terbaru film hantu barat,nih!Khusus untuk My Baby Xana~~" Kak Petra berbicara dengan nada dibuat-buat.
"Heerrhhhh.....Mam-" belum selesai bicara Xana pun dipotong.
"Tenang,ada Kakak disini,"Kata-kata ini sederhana tapi mampu membuat Xana tenang.
"Iya,kak."Xana menjawab.
Semua menonton film horor mengerikan itu.Kak Petra sialan memang pandai memilih film menakutkan bahkan ada adegan bunuh-bunuhannya.Tapi dia bodoh dalam pelajaran Ipa,fisika,ataupun Kimia.Nilai terbesar yang pernah ia peroleh adalah 15.Ibu kami tidak pernah marah karena kemampuan setiap orang berbeda,tidak bisa semua disamaratakan.
"GYAAAAAAAAAAAA!!!!!!!KAKAKKKKK!!!!!!" Xana berteriak kencang ketika ada adegan Jumpscare di film horor itu.
Xana memeluk erak tangan kakaknya sambik menyender ke sofa hangat itu.
"Xana,sayang tenang disini ada kakak,oke?"Kak Sean mencoba menenangkan Xana.
"HAHAHA Lihat itu! bagaiman kau bisa setakut itu! semua orang tidak akan percaya bahwa ini adalah Xana yang mereka kenal jika kau seperti ini,HAHAHA"Kak Petra puas dengab mengisengi Xana lagi.
Kak Petra memang begitu,dia sangat menyebalkan.Aku tidak tahu apa yang membuatnya menjadi anak nakal seperti ini.Ah,aku ingat,kata Ibu dulu Ayah sangat nakal bahkan ketika sudah cukup sedikit dewasa.
"Ibu!apa dulu Papa ketika kecil juga begini?! aku tidak tahan dengan kelakuan Kak Petra!"Kesal Xana.
"haha~ benar Papamu dulu sangat nakal dan iseng.Ia pernah sengaja membakar gerobak makanan milik orang.Dia..."cerita Ibu terpotong oleh Papa.
"Papa sengaja membakar gerobak jelek dan tidak layak pakai itu agar dia mendapat uang ganti rugi dari keluarga Papa dan membeli gerobak baru,bahkan dapat membuat rumah."Ayah melanjutkan.
Yahhh,yang terlihat jahat sekalipun tidak sepenuh nya jahat.Papa Xana begitu kejam di dunia pergensteran juga dunia bisnis.Tapi hanya keluarganya yang tahu betapa hangatnya Tuan Lant itu,terutama ibu.
"Anak-anak kembali ke kamar kalian lalu tidur,besok kalian masih harus sekolah,kan?"Lanjut ayah memerintah.
"Iya,Kak Sean aku akan tidur dengan Kakak~"Xana memeluk Kakaknya yang lebih tinggi itu.
"Ayo,"Kak Sean menjawab singkat tapi tetap jelas.
Kak Sean menggendong Xana.Kedua orang tua mereka menyetujui mereka akrab karena mereka adalah Kakak tertua dengab adik bungsu.
"Mama,kenapa tidak buat adik satu lagi untuk kami?"tanya Petra karena sangat iri pada Xana dan Sean.
"COBA SAJA JIKA BERANI!!!"Xana menjawab dengan keras daru atas anak tangga sambil digendong Sean.
Semua orang tahu bahwa Xana tidak mau posisinya digantikan.Ia tidak mau punya saingan.Ia mengancam jika ibunya dan ayahnya berani punya anak lagi,ia akan pergi meninggalkan rumah dan mengadu pada neneknya di Inggris.
Sesampai di Kamar Xana dengan Kakaknya tidur.Xana dibacakan dongeng oleh Kakaknya,itu mengingatkan Xana dengan masa kecilnya ketika Ayah dan Ibunya masih sibuk kesana kemari dengan urusan dulu.Kak Sean lah yang mengasuh Xana,Kak Albert dan Petra ikut dengan ibu karena mereka masih sangat kecil.Ibu mengatakan itu seolah tidak tahu berapa umur anak gadis yang ia tinggalkan saat itu.
Xana dan Kakaknya sudah tertidur lelap.Xana tidur di pelukan Kakaknya.Siapa Sangka Seorang Sean Wijaya yang terkenal dingin dan tidak pernah bersosial bahkan tidak menyukai wanita itu bisa sehangat ini dengan cewek,adiknya sendiri.Sudah dikatakan sebelumnya,ibunya selalu memoto moment kebersamaan mereka,terutama ketika tidur.Ibu menyelinap masuk dan memoto mereka.Mungkin sudah ratusan kali cekrekan.Kak Sean terbangun hanya dengan suara derak pintu saja.
--Bersambung
PERHATIAN!!!
Yuk,dukung Penulis dengan Like,Favorite,dan Vote agar penulis semangat!(づ。◕‿‿◕。)づ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Chazelune
jsjzhzbzjJznzsjsjznxnzjzns
2021-12-03
5