Satu Pengawal sudah kalah,kini tinggal 3 pengawal dibelakang Xana.Kemudian ada serangan lagi dari belakang.Tangannya di masukkan ke saku kiri dan kanan lalu menendang kepala pria tersebut dengan kuat.Satu orang lagi pingsan.Dua pengawal yang tersisa itu ketakutan dan bersembunyi di belakang punggung Jihan.
"Kini Giliranmu,Jihan."
"A-apa? Aku? Hah! Ka-kau berani mendekat??!" Jihan berjalan mundur.
Xana berlari mendekatinya lalu meninju pipi Jihan dengan tangannya.cewe itu teriak kesakitan,ia baru kali ini dipukul oleh seorang cewe mengingat kalau ia punya banyak anak cewe cupu untuk dibully.Dengan dibantu anak buahnya,Jihan bangkit dan pergi.
"Tunggu saja kau!" Hardik Jihan.
"Ya,baik,akan aku tunggu!" Seru Xana.
Xana kembali ke dalam kelas dan duduk.Teman-temannya masih tidak percaya cewe cupu itu begitu kuat ditambah lagi ia begitu berani dengan Jihan.Sebenarnya Siapakah Xana?
"Hahh~ Aku jadi bosan," Xana menguap dan menyenderkan wajah ke tangannya.
Ia menatap kerumunan itu.Mereka kaget dan kembali ke tempat duduk.Mereka tahu maksud dari kata "bosan" Xana itu seolah-olah ingin memukul mereka.
Bell pulang berbunyi.Semua Murid berhamburan keluar sekolah.Tampak Jihan dengan adiknya Reza yang sudah bonyok memasuki mobil mewah berwarna hitam itu.Jihan menatap sinis Xana.Entah apa yang dia pikirkan.
Xana tidak dijemput mobil,ia langsung jalan ke arah berbeda.Ia pergi Ke sebuah gedung sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Sekolahnya.Ia Ke SMA Jaya Kusuma 01,yang dimana hanya orang pintar,ber-uang,elit,anak bangsawan/kerajaan,dan anak-anak pilihan yang bisa masuk ke sana.Xana masuk ke gedung itu.Tampak anak-anak SMA itu sudah keluar dari gedung sekolahnya.
"Xana!" Ada suara memanggil nya dari arah parkiran mobil.
2 pria tampan dengan mobil sport merah melihatnya.Kedua Cowok keren itu adalah Cowok populer di sekolah Berkelas ini,yang tak lain adalah kakak kandungku.
Satu orang pria dengan jaket bermerek warna biru merah dengan rambut berwarna hitam pekat berantakan dan mata biru terang yang tampan itu adalah kakak ke-3 ku,Petra.Sedangkan yang disampingnya ada pria dengan baju sekolah rapi dengan sweater coklat macaroon,matanya Kuning terang dengan rambut di poni tampan warna kuning kemerahan itu adalah kakak ke-2 ku,Albert.
"Eyyoo! Tadi aku tanya Joan teman sekolahmu katanya kau bertengkar ya!!" Seru Kak Petra.
"Iya," aku masuk mobil sport itu dan duduk di belakang.
"Gara-gara apa?"tanya Albert.Kakakku yang jarang bicara itu bicara padaku?!
"Ah,bola basket adiknya mengenai dahi dan seragamku,aku membalasnya hingga ia pingsan.Jadi dia ingin menantangku,ya gitu lah kira-kira..." Xana kebingungan akan menjelaskannya agar tidak rumit.
"Hei,Albert,Kau tahu dia keponakan Walikota sekaligus pecundang.HAHAHAHAHAHA Soalnya kudengar dia justru memanggil pengawalnya bukan?" Kak Petra tertawa puas.
"Iya,tapi dia akan membuat perhitungan denganku kayaknya,huufftt" Xana kecapean.
"Kau lelah,kita sudah sampai,nanti langsung istirahat saja,ya." Kak Albert menjadi perhatian.
Cukup aneh tapi yasudahlah memang mood nya selalu berubah sejak kecil.
"Ah,bisakah kalian jangan memberitahu ayah?"minta Xana.
"Ya" Albert yang menjawab.
Rumah megah mewah dan fasilitas lengkap itu adalah rumah Xana.Ia bagaikan Putri du kerajaan.Disambut manis oleh ibunya dan pelayan lain.
Xana adalah anak dari perusahaan besar di seluruh penjuru negara.Ayahnya bukan sembarang orang.Ia tidak memiliki ibu lain selain ibunya.Xana sengaja menyembunyikan marganya karena tidak suka berteman dengan anak-anak norak di sekolahnya.Ia adalah putri satu-satunya dan juga anak bungsu dari Keluarga Wijaya.Ia memiliki 3 Kakak Keren dan terkenal.
"Mama! Ayah sudah pulang belum?" Xana memeluk ibunya yang sedang duduk santai itu.
"Belum,Sayang.Kamu rindu dengan ayahmu?" Ibu Xana adalah wanita yang anggun dan berparas cantik.
"Emm,iya.Mama,Xana mau makan masakan Mama,bolah nggak?" Xana memang selalu manja dengan ibunya yang selalu lemah lembut itu.
"Ayo ikut Mama" ibunya mengajaknya ke dapur.
Sementara kedua kakaknya tadi pergi entah kemana.Xana tahu apa yang akan mereka lakukan.Karena itu ia mengalihkan perhatian Ibunya.
Kak Petra dan Kak Albert turun dari mobil.Kak Petra memakai baju sport keren dan Kak Albert Stay dengan pakaian rapi nya.Mereka masuk tanpa izin kesebuah rumah besar.
"Mana nih anak SMP yang main basket aja ga becus!!"teriak Kak Petra yang sudah ada didekat kolam renang.
Kak Petra dan Kak Albert melihat ada seorang wanita dan pria yang duduk santai tetapi mukanya bonyok.
"Buahahahahhaha!!! Xana membuat wajahmu sejelek itu?! HAHAHAHAHAHHA!!!!" Kak Petra Tertawa keras.
"B*j*ngan! Siapa Kau?!" Teriak Reza,adik Jihan.
"Kudengar Cewe jelek itu menantang adikku ya." Albert dengan pesonanya bertanya.
"Me-memangnya kenapa?!" Pipi Jihan tampak merah melihat pesona Albert.
"Heh! Pecundang! Ayo kuajari main Basket yang benar supaya tidak bodoh." Kak Petra menantang Reza.
Reza menerimanya dan pergi ke Lapangan basket yang ada di halaman rumah mereka.Reza menyadari kalau mereka adalah Senior dari SMA.Dia berpikir kalau mereka, Xana dan kakak-kakaknya adalah orang rendahan yang ingin membuat perhitungan.
"Orang rendahan sepertimu,akan menang sekalipun tidak akan mengubah statusmu,tahu?" Jihan merendahkan Kak Albert dan Kak Petra.
"Tentu saja,kak.Mereka Kan begini agar dapat Uang."Reza tertawa mengejek.
"Besar juga bac*t mu,ya." Kak Petra langsung berlari dan memasukkan bola ke ring basket.
Reza terpelongo karena Kak Petra begitu gesit.Ia seakan tak percaya akan hal itu.
"Ayo,mulai!" Kak Albert melempar bola ke atas dengan tinggi dan hanya kak Petra yang mampu meraihnya.Reza sudah berkeringat dingin melihatnya.Kak Petra berlari ke ring Reza,Reza mengejar dan mencoba menghentikannya namun gagal.Kak Petra dapat melempar bola itu masuk ke ring dari jarak yg cukup jauh sekalipun.
Seterusnya begitu hingga skor menunjukkan 22-0.Kak Petra menang,Reza kalah.Tak mau terima kalah Reza pun mencacinya.
"Huh! Dasar rakyat miskin!Apa kau tahu paman kami?! Aku akan mengadukanmu padanya!awas saja nanti!"Reza meninggalkan Lapangan.
"Kalian masih tidak pergi?! Ayo! Sana pergi!!" Jihan menyeret mereka keluar.
"Kenapa?! Ingin kubayari ongkos taksimu?!" Sombong Jihan.
Kak Petra dan Kak Albert memasuki mobil mewah sambil memakai Kacamata hitam.Terlihat jelas Jihan kaget,bagaimana mereka bisa menaiki mobil mewah itu kesini? Ia tak percaya dan tetap beranggapan bahwa mereka adalah orang rendahan.
--Bersambung
PERHATIAN!!
Yuk,dukung Penulis dengan Like,favorite dan Vote agar penulis semangat!( ◜‿◝ )♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Uzumaki dattebayo
kyut
2022-10-28
0
bunglon🍀🍀🍀
lumayan
2021-12-15
1