Kini sudah jam terakhir pelajaran.Pada akhirnya mereka yang ingin menyingkirkan Xana tersingkir sendiri.Setelah tahu Xana adalah orang hebat guru memperlakukannya dengan baik.Adapula anak-anak gadis yang ramah dan mengajak berteman dirinya.Tetapi tetap pada pandangan awal,Xana tidak suka berteman.
"Hoamm~ Aku mengantuk,"Xana menguap.
"Ah,Nona Xana tidurlah akan kubangunkan pulang sekolah nanti jika mau," tawa seorang gadis.
Xana pun tidur.Selama Xana tidur tidak ada yang berani berisik dan mengganggunya.Bahkan guru pun tidak menjelaskan dan hanya memberi latihan agar tidak berisik.
KRIIIIINNNGGGGGG!!!!!!
Bell Pulang berbunyi.Xana terbangun dan berdiri.Ketika semua akan memberi salam kepada guru,Xana pulang duluan lewat depan semua anak-anak kelas.Tidak ada yang menegurnya.
Xana menelpon ayahnya dan mengatakan ia sudah pulang.10 menit kemudian terlihat kawanan mobil mewah berwarna hitam beriringan.Salah seorang supir membukakan pintu.
"Papa~ Miss youuu~" Xana memeluk dan mencium pipi ayahnya.
"Bagaimana sekolahmu,sayang?"tanya ayahnya.
"Baik,kok! Setelah Papa datang mereka tidak ada yang menggangguku.Hehe..itu karena Papa datang dan menyelesaikannya!" Xana memeluk ayahnya.
Mereka berbincang sepanjang jalan hingga Xana menyadari bahwa mereka bukan arah pulang ke rumah tapi ke arah berbeda.
"Loh?Kita mau kemana,Pa?" Xana bertanya manja.
"Ini Rahasia.Nanti kamu bakal tahu sendiri,kok." Ucapan Ayahnya membuat Xana semakin penasaran.
Mereka berhenti di sebuah bandara.Rupanya di rombongan mobil belakang sudah ada Kak Petra,Kak Albert, dan ibu yang mengikuti.Mereka semua berpakaian rumahan dan hanya akulah yang berseragam sekolah.Sangat Menonjol memakai seragam di Bandara itu.Aku penasaran kami akan menyambut siapa.
Setelah sekitar 20 menit lamanya menunggu ada seseorang memeluk Xana dari belakang.Cowok tinggi tampan keren dengan rambut poni hitam panjang menutup mata serta masker hitam memeluk Xana.Xana langsung mengetahui dari bau parfumnya.
"Kak Sean??!!" Xana berbalik dan memeluk kembali.
Kak Sean adalah Putra pertama di keluarga kami.Dia adalah kakak pertama sekaligus Kakak paling menyayangiku.Aku bisa tahu itu dari tatapan mata birunya.
Setelah berkangen-kangenan mereka pun pulang.Xana semobil dengan ayah dan Kak Sean.
"Yeay! Kak Sean pulang! Aku ingin tidur dengan Kak Sean malam ini pokoknya!Papa ayo kita mampir ke Toko makanan sebentar,aku ingin beli camilan untukku dan kakak!" Seru Xana.
"Iya-iya sayang,Kau begitu senang Kakakmu kembali,ya,"ucap ayah.
"Xana,bagaimana sekolahmu?" Kak Sean termasuk orang yang dingin dan pendiam.
"Uhhh!Tadi Papa memberi pelajaran kepada Walikota dan Kepala Sekolah! Kakak tahu? Setelah mereka tahu Xana siapa,mereka bersikap baik padaku!" Xana bercerita dengan seru pada kakaknya.
Kak Sean dan Xana sudah saling menyayangi sejak kecil.Mereka akrab dan lebih akrab dari Kak Petra ataupun Kak Albert.Namun,Semenjak Kak Sean Kuliah di London,Xana menjadi sedih.Xana dan Sean jika sudah bersama bagaikan Gunung es yang mencair.
Xana memasuki kamar Sean.
"HUAAAAHHH sudah lama sekali aku tidak berbaring di kamar kakak!Pokoknya cuma aku yang boleh tidur sama Kakak!hihi~" Xana manja.
"Iya iya cuma kamu."jawab Kak Sean.
"Ah,aku mau buatin teh untuk Kakak,Kak Sean tunggu bentar,ya," Xana pergi meninggalkan kamar.
Xana menuruni tangga dan melihat ada beberapa orang sedang berbincang.Melihat mereka Xana langsung mengenalinya,mereka adalah Keluarga Vino.Xana melihat sendiri Ayah Jihan dengan Walikota itu berlutut pada ayah dan ibu.
"Pasti mereka sudah kehilangan pekerjaan mereka!" batin Xana.
Xana melewati mereka.Semua melihat Xana yang lalu.
"Baby Xana ingin kemana? tidak lihat ada pertunjukkan seru nih?~" goda Kak Petra.
"Ga ah mending buatin minuman buat Kakak Kulkas" jawab Xana.
"Ah,No-Nona Xana,saya benar-benar minta maaf,ampuni anak saya.Saya berjanji ini tidak akan terulang lagi,Nona Xana mohon untuk membujuk ayah anda agar menarik kata-katanya kemarin,Saya mohon..."Ayah Jihan itu tampak membungkuk dan berlutut pada Xana yang berada di samping sofa Papanya.
"Hah~ aku ini ingin buat teh! bukan ngeladenin Kalian!" Bentak Xana.
Ketika akan beranjak pergi ia sekilas melihat Jihan menatap diam-diam Kak Albert.Ck Ck bahkan disaat seperti ini pun dia sempat-sempatnya.Xana membuat teh di dapur dan pelayan membuatkan Susu Coklat untuk dirinya.Bahkan setelah Setahun tidak bertemu pun Xana tidak lupa akan takaran teh kakaknya.
"Bi,nanti langsung antar aja ke atas kalau sudah,ya,"Pinta Xana.
Xana melewati lagi mereka,entah kenapa ia benar-benar muak melihat wajah mereka di rumahnya.
"Papa,Aku bosan melihat mereka.Tidak bisakah mereka pergi?"Xana mengeluh dan masih membawa teh di tangannya.
"Ah,Baiklah,Sayang Papa akan usir dia.Lagi pula Kakakmu baru datang,tidak boleh buat dia merasa tidak nyaman."Jawab ayahnya.
Kemudian Xana menaiki tangga dan akan naik ke atas mengantar teh.Ayahnya memanggil pengawal dan menyuruh mereka mengusir Jihan dan Keluarganya.Xana sempat melihat ke bawah dan melirik Jihan.Pas sekali Jihan menatap Xana juga,jadi dengan reflek Xana tersenyum puas melihatnya.
"Sial!Bagaimana mungkin bisa begini,di satu sisi aku sangat benci pada Xana.Disisi lain aku menyukai dan tergila gila pada kakaknya."Batin Jihan.
Dimata Jihan,Kak Albert adalah orang yang tampan dengan rambut pirang kemerahan serta bola mata kuning terang dengan sifat dingin.Jihan menyukai tatapan dingin Albert.Ia berpikir itu membuatnya tenang.Tetapi,Albert adalah Kakak Kandung Xana,musuhnya.Bahkan begitu memalukan harus berlutut di depan mata mereka.
"Kak Sean~ ini teh nya,hihi" Xana tersenyum riang.Xana hanya bisa begini dengan Kak Sean karena ia terkenal dengan tatapan nya yang sinis dan tajam serta bola mata biru.
"Xana kemarilah,aku ingin melihatkan sesuatu padamu"Kak Sean memanggil Xana sembari memegang buku besar dan tebal.
Kak Sean berambut poni panjang,dia juga hobi memakai masker hitam.Namun,jika didalam kamar,ia melepas masker dan sedikit menepikan poninya itu.Dia bahkan terlihat manis saat tersenyum.
"Wah,ini....."Xana mendekat dan menatapi buku besar yang dipegang Kak Sean.
"Kamu masih ingat?ini adalag album masa kecil kita."Kak Sean menjelaskan.
"I-iya aku mengingatnya.Dulu ibu kita selalu mengajak kita liburan dan selalu memoto moment kebersamaan kita.Bahkan kalau tidak salah ibu membuat 10 album foto yang penuh berisikan foto kita berempat."Xana mengingat semua kenangan masa kecilnya.
"Kalau begitu,mau membuka album ini dan mengenangnya bersamaku,Baby?" Kak Sean tersenyum dengan manis dan mempesona.
"Mauu!!"Xana begitu semangat ketika Kakak Sulungnya itu mengajaknya.
--Bersambung
PERHATIAN!!
Yuk,dukung penulis dengan like,favorite,dan vote agar penulis semangat!!(。・ω・。)ノ♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments