"Hidup adalah suatu pilihan dan aku memilih untuk jalan yang terjal ini, memilih menyerahkan harga diriku demi cita-cita ku. Aku tidak bisa memilih dikluarga apa aku dilahirkan tapi aku bisa memilih mau bagaimana ke hidupanku kelak".
Sore itu Anggun berdandan rapi menggunakan minyak wangi dan siap menyerahkan harga dirinya pada om Tio, laki-laki yang kurang baik, beristri banyak dan mata keranjang itu.
Anggun tidak sadar ini adalah awal kehancurannya, tanpa sadar dia menyia-nyiakan anugerah kepintaran yang diberikan Tuhan padanya. Telefon berbunyi.
"Kring..... kring, Anggun mengangkat telefon itu dan benar telfon dari om Tio"
"Ia om Anggun sudah siap om, oke kita ketemuan dan nanti kita langsung pergi ke hotel sesuai perjanjian kita berdua, dan ingat harus dandan yang secantik mungkin dan yang wangi heeee".
"Ia om, dengan meneteskan air mata, Anggun menjawab perasaan tak karuan yang hinggap dihati Anggun, apakah keputusanku benar atau tidak".
Maklum walaupun pintar dalam segi ilmu pengetahuan tapi dia lemah dalam segi agama, orang tuanya dulu tidak berpendidikan, tidak sekolah dan kurang mengajarkan anaknya ilmu agama. Makanya Anggun tak berfikir banyak hal tentang keputusannya.
Dia melangkahkan kaki nya ke tempat pertemuan mereka, mereka berjanji bertemu di depan cafe, Anggun menitipkan motornya diparkiran, sedangkan om Tio sudah siap dengan mobil mewahnya untuk menjemputnya.
"Anggun sini masuk mobil ucap om Tio".
Anggun langsung masuk kedalam mobil om Tio.
"Sudah jangan takut ucap om Tio, aku bukanlah orang yang jahat, bukankah aku tak memaksamu untuk melakukan ini, kamu dengan suka rela melakukan ini demi cita-cita jadi jangan takut, kamu akan mendapatkan yang kau mau, dan aku mendapatkan yang ku mau mengerti".
"Ya om ucap Anggun, Anggun tau tapi wajar kan om Anggun takut, karena ini baru pertama kalinya Anggun melakukan ini, harus merelakan kehormatan Anggun, kegadisan Anggun".
"Sambil memegang tangan Anggun dan memandang kulit yang mulus Anggun, laksana hewan yang siap memangsa buruannya. Om Tio berkata, sudah tenang saja Anggun aman, nikmati saja prosesnya, lama lama kau akan biasa melayani hasratku dan kau akan menikmatinya juga. Haaaaaaaaaaa tawa om Tio dengan penuh rasa bahagia, bukankah untuk meraih cita-cita mu butuh bayaran yang mahal".
"Ya om Anggun mengerti".
Tibalah mereka disuatu villa yang megah, besar dan indah didaerah pegunungan yang sejuk. Anggun sangat terpana melihat villa om Tio yang begitu megah dan suasana yang menyenangkan jauh dari rumah warga. mereka masuk ke dalam villa itu.
"Sini Anggun masuklah jangan takut masuk saja".
"Masuk non ucap salah satu pembantu disana, sambil membawakan tas Anggun".
Pembantu om Tio bernama mbok Narmi, dia sudah bekerja lama dengan om Tio dan dia setia sekali pada om Tio.
Om Tio menyuruh Anggun untuk duduk. "Anggun rumah ini untuk mu, sebagai hadiah dariku semoga kau suka".
"Ia om Anggun sangat suka".
Anggun tidak pernah bermimpi mempunyai rumah semegah ini, tapi sayang semuanya harus ditukar dengan kehormatannya.
Didalam rumah juga sudah ada seorang bidan yang bernama bu Ina, Anggun terkejut kenapa ada bidan disana.
"Om kok ada bidan disini, untuk apa om".
"Sesuai isi perjanjian kita, kamu tidak boleh hamil dulu makanya bu Ina disini akan memberikan suntikan kb setiap bulannya".
"Kenapa om bukankah sesuai perjanjian tidak ada orang yang tahu"
"Tenang saja bidan ini sudah lama bekerja dengan ku, jadi pasti dia amanah menjaga rahasia".
"Ia om Anggun tau".
Anggun masuk kekamar dengan bidan itu, dan bibi sudah menyiapkan makan malam.
"Bi ijah, ucap om Tio siapkan baju tidur yang bapak beli untuk nona Anggun".
"Ia pak".
Ternyata om Tio sudah membelikan baju tidur yang aduhai untuk malam pertamanya, baju yang menerawang sekali bila di pakai Anggun maka lekuk tubuh Anggun pasti akan terlihat dengan jelasnya seperti sengaja sekali om Tio membelinya untuk Anggun. Dalam hati pembantunya berkata.
"Dasar bapak dah tua tidak tau diri, masih saja doyan dengan daun muda. Apa tidak cukup mempunyai 3 istri masih saja kurang".
ternyata pembantu nya tidak suka dengan kelakuan om Tio yang suka gonta ganti perempuan hanya untuk pemuas hawa nafsunya.
Anggun kluar dari kamar dan mulai makan malam, dalam hatinya sudah tak keruan hatinya kacau berantakan sekali.
"Makan yang banyak Anggun, minum susunya biar kuat nanti di ranjang. haaaaa tawa om Tio".
Bidan yang ikut makan malam juga terlihat risih sekali dengan candaan Om Tio,.
"Anggun hanya menjawab ya om".
Bu bidan pun berpamitan pulang dan bibi mengantarkan nya keluar. Dan bidan berbisik pada bibi.
"Aduh bibi, tuan Tio tuh mata keranjang sekali ya, tidak cukup dengan para istrinya, apa tidak takut sama dosa".
"Husssss nanti tuan marah kalau dengar, kita cukup diam saja takut salah".
"Ia bi bener sekali".
"Anggun sana masuk kamar tongkat ku sudah tidak sabar melihat keindahan kulitmu, jangan lupa mandi lagi yang wangi dan jangan lupa pakai baju tidur yang ku belikan untukmu, yang sudah ada di dalam kamarmu".
"Ya om ucap Anggun".
Anggun masuk bergegas untuk mandi, dia menangis didalam kamar mandi. dalam hati berkata apa yang ku lakukan ini???????????.
Setelah mandi dia keluar dari kamar mandi, dia menatap heran dengan baju tidur yang dibeli Om Tio, baju yang sangat tipis, tembus pandang, Anggun memakainya dengan rasa penuh takut.
Tak lama kemudian om Tio masuk kekamar, memandang langsung, tubuh Anggun dan om Tio siap memangsa tubuh Anggun yang mulus dan putih, dia tidak sabar untuk masuk ke gua nikmatnya Anggun.
"Anggun!!!!!?! katanya, wah tak sia-sia kalau begini, kulitmu mulus ujarnya".
Om Tio mendekati Anggun dan sedangkan Anggun ketakutan di ujung kamar. Om Tio memegang tangan Anggun dan menggerayangi semuanya. Anggun gemetaran tak tau apa yang harus ia lakukan, yang dia tau, dia hanya pasrah menerima perlakuan om Tio sejenak mata indahnya meneteskan air mata, rasanya ia ingin berlari dari tempat itu, berlari sekencang-kencangnya. Tapi kembali lagi dia teringat dengan impiannya.
bersambung
jangan lupa episode selanjutnya saat Anggun sedang melepas keperawanannya.
terimakasih sudah membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Marsinah Sincan
malang skali nasibnya anggun
2021-11-04
1
MaYa Ismail Lateka
Gak rela anggun menyerahkan keperawannya sama om tio
2021-11-04
1
Arsyila Aristiani
ihhh si anggun pinter tpi kok bego,, next thor
2021-11-04
0