"Nasib seseorang tak akan seorangpun tau, dan karna ambisi semata Anggun memilih untuk bertemu om Tio, dia tidak sadar bahwa keputusan yang akan dia ambil, akan membuat dia kecewa dan hancur selamanya".
Sore itu Anggun beranikan diri untuk bertemu Om Tio, entah setan dari mana yang merasuki dirinya shingga keberaniannya muncul dengan sendirinya, tanpa rasa takut diangkatnya telfon dan menelfon om Tio.
"Kring........... kring, om Tio mengangkat telfon, hallo ucap om Tio".
"Assalamualaikum om Tio, ini anggun. Anggun siap bertemu om Tio sore ini".
"Oh kamu Anggun sudah kutunggu telfon darimu, kamu bisa menemuiku di Cafe Manis sore ini jam 17.00".
"Ia om ucap Anggun".
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.00 saatnya Anggun harus menemui om Tio. Anggun bersiap-siap memakai baju merah dan celana jeans dengan rambut terurai panjang, kulit yang putih bersih siapa yang tak terpana melihatnya, ia terlihat cantik, anggun mempesona. Saat perjalanan ke cafe anggun tak sengaja melihat Mira dijalan.
"Anggun panggil Mira".
Anggun berhenti sejenak.
"Anggun besok kita harus regestrsi dikampus dan membawa biaya untuk kuliah, kamu sudah ada? "
"Sudah Mira, Alhamdulillah sudah ada".
"Ya syukur kalau sudah ada, andai kamu belum ada aku mempunyai sedikit tabungan siapa tau bisa membantumu, Anggun aku senang sekali kita bisa satu kampus lagi, seperti waktu SMA. Kita tak perlu berjauhan karna kita melanjutkan kuliah yang sama dan dapat bersama mengejar cita-cita kita, semoga ya Anggun cita-cita kita akan terwujud dan kita akan menjadi orang yang sukses dan kita juga bisa membantu orang orang yang miskin yang tidak punya biaya untuk berobat, biar mereka tidak bingung lagi kalau sakit mereka harus berobat kemana".
"Ia Mira aku juga bahagia kita bersama lagi dan amin semoga yang kita cita-citakan bisa tercapai dengan baik, dan perkuliahan kita nantinya akan berjalan dengan baik serta lancar".
Mira adalah anak dari keluarga kaya raya, jadi untuk biaya kuliah sangat mudah baginya, Jangankan untuk biaya kuliah untuk keperluan lainnya sangat mudah dia lakukan, padahal dia tidak mendapatkan beasiswa. Walaupun dia dari keluarga kaya tapi dia tidak sombong dan tidak pilah pilih teman yang terpenting baginya dia mempunyai teman yang baik dan dia merasa nyaman sekali berteman dengan Anggun. Ayah Mira adalah pengusaha rumah makan terkenal didaerahnya, dan keluarga Mira terkenal dengan kebaikannya membantu orang yang tidak punya. Serta keluarganya juga tidak sombong.
"Mira aku harus pergi dulu ya, besok kita berangkat ke kampus dan aku bareng ya".
"Oce Anggun, sampai ketemu besok".
Anggun melanjutkan perjalanannya, dan tibalah di cafe manis, saat menaiki motor bututnya dia melihat mobil mewah om Tio, jantungnya berdetak kencang. Apakah keputusannya untuk menyerahkan harga dirinya sudah benar ataukah salah. Anggun melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe, terlihat om Tio yang sudah duduk didalam cafe om Tio duduk sendirian di sana.
Om Tio tua yang jelek, dia layaknya ayah bagi Anggun tapi nafsunya sangat besar sehingga dia penikmat wanita-wanita muda.
"Sore Anggun sayang, panggil om Tio yang membuat Anggun terkejut".
om Tio sudah berani genit padanya dan tidak sopan pada dirinya.
"Ia om Tio, ucap Anggun".
"Ayo kita pindah keruang privasi, di cafe manis ada ruangan khusus bagi pelanggan spesial".
"Anggun menurut saja, apa yang dikatakan om Tio".
Masuklah mereka berdua ke ruangan privasi..
"Anggun masuk sini jangan takut, duduk sini samping om, kamu mau pesan makanan apa saja terserah kamu, sambil memandang Anggun dengan wajah mesumnya".
"Ia om ucap Anggun dengan rasa takut duduk disamping om Tio, Anggun memesan es jeruk dan makanan ringan".
"Om Tio mulai nakal memegang paha Anggun, dan memandang Anggun dengan pandangan mesumnya. Anggun sedikit risih sebenarnya dia sangat tidak suka tapi dia membutuhkan om Tio demi angan-angannya"
"Sudah jangan takut om tidak menggigit atau akan memakanmu, ucap om Tio,"
"Sambil makan om Tio bertanya pada Anggun, bagaimana Anggun kamu menerima tawaran saya menjadi selingkuhku dan mau memenuhi semua hasratku, kalau kamu mau menerimanya. Kamu om belikan rumah dan kendaraan yang baru serta hp dan yang paling spesial lagi om yang bayar sekolah kedokteranmu sampai kamu lulus nanti asal kamu mau jadi selingkuhannya om. Aman orang-orang tidak akan tahu ini rahasia kita berdua yang tau hanya kita berdua. Tapi dengan syarat kamu tidak boleh hamil dan kamu harus merahasiakan ini semua, istri om ada 3. Om tidak mau menikah lagi, makanya om lebih suka cari selingkuhan heeeee canda om Tio. Kamu setuju tidak".
" Aku setuju om tapi seumpama kelak aku ingin berhenti menjadi selingkuhan om, bagaimana".
"Om tidak apa-apa nanti kita buat perjanjian diatas matrai, setelah kamu lulus kuliah berarti selesai juga hubungan kita, kamu bebas setelah itu, apakah kamu setuju"
"Ia om Anggun setuju kalau begitu".
"Oce kalau begitu, besok sore om jemput kamu untuk pindah rumah dan tanda tangani kesepakatan kita".
"Anggun tidak mau kalau pindah rumah, nanti orang curiga. Begini saja om kalau om butuh Anggun, Anggun akan menemui om".
"Oce sepakat kalau begitu".
"Ayo kamu makan yang banyak biar sehat, dan kuat pastinya diranjang, canda om Tio".
Om Tio semakin berani pada Anggun.
"Om besok aku harus bayar regestrsi kuliah 30juta".
"Oh gampang om transfer, tapi sebelum om transfer. kamu harus cium bibir om dulu".
dan akhirnya Anggun berciuman bibir lagi dengan Om Tio. Setelah itu Anggun pulang dari cafe dengan motor bututnya, di perjalanan dia melamun sampai-sampai dia tidak sadar akan menabrak seorang anak kecil.
Tin...... Tin..... dia mengklakson motornya. Salah satu warga berkata padanya.
"Non jangan melamun dijalan, hampir saja kamu menabrak anak kecil ini".
"Ia pak maaf sekali".
Anggun langsung menghampiri anak itu untuk membantunya berdiri dan mengantarkan anak itu pulang kerumahnya.
"Ayo nak bangun kakak antar pulang, maaf kan kakak ya, tadi kakak tidak liat kamu lewat".
"Ia kak ini salahku juga tidak hati-hati menyebrang, aku bisa pulang sendiri kan, kakak tidak usah antar aku karena rumahku dekat dan aku tidak apa-apa".
"Oh ia kalau begitu".
Anggun langsung melanjutkan perjalanannya pulang kerumah, sesampainya dia dirumah, dia langsung mandi menangis di dalam kamar mandi, dia menganggap dirinya kotor, dia merasa dirinya sudah tidak ada harga diri lagi dan tak tau harus menatap hidup seperti apa.
bersambung jangan lupa like, comen dan subcribenya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Marsinah Sincan
like
2021-11-03
0
Marsinah Sincan
lanjut
2021-11-03
0
Marsinah Sincan
bagus
2021-11-03
0