Chapter II

Caroline memiliki pendapatan yang sangat besar, dan tidak perlu diragukan dia akan memanfaatkan keuntungan itu. Satu-satunya hal yang mengherankan adalah dia belum berhasil dipikat pada musim pertamanya di Paris oleh beberapa pria yang sedang mencari seorang calon istri cantik, memiliki garis keturunan yang baik, dan memiliki harta melimpah.

Tidak ada yang tahu sebesar apa kekayaannya, tapi pasti sangat besar, mengingat keluarganya memiliki Chateau Voux yang diwariskan dari generasi ke generasi, ditambah kecantikannya yang luar biasa. Jika ada orang-orang yang menganggap tubuhnya terlalu tinggi, dan pihak lain yang menganggap kecantikan hanya milik para wanita berambut cokelat gelap, kritikan ini hanyalah segelintiran orang. Para pengagumnya dan dia punya banyak pengagum menganggapnya sebagai makhluk yang sempurna, dari puncak rambut ikalnya yang berwarna emas sampai kaki ramping nya mereka tidak menemukan kekurangan pada dirinya. Matanya, terutama, sangat indah, berwarna biru gelap dan begitu berbinar-binar sehingga seorang pria yang sedang jatuh cinta, dengan cara berpikir puitisnya, berkata kilauan matanya mempermalukan bintang-bintang. Matanya seolah tersenyum, terletak di bawah alis yang melengkung halus: dan bibir memikatnya seolah diciptakan untuk banyak tertawa. Selain itu, dia mempunyai bentuk tubuh yang anggun, bergerak dengan lemah gemulai, membungkus dirinya dengan gaya yang sangat indah. Dia juga memiliki tata krama mempesona, yang membuat dirinya disayangi oleh orang-orang perfeksionis tua seperti si tua Nyonya Mandeville, yang menyebutnya sebagai “Gadis yang sangat cantik! Tidak ada gadis yang punya senyuman seindah itu! Aku tidak bisa memikirkan alasan kenapa dia belum menikah!”

Mereka yang pernah mengenal ayahnya tahu sang ayah sangat menyayanginya, dan menduga mungkin itulah yang menjadi alasan Caroline tidak menerima satu pun pinangan yang diajukan kepadanya. Sudah pasti itu juga, dan kata orang yang sok tahu, mengapa alasan Caroline berniat tinggal di Rouen setelah ayahnya wafat, karena Caroline berniat menikah suatu hari nanti, dan seberapa besar kesempatan bertemu seorang pria idaman di wilayah pedesaan terpencil? Hanya satu wanita yang melihat ketidakpantasan dalam situasi ini, dan karena dia terkenal pendengki dan punya dua putri berwajah tidak begitu cantik dan sudah cukup umur untuk menikah, tidak ada yang menghiraukannya. Lagi pula, Nona Dior punya sepupu tua yang tinggal bersamanya, apa lagi yang lebih baik dari itu?

Tuan Arthur juga ada benarnya, dan mampu membanggakan kearifannya. Dia menerima keadaan itu dengan tabah, dan mendapati dirinya sendiri lebih bermurah hati terhadap adik perempuannya di banding yang pernah dia lakukan sebelumnya.

Tentang Nona Harrow, wanita itu tidak pernah merasa sebahagia ini sepanjang hidupnya, atau menikmati kenyamanan semelimpah ini, dan dia merasa tidak pernah bisa cukup berterima kasih kepada Caroline tersayang, yang tidak hanya memberinya upah yang sangat besar, tapi juga sering memberinya segala jenis kemewahan, mulai dari perapian di kamar tidur sampai hak untuk memesan kereta bilamana dia ingin pergi ke tempat-tempat jauh yang sulit dijangkau dengan berjalan kaki. Bukan berarti dia pernah memanfaatkan izin ini seenaknya karena menurutnya hal itu sangat keterlaluan untuk dilakukan karena itu bukan bagian dari pekerjaan akan tetapi kepada menyenangkan dirinya sendiri yang tidak didapati selama tinggal dengan kedua orangtuanya. Sayangnya, rasa syukur Nona Harrow yang tiada henti membuat Nona Dior jengkel.

Nona Harrow nyaris kelewat batas dengan memberi terlalu besar perhatian kepadanya secara terus-menerus, mengerjakan tugas-tugas tidak penting baginya (lebih karena kecemburuannya terhadap Nona Elle, juru rias Caroline yang sangat setia), dan menghibur Nona Dior (demikian harapan Nona Harrow) dengan apa yang disebut Caroline ocehan remeh-temeh yang tiada henti. Itulah yang dilakukan Nona Harrow dalam perjalanan pulang ke Rouen dari Chateau Voux. Kenyataan dia hanya menerima tanggapan sekenanya dari Nona Dior tidak mengganggunya atau membuatnya mengurangi obrolan riangnya. Malahan, dia makin bersemangat karena dilihatnya Nona Dior murung dan menganggap dirinya berkewajiban mengalihkan pikirannya.

Tidak heran Nona Dior merasa sedih meninggalkan Chateau: Nona Harrow dapat memakluminya karena dia sendiri pun merasa sedih. Sungguh minggu yang tidak menyenangkan bagi mereka berdua untuk banyak hal!

“Betapa baiknya Nyonya Besar Dior!” katanya riang.

“Kebaikannya membuat orang merasa sedih untuk pergi, tapi rumah adalah tempat terbaik, bukan? Kita sekarang tentunya menantikan Paskah, saat itulah kita akan meminta mereka semua untuk menginap di Versailles. Kita tidak akan tahu cara memahami anak-anak manis itu, “kan, Caroline?”

“Rasanya aku tidak akan kesulitan,” kata Caroline, sekilas tersenyum. “Dan, kukira Elle juga tidak,” tambahnya, seraya mengedip ke arah juru riasnya, yang duduk di kursi depan sambil memegangi kotak perhiasan nyonyanya di lututnya yang kurus. “Pertemuan terakhir si bocah Luke dengan Elle sangat menyenangkan, aku pastikan kepadamu, Belevia! Aku sungguh yakin begitu kalau saja aku kebetulan tidak masuk ke kamar pada saat dia akan menghukum anak itu yang memang layak diterimanya! Benar, “kan, Elle?” Juru riasnya menjawab dengan keras, “Saya memang tergoda untuk menghukumnya, Nona Caroline, tapi Tuhan memberi saya kekuatan untuk menolak bisikan setan.”

“Oh, tidak, apakah Tuhan yang memberimu kekuatan itu?” ujar Caroline, mengoloknya. “Kukira campur tanganku yang menyelamatkan anak itu!”

“Anak malang!” kata Nona Harrow dengan baik hati. “Begitu penuh semangat! Betapa aneh hal-hal yang diucapkannya! Aku yakin tidak pernah melihat anak sekasar itu. Juga, putri baptismu yang manis, Caroline!”

“Rasanya percuma saja memintaku bergembira dengan bayi-bayi di pelukan,” ujar Caroline dengan menyesal. “Mungkin aku akan menyukai kedua anak itu saat mereka lebih besar. Sementara itu, aku harus membiarkan ibu mereka, dan kau, untuk memanjakan mereka.” Nona Harrow menyadari Caroline merasa pusing, yang menjadi satu-satunya penjelasan memungkinkan akan kekurangantusiasannya terhadap kedua keponakannya. Dia berkata, “Nah, kenapa kau membiarkan aku terus mengobrol padahal aku yakin kau sedang pusing? Kau tidak memperlakukan aku sebagaimana mestinya, atau seperti yang kuharapkan! Tidak ada yang lebih menjengkelkan dari keharusan mengikuti obrolan di tempat duduk di depan perapian bukan berarti ini tempat duduk di depan perapian, tentunya, meski batu panas yang kutempatkan di bawah kakiku membuatku tetap hangat ketika kita tidak dalam kondisi baik. Dan, aku tidak akan heran, Sayang, kalau cuacalah yang menyebabkan kepalamu pusing karena angin nya dingin sering membuat urat saraf di mukaku berdenyut-denyut, dan angin memang berhembus sangat kencang hari ini bukan berarti kita merasakan hembusan angin di dalam kereta, kupastikan kereta ini paling nyaman, pasti ada hubungannya dengan masa kekeringan, dan kita tidak boleh melupakan kau tadi berdiri sambil berbicara dengan Tuan Arthur selama beberapa menit sebelum kau naik ke dalam kereta. Itulah yang mengawali kekacauan ini! Semoga saja ini akan berakhir begitu kau tiba di rumah lagi dengan selamat, dan sementara itu, aku tidak akan mengusikmu dengan berbicara kepadamu. Kau yakin merasa cukup hangat? Izinkan aku memberimu syalku, dan menyelimuti kepalamu. Elle akan memegang topimu, atau aku yang akan melakukannya. Nah, di mana aku menaruh obat amoniaku? Seharusnya ada di dalam tasku karena aku selalu menaruhnya di sana saat bepergian sebab kita tidak pernah tahu kapan kita mungkin membutuhkannya, benar begitu, “kan? Tapi, rasanya obat itu tidak oh, ketemu! Obatnya terselip ke bagian bawah, dan tertutupi saputanganku! Entah bagaimana obat itu bisa sampai ada di sana karena aku ingat dengan jelas menaruh obat itu paling atas supaya mudah dijangkau. Aku sering berpikir betapa anehnya benda-benda bergerak dengan sendirinya, dan memang demikianlah yang terjadi!” Nona Harrow terus mencerocos selama beberapa menit, dan ketika Caroline menolak syal dan obat amonia, dia berharap mereka terpikir untuk membawa bantal agar kepala Caroline bisa disandarkan, atau membuatkannya minuman herbal. Dalam keputusasaannya, Caroline memejamkan mata. Setelah menarik perhatian Nona Elle dan memberi tahu mereka harus diam karena Nona Caroline baru saja terlelap, Nona Harrow akhirnya berhenti bicara.

Caroline tidak sakit kepala, juga tidak merasa sedih karena meninggalkan Chateau Voux. Dia merasa bosan. Mungkin cuaca dingin meski tidak menjadi penyebab sakit kepalanya telah memengaruhi semangatnya sehingga, tidak seperti biasanya, dia merasa masa depan sekelam dan seburuk kondisi cuaca langit saat ini. Nyonya Besar Dior telah berusaha menahannya di Chateau selama beberapa hari lagi, dengan memperkirakan salju akan turun, tapi Caroline tidak bisa dibujuk untuk memperpanjang kunjungannya, sekalipun salju akan turun, yang dipikirnya sangat tidak mungkin terjadi. Menariknya, Tuan Arthur berkata, “Salju? Cih! Omong kosong, Sayang! Anginnya terlalu kencang dan hawanya tidak cukup dingin! Tentu saja kita akan senang menahan Caroline bersama kita, tapi kalau dia punya janji di Rouen, kira tidak seharusnya menghalangi dia untuk menepatinya. Lagi pula, kalau memang turun salju, dia akan aman-aman saja dengan Twitcham di kereta.” Demikianlah, Caroline diizinkan untuk memulai perjalanan tanpa halangan lagi dari kakak iparnya yang cemas. Caroline diam-diam berpikir kalau salju benar-benar turun, akan jauh lebih baik jika dia berada di rumahnya sendiri di Rouen daripada terkurung di Chateau Voux. Tidak ada salju yang turun, tapi juga tidak ada secercah cahaya matahari pun yang menembus awan-awan untuk mencerahkan kemuraman lanskap yang basah kuyup dan angin yang berhembus dari timur laut sama sekali tidak mengurangi suasana tidak menyenangkan pada hari-hari bulan Maret. Tidaklah heran semangatnya menurun, dan dia hanya terbangun dari bayangan menyedihkan akan masa depannya ketika, sekitar dua belas kilometer dari Rouen, Nona Harrow berteriak, “Oh, astaga, apakah telah terjadi kecelakaan? Haruskah kita berhenti? Lihatlah, Caroline!” Tersentak dari perenungannya yang tidak menguntungkan, Nona Dior membuka mata. Begitu mereka melihat penyebab seruan Nona Harrow yang tiba-tiba, Caroline menarik tali pemberhentian dan ketika Twitcham menghentikan kuda-kudanya, dia berkata, “Oh, kasihan! Tentu saja kita harus berhenti, Belevia, dan mencoba apa yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka dari kemelut yang mengerikan ini!”

††*****††

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel novel saya, dan sebagai info. Harusnya setiap hari ada update untuk episode baru, tapi entah karena belum cukup memenuhi syarat dalam menandatangi kontrak atau kendala teknis saya kurang paham.

Platformnya yang kadang menunda untuk menampilkan setiap hari.

Oh iya, jangan lupa vote juga ya, dan berikan saran terkait penulisan dalam cerita.

Terima kasih banyak.

________________________________

Baca Juga Novel saya yg satunya ya…

LAYLA AL-MADANI

Tema Cerita tentang “Kasih Sayang Orang Tua di masa lalu yang mengagumkan tetapi di khianati oleh bangsa sendiri, Penghianatan, balas dendam serta ambisius berskala besar..

“Setting Cerita membuat segalanya masuk akal dan alur cerita yang terentang dari masa ribuan tahun lalu menjadi latar belakang penuh warna bagi berbagai kesulitan yang di dalami oleh para pelaku utamanya”.

“Petualangan yang menggairahkan dan menyenangkan menumpas kasus yang akhirnya menyeret kepada kejadian yang tidak terduga, melibatkan beberapa Bangsa dan Kepercayaan dari tiga (3) agama dalam memperebutkan Tanah Suci dengan Politik Timur Tengah yang suram dan tidak tenang, di selingi dengan kisah romansa cinta sesaat dari pelaku itu sendiri”

Dan Jangan Lupa Vote, juga komen dan sarannya di butuhkan.

By the way Enjoy it!!!

Thanks and best regards

“Saya yang di pojokan kulkas”

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!