**Banyak Typo Bertebaran 🙏
...🤍Selamat Membaca 🤍**...
Meiri mengambil sepatunya. "Cantik sekali" ujarnya
.
lalu Meiri mencoba sepatunya.
"beda banget rasanya. sepatu yang berkwalitas dengan sepatu yang non kwalitas. di kaki singguh sangat nyaman." ujar Mei
Tok.. Tok..
Meiri mendongak. siapa yang datang tiba tiba.
Meiri membuka pintunya.
"Dokter.. bukanya.." ucapanya terpotong saat melihat wanita paruh baya ada di belakangnya.
"wanita ini yang akan meriasmu Mei." ujar Filbert
Mei hanya terdiam. menatap kedua orang ini.
"apa kau akan membiarkan kami berdiri di sini?" tanyanya
"ohh iyaa.. silahkan masuk. saya mau bersihin tubuh saya dulu " ucap Meiri
Meiri segera pergi ke kamar mandi. dan segera membersihkan dirinya. hanya memakan waktu 15 menit untuk Meiri membersihkan tubuhnya.
Meiri keluar dan menatap ruang tamu. tidak mendapati Filbert.
"kekasih anda sudah pergi nona." ucap wanita itu
"Dia bukan kekasihku nyonya." jawab Meiri dan tersenyum manis padanya.
Meiri segera duduk dan di rias oleh orang yang di kirim Filbert.
Dengan telaten wanita itu merias Meiri.
hingga 2 Jam Meiri di rias. dirinya jadi sangat mengantuk.
jam sudah menunjukkan di angka 6. dan Mei pun sudah selesei di rias.
"kau cantik sekali nona. pasti pak dokter akan sangat menyukainya." ucap Wanita itu
"terimakasih nyonya." jawab Mei
Denna baru saja pulang dari kerja. dan langsung terkejut dengan penampilan Meiri sahabatnya.
"haii Darling.. kau cantik sekali." ucapnya.
Meiri hanya tersenyum canggung.
"woww... ini gaun mahal sayang." ucap Denna lagi
"kau mau kemana dandan cantik begini?" Denna kembali bertanya
"aku.. aku di ajak pergi pak.." ucapnya terpotong.
"Mei. ... kaauu sudah siap?" tanya nya sedikit terkejut dengan penampilan Meiri
"iyaa.. saya sudah siap." jawabnya
Denna menatap Pria itu. "ganteng bangeettt." desisnya yang teramat pelan
Denna benar benar telah terhipnotis oleh pesona pria yang bersama Meiri
"Den.. Aku pergi dulu yaa." pamit Mei
Denna tak menggubrisnya. dirinya masih menatap pria tampan itu. "Den.." panggil Meiri sedikit mengeras. dan mencubit Denna
"ouhh.. iya Mei. hati hati yaa." ucapnya kemudian
Filbert dan Meiri segera pergi dari apartemennya.
Filbert tak bosan menatap gadis cantik yang sedang bersamanya.
"Dok.. berhentilah menatap saya. saya jadi canggung." ujarnya
"Ayolah Mei.. kita bukan sedang di rumah sakit. dan aku bukanlah doktermi. jadi berhentilah memanggil dokter. jangan terlalu Formal. panggil Filbert aja." ujar Filbert
Meiri menatap filbert dan tersenyum lalu mengangguk.
25 Menit kemudian
Mereka telah sampai di hotel. di mana tempat Acara di gelar.
Meiri menatap Filbert dan dirinya Ragu untuk masuk.
Filbert menoleh dan mendapati Meiri yang diam terpaku.
"Ayo Mei.. tidak usah takut." ucap Filbert
"Dok.. ehh. Fil.. aku tidak nyaman." ujar Mei
"ada Aku." ucap Filbert dan kembali menggandeng tangan Meiri
"mama" anggil Filbert.
wanita yang di panggil mama pun menoleh. "haii.. anak mama sudah datang." sambutnya. lalu menatap wanita yang ada di samping putra semata wayangnya.
"Siapa dia sayang?" tanya sang mama.
"kenalkan ma.. Dia Meiriska temenku. Mei ini mamaku." ucap Filbert
"Mei tan.." ucap Meiri saat memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya.
namun tiba tiba ada wanita cantik datang dan merusak rencana Filbert.
"Tante Karlota." panggil gadis itu
"haii sayang.. kau datang juga rupanya." ucanya
"Filbert kenalkan ini adalah Alesia anak teman mama." ucapnya
Dan Filbert pun mengenalkan dirinya pada Alesia.
Filbert menggandeng tangan Meiri dan menarikny ke dalam.
"tante.. siapa wanita yang bersama Filbert?" tanya Alesia
"Temenya saja. mana ada Filbert mempunyai hubungan dengan wanita seperti itu." ujar Karlo pada Ale
Filbert pun tetap menggandeng tangan Meiri. walau dirinya mengabaikan Meiri.
"sungguh sangat menyakitkan berada di situasaibseperti ini. . mereka tak menganggap ku ada di sini." batin Meiri
"Fil.. Lepaskan tanganya. Aku mau ke toilet." ujar Meiri
Filbert pun melepaskan tautanya pada Meiri. "Aku antar kau ke toilet Mei." sahut Filbert
"Tidak usah aku bisa sendiri." ujarnya
"Sudah sayang.. dia sudah besar jika dia tersesat pasti dia juga bisa pulang sendiri." ujar Karlo mama Filbert
Meiri hanya menatap orang tua Filbert dan tersenyum miris. "bagaimana tadi Aku bisa menuruti Filbert di acara orang tuanya. tau di kacangin gini mending di rumah tidur." gerutu Meiri saat sudah jauh dari mereka
Sebenarnya Meiri tidak ingin ke toliet. itu hanya alasanya saja.
dirinya keluar dan ingin segera pulang.
Meiri berjalan ke luar hotel. dan ingin pergi dari tempat ini.
BRUGHH...
Meiri menoleh saat mendengar suara benda jatuh..
"Apa anda tidak apa apa Tuan?" Tanya Meiri. dan mendekati Pria itu yang sudah terduduk karena seseorang telah menyrempet dirinya dengan kendaraan roda dua
pria itu menatap lekat Meiri. dan tersenyum tipis.
"Aku tidak apa apa. hanya luka kecil." jawabnya
"Anda terluka tuan. mari saya bantu." ujar Meiri
Pria itu mengangguk saat tangan Meiri berusaha mengangkatnya. namun pria itu terlalu berat. hingga Meiri pun ikut terjatuh dan menindihnya.
"Maaf tuan..saya tidak sengaja." ucap Meiri
Pria itu berdiri dan berjalan, di sampingnya ada Meiri yang memapahnya.
"Anda tinggal di mana tuan?" tanyanya
Pria itu menunjuk pada Rumah besarnya. atau biasa di sebut Mansion.
Meiri mengantarnya masuk. "apa di sini ada p3k tuan. biar saya obati luka anda. agar tidak inveksi." ujar Meiri
Pria itu menunjuk pada Almari yang ada di ruang keluarga.
lalu Meiri membuka Almarinya dan mengambil kotak p3k dan mulai dengan mengoles luka pria itu dengan cairan alkohol.
Meiri menatapnya. "aneh.. kenpa pria ini tidak merasa sakit saat lukanya di siram alkohol. apa jangan jangan Pria ini pria siluman?" tanyanya dalam hati.
Meiri bergidig ngeri saat membayangkan jika dirinya tengah bersama Manusia siluman.
tapi luka pria ini mengeluarkan darah yang sama merah.
"Tuan.. saya sudah selesei. saya pamit mau pulang." ucapnya.
Namun Pria itu malah menatap Meiri dengan tatapan yang sulit di artikan. bukan tatapan penuh na*su. namun tatapan yang sangat berbeda.
Meiri berusaha mundur. Meiri mulai menyadari pergerakan pria ini.
"STOPP.. berhenti tuan.. jangan mendekat." ucap Meiri dengan bibir gemetar.
Meiri sangat takut berada di posisi seperti ini.
Meiri berusaha mengambil apapun yang ada di dekatnya dan melempar ke arah pria itu.
"JANGAANN.. jangan.. aku mohon tuan. jangan mendekat." Meiri benar kehilangan Kekuatanya. saat pri itu sudah mengkapnya.
"jaahhngan tuaanm saayaa mohon." ucap Meiri penuh dengan permohonan.
Srekk... bunyi gaun Meiri yang sudh berhasil di sobek.
Meiri berusaha mendorong Pria itu. namun sia sia. pria itu berhasil melumpuhkan Meiri dalam dekapanya.
pria itu dengan cepat menjamah tubuh Meiri.
Hikkzzz... kehormatan yang selama ini di pertahankan telah di renggut paksa oleh orang yang tidak Meiri kenal.
Meiri menatap pria bia*ap itu. Meiri sangat membenci Pria ini.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
sopan kah gitu😬
2022-02-22
1
💕KyNaRa❣️PUTRI💞
wah kurang ajar tuh cwok........
siapa kah dia 🤦🤷🤷🤦🤷
2021-10-31
1
sandi
kaget donk abis nolong tw2 dgituin!! bangke!! 😒😒😒😒😒😒
2021-10-31
1