Bab 4: Ayah bolehkah aku ikut

Izmir menepuk pundak ku, hampir 2 jam kami dipemakaman ini, tak ada yang aku lakukan aku hanya bisa terdiam menatap pusaran ayah. Bahkan tak setetes pun air mata yang keluar dari mata ku, kemarin malam aku berharap bahwa Gaozhan salah memberi informasi tapi nyatanya aku benar-benar berada didepan kuburan ayah.

"Nona sebentar lagi hujan lebih baik kita segera pulang". Kembali Izmir mengingatkan aku akan cuaca yang mendung, seakan langit juga sedang menahan airnya agar tidak jatuh kebumi.

Tak ada respon yang aku keluarkan, aku hanya duduk menatap kosong, butir pertama yang jatuh dari langit membasahi tubuh ku, tanpa ayah rasanya tak ada lagi tujuan hidup ku. Dulu kami adalah keluarga yang lengkap dan bahagia, keluarga ku terdiri atas ayah, bunda, aku dan Bayu adik bungsu ku hingga suatu hari mobil yang dikendarai bunda ditabrak dari belakang oleh truk yang remnya blong sehingga bunda dan Bayu meninggal dalam kejadian ini.

Berbulan-bulan aku berhenti berbicara atas kehilangan ini, namun ayah dengar sabar mendampingi aku dan membawa aku untuk diterapi oleh psikolog, kehilangan orang yang kita cintai bukanlah hal yang mudah Bunda dan Bayu sekaligus keduanya diambil oleh tuhan.

Segalanya aku lalui bersama ayah hingga bagiku ayah adalah harta yang paling berharga. Kebaikan ayah membuat kami dipertemukan dengan orang-orang baik lainnya, tanpa sadar ayah selalu menjadi andalan bagi semua orang.

Hingga suatu hari kebaikan ayah dimanfaatkan oleh sahabat nya sendiri, ayah mempertaruhkan seluru yang ia punya, bahkan ayah mengajukan pinjaman untuk investasi dalam proyek yang sedang teman ayah jalankan, namun tiba-tiba orang itu menghilang, proyek tersebut hanya fiktif saja, akal-akalan untuk membawa kabur uang ayah.

Ayah sangat sulit menerima kenyataan bahwa ia ditipu oleh sahabatnya sendiri, hingga ayah akhirnya stroke dan dilarikan kerumah sakit.

Aku mendampingi ayah disemua kondisi yang Ayah lalui, aku berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki keadaan, aku hanya seorang mahasiswa tingkat 2, bagi teman-teman ayah sulit mempercayai ku untuk meminjamkan uang dalam jumlah yang besar, walau tak meminjamkan uang sebagian memberikan uang untuk membantu biaya perawatan ayah.

Hujan deras terus menguyur tubuh ku yang sudah basah, Izmir tetap berada disamping ku, hingga tiba-tiba sebuah tangan yang kokoh meraih pinggang ku dan menggendong aku dipundaknya, aku tak memiliki tenaga untuk melawan karena terakhir aku memasukan sesuatu keperut ku adalah kemarin malam.

"Bodoh". Maki pria yang sedang menggendong tubuh ku, entah ditujukan pada siapa.

Beberapa menit kemudian kami sampai dirumah Gaozhan, iya menghempaskan tubuh ku diatas bathtub dan menyiram seluruh tubuh ku dengan air.

"Hei sadar lah". ia mengguncang tubuh ku dengan keras, aku masih terdiam menatap kosong, Hinga mata shafir itu menjadi gelap dan penuh amarah, ia mencium bibir ku dengan kasar.

Tersadar apa yang terjadi tubuhku repleks mendorong nya sekuat tenaga, menatap nanar kearah manusia yang tak punya perasaan itu masih sempat ia mencuri kesempatan.

"Apa aku harus memperkosa mu dulu agar kau tersadar nona, sadarlah selesaikan mandi mu sebelum aku merobek seluruh pakaian mu dan kau tau apa yang akan ku lakukan selanjutnya". Dengan wajah tegang Gaozhan meninggalkan kamar mandi.

Aku baru tersadar, air mata ku jatuh lagi bersama kucuran air yang turun dari shower, kali ini aku tak lagi menangis dalam diam aku berteriak sekuat tenaga seperti orang gila.

"Ayah bolehkah aku ikut, Danindra ingin berkumpul dengan ayah, bunda dan Bayu". Kali ini aku benar benar mengeluarkan semua emosi yang tertahan.

Rasanya tak ada lagi tujuan hidup ku, semuanya pergi, dan aku hanya sebatang kara didunia ini. Jika boleh rasanya aku ingin mati saja dunia ku sudah hancur, mimpi ku juga sudah hancur jika mereka semua sudah pergi untuk apa aku disini.

Aku beranjak dari kamar mandi setelah puas meluapkan emosi ku, dan betapa terkejutnya aku saat melihat Gaozhan berada di kamar ku, matanya menjadi gelap, ekspresi nya berubah ia bersandar dilemari dengan melipat kedua tangannya, menatap lurus kearah ku, membuat aku mati gaya karena aku hanya mengenakan piyama mandi. Ia terus menatap ku dan aku tak berani menatap balik kematanya, aku tau tatapan apa itu, tatapan menginginkan dari seorang pria.

Ia berjalan perlahan kearah ku yang hanya bisa terdiam mematung, semakin dekat hinga tak ada jarak antara kami berdua, ia menurunkan kepalanya hingga sejajar dengan wajah ku, tangan nya meraih dagu ku, mengangkat wajah ku yang tertunduk untuk menatap matanya, napasnya menderu menyapu kulit wajah ku. Mata itu menatap lurus kedalam mata ku.

Hingga akhirnya ia mebisikan sesuatu ditelinga ku "Kali ini kau lolos nona, jangan membuat ku kesal atau kau akan mendapatkan hukuman". Pada bagian hukuman ia mengucapkan dengan perlahan dan penuh penekanan seakan ada makna tersirat dari perkataannya yang tak aku pahami.

Terpopuler

Comments

Mien Mey

Mien Mey

perempuan terjebak d kandang mafia galau😅

2021-12-05

1

Kusuma Dewie

Kusuma Dewie

nyimak dulu

2021-12-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan
2 Bab 2: Pelarian
3 Bab 3: Berita duka
4 Bab 4: Ayah bolehkah aku ikut
5 Bab 5: Yang tertidur lama
6 Bab 6: Berdamai dengan duka
7 Bab 7: House Tour bersama Izmir
8 Bab 8: Aile
9 Bab 9: Puzzle pertama
10 Bab 10: Keluarga
11 Bab 11: Kami semua bersaudara
12 Bab 12: Taman Bunga Tulip
13 Bab 13: Getaran Pertama
14 Bab 14: Pesta Ulang Tahun
15 Bab 15: Terbawa Suasana
16 Bab 16: Sisi lain sang mafia
17 Bab 17: Rumah masa kecil Gaozhan
18 Bab 18: Cinta Pertama
19 Bab 19: Bird City, Kuskoy
20 Bab 20: Petunjuk
21 Bab 21: Setan yang terusik
22 Bab 22: Penjelasan
23 Bab 23: Permohonan Danindra
24 Bab 24: Salah Rumah
25 Bab 25: Hipotesa Gaozhan
26 Bab 26: Hari pertama bekerja
27 Bab 27: Menjadi diri sendiri
28 Bab 28. Menyembunyikan Perasaan
29 Bab 29: Patah hati
30 Bab 30: Patah hati 2
31 Bab 31: New born
32 Bab 32: Aku bukan pelampiasan mu
33 Bab 33: Teater
34 Bab 34: Kesalahan
35 Bab 35: Penyesalan
36 Bab 36: Pernikahan Izmir dan Yasmine
37 Bab 36. Healing
38 Bab 37: Healing
39 Bab 38: Trauma
40 Bab 39: Hipnoterapi
41 Bab 40: Hipnoterapi 2
42 Bab 41: Perasaan Gaozhan
43 Bab 42: Kebun Binatang
44 Bab 43: Menanam bunga matahari
45 Bab 44: Pernikahan Adin
46 Bab 45: Pernikahan Adin 2
47 Bab 46: Pantai
48 Bab 47: Perpisahan
49 Bab 48: Bersiaplah menerima hati ku
50 Bab 49: Kabin di kaki gunung
51 Bab 50: Kegiatan yang menguras tenaga
52 Bab 51: Hal sederhana yang menghangatkan hati ku
53 Pengumuman
54 Bab 52: Padang Edelwiess
55 Bab 53: Camping
56 Bab 54: Kejutan Dari Gaozhan
57 Bab 55: Kencan mewah
58 Bab 56: Tempat untuk di kenang
59 Bab 57: Masa Lalu Danindra
60 Bab 58: Keberadaan Ashlan
61 Bab 59: Pria berbahaya
62 Bab 60: Reuni Keluarga
63 Bab 61: Reuni keluarga 2
64 Pengumuman
65 Bab 62: Rahasia Baba
66 Bab 63: Rahasia Baba 2
67 Bab 64: Rahasia Baba 3
68 Bab 65: Seseorang dari masa lalu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan
2
Bab 2: Pelarian
3
Bab 3: Berita duka
4
Bab 4: Ayah bolehkah aku ikut
5
Bab 5: Yang tertidur lama
6
Bab 6: Berdamai dengan duka
7
Bab 7: House Tour bersama Izmir
8
Bab 8: Aile
9
Bab 9: Puzzle pertama
10
Bab 10: Keluarga
11
Bab 11: Kami semua bersaudara
12
Bab 12: Taman Bunga Tulip
13
Bab 13: Getaran Pertama
14
Bab 14: Pesta Ulang Tahun
15
Bab 15: Terbawa Suasana
16
Bab 16: Sisi lain sang mafia
17
Bab 17: Rumah masa kecil Gaozhan
18
Bab 18: Cinta Pertama
19
Bab 19: Bird City, Kuskoy
20
Bab 20: Petunjuk
21
Bab 21: Setan yang terusik
22
Bab 22: Penjelasan
23
Bab 23: Permohonan Danindra
24
Bab 24: Salah Rumah
25
Bab 25: Hipotesa Gaozhan
26
Bab 26: Hari pertama bekerja
27
Bab 27: Menjadi diri sendiri
28
Bab 28. Menyembunyikan Perasaan
29
Bab 29: Patah hati
30
Bab 30: Patah hati 2
31
Bab 31: New born
32
Bab 32: Aku bukan pelampiasan mu
33
Bab 33: Teater
34
Bab 34: Kesalahan
35
Bab 35: Penyesalan
36
Bab 36: Pernikahan Izmir dan Yasmine
37
Bab 36. Healing
38
Bab 37: Healing
39
Bab 38: Trauma
40
Bab 39: Hipnoterapi
41
Bab 40: Hipnoterapi 2
42
Bab 41: Perasaan Gaozhan
43
Bab 42: Kebun Binatang
44
Bab 43: Menanam bunga matahari
45
Bab 44: Pernikahan Adin
46
Bab 45: Pernikahan Adin 2
47
Bab 46: Pantai
48
Bab 47: Perpisahan
49
Bab 48: Bersiaplah menerima hati ku
50
Bab 49: Kabin di kaki gunung
51
Bab 50: Kegiatan yang menguras tenaga
52
Bab 51: Hal sederhana yang menghangatkan hati ku
53
Pengumuman
54
Bab 52: Padang Edelwiess
55
Bab 53: Camping
56
Bab 54: Kejutan Dari Gaozhan
57
Bab 55: Kencan mewah
58
Bab 56: Tempat untuk di kenang
59
Bab 57: Masa Lalu Danindra
60
Bab 58: Keberadaan Ashlan
61
Bab 59: Pria berbahaya
62
Bab 60: Reuni Keluarga
63
Bab 61: Reuni keluarga 2
64
Pengumuman
65
Bab 62: Rahasia Baba
66
Bab 63: Rahasia Baba 2
67
Bab 64: Rahasia Baba 3
68
Bab 65: Seseorang dari masa lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!