Bab 2: Pelarian

2 minggu berlalu, setelah pertempuran malam itu Gaozhan menarik seluruh pasukan nya ketempat persembunyian mereka, tak banyak yang tersisa sebagian gugur dalam pertempuran melawan aile dan sisanya terpaksa menjadi anak buah Ashlan jika ingin tetap hidup kini yang tersisa bersamanya hanya mengikuti Gaozhan untuk menghimpun dukungan dan melakukan pembalasan.

Gaozhan mencoba menghimpun kekuatan, melakukan aliansi dengan 3 naga mafia yang cukup diseganin dan juga rekan bisnis baba, hari-hari Gaozhan lalui dengan penyusunan strategi balas dendam, satu-satunya hiburan yang ia miliki hanya menatap sosok wanita berwajah sendu yang masih tak sadarkan diri setelah operasi malam itu, sudah 14 belas hari wanita itu belum membuka matanya, malam itu ia bisa saja meninggalkannya di jalan hanya saja ada bagian dari dirinya yang sangat menginginkan wanita ini, warna kulit dan parasnya sangat mirip dengan Paradita istrinya yang meninggal saat melahirkan anak pertama mereka, dan yang terburuk 3 jam setelah dilahirkan anaknya pun ikut meninggal karena dilahirkan prematur, semenjak itu hidupnya pun berubah, ia memutuskan terjun didunia bayangan menantang maut setiap harinya.

“Hei bangunlah, kau sudah tertidur lama jika kau tak bangun juga lebih baik kau mati saja aku sudah muak melihat mu terbaring seperti ini”. Gaozhan berbisik di telinga wanita itu, mendengar perkataan itu wanita itu tetap saja terbaring tanpa merespon, ia semakin kesal saja.

“Bilang ke dokter Prabu untuk mencabut seluruh alat medis yang terpasang ditubuh wanita itu, biarkan saja jika dia harus mati aku tak perduli, aku sudah menunggunya bangun selama 14 hari rasanya muak sekali”. Teriak Gaozhan pada Izmir yang jelas saja Izmir tidak melakukan perintahnya ia tau bosnya sedang prustasi.

Setelah nyaris sebulan koma, Danindra terbangun ditempat yang sangat asing baginya kepalanya sangat sakit namun pandangannya yang masih samar tertuju pada sosok pria yang sedang menggengam tangannya, ayah?? Sepertinya bukan, ia mengguncang bahu pria yang terlelap disebuah kursi lipat disamping kasurnya ia bingung kenapa banyak peralatan medis yang tersambung ketubuhnya, pria tersebut merespon guncangan yang ia lakukan, mata shafir itu menatap tajam kearahnya.

“Siapa dia, apakah aku mengenalnya?”. gumamnya dalam hati.

“Dokter Prabu, dok”. Gaozhan berteriak memanggil nama dokter Prabu saat melihat wanita yang ia tabrak siuman.

“Sepertinya tidak ada trauma fisik dari kecelakaan, maaf nona siapa nama anda?”. Tanya dokter Prabu setelah memeriksa keadaan Danindra.

“Danindra Hardiyanta, maaf saat ini saya dimana? Saya harus segera pulang, ayah saya sedang menunggu saya arghhh”. Danindra merasaakan sakit yang amat sangat menyiksa saat ia memaksa bangun dari tidurnya.

“Hei sabar nona kau baru terbangun dari koma tubuh mu perlu penyesuaian”. Ujar pria itu dingin, suaranya yang berat mempertegas perkataanya.

"Tidak bisa, saya harus kerumah sakit, saya harus ngurusin ayah”. Danindra melawan dan memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidur, dan ia terjatuh saat memaksakan diri untuk berjalan.

“Jangan keras kepala, turuti semua yang kuperintahkan berikan aku identitas mu aku akan mencari ayah mu sekarang kau harus dengarkan kata kata dokter Prabu, jangan membantah aku tak suka di bantah”. Dengan tatapan dingin Gaozhan beranjak meninggalkan kamar Danindra.

“Hei bung kau bukan tuhan, oh aku ingat kau pria yang menabrak aku malam itu kan, dan kau tak punya kendali apapun atas ku”. Balas Danindra dengan suara yang masih bergetar.

“ Maaf nona, tubuh anda masih harus menyesuaiakan diri, lakukan saja apa yang disuruh tuan Gaozhan, sekarang saya akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap anda”. Ujar dokter prabu menengahi, Gaozhan hanya menatap dingin kearah Danindra sebentar kemudia berlalu dari ruangan itu.

Pagi itu setelah beristirahat semalaman Danindra ikut sarapan bersama untuk pertama kali, ia menuruni anak tangga yang langsung menuju keruang makan, suasana meja makan yang berisik seketika hening saat Danindra memasuki ruang makan, Danindra menelan ludahnya dimana sebenarnya ia berada ada sekitar 9 orang pria yang sedang bercanda gurau dimeja makan seketika mengalihkan perhatian mereka saat menyadari kehadirannya, ia menatap ke arah pria yang tertidur disampingnya kemaren malam, tatapan itu sangat dingin membuat ia mematung dan terdiam memandanginya.

"Ahh teman-teman semua perkenalkan ini Danindra, wanita yang selama ini kita tunggu-tunggu untuk segera terbangun dari komanya, silahkan bergabung nona”. Seorang pria bermata shafir mempersilahkan Danindra duduk, sangat berbeda dengan pria yang ia temui kemaren malam pria ini terkesan hangat dan lebih sopan.

Meja makan itu diisi oleh 10 orang, sepertinya mereka bukan pribumi hanya ada 3 orang orang yang memiliki wajah Indonesia yang mengisi meja makan itu satu diantaranya dokter yang mengurusku kemaren malam, aku menyapu pandangan ku ke seluruh meja makan, mereka semua membalas tatapan ku dengan senyuman hangat kecuali pria itu, dia terus menatap tajam kearah ku, seperti harimau yang sedang mengendap endap menungu moment menerkam mangsanya.

“Maaf nona, saya rasa anda harus menjaga sopan santun, anda tak mengenal siapa saya setelah anda mengetahui siapa saya anda pasti tidak akan berani menantang saya dengan tatapan seperti itu”. Gaozhan menantap nanar kearah Danindra, dia sangat tidak suka ada orang yang berani menantang nya.

Setelah melewati masa sulit, ia mampu membuktikan dirinya tidak bersalah atas kematian Baba sekarang Gaozhan mewarisi seluruh bisnis yang diturunkan Baba, bahkan ia mampu mengembangkan bisnis mereka dan bekerja sama dengan mafia mafia yang sebelumnya menjadi lawan dari Baba.

Dengan apa yang ia punya saat ini dan penghianatan yang dilakukan oleh Ashlan, Gaozhan semakin keras dan awas namun sebenarnya itu hanya diluar, hampir disetiap sepertiga malam ia menangis sesengukan mengingat almarhum istrinya Paradita.

Saat itu ia bahkan menolak terjun didunia kelam ini ia mejalankan bisnis kuliner bersama istrinya membangun kehidupan seperti layaknya orang normal, semua hanya tinggal kenagan saja kematian Paradita juga membunuh ia yang dahulu.

Ia memilih terjun didunia shadow menatang kematian tak pernah lagi senyum tersemat diwajahnya, ia selalu sedingin es hatinya telah mati semua menjadi bayang-bayang dan ia menjelma menjadi mafia yang tak berbelas kasih untuk lawan-lawannya.

“Sehabis makan temui aku, kau ingin tau kan kabar ayah mu”. Ucap Gaozhan berapa saat sebelum ia meninggalkan ruang makan.

Terpopuler

Comments

Hesty Damay

Hesty Damay

Menarik.. Sukak tema" mafia 😁

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan
2 Bab 2: Pelarian
3 Bab 3: Berita duka
4 Bab 4: Ayah bolehkah aku ikut
5 Bab 5: Yang tertidur lama
6 Bab 6: Berdamai dengan duka
7 Bab 7: House Tour bersama Izmir
8 Bab 8: Aile
9 Bab 9: Puzzle pertama
10 Bab 10: Keluarga
11 Bab 11: Kami semua bersaudara
12 Bab 12: Taman Bunga Tulip
13 Bab 13: Getaran Pertama
14 Bab 14: Pesta Ulang Tahun
15 Bab 15: Terbawa Suasana
16 Bab 16: Sisi lain sang mafia
17 Bab 17: Rumah masa kecil Gaozhan
18 Bab 18: Cinta Pertama
19 Bab 19: Bird City, Kuskoy
20 Bab 20: Petunjuk
21 Bab 21: Setan yang terusik
22 Bab 22: Penjelasan
23 Bab 23: Permohonan Danindra
24 Bab 24: Salah Rumah
25 Bab 25: Hipotesa Gaozhan
26 Bab 26: Hari pertama bekerja
27 Bab 27: Menjadi diri sendiri
28 Bab 28. Menyembunyikan Perasaan
29 Bab 29: Patah hati
30 Bab 30: Patah hati 2
31 Bab 31: New born
32 Bab 32: Aku bukan pelampiasan mu
33 Bab 33: Teater
34 Bab 34: Kesalahan
35 Bab 35: Penyesalan
36 Bab 36: Pernikahan Izmir dan Yasmine
37 Bab 36. Healing
38 Bab 37: Healing
39 Bab 38: Trauma
40 Bab 39: Hipnoterapi
41 Bab 40: Hipnoterapi 2
42 Bab 41: Perasaan Gaozhan
43 Bab 42: Kebun Binatang
44 Bab 43: Menanam bunga matahari
45 Bab 44: Pernikahan Adin
46 Bab 45: Pernikahan Adin 2
47 Bab 46: Pantai
48 Bab 47: Perpisahan
49 Bab 48: Bersiaplah menerima hati ku
50 Bab 49: Kabin di kaki gunung
51 Bab 50: Kegiatan yang menguras tenaga
52 Bab 51: Hal sederhana yang menghangatkan hati ku
53 Pengumuman
54 Bab 52: Padang Edelwiess
55 Bab 53: Camping
56 Bab 54: Kejutan Dari Gaozhan
57 Bab 55: Kencan mewah
58 Bab 56: Tempat untuk di kenang
59 Bab 57: Masa Lalu Danindra
60 Bab 58: Keberadaan Ashlan
61 Bab 59: Pria berbahaya
62 Bab 60: Reuni Keluarga
63 Bab 61: Reuni keluarga 2
64 Pengumuman
65 Bab 62: Rahasia Baba
66 Bab 63: Rahasia Baba 2
67 Bab 64: Rahasia Baba 3
68 Bab 65: Seseorang dari masa lalu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan
2
Bab 2: Pelarian
3
Bab 3: Berita duka
4
Bab 4: Ayah bolehkah aku ikut
5
Bab 5: Yang tertidur lama
6
Bab 6: Berdamai dengan duka
7
Bab 7: House Tour bersama Izmir
8
Bab 8: Aile
9
Bab 9: Puzzle pertama
10
Bab 10: Keluarga
11
Bab 11: Kami semua bersaudara
12
Bab 12: Taman Bunga Tulip
13
Bab 13: Getaran Pertama
14
Bab 14: Pesta Ulang Tahun
15
Bab 15: Terbawa Suasana
16
Bab 16: Sisi lain sang mafia
17
Bab 17: Rumah masa kecil Gaozhan
18
Bab 18: Cinta Pertama
19
Bab 19: Bird City, Kuskoy
20
Bab 20: Petunjuk
21
Bab 21: Setan yang terusik
22
Bab 22: Penjelasan
23
Bab 23: Permohonan Danindra
24
Bab 24: Salah Rumah
25
Bab 25: Hipotesa Gaozhan
26
Bab 26: Hari pertama bekerja
27
Bab 27: Menjadi diri sendiri
28
Bab 28. Menyembunyikan Perasaan
29
Bab 29: Patah hati
30
Bab 30: Patah hati 2
31
Bab 31: New born
32
Bab 32: Aku bukan pelampiasan mu
33
Bab 33: Teater
34
Bab 34: Kesalahan
35
Bab 35: Penyesalan
36
Bab 36: Pernikahan Izmir dan Yasmine
37
Bab 36. Healing
38
Bab 37: Healing
39
Bab 38: Trauma
40
Bab 39: Hipnoterapi
41
Bab 40: Hipnoterapi 2
42
Bab 41: Perasaan Gaozhan
43
Bab 42: Kebun Binatang
44
Bab 43: Menanam bunga matahari
45
Bab 44: Pernikahan Adin
46
Bab 45: Pernikahan Adin 2
47
Bab 46: Pantai
48
Bab 47: Perpisahan
49
Bab 48: Bersiaplah menerima hati ku
50
Bab 49: Kabin di kaki gunung
51
Bab 50: Kegiatan yang menguras tenaga
52
Bab 51: Hal sederhana yang menghangatkan hati ku
53
Pengumuman
54
Bab 52: Padang Edelwiess
55
Bab 53: Camping
56
Bab 54: Kejutan Dari Gaozhan
57
Bab 55: Kencan mewah
58
Bab 56: Tempat untuk di kenang
59
Bab 57: Masa Lalu Danindra
60
Bab 58: Keberadaan Ashlan
61
Bab 59: Pria berbahaya
62
Bab 60: Reuni Keluarga
63
Bab 61: Reuni keluarga 2
64
Pengumuman
65
Bab 62: Rahasia Baba
66
Bab 63: Rahasia Baba 2
67
Bab 64: Rahasia Baba 3
68
Bab 65: Seseorang dari masa lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!