Sherin saat ini sedang berada didalam kamarnya.Seusainya makan siang bersama bi Wati dan pak Bambang,Sherin pamit undur diri untuk istirahat.
Sempat ada perdebatan antara dirinya,ART dan Satpamnya itu.Namun Sherin tetaplah Sherin,dia akan memaksa jika menurutnya itu benar.
"Bosen banget." Gumamnya.
Sherin mengambil ponsel hitam miliknya yang ia letakkan diatas nakas.Semua yang berkaitan dengan Rafka diponsel itu sudah ia lenyapkan.Ini adalah awal untuk merubah alur novel yang ia buat.Sherin tak akan lagi berurusan dengan orang-orang itu.
Brak
Sherin bangkit dari posisi berbaringnya saat suara pintu terbuka cukup keras.Disana seorang laki-laki dan wanita dewasa sedang melihat kearahnya dengan tatapan khawatir.
"Sayang kamu nggak papa kan?." Wanita yang ia yakini adalah ibu Sherina ini memeluknya begitu erat,mengingatkannya pada mamanya.
"Papa denger kamu kena bola sampe pingsan,beneran Sher??." Ujar pria yang sepertinya ayah dari Sherina.
Gadis itu ragu untuk menjawab,karena yang jadi masalahnya,ia tidak tau secara detail kronologi yang Sherina alami sebelum ia mengambil alih tubuh itu.
"Kamu pasti syok banget ya sayang." Pelukan itu kini sudah terlepas.Sherin tidak tau harus mengatakan apa,ia hanya diam dan tersenyum menatap keduanya.
"Kamu udah makan?." Tanya Ferdy,ayah Sherina yang sekarang menjadi ayahnya.
"Udah pah,tadi makan sama bi Wati sama pak Bambang juga." Jawaban Sherin membuat kedua orang yang kini menjadi orangtuanya itu kebingungan.
"Kamu makan bareng sama mereka?." Sherin mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan dari ibunya.
"Iya ma,emang kenapa?." Kini giliran Sherin yang bertanya.
"Nggak papa sih,bagus kalo gitu.Tapi biasanya kan kamu nggak suka makan bareng-bareng,jangankan sama mereka,sama kita aja kamu nggak mau."
Ah,Sherin hampir lupa bagian ini.Sherina yang sebenarnya memang tak pernah makan bersama keluarganya.Dia lebih memilih untuk makan seorang diri didalam kamar.
"Sherin pikir,kalo makan sama-sama itu lebih enak.Jadi Sherin coba buat makan bareng sama bi Wati dan pak Bambang.Ternyata makan sama mereka seru juga." Ucap Sherin yang membuat suami istri itu tersenyum senang.
"Nanti malem kita makan sama-sama lagi ya,mau kan?." Tanya Zea,mama Sherina.
Sherin yang mendengar hal itu mengangguk antusias hingga mengundang tawa kedua orangtuanya.
"Ya udah,kalo gitu mama sama papa pergi dulu ya.Kamu mau ikut?." Sherin menggeleng mendengar tawaran papanya.
"Nggak ah Pa,Sherin mau dirumah aja.Tapi nanti kalo pulang bawain jajan ya." Lagi-lagi ucapan Sherin membuat Ferdy dan istrinya tertawa.Putri satu-satunya yang mereka miliki telah berubah.
"Siap tuan putri." Mereka akhirnya tertawa bersama,membuat iri para pembaca,termasuk authornya.
"Ya udah mama sama papa berangkat dulu ya,kalo ada apa-apa langsung telepon papa." Ucap Ferdy tegas.Ia tak ingin kejadian yang mungkin akan membahayakan putri semata wayangnya itu kembali terulang.
"Siap pa." Jawab Sherin sembari memberi hormat.
"Kamu hati-hati dirumah ya sayang.Jangan lupa pesen papa tadi." Sherin mengangguk dan masih mempertahankan posisinya.
Setelah mereka mencium Sherin satu persatu,suami istri itu pun akhirnya pergi meninggalkan Sherin sendiri dikamar.Akhirnya gadis itu kini bisa kembali beristirahat,dan memilih tidur untuk mempersiapkan dirinya nanti malam,karena ini adalah perdana ia berkumpul dengan keluarga baru didunia khayalannya.
...Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ai
Semangat
2021-11-08
1
shana 3108
lanjut lagi ya thor
2021-11-04
1