Jangan lupa masukkan ke favoritmu dan kasih vote aku ya! Selesai membaca aku harapkan kalian tap like di setiap babnya.
❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️
Mereka pun sampai di rumah jalan Ketapang nomor 15. Bentuk rumah modern minimalis, senada dengan deretan rumah yang berada di sampingnya.
Satu kompleks hanya ada enam rumah dinas, yang di bangun oleh pemerintah khusus untuk PNS.
" Wah, rumah sebesar ini pasti bersihin nya capek." Keluh Sinta saat melihat rumah di hadapannya.
"Udah ayo masuk, jangan ngeluh mulu." Ujar Sulis yang langsung menurunkan koper Sinta yang di taruh di bagasi.
" Assalamualaikum, " Sulis memberi salam.
Walaupun di rumah tidak ada orang, dia selalu membiasakan mengucapkan salam saat masuk rumah.
" Wah, " takjub Sinta melihat seisi rumah tinggal kakaknya.
" Masya Allah, dek." Tegur Sulis sambil menyenggol lengan Sinta.
" Masya Allah, aku pasti akan lelah membersihkan nya." Celetuk Sinta seraya memandangi suasana di dalam rumah.
" Ih, kakak kira kamu takjub." Gumam Sulis yang langsung memasukkan koper Sinta ke dalam kamar.
" Ini kamar, kamu." Kata Sulis yang sudah membukakan pintu kamar Sinta.
" Terima kasih, kakakku." Kata Sinta yang langsung berjalan ke tempat tidur, lalu dia merebahkan dirinya.
" Iya sudah, kamu istirahat dulu. " Kata Sulis yang langsung pergi meninggalkan Sinta.
Kemudian Sinta langsung menghubungi kekasihnya, yang jauh di Inggris.
Tetapi dia hanya mengirim pesan, nanti Dito yang akan menelpon nya.
" Aku sudah sampai di Yogyakarta, bisa kamu callback?" Pesan terkirim untuk Dito.
Sebelum Dito menelpon, dia mengirim pesan pada sahabat nya. Memberi kabar, jika dirinya telah sampai di Yogyakarta.
" Sinta..." Panggil Sulis yang kini berdiri di depan pintu.
" Iya, kak!" Jawab Sinta.
" Mama VC kamu, nih!" Kata Sulis yang memberikan ponselnya pada Sinta.
Sinta lupa, mengabarkan pada kedua orang tuanya.
" Halo, Ma!" Jawab Sinta, kemudian ponselnya berdering dan bertuliskan nama Dito di layarnya.
" Halo, Sinta. Kok kamu gak ngabarin mama kalau sudah sampai?" Tanya mama di sambung telepon.
" Kring, kring.."
' Aduh, Dito nelpon lagi!' batin Sinta yang bingung menerima dua telpon sekaligus.
Kemudian dia langsung mengusap tombol hijau, dan menerima panggilan dari Dito.
Secara bersamaan, kedua ponsel menempel di kedua telinga nya.
" Ma, nanti Sinta telepon ya!" Kata Sinta yang memilih berbicara dengan Dito.
Sulis hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah adiknya.
" Sini, biar kakak yang ngomong sama mama." Kata Sulis yang langsung mengambil ponsel nya.
" Hihihi.." Sinta terkekeh.
" Halo.." Dito mengawali pembicaraan.
" Assalamualaikum." Salam Sinta.
" Eh iya, aku lupa. Assalamu'alaikum, nona cantik!"
" Wa'alaikum salam. Aku sudah sampai Yogyakarta, dan lagi tidur di kamar." Kata Sinta sambil tersenyum sendiri.
" Kamu jadi pindah sekolah?"
" Iya..."
" Iya sudah, kamu hati-hati di sana."
" Hanya itu?" Tanya Sinta sambil mengernyitkan kening nya.
" Iya memang mau bagaimana?"
" Iya kamu ngomong apa kek, cerita tentang kuliah kamu gitu!" Kata Sinta yang ingin berlama-lama berbicara dengan Dito.
" Kuliahku gak gimana-gimana, kamu sendiri?" Dito melempar pertanyaan pada Sinta, karena memang dia jarang keluar rumah selepas pulang kuliah.
" Hari ini aku sedikit sedih, karena gak bisa pamit sama sahabat ku.." lapor Sinta, sebenarnya hal itu tidak perlu dia cerita kan pada Dito.
Namun karena dia ingin berlama-lama, mendengar suara Dito. Maka hal tidak penting, dia ceritakan.
" Sin, udah dulu ya! Tagihan telepon ku membengkak, nih!" Ujar Dito ingin menghentikan pembicaraan.
" Ish, kamu mulai perhitungan deh!" Jengkel Sinta.
" Enggak, enggak. Soalnya kak Melly manggil."
" Oh, ya udah. Assalamu'alaikum." Sinta mengakhiri pembicaraan.
" Wa'alaikum salam."
Kemudian Sinta langsung merebahkan dirinya, dia lupa untuk menghubungi mamanya yang sangat mencemaskan nya.
****
Sementara Dito, telah menutup sambungan telepon nya. Kakaknya Melly memanggil Dito, karena kedatangan temannya.
" Dit, tolong ajarkan matematika." Kata Melly yang duduk bersama temannya.
" Matematika?" Lirih Dito, seraya melihat ke arah teman Melly.
" Oh iya, kenalin Putri. Dia teman kakak asal Yogyakarta." Kata Melly seraya melirik ke arah Putri.
" Oh, " jawab Dito.
Putri tak menyangka, jika Melly mempunyai adik yang sangat tampan.
Dia terpesona melihat ketampanan Dito, walaupun hanya memakai kaus oblong berwarna hitam ditambah boxer merah cabe.
Dito pun berjalan ke arah Melly, dia duduk di hadapan kakaknya.
Mereka sedang belajar di ruang tamu, dan buku Melly terlihat berserakan di atas meja.
Melly tergolong anak yang tidak mahir dengan matematika. Sedangkan Dito adalah anak yang cerdas, tak heran dia lebih dulu naik satu tingkat. Yang harusnya saat ini dia duduk di bangku SMA kelas 12, kini dia mahasiswa semester satu.
Dito mengajari Melly dengan telaten, mulai dari rumus hingga cara-caranya.
Putri hanya terkesima dengan sikap Dito yang begitu teliti, mengajari kakaknya.
" Put, kamu udah ngerti?" Tanya Melly sambil menyenggol lengan Putri.
" Eh, iya." Jawabnya sambil melamun, " Udah, udah." Ucapnya terkekeh.
Selesai memberikan penjelasan, Dito kembali menuju kamarnya. Meneruskan lagi tugas kuliahnya, dan juga mengecek bisnis nya yang berada di Jakarta dan Yogyakarta.
Dito langsung menuju meja belajarnya, membuka kembali layar laptopnya. Saat dinyalakan, ada foto dirinya dan kekasih tercinta yang sedang makan es krim.
Dito sengaja memasang foto itu, karena baginya sangat berkesan. Di saat dia memposting nya di Instagram dan status WhatsApp, banyak yang berkomentar tentang kecantikan Sinta. Kemudian dengan cepat dia langsung menghapus nya. Dia tidak ingin, Sinta di lirik oleh teman-temannya.
" Mel, adek kamu kuliah semester berapa?" tanya Putri.
" Baru semester satu." jawab Melly.
" Tapi kok, dia lebih pinter dari kamu?" ejek Putri dengan nada suara yang pelan.
" Ish, kamu bisanya mengejek aja." kesal Melly
" Dia tuh cerdas banget, seharusnya sekarang SMA kelas 12. Karena dulu langsung naik satu tingkat, jadi ayah daftarin kuliah di sini." terang Melly.
" Oh, " jawab Putri dengan membulatkan mulutnya.
" Aku juga punya adek, dan kayaknya seumuran deh sama adek kamu." kata Putri.
" Namanya-" ucapan Putri terhenti saat Sarah datang.
" Hey, Mel. Maaf ya, aku terlambat." ucap Salsa sambil menyatukan kedua tangannya.
" Eh si Dito ada di rumah?" tanya Salsa sambil melirik ke arah kamar Dito.
" Ada, barusan ngajarin kita-kita." Sahut Putri.
" Yah, aku telat ya?" keluh Salsa.
" Padahal tadi Sarah, titip salam untuk Dito." kata Salsa.
" Besokkan juga ketemu di kampus." ketus Putri yang merasa cemburu.
" Ish, Dito udah punya tunangan tahu." kata Melly sambil memisahkan keributan di antara kedua temannya.
" Apa? Tunangan?" Salsa dan Putri pun terkejut mendengarnya.
Sampai sini dulu ya, cek episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Trie
loh si melly ud nerima sinta jd tunangan dito kah thor.. lupa am cerita akhirnya 🤭🤭🤭
2021-11-05
0